🌷🌷🌷🌷🌷
"Jangan kamu kira karena ke jadian malam itu, aku akan berubah pikiran, Ay. Aku tidak mencintaimu! Sebab di dalam hatiku hanya ada Bela, tidak bisa di gantikan oleh siapapun termasuk dirimu, kamu paham kan?" seru Rian penuh emosi. Setelah itu dia pun langsung berlalu pergi meninggalkan Ayla yang masih berdiri di tepi meja makan.
Dengan suara bergetar menahan tangisnya Ayla tetap memaksakan untuk mencegah Rian.
"Rian! Jika selama ini kamu hanya mengagap aku sebagai sahabatmu. Maka mulai sekarang, aku benar-benar akan menjaga jarak diantara kita," lirih Ayla disertai air matanya. Namun, Rian tak bicara sepatah katapun dan langsung berlalu pergi.
"Ayla, kamu harus kuat, mulai sekarang kamu harus menata hidupmu sendiri, karena cepat atau lambat perpisahan ini tetap akan terjadi. Sekarang kamu tidak sendiri lagi, ada anak, mu yang membutuhkan, dirimu." isak Ayla duduk bersimpuh di atas lantai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaenab Usman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Enam bulan sudah.
☘️☘️☘️☘️☘️
Tak terasa, hari berganti hari dan bulan pun berganti bulan.
Namun hubungan keduanya pun masih sama seperti awal mereka menikah, mereka hanya bagaikan dua orang sahabat yang saling membutuhkan satu sama lain.
Disetiap akhir pekan, mereka berdua akan secara bergiliran untuk menginap di rumah kedua orang tua mereka.
Meskipun, perasaan Ayla kepada Rian semakin bertambah. Namun Rian tetap pada pendiriannya, yang akan menceraikan Ayla dalam beberapa bulan lagi. Karena hubungan Rian dan Bela makin hari malah makin lengket.
Sudah seringkali Ayla dikecewakan oleh Rian, hanya karena alasan Rian yang tidak mau Bela kecewa.
Dan untungnya, hari kelulusan pun tinggal tiga bulan lagi, jika tidak mungkin Ayla akan bertambah tersiksa. Ayla tidak pernah mengeluh, meskipun Bela tidak terlalu semena-mena jika berada di kampus.
Namu Bela selalu menunjukkan pada Ayla, jika Rian hanya milik nya saja.
Ayla pun tak pernah ambil pusing, karena jika dirumah, Rian adalah suami yang penuh perhatian dan kasih sayang.
Hubungan Ayla dan Nando pun semakin dekat, tapi hanya sebagai sahabat. Mereka berdua pun sering pergi bersama, karena Nando memang sudah sejak awal sudah menyukai Ayla, karena Ayla orang nya asik jadilah Nando tidak terlalu larut lagi dalam kesedihan.
Sementara jika waktunya sengang. Rian dan Ayla juga mengunjungi Nenek dan kakeknya yang masih tinggal di kota A.
Kerja sama antara perusahaan Rian dan Vino pun masih berjalan lancar.
Jadi bila ke kota B, Vino selalu menyempatkan untuk menemui Ayla.
Gadis pujaan hatinya, meskipun sampai saat ini Vino belum mengetahui jika Ayla sudah menikah.
.🍁🍁 Ini emang sengaja mak percepat ya, biar ceritanya gak jalan di tempat.🙏🙏 karena kisah mereka masih panjang.🍁🍁
Di kampus. Ayla dan kedua sahabatnya sedang bejalan menuju kantin, melihat Ayla dan kedua sahabatnya datang. Banyak para mahasiswa yang menawarkan tempat duduk untuk mereka.
"Ayla sini duduknya gabung sama kita-kita." ucap si C.
"Enak aja, Ayla duduknya keket gue." sahut si B.
"Kalian apa-apaan sih! Ayla mana mau sama kalian. Ay, sini aja bareng aku." ajak si K lagi, yang tidak mau ikut andil menawarkan Ayla duduk di meja mereka.
Itulah perdebatan yang tak pernah usai apabila ada Ayla.
"Tidak terimakasih semuanya, kami akan mencari meja lain.l!" balas Ayla dengan ramah dan sopan.
Tidak hanya para lelaki saja yang menyukai Ayla, namun para perempuan pun juga menyukainya.
Karena Ayla bukanlah gadis sombong, dan tidak pernah memilih dalam berteman, itulah sebabnya mereka begitu menyukai Ayla.
Ayla dan sahabatnya masih mencari-cari meja yang kosong, namun semuanya penuh.
"Hai Ayla yang imut! kenapa gak gabung aja sama kita." ajak Andre yang kebetulan baru saja datang dari arah belakang Ayla.
"Kita juga cuma bertiga, lo tenang aja, ekor nya Rian tidak datang kok." jelas Andre agar Ayla tidak menolak ajakanya.
Lalu Ayla menoleh ke arah meja yang ditunjukkan oleh Andre dan benar saja, disana hanya ada Rian dan Nando.
Kebetulan Rian dan Nando pun menoleh ke arah suara berisiknya Andre.
Melihat Ayla yang masih berdiri belum memiliki tempat duduk, lalu Nando pun langsung berjalan ke arah Ayla dan menggenggam tangannya dengan lembut untuk di bawa kemeja mereka.
"Udah makan di sini aja, nanti kamu telat makanya." seru Nando yang sudah menarik tangan Ayla.
"Ta..tapi kak, kami bisa menunggu meja yang lain saja." tolak Ayla cepat.
"Sudah di sini saja, kakak tidak suka ada penolakan lo." tegas Nando yang tau jika Ayla memilik penyakit asam lambung.
Jadilah Ayla dan kedua sahabatnya duduk di meja yang ditempati oleh mereka. Ayla duduk antara Rian dan Nando, karena memang hanya bangku itu yang kosong.
"Kamu mau makan apa Ay,? biar kakak pesan sekalian." tawar Nando yang masih berdiri.
"Wuih.., tumben lo mau pesan makanan, biasanya juga gue yang pesan yang selalu di suruh-suruh! jangan bilang karena ada Ayla ya." goda Andre.
Namun Nando tidak menanggapi ocehan sahabatnya itu.
"Seperti biasa saja kak, minumanya pun sama." jawab Ayla, karena memang Nando sudah tau jika Ayla menyukai bakso dan jus jeruk.
"Baiklah kamu tunggu saja di sini, biar kakak yang pesan kan." ucap Nando yang menyuruh pujaan hatinya duduk.
"Agh.. kakak sampai lupa, Amel, Riri apa mau kakak pesankan juga?" merasa tidak enak Nando pun ikut menawarkan kepada Riri dan Amel.
"Tidak usah kak, kami akan pesan sendiri." sahut mereka berdua.
Melihat perhatian yang Nando berikan kepada Ayla, Rian hanya mengepalkan tangannya di bawah meja.
Hanya menunggu beberapa menit pesanan mereka pun sudah datang semua.
"Ay, apa benar setelah lulus nanti kamu akan kembali lagi ke kota A?"
pertanyaan dari Nando memecahkan keheningan di antara mereka berenam.
"Heem..! sepertinya iya kak, Ayla akan membuka usaha butik di sana." jawab Ayla yang kurang bersemangat, karena waktu pernikahan nya tingal sebentar lagi.
"Apa tidak bisa kamu pertimbangkan lagi!" seru Nando penuh harap.
"Tidak kak, aku sudah memikirkan nya dari jauh-jauh hari, tidak ada cara lain aku tetap harus kembali kesana." kata Ayla yang penuh makna.
"Baiklah, jika begitu Kakak akan sering-sering mengunjungimu, dan mungkin juga Kakak akan membuka Restoran baru kakak di sana." ucap Nando yakin.
"Oke.., kalau begitu aku tunggu traktirannya ya." Ayla sambil tersenyum ke arah Nando.
"Ayla jangan bilang kamu mau langsung nikah ya begitu kembali ke kota A." mendengar ucapan Riri sahabatnya yang mendadak, membuat Ayla tersedak makanan.
"Uhuk..uhuuk..."
"Pelan-pelan makanya, kamu itu kebiasaan setiap makan selalu buru-buru." Rian tanpa sadar berucap sambil memberikan segelas air putih kepada Ayla.
Dan Ayla pun menerimanya, karena sudah terbiasa jika mereka berada di rumah.
Sementara itu air yang sudah dipegang oleh Nando diletakkannya kembali.
"Tunggu-Tunggu, emang kalian berdua sudah pernah makan bareng, maksut omongan lo apa Ri?" sergah Andre penuh selidik.
"Agh.., itu kalian salah dengar, kalau gitu gue duluan ya."
Rian pun buru-buru pergi meninggalkan mereka semuanya.
"Aneh banget tu anak, mentang - mentang ekornya gak ada." rutuk Andre kepada Rian.
Namun tidak dengan Nando, Nando malah sedang mengingat-ingat kejadian beberapa bulan yang lalu, ketika dia tidak sengaja melihat Ayla dan Rian yang satu mobil keluar dari rumah kedua orang tua Rian.
"Apa maksud dari omongan Rian? Apa mereka berdua punya hubungan! tapi sepertinya tidak mungkin. Rian pun masih menjadi kekasih Bela, aku tidak boleh berburuk sangka dulu kepada sahabatku sendiri dan Ayla adalah gadis yang baik tidak mungkin mereka menyembunyikan sesuatu kan." Batin Nando yang semakin curiga.
BERSAMBUNG .......