NovelToon NovelToon
Scandal

Scandal

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia
Popularitas:54.4k
Nilai: 5
Nama Author: Tessa Amelia Wahyudi

Anna harus terjebak dengan dua orang laki-laki yang membuatnya harus terpaksa berakhir dengan Maxim yang ternyata adalah teman masa kecilnya dulu.

Ternyata Maxim dan Dexter adalah mantan rekan yang memiliki sifat berbeda jauh.

Akankah Luna menerima cinta Maxim atau malah pergi bersama Dexter.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 15

Anna memegangi dadanya saat terbangun dari tidurnya. "Ada apa ini?" tanya Anna sambil memegangi dadanya yang tiba-tiba terasa sesak.

Dia tidak tahu apa yang terjadi tapi tiba-tiba saja datanya mereka sesak dan pikirannya langsung tertuju pada laki-laki yang belum ada bertemu dengannya setelah pulang dari rumah sakit.

"Aku harap semuanya baik-baik saja," ucap Anna yang terus saja memegangi dadanya.

Dia takut jika terjadi sesuatu, pada laki-laki itu. Walau dia kesal dengannya, bahkan terbilang marah. Tapi tetap saja dia harus bertahan degan semua ini.

***

Sedangkan di tempat lain, Maxim sedang berperang dengan kelompok lainnya. Maxim sedang mempertahankan daerah kekuasaannya karena dia tidak membiarkan siapapun masuk ke dalam daerahnya.

"Siallan!" umpatnya ketika lawannya semakin menyerang.

Dia menghajar lawannya habis-habisan hingga membuat pistolnya terus aja mau muntahkan timah panasnya. Ya, Maxim benar-benar melampiaskan kegilaannya malam ini.

Di saat dia sedang menghadapi lawannya, tiba-tiba saja sebuah timah panas menembus bahunya.

"Argh..." Maxim mengerang ketika merasakan bahunya bolong akibat timah panas tersebut.

"Tuan," Mark berteriak ketika melihat Maxim yang hampir saja ambruk akibat sebuah tembakan yang menembus bahunya.

Tapi lihatlah, dia masih sanggup berkelahi dan menghabisi lawannya hingga membuat mereka benar-benar terkapar tak berdaya. Setelah memastikan bahwa lawan telah mati, Maxim di bawa Mark karena mereka harus membersihkan lukanya.

"Matilah kau!" teriaknya membabi buta sebelum dia benar-benar menghabisi mereka semua.

Jangan remehkan kekuatannya, karena Maxim bukan orang sembarangan yang bisa dilumpuhkan begitu saja. Bukan sekali dua kali dia mendapatkan luka tembakan seperti itu tapi sering. Dia sering mendapatkannya tapi tidak satupun dari tembakan itu berhasil membuatnya lumpuh.

Bahkan saat ini dia masih sanggup berdiri walau darah terus saja mengucur dari bahunya. Dia tetap berdiri tegak, sambil terus berkelahi dan menghabisi mereka semua.

"Tuan, Anda terluka!" Mark langsung menghampiri tuannya ketika melihat darah yang terus saja keluar dari bahu, Maxim.

Mereka harus pergi tempatnya meninggalkan tempat ini, karena Maxim membutuhkan pertolongan secepatnya.

Tapi apa yang terjadi? laki-laki itu bahkan menolak karena dia tidak ingin dibawa pergi kemanapun. Dia hanya ingin kembali ke rumahnya.

"Bawa aku pulang!"

"Tapi luka anda, Tuan. Anda harus benar mendapatkan penanganan yang tepat." ujar Mark Karena bagaimanapun dia tahu bahwa luka yang ada di bahu Maxim itu bukan luka sembarangan.

Terbukti, luka itu kembali terbuka saat beberapa waktu yang lalu dia juga mendapatkan sebuah tembakan di sana.

"Aku bilang bawa aku pulang sekarang!" teriaknya menggelegar tinggal membuat Mark tidak bisa melakukan apa-apa lagi.

Dia aku mematuhi apa yang diinginkan oleh, Tuannya. Jika dia membantah, maka keadaan Maxim bisa saja semakin memburuk nantinya. Dia benar-benar harus memastikan bahwa luka itu benar-benar diobati dengan tepat.

Jika tidak maka lukanya bisa infeksi dan berakibat buruk nantinya.

Di saat seperti ini saja, dia bisa berjalan dengan baik tanpa lengah sedikit pun. Rasa sakit yang ada di punggungnya tidak seberapa dengan apa yang dia rasakan.

Dia merobek kemejanya, untuk menekan darah yang terus saja keluar dari bahunya.

"Sh*t!" umpat Maxim saat Mark menekan lukanya terlalu keras.

"Maafkan saya, Tuan..." Mark merasa bersalah karena menekan luka Maxim terlalu keras hingga membuatnya merasa kesakitan.

"Cepat lakukan bod*h! keluarkan pelurunya sekarang juga!" titah Maxim yang membuat Mark berusaha untuk membersihkan luka Maxim di dalam mobilnya.

Mereka harus melakukan semua itu, bahkan cairan pembersihnya saja Mark meminta anak buahnya turun di toko obat, lalu mereka kembali masuk ke dalam mobil untuk membantu Maxim membersihkan lukanya.

Maxim ada membenci yang namanya berurusan dengan rumah sakit. Dia bahkan sangat membenci dengan yang namanya dokter karena dia pernah kehilangan orang tuanya karena dokter tersebut.

Yang kedua kalinya, di hari kemarin merasa kehilangan dan dokter yang menyampaikan bahwasanya anak yang ada di kandungan Anna sudah tidak ada lagi.

Entahlah, dia benar-benar mengejar namanya dokter. Dia lebih memilih untuk mengobati lukanya sendiri seperti dilihat pada harus pergi dan datang ke rumah sakit.

Seperti saat ini, setelah selesai dengan kegiatan mereka, Maxim merasa bahwa dunia sudah baik-baik saja. Tidak ada rasa sakit apapun lagi yang dia rasakan. Jika itu orang lain mungkin dia sudah tidak bisa melakukan apapun lagi.

Tapi ini bisa, Maxim masih berjalan dengan baik tanpa goyah sedikitpun. Bahkan dia terlihat baik-baik saja saat turun dari mobilnya.

Maxim tidak mengatakan apapun lagi dan langsung masuk ke dalam rumahnya karena memang dia membutuhkan istirahat.

Hatinya merasa tenang ketika melihat wajah Anna yang terlihat begitu damai ketika dia tertidur.

Tangannya bergetar saat hendak memegang pipi Anna. Tapi dia tidak jadi melakukannya. Maxim takut menganggu tidurnya Anna.

Saat Maxim hendak pergi ke kamar mandi, dia kembali lagi minat ke arah Anna untuk memastikan apakah wanita itu benar-benar menangis atau tidak.

"Dia menangis?" gumam Maxim saat ini yang bekas air mata di pipi Anna.

"Apa yang membuatmu menangis Anna?" tanya Maxim.

Dia penasaran apa yang membuat wanita itu menangis dalam tidurnya seperti ini.

Hatinya merasa sakit ketika melihat wanita itu menangis. Seperti sedang ada beban berat yang dihadapinya.

"Maafkan, Aku Anna." ucap Maxim sebelum dia benar-benar pergi meninggalkan Anna sendirian di sana.

Ya, Maxim memberi masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Dia harus membersihkan lukanya sebelum tidur.

Sedangkan Anna terbangun, saat Maxim masuk ke dalam kamarnya. Tapi dia pura-pura tidur karena dia ingin tahu apa yang dikatakan laki-laki itu setelah kembali.

Ternyata Maxim tahu jika Anna baru saja menangis. Entahlah, dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya lagi. Terkadang Maxim bersikap dengan begitu menyebutnya, tapi terkadang dia terlihat seperti laki-laki jahat.

"Katakan kepadaku apa yang harus kulakukan sekarang? aku tidak tahu siapa dirimu sebenarnya. Aku juga tidak tahu siapa laki-laki yang bersamaku saat ini. Dirimu terlalu banyak menyimpan rahasia dan aku tidak tahu rahasia apa itu. Aku berharap, jika suatu saat aku mengetahui rahasiamu aku tidak merasakan sakit yang lebih dari ini," ucap Anna.

Sebenarnya dia juga ingin mengenal Maxim, tapi orang-orang di sekelilingnya mengatakan bahwa dia tidak harus mengetahui apa yang terjadi di luar sana. Entahlah, dianya berharap bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Setidaknya Anna bisa merasakan kehidupannya yang dulu lagi. Kehidupannya jauh sebelum dia mengenal Maxim.

"Aku harap semuanya akan baik-baik saja, dan aku sudah ikhlas dengan semua ini," ucapnya lagi karena menyesalinya juga percuma. Tidak ada yang bisa dilakukannya lagi, selain melepaskan kepergian anaknya yang sudah kembali pada pangkuan Tuhan.

Bersambung

1
Jelita S
maaf Thor jdi malas baca karya mu,,semua GK pernah ada yg bnar2 tamat tpi ceritanya GK sampai selesai🫡🫡🫡🫡🫡
jaran goyang
ᥲgᥲk ᥣᥲіᥒ kᥲᥙ ᥲᥣᥱ᥊🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jaran goyang
ᥡᥲ rskᥒ 𝗍ᥙ🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jaran goyang
𝗍ᥙ ᥣһ ძᥡ ᥲᥣᥱ᥊ᥲᥒძᥱr.... ᥲᥲᥲ rᥒძ ᥒᥡ ᥲ𝗊... 𝗍⍴ sᥲᥡg.... ⍴ᥲs ᑲᥙkᥲ ȷძᥣ ᑲk ᥒᥡ... 𝗍ძk ძᥲ kᥣіm𝗍 ᥒᥡ
Wulan Unet
yaallah. kok gantung
Mu'rifatul Laili
Luar biasa
Apthiana Devi Sinkuan
Lumayan
Apthiana Devi Sinkuan
Biasa
Reil Ika
kebiasaan mu tor...nulis di gantung ..udah berapa cerita gak di selesaikan ..KLO emg mles nulis udah aja Hiatus dulu
jaran goyang
ᥴ⍴𝗍 ძ𝗍g ᥒᥡ ᑲg... sᑲᥣm 𝗍rᥣmᑲ𝗍
nyaks 💜
wihhhh siapa lagi??? 🤔
Ita rahmawati
siapa yg nyulik ya,,apa mungkin bos mafia itu
yuning
semoga Anna baik baik saja
Sri Gunarti
rindu keluarga opa alex
Ita rahmawati
udah si ana gk isah byk mau🤣🤣
jaran goyang
kᥲkᥙ ᑲg𝗍s ᑲg
jaran goyang
🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲
Shelvie Pandoju
Maxim pria yang kaku, tidak pandai berkata manis tapi melalui perhatian sudah bisa dirasakan kasih sayangnya yang besar
nyaks 💜
emejing kali kau ini Maxim 😅
yuning
Maxim gak pa pa lamarannya gak romantis yg penting dalam keseharian kamu selalu ada, selalu penuh kasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!