NovelToon NovelToon
My Crazy Girl

My Crazy Girl

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: widyaas

Tipe pria idaman Ara adalah om-om kaya dan tampan. Di luar dugaannya, dia tiba-tiba diajak tunangan oleh pria idamannya tersebut. Pria asing yang pernah dia tolong, ternyata malah melamarnya.

"Bertunangan dengan saya. Maka kamu akan mendapatkan semuanya. Semuanya. Apapun yang kamu mau, Arabella..."

"Pak, saya itu mau nyari kerja, bukan nyari jodoh."

"Yes or yes?"

"Pilihan macam apa itu? Yes or yes? Kayak lagu aja!"

"Jadi?"

Apakah yang akan dilakukan Ara selanjutnya? Menerima tawaran menggiurkan itu atau menolaknya?

***

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

"Kalau kamu seperti tadi juga saya gak keberatan."

Ucapan Gevan membuat pergerakan Ara terhenti. Satu tusuk pentol bakar yang siap ia lahap, terhenti di udara.

Saat ini mereka berada di apartemen Gevan. Ara yang memintanya karena di apartemen Gevan suasananya berbeda, dia suka.

"Maksudnya?" tanya Ara. Dia langsung memakan pentol bakar tersebut dengan cepat.

"Waktu kita beli jajanan tadi," jelas Gevan. Dia ikut mengambil satu tusuk pentol bakar, lalu memakannya.

"Dih. Orang aku cuma pura-pura, kok!" ucap Ara.

"Kalau beneran juga gak papa," ujar Gevan pula.

"Nggak, ah!"

"Kenapa?"

"Ya... Gak mau aja. Kenapa Kak Gevan jadi gini, sih?" Ara menatap aneh ke arah Gevan.

"Gini gimana? Saya biasa aja," jawab Gevan acuh. Dia mengambil sepotong martabak telur dan menyuapkannya pada Ara. Tanpa menolak, Ara pun membuka mulutnya dan menggigit sepotong martabak itu.

Di luar dugaan, Gevan malah memakan bekas gigitan Ara. Hal itu membuat Ara malu sampai pipinya memerah.

"Kenapa makan bekas aku?"

"Gak papa," jawab Gevan.

Ara menggigit bibir bawahnya sembari menahan senyum. Entah kenapa dia suka saat Gevan bersikap seperti itu.

"Kak Gevan gak jijik?"

Gevan menaikkan kedua alisnya. "Untuk apa? Kita sama-sama manusia," jawabnya.

"Iya, sih... Tapi, aneh aja," ucap Ara. Dia mengambil boba dan menusuknya menggunakan sedotan lalu dia minum.

"Gak ada yang aneh."

"Aneh, lah. Aku pikir Kak Gevan itu cowok yang cool, dingin-dingin gitu loh. Ternyata bisa sweet juga," jelas Ara.

"Cuma sama kamu saya begini," balas Gevan menatap Ara dengan tatapan teduh.

Makin salah tingkah saja Ara. Dia menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga.

"M-masa, sih?" tanyanya gugup.

Gevan tersenyum tipis. Tangannya menepuk-nepuk kepala Ara dengan pelan.

"Cepat habisin makanannya," ujar Gevan mengalihkan pembicaraan.

"Besok, kita berangkat bareng," lanjut Gevan.

Seketika Ara baru teringat surat peringatan yang dia berikan pada Gevan tadi. Jadi, pria itu benar-benar akan datang?

"Serius Kak Gevan datang?" tanya Ara tak yakin.

Gevan mengangguk mantap. "Iya. Mulai sekarang saya yang jadi wali kamu," ucap Gevan semakin membuat Ara ternganga.

"Yang bener aja!" seru Ara. "Ya udah, gak papa, deh," ucapnya sambil menyengir.

"Nanti kalo kelulusan, Kak Gevan juga yang datang, kan?"

"Iya."

"Yes! Akhirnya aku gak ambil rapot sendirian lagi," ucap Ara sembari menyengir.

Gevan tersenyum tipis sambil mengelus kepala Ara dengan lembut. Lihat, kebahagiaan gadis itu tidak mahal sama sekali. Gevan senang bisa membuat Ara bahagia. Hanya karena hal kecil saja sudah bisa membuat Ara senang.

****

Pagi harinya, Ara melangkah girang menghampiri mobil Gevan yang sudah ada di halaman rumahnya.

"Morning!" sapanya sumringah. Gevan membalasnya dengan anggukan singkat.

"Sabuk pengamannya, Ra," peringat Gevan.

"Oh iya!" Buru-buru Ara memasang sabuk pengaman.

"Siap!" serunya setelah selesai.

Mobil Gevan pun melaju meninggalkan halaman rumah Ara. Gevan menekan klakson saat berada di depan pos satpam, begitupun Ara yang langsung membuka kaca pintu mobil seraya melambaikan tangan pada satpam kesayangannya. Pak satpam mengangkat tangannya sebagai balasan, tak lupa senyumnya juga terbit.

"Sudah sarapan?" tanya Gevan.

"Udah, dong," jawab Ara.

"Makan apa?"

"Mie." Ara menyengir. "Tapi, aku kasih nasi, kok!"

"Kayaknya saya harus ambil stok mie di rumah kamu," ucap Gevan. Mendengar itu, tentu saja Ara tidak terima.

"Enak aja! Aku yang beli, bukan Kak Gevan!" ketus Ara.

"Belajar hidup sehat, Ara. Saya lihat-lihat, makanan kamu selalu mie sama jajanan pinggir jalan, minumnya kopi sama boba. Kasihan lambung kamu," ucap Gevan panjang lebar.

"Kalau udah sakit, baru tau rasa," lanjutnya.

Bibir Ara cemberut. Semua itu makanan enak baginya. Selain itu juga Ara gak mau ribet. Kalau sarapan, pakai sayur dia ribet masak ini itu. Kalau makan mie, simpel, tinggal rebus air aja.

"Mulai sekarang saya yang mengatur pola makan kamu," putus Gevan.

"Kak Gevan makin kesini makin ke sana, ya! Suka-suka aku, lah! Mending Kakak urus cewek kemarin aja sana!" Ara melipat kedua tangannya di depan dada sambil membuang muka.

"Nanti sekalian saya carikan pembantu buat ngurus rumah kamu," ucap Gevan tak menghiraukan bantahan Ara.

Ara tak lagi menyahut. Dia sebal dengan pria itu.

10 menit kemudian mereka sudah sampai di sekolah. Gevan sengaja masuk sampai ke parkiran, karena dia akan menghadap guru nanti.

"Kenapa belum turun?" tanya Gevan pada Ara yang hanya melihat ke arah luar.

Di sana semua murid memusatkan perhatian mereka pada mobil Gevan. Tentu mereka tau bahwa mobil itulah yang sering mengantar jemput Ara.

"Gak usah takut," ucap Gevan.

"Siapa yang takut?!" ketus Ara. Dia pun segera keluar dari mobil.

Gevan pun ikut keluar dan mengikuti langkah Ara menuju ruang BK.

"Hah?! Itu bukannya anak Tuan Vilton? Dia itu pengusaha muda yang udah sukses!"

"Bener! Bukannya seharusnya om-om perut buncit yang suka nganterin Ara?"

"Faktanya, itu Pak Gevan yang ngantar Ara."

"Sulit dipercaya, sih, ini."

"Bisa-bisa Ara bakal sombong karena berhasil jadi sugar baby nya Pak Gevan!"

"Tapi, masa iya Ara jadi sugar baby nya Pak Gevan? Gak mungkin, deh kayaknya."

Begitulah bisik para siswi yang membicarakan Ara.

Ara acuh dan terus berjalan dengan wajah yang angkuh. Ketika sudah sampai di depan pintu ruang BK, Ara mengetuknya.

Terlihat Bu Laila yang sedang duduk di kursinya menoleh ke arah pintu yang memang sedikit terbuka. Dia pun menyuruh Ara masuk. Namun, bukan itu yang menjadi pusat perhatian Bu Laila, melainkan Gevan yang ada di belakang Ara juga ikut masuk. Sontak saja Bu Laila berdiri dari duduknya.

Tentu semua orang tau jika Gevan adalah orang berpengaruh dan juga terkenal akan kesuksesannya diumur yang masih muda. Orang-orang sangat segan pada Gevan, termasuk Bu Laila.

"Pak Gevan?" Bu Laila menjabat tangan Gevan dan menyuruh pria itu duduk di sofa, bukan di kursi khusus interogasi yang ada di depan mejanya.

Ara hanya berdiri saja, memperhatikan Gevan dan Bu Laila.

"Ada keperluan apa, Pak Gevan datang kemari?" tanya Bu Laila dengan sopan.

Gevan menoleh ke arah Ara dan menyuruh agar gadis itu duduk di sampingnya. Ara pun langsung menurut.

Bu Laila semakin bingung melihatnya.

"Saya datang sebagai wali nya Arabella. Bukankah kemarin dia dapat surat peringatan dari anda?" jawab Gevan sekaligus mengingatkan Bu Laila bahwa Ara mendapatkan surat peringatan kemarin.

Bu Laila mengangguk. "Benar, Pak. Tapi, kalau boleh tau, Pak Gevan siapanya Ara?"

Dengan mantap Gevan menjawab, "Saya calon suaminya."

***

LIKE LIKE LIKE LIKE LIKE LIKE LIKE LIKE LIKE LIKE LIKE LIKE

1
Priskha
tiap msh dlm rmh tangga pasti ada jln keluar nya klau dibicarakan baik2 dengarkan penjelasan pasangan kita jgn ambil keputusan saat hati kita sdg emosi
Agustina Kusuma Dewi
seru banget kak..
indah banget, ga neko2
like
sub
give
komen
iklan
bunga
kopi
vote
fillow
bintang
paket lengkap sukak bgt, byk pikin baper😘😍😘😍😘😍😘😍😘
Agustina Kusuma Dewi
ijin share ya kak..
Priskha
Nike....bnr kah itu????
Priskha
pingin aq tonjok aja 3 org itu
Priskha
lhoalah ternyata selama ini Ara juga ndak tau makam bundanya dimana dasar klg yg minim akhlak
Priskha
ndak hbs pikir aq dg klg Ara, seorang CEO pastinya punya pendidikan tinggi tp cara berpikirnya dangkal spt otak udang
Azmori
Hadir kak
Sri Mahyuni
kui lah kasian sekali ara, hidup sendiri tidaj ada yg membimbingnya dlm menjalani kehidupan, untung kelakuanya baik lembut, tidaj kasar
Ufi Yani
klo d novl o.l emg boleh sebut merk y kak??
fahrisa asyifa 91
🤣
love sick
tfhuh
Niwa
ganti dong panggilan nya.. jgn saya lagi
Niwa
basiiiiiii anj
Niwa
dih salting ya Gev 😂😂😂
Niwa
mantapp 😂👍 demi Ara apapun akan dilakukan ya
Niwa
ahahha... kasian tapi ngakak
Dina Ispriyanti
Luar biasa
Ervina
anaknya laki apa perempuan... 👶, happy ending... syukaa😍🤩
Ervina
gara2 sebotol minuman ara jadi sempoyongan /Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!