NovelToon NovelToon
Merindu Jodoh

Merindu Jodoh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Hamil di luar nikah / Diam-Diam Cinta / Identitas Tersembunyi
Popularitas:20k
Nilai: 5
Nama Author: Moms TZ

Kamila gadis yatim piatu mencintai Adzando sahabatnya dalam diam, hingga suatu malam keduanya terlibat dalam sebuah insiden.

Adzando seorang artis muda berbakat.
Tampan, kaya, dan populer. Itulah kata-kata yang tepat disematkan untuknya.

"Apapun yang kamu dengar dan kamu lihat, tolong percayalah padaku. Aku pasti akan bertanggung jawab dengan apa yang aku lakukan. Kumohon bersabarlah."

Karena skandal yang menimpanya, Adzando harus kehilangan karier yang ia bangun dengan susah payah, juga cintanya yang pergi meninggalkannya.

"Maafkan aku, Do. Aku harus pergi. Kamu terlalu tinggi untuk aku gapai."

"Mila... Kamu di mana? Aku tidak akan berhenti mencarimu, aku pasti akan menemukanmu!"

Kerinduan yang sangat mendalam di antara keduanya, membuat mereka berharap bahwa suatu hari nanti bisa bertemu kembali dan bersatu.

Bagaimana perjalanan cinta mereka?
Mari baca kisahnya hanya di sini ↙️

"Merindu Jodoh"

Kisah ini hanya kehaluan author semata

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms TZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 04

...*...

Flashback on

 Usai konferensi pers, Tuan Moreno mendatangi ruangan pribadi Zando. Pria itu meletakkan map yang ia bawa di atas meja. Mengingat itu adalah berkas penting, ia lantas membuka laci dan memasukkan berkas itu ke dalamnya. Mata tajamnya menangkap sesuatu yang tersimpan di dalam laci, lalu mengambilnya.

"Foto siapa ini? Apa dia kekasih Zando?" Pria itu bermonolog sendiri, sambil terus mengamati foto di tangannya.

"Sepertinya aku pernah melihatnya, tapi di mana?"

Pria itu kemudian keluar dari ruangan pribadi Zando, menuju ruangannya sendiri. Dia membuka laptopnya dan mengetikkan sesuatu, berniat mencari informasi tentang gadis yang ada di foto itu.

Tidak lama ia menemukan apa yang dicarinya, lalu tersenyum remeh. Dia pun beranjak dari kursinya dan keluar ruangan untuk menemui seseorang.

Flashback off.

.

.

.

"Zando adalah calon bintang besar yang akan menjadi ladang emasku. Aku tidak akan memberikan akses bagi siapapun, untuk menghalangiku," gumam Tuan Moreno.

Dia menatap kepergian Kamila dengan sorot mata tajam, seolah gadis itu adalah musuhnya. Padahal Kamila hanyalah gadis sederhana, yang tidak memilki kuasa apapun.

Tuan Moreno memang sangat tertarik, pada sosok Zando yang sangat potensial untuk menjadi bintang besar. Ia sudah mengamati Zando, sejak pemuda itu mengikuti ajang pencarian bakat yang diadakan oleh salah satu stasiun televisi swasta.

Menurut pengamatannya bakat bermusik Zando sangat besar, ditambah pula dia juga piawai memainkan beberapa alat musik, serta mencipta lagu. Bahkan berbakat juga di dunia akting. Bukankah itu akan mendatangkan pundi-pundi uang untuknya? Maka begitu Zando memenangkan ajang tersebut, Tuan Moreno langsung merekrutnya masuk ke dalam agensi miliknya.

Akan tetapi, Tuan Moreno melupakan satu hal yang sangat penting. Dia lupa mencari tahu latar belakang keluarga Zando. Karena yang ia tahu, saat menemukan Zando pada ajang pencarian bakat, pemuda itu memang tidak mencantumkan nama keluarganya. Jadi Tuan Moreno berpikir, bahwa Zando hanya pemuda biasa yang mencoba mencari peruntungan di dunia hiburan.

°

Setiba di ruangannya, Kamila duduk termenung di kursinya, sambil memandangi cek kosong yang ada di atas meja. Pikirannya diliputi kebimbangan. Namun setelah beberapa saat berpikir, akhirnya dengan yakin ia mengambil keputusan.

Beranjak dari kursinya lalu ia keluar ruangan, untuk menemui pimpinan rumah sakit tempatnya bekerja.

Tok tok tok.

"Masuk." Terdengar suara mempersilakannya masuk dari dalam.

Kamila masuk dengan menundukkan kepala, ia tahu prosedur pengunduran diri harus dilakukan satu bulan sebelumnya. Tapi apa boleh buat, ini hal yang sangat mendesak.

"Selamat sore, Dokter Alissa," sapa Kamila dengan sopan.

"Selamat sore. Oh, Dokter Kamila, apa kabar? Silakan duduk!" sahut Dokter Alissa ramah, lalu mengulurkan tangannya, dan keduanya kemudian berjabat tangan.

"Saya baik, Dok," sahut Kamila.

"Syukurlah. Tumben menemui saya, apa ada sesuatu yang penting?" tanya Dokter Alissa sambil tersenyum.

"Begini, Dok..." Kamila meremas jemari tangannya, sungguh ia sangat gugup harus memulainya dari mana.

"Coba katakan, apa Dokter Kamila punya masalah? Ceritakan pada saya, mungkin saya bisa membantu?"

Kamila menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya perlahan.

"Begini, Dok. Saya berniat resign dari rumah sakit ini. Ada masalah keluarga, dan saya tidak bisa mengatakannya pada Anda, mengenai masalah saya." Kamila diam sesaat.

"Saya tahu prosedur yang berlaku sebelum resign, tapi ini sangat mendadak. Dan saya tidak mungkin bisa bekerja, sementara pikiran saya tidak fokus. Akhirnya saya memberanikan diri mengambil langkah ini," pungkas Kamila.

Dokter Alissa masih terdiam mendengarkan, sambil mengamati gerak-gerik lawan bicaranya. Sebenarnya dia menangkap sesuatu yang tidak beres, tapi itu bukan ranahnya untuk ikut campur urusan pribadi orang lain.

"Saya berniat untuk pulang kampung, dan bekerja di sana saja. Tolong saya, Dokter!" Kamila menatap Dokter Alissa dengan pandangan memohon.

"Apakah masalah Anda tidak bisa diselesaikan di sini?"

"Tidak, Dok! Hanya ini jalan satu-satunya, karena keluarga saya berniat menjodohkan saya. Dan baru dua hari yang lalu mereka memberitahu saya." Akhirnya dengan lancar Kamila berbohong, supaya rencananya berhasil.

"Ya Allah, ampuni hamba yang memilih jalan ini," ucap Kamila dalam hati.

Tampak Dokter Alissa menarik nafas kasar. Jika boleh memilih, dia pasti akan mempertahankan dokter muda di depannya, tapi jika sudah menyangkut masalah keluarga, ia tidak bisa ikut campur. Sebab menurut pengamatannya, Kamila adalah dokter muda yang cekatan dan sigap dalam menangani pasien dan bisa ditempatkan di mana saja. Gadis itu juga berkepribadian baik, tidak pernah neko-neko.

"Baiklah, saya akan memberikan surat rekomendasi untuk Anda, agar bisa mendapatkan pekerjaan di rumah sakit atau di klinik yang Anda inginkan di manapun Anda berada."

Dokter Alissa lantas menghubungi bagian HRD, untuk memproses pengunduran diri Kamila.

"Sebenarnya saya pribadi merasa berat melepas Anda sebagai dokter di sini. Sebab Anda termasuk dokter berpotensi di rumah sakit ini."

"Terimakasih atas pengertiannya, Dok. Kalau begitu saya permisi."

Kamila mengulurkan tangannya bermaksud untuk berjabat tangan, namun di luar dugaan Dokter Alissa justru bangkit dari duduknya, lalu menghampirinya. Dan Kamila membulatkan matanya sempurna, ketika dokter cantik itu memeluknya dengan hangat.

"MasyaAllah, inikah rasanya dipeluk oleh seorang ibu?" gumam Kamila dalam hati.

Gadis itu terisak di pelukan Dokter Alissa. Menumpahkan segala kegundahan yang dirasakannya. Seolah mengerti apa yang dirasakan oleh dokter muda itu, Dokter Alissa semakin mengeratkan pelukannya seolah memeluk putrinya sendiri. Memberikan rasa nyaman dengan menepuk-nepuk punggung Kamila dengan lembut. Bahkan ia pun tak kuasa membendung airmatanya sendiri.

"Menangislah jika itu bisa meringankan bebanmu, anggap saja saya sebagai ibumu." Dokter Alissa berkata lembut, bagai hembusan angin surgawi, bagi Kamila yang sangat merindukan kasih sayang seorang ibu.

Kamila melepaskan pelukan, lalu mengusap airmatanya dengan kasar, dan tertunduk malu.

"Maaf, atas kelancangan saya, Dokter." Kamila membungkukkan badannya berkali-kali. Ia merasa tidak enak hati, karena telah membuat baju yang dikenakan oleh atasannya itu basah oleh airmatanya.

"Hei ... sudahlah saya tidak apa-apa. Baju basah nanti juga kering."

Kemudian dokter Alissa mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Lalu meraih tangan Kamila dan meletakkan amplop coklat di atas telapak tangan gadis itu. Kamila mengerjapkan mata bingung. Sebelum ia membuka mulutnya untuk bertanya, Dokter Alissa sudah lebih dulu menjelaskan,

"Itu untuk Dokter Kamila dari saya, karena Anda telah bekerja dengan baik di rumah sakit ini. Pergunakan dengan baik, sebelum Anda mendapatkan pekerjaan!"

"Terimakasih, Dokter. Semoga kita bisa berjumpa lagi di lain kesempatan. Dan saya tidak akan pernah melupakan kebaikan Dokter. Terimakasih banyak, kalau begitu saya permisi." Kamila kembali membungkukkan badannya, setelah itu ia membalik badan dan meninggalkan ruangan Dokter Alissa.

Kamila masuk kembali ke ruangannya, dan membereskan barang-barangnya. Lalu menaruhnya di dalam kardus. Ia menyapu pandang pada setiap sudut ruangan yang telah beberapa tahun ini ditempatinya. Setelah puas, ia kemudian meninggalkan ruangannya.

°

Menempuh perjalanan tiga puluh menit dari rumah sakit, Kamila akhirnya sampai di apartemennya. Begitu masuk ke dalam unitnya, dia segera mengemas barang-barangnya. Tidak banyak yang ia bawa, hanya pakaian saja dan beberapa barang pemberian Zando.

Sebelum pergi, tak lupa Kamila menulis surat untuk Zando, lalu meletakkannya di atas meja rias, beserta kunci mobil dan juga cek pemberian Tuan Moreno.

Kamila menyapukan pandangan, pada ruangan kamar yang selama ini di tempatinya. Ada semacam perasaan yang memaksanya untuk bertahan, tapi di sisi yang lain, dia harus tetap pergi demi menjaga hatinya agar tidak semakin tersakiti.

Kamila keluar kamar sambil menyeret dua koper, satu berukuran sedang dan satunya lagi lebih besar. Sebelum benar-benar pergi, sekali lagi ia menyapukan pandangannya ke seluruh ruangan. Lalu sesaat kemudian ia keluar dari unit apartemen yang selama ini di tempatinya, tanpa sepatah kata pun yang terucap.

°

Pukul delapan malam, Zando dan Nino tiba di unit apartemen Kamila. Mereka datang bersama Pak Ustad dan rekannya. Zando menekan tombol dan memasukkan kode akses, lalu mereka masuk ke dalam.

"Assalamualaikum," ucap Zando.

"Waalaikumsalam," jawab Nino diikuti oleh Pak Ustad dan rekannya.

Karena tidak mendapatkan jawaban dari penghuninya, Zando langsung mengetuk pintu kamar Kamila. Sayangnya tidak ada jawaban juga. Akhirnya Zando membuka pintu yang ternyata tidak terkunci. Zando masuk dan tak menemukan Kamila di dalam kamar, lalu ia bergegas memeriksa kamar mandi, namun nihil.

Zando kembali ke kamar dan ingin menghubungi Kamila, namun matanya tak sengaja menangkap sesuatu di atas meja rias. Zando segera menghampiri.

Dia mengambil selembar kertas, yang berisi tulisan tangan Kamila.

"Tidak, kamu tidak mungkin pergi, Mila!" Zando menggelengkan kepalanya.

Lalu ia pun mendapati selembar cek bertandatangan Tuan Moreno. Seketika tangan Zando mengepal erat, dan mengetatkan rahangnya menahan amarah.

"Ninooo...."

...*...

.

.

.

.

.

1
🌺Fhatt Trah🌺
sabar zando. ini ujian. sekarang fokus aja sama bayi kamu dulu. lalu temukan siapa pelakunya
🌺Fhatt Trah🌺
ya ampun kok bisa koma😭😭
trus gimana dgn bayinya
🌺Fhatt Trah🌺
ya ampun, kenapa lagi ini😭😭
🌺Fhatt Trah🌺
syukurlah ... tapi gk prematur kan thor😭
🌺Fhatt Trah🌺
semoga ibu dan bayi selamat
🌺Fhatt Trah🌺
di apartemen zando ada cctv kan thor. masukin aja cwek gila itu ke penjara
F.T Zira
mereka mau ngapain yaa🤔🤔
F.T Zira
kelamaan.. hidup mu terlalu lurus.. polisi dan gudangnya penyogokan masa gak paham/Sweat/
F.T Zira
si mis mis sudah siap di eksekusi /Proud/
F.T Zira
bahar ini yg di sebelah kan ya?
ora
Apa yang akan mereka lakukan ke si Mischalu itu🤔🧐🧐🧐
〈⎳ Moms TZ: entahlah, ibu juga bingung
total 1 replies
ora
Haduh, kayaknya Mischa belum sepenuhnya sadar deh. Bisa-bisanya berpikir begitu/Facepalm/
〈⎳ Moms TZ: kan dia emang gak sadar.
total 1 replies
ora
Betul tu. Mana kalau sudah bebas masih nggak jera juga lagi.
〈⎳ Moms TZ: hooh....
total 1 replies
ora
Inilah Arbi yang hidupnya lurus-lurus aja 🤭🤭
ora: Padahal si Zana udah greget gitu, tapi dianya masih kalem-kalem aja/Facepalm/
〈⎳ Moms TZ: iya betul, si Arbi emang lurus sih ya /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Marya Dina
PD nya mischa belum ilang2🤭🤭🤭 dd tunggu mischa selanjut nya
Marya Dina: 🤭🤭🤭🤭🤦
〈⎳ Moms TZ: silakan dd dia/Facepalm/
total 2 replies
〈⎳Mama Mia
kata siapa?
pembaca ku bilang orang sabar sawahnya lebar 😂
〈⎳ Moms TZ: beruntung berarti/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
〈⎳Mama Mia
tangi woeee
turu mu kemiringen
〈⎳ Moms TZ: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
〈⎳Mama Mia
lihat nama Mischa aku ingat ya sinetorn yg di bintangi Teuku Wisnu Shireen Sungkar
〈⎳ Moms TZ: iso lah, mosok gak iso
〈⎳ Moms TZ: kan saiki di putar ulang gon Net tv, pas nulis enek tokoh Mischa, yo wes go kui wae /Facepalm/
total 4 replies
〈⎳Mama Mia
aku perhatikan clifhanger nya
〈⎳ Moms TZ: apa tuh kok mudeng malah
total 1 replies
〈⎳Mama Mia
di depan Ronald di sini Roland
mn yg bener
〈⎳ Moms TZ: typo berarti /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!