Ibu kandung Amora menikah dengan seseorang yang usianya jauh lebih muda dibanding dirinya.Dari pernikahan tersebut membawa kebahagiaan baginya namun tidak dengan putri sematawayangnya.Amora merupakan putri tunggal dari pasangan Felicia dan Ferdian.Ferdian meninggal dalam kecelakaan tunggal saat pergi keluar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.
Awal petaka dimulai saat Felicia pergi ke luar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.Athur ayah angkat Amora yang diam-diam mencintai Amora berusaha melecehkan Amora disaat dia dan Amora hanya hanya berdua saja dirumah.
Namun Berung kebusukan athur terbongkar dan seseorang datang menyelamatkan Amora dari kebejadan ayah tirinya.
Dari kejadian tersebut Amora berakhir dipersunting oleh laki-laki yang menyelamatkan yang notabennya adalah bos Amora di kantor.
bagaimana kelanjutan ceritanya?
Ikuti kisah Amora, disini akan ada ketegangan,air mata, pengorbanan dan menguras banyak emosi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 Menikahlah denganku
Dengan sekali gerakan damar berhasil membanting tubuh Athur hingga tetpelnating kebelakang.
Kini giliran athur yang berada dibawah kukungan damar.
" Siapa kamu kenapa berasi sekali ikut campur terus-terusan dari kemarin?" ucap athur.
Bugh
" Kamu tidak perlu tau siapa saya dan dari mana saya tapi yang jelas kamu harus tau kalau sebentar lagi kamu akan mendekam dan membusuk dipenjara." ucap damar.
" Hahaha tidak mungkin! Siapa kamu berani mengancam saya?" tanya athur dengan sombongnya padahal dia sudah lemah dengan berada dibawah kukungan damar.
Keterbatasannya dalam bela diri membuat dia begitu mudah dilumpuhkan oleh damar pada masanya pernah menekuni olahraga pencak silat dan sering memenangkan pertandingan diberbagai turnamen.
" Bu,ibu ada polisi dibawah." ucap art Felicia yang baru saja datang setelah beberapa lama cuti untuk pulang kampung.
" Apa polisi?" tanya Felicia.
" Saya yang menghubunginya Tante,maaf sayang tidak izin Tante dulu.Saya tadi tanpa sengaja mendengar keributan kalian dari telfon saya geram dan takut terjadi sesuatu pada kalian jadi sebelum saya kesini saya lebih dulu menghubungi polisi.Laki-laki seprti ini tidak akan pernah jera dan akan selalu mencari kesempatan untuk berbuat jahat kalau tidak segera dijebloskan kepenjara." jelas damar membuat Amora dan Felicia bernafas lega.
" Terimakasih nak!" ucap Felicia
Sementara Amora hanya bisa menatap damar dengan tatapan yang sulit diartikan.
" Brengsek!" lirih Athur yang tak bisa berkutik lagi.
Damar lantas membawa athur keluar dari kamar Amora dengan tetap mengunci kedua tangan athur dengan tangannya.Athur sama sekali tak bisa berbuat apapun karna tenaga damar jauh lebih kuat dibandingkan athur sendri.
" Ini pak,bawa dia dan hukum dia seberat-beratnya atas perbuatan pelecehan, percobaan pembunuhan, kekerasan dan juga pemerasan." ucap damar.
" Terimakasih pak damar atas Laporan dan kerjasamanya.Andai semua orang seperti bapak,pasti orang akan berfikir dua kali untuk berbuat jahat." ucap salah seorang anggota polisi.
Athur diborgol tanpa perlawanan dan dibawa ke mobil tahanan.
Setelah memastikan athur pergi damar kembali lagi ke kamar Amora untuk memastikan Amora dan Felicia baik-baik saja.
" Tante,Amora kalian yakin baik-baik saja? Apa perlu saya panggil dokter kemari?" tanya damar.
" Tidak perlu nak,kami baik-baik saja." ucap Felicia.
" Pak damar,saya tidak tau harus bagaimana mengucapkan terimakasih pada bapak sudah dua kali ini bapak menyelamatkan hidup saya dan bunda.Saya tidak akan pernah bisa membalas kebaikan bapak,semoga Tuhan akan selalu melindungi bapak." ucap Amora.
Damar tersenyum mendengar apa yang Amora ucapkan.
" Kata siapa kamu tidak bisa membalas kebaikan saya,kamu bisa." jawab damar.
Amora dan Felicia saling tatap.
Detik berikutnya Amora giliran menatap damar.
" Maksud bapak?" tanya Amora.
" Tante, Amora saya tau ini bukan waktu yang tepat untuk saya mengatakan ini tapi saya rasa saya tidak bisa menunggu waktu yang tepat mengingat apa yang sudah terjadi pada Amora,saya tidak ingin mengambil resiko jika saya tetap diam dan menunggu." ucap damar.
Damar sengaja menjeda ucapannya untuk melihat ekspresi wajah Amora dan juga ibunya.
"Maksudnya bagaimana nak,Tante tidak faham." kini giliran Felicia yang bertanya.
" Amora, menikahlah denganku,jadilah istriku,aku janji tidak akan pernah membiarkan orang lain menyakiti kamu aku janji akan selalu menjaga kamu dan juga Tante." ucap damar membuat Amora benar-benar terkejut.
" Pak,apa bapak serius?" tanya Amora.
" Sangat serius Amora." jawab damar.
" Nak,kamu yakin dengan apa yang baru saja kamu katakan? Apa itu benar-benar ungkapan isi hatimu,atau kamu hanya iba dengan Amora?" tanya Felicia sembari menatap sorot mata damar, sayangnya Felica melihat keseriusan dalam diri damar.
" Sangat yakin Tante,saya mencintai putri tante semenjak saya bertemu untuk pertama kalinya dengan dia.Sikapnya,cara dia berbicara dan juga semua yang ada pada dirinya sungguh membuat saya jatuh hati.Saya tidak tau ini perasaan cinta atau apa karna saya belum pernah jatuh cinta.Tapi sejauh yang saya tau,saya selalu bahagia dan nyaman saat berada didekat Amora, melihatnya tersenyum ada kebahagiaan tersendiri didalam hati saya,tanpa dia beberapa jam saja membuat hati saya gelisah.Tidak ada waktu yang terlewatkan dari diri saya tanpa memikirkan Amora.Mommy saya bilang itu adalah rasa cinta dan saya semakin yakin kalau saya benar-benar mencintai amora,saya tidak ingin melihat dia terluka.Melihat air matanya membulat hati saya terluka." jelas damar membuat wajah Amora bersemu merah.
" Aku tak pernah menyangka secepat itu cinta tumbuh dihati pak damar." batin Amora.
" Saya juga tidak tau kenapa rasa cinta saya tumbuh secepat ini Amora.Andai saya tau kapan dan kepada siapa cinta saya akan berlabuh sudah pasti saya akan mencarinya dari dulu.Tapi rasa cinta saya datang begitu saja tanpa permisi,tanpa bertanya dan tanpa izin." ucap damar seolah ia tau apa isi hati Amora.
" Eh, bagaimana dia bisa tau apa yang saya fikirkan." Batin Amora.
Felicia tersenyum bangga mendengar ada laki-laki yang dengan berani mengungkapkan perasaannya kepada putrinya tepat didepannya.
" Saya sangat mengapresiasi keberanian kamu damar dan saya sangat setuju jika kamu mau menikahi Amora.Tapi saya tidak akan pernah menerima kamu begitu saja sebelum kamu datang kesini bersama dengan orangtuamu dan meminang Amora dengan terhormat didepan semua orang." ucap Felica sungguh membuat Amora lebih terkejut.
" Bunda." panggil Amora.
Felicia hanya mengangguk seolah ia mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja.
Akhirnya Amora hanya bisa pasrah akan keputusan yang diambil oleh Felicia.
" Maaf sayang,bunda tidak meminta persetujuanmu.Bunda hanya ingin ada laki-laki yang bisa menjadi suami yang tentunya bisa melindungi kamu,menjadi sandaran bagi kamu dan yang penting mencintai kamu sepenuh hati dan juga bisa membahagiakan kamu, menghormati kamu dan bunda bisa mendapatkan semua itu dari damar.Dia pemuda yang baik,dia bahkan tak memperdulikan apa yang sudah menimpa kamu.Kamu hampir dilecehkan oleh laki-laki bajingan itu.Tapi dia justru menerima kamu dengan semua yang sudah kamu lewati.Bunda akan tenang jika kamu sudah memiliki pendamping." batin Felicia.
" Kenapa bunda tidak bertanya kepadaku,aku tidak pernah mencintai pak damar.Bunda,apa bunda tidak bisa memikirkan kebahagiaanku.Dulu bunda menikah tanpa persetujuanku dan setelah pernikahan bunda hancur bunda menikahkan aku tanpa persetujuanku juga.Bunda tidakkah aku bisa memilih untuk hidupku." batin Amora.
" Tante,Amora beri waktu saya satu Minggu untuk mempersiapkan semuanya.Tante dan amora cukup diam dirumah saja,biar saya yang akan mempersiapkan semuanya.Saya tidak ingin ada acara tunangan ataupun lamaran,saya ingin langsung menggelar acara pernikahan." ucap damar.
Felicia tersenyum sembari berkata.
" Terimakasih nak, Tante setuju." ucap Felica.
Bersambung...
Abang Daren Amora udah ada yang punya kamu sabar ya 🤭🤭