NovelToon NovelToon
Pasukan Penjagal Dan Puteri Yang Hilang

Pasukan Penjagal Dan Puteri Yang Hilang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Epik Petualangan / Perperangan / Raja Tentara/Dewa Perang / Kriminal dan Bidadari / Penyelamat
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yurika23

Dominic seorang pemimpin pasukan bayaran yang dijuluki 'Pasukan Penjagal' terpaksa harus mencari keberadaan seorang puteri kerajaan yang hilang. Awalnya Dominic dan pasukannya menyerah karena tidak berhasil menemukan puteri tersebut. Tapi di tengah petualangannya tanpa sengaja ia menemukan sesuatu diluar dugaannya.

Apakah yang terjadi?
Mampukan Dominic menemukan puteri yang hilang.

Yuk simak kisahnya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yurika23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15

Buku Tua

“Sebenarnya yang lebih bahaya bukanlah kerajaan Zhashvorgh tapi justru laut Iblis yang menjadi jalan kita menuju kesana” Dominic berdiri dengan tangan terlipat di dada.

“Lalu, apakah kita tetap akan menerobos laut Iblis Tuan?” tanya Luvi dengan alis menaut.

“Entahlah, apa kita bisa selamat dari badai yang selalu berada di lautan itu?” Dominic memegang dagunya sendiri seolah berfikir keras.

“Laut,- badai … bukankah ada waktu dimana mereka berhenti-” Luvi berbicara pada dirinya sendiri seolah memikirkan sesuatu, yang terdengar samar oleh mereka.

“Ada apa gadis manis?” tanya Erita.

“Aha!, aku tahu!” spontan semua yang berada di kamar menoleh pada Luvi, mereka sedikit terkejut.

“Pasti ada waktu dimana laut itu akan tenang. Tapi aku tidak mengerti tentang kapan waktunya, yang kita perlukan sekarang adalah sebuah buku ‘Perjalanan arah laut’, sebuah buku tua yang berisi semua arah angin, badai dan semua tentang laut” jelas Luvi semangat dengan mata berbinar.

“Lalu dimana kita bisa mendapatkan buku itu Nona?” tanya Horg.

“Masalah itu, … aku tidak tahu Tuan Horg, tapi mungkin buku itu tersimpan di perpustakaan besar” ucap Luvi kembali melemah.

Tiba-tiba tanpa bersuara, Dominic melangkah keluar kamar dan mecari informasi tentang letak perpustakaan besar.

“Kalau di Kastil ini tidak ada perpustakaan besar yang mulia, disini hanya ada beberapa buku milik Raja dan penyihir” seorang pengawal kerajaan menjelaskan pada Dominic ketika ia bertanya tentang letak perpustakaan.

“Lalu dimana kami bisa menemukan perpustakaan?”

“Hanya ada satu perpustakaan besar di daerah sini, itu berada di desa Asten sebelah selatan tidak jauh dari sini. Semua penyihir, tabib ataupun ahli-ahli dari kerajaan pasti kesana untuk mencari buku yang mereka inginkan”

“Bagus!” ujar Dominic semangat.

Di luar Kastil, Luvi dan Dominic menunggangi satu kuda untuk pergi ke desa Asten.

“Tuan, sepertinya Nona Erita agak kesal karena kita tidak mengajaknya” ucap Luvi dengan kepala sedikit menyembul dari belakang tubuh Dominic.

“Tidak apa, kita cuma mencari buku bukan?, untuk apa beramai-ramai keluar kalau kita berdua saja sudah cukup” jelas Dominic sambil mengendalikan kemudi kuda hitamnya.

Tak berapa lama, mereka sampai di desa yang dituju. Tetapi desa itu terlihat sepi. Dominic menurunkan kecepatan laju kudanya.

“Apa hanya aku yang merasa desa ini sepi?” ucap Dominic sambil mengamati pemandangan sekitar.

“Ya tuan, seperti ada yang aneh dengan desa ini” ucap Luvi yang juga waspada dengan keadaan di desa tersebut.

Dari kejauhan, empat orang berbadan besar tampak melangkah bak jagoan yang hendak menghabisi Dominic dan Luvi. Mereka tampak seperti bandit, masing-masing dari mereka memegang senjata, ada yang memegang kapak, pedang dan pisau.

Salah satunya berkepala botak, dengan otot tangan yang besar dan kumis yang menyambung ke dagunya.

Pria bertampang seram itu terus menatap Dominic seolah tidak menyukai kedatangan mereka.

“Haah, kenapa selalu saja ada pengganggu di perjalananku” ucap Dominic yang melihat pria-pria itu dengan biasa saja tanpa ada rasa takut. Dominic turun dari kudanya.

“Kau tunggu disini” perintah Dominic yang kini melangkah mendekati para bandit tersebut.

“Hati-hati tuan” ucap Luvi dari atas kuda.

Dominic mendekati pria botak bertampang seram. “Maaf, kami hanya ingin lewat dan menuju ke perpustakaan” sapa Dominic dengan sedikit sopan.

“Semua yang memasuki wilayah ini tidak akan diizinkan secara cuma-cuma!” ujar pria botak dengan suara berat agak serak.

“Maksudmu kami harus bayar?” tanya Dominic pura-pura bodoh.

“Tentu saja, bodoh!. Aku tahu kalian pasti orang kerajaan, maka biayamu dua kali lipat dari orang biasa”

“Ah ya, baiklah … tapi bagaimana jika aku membayarnya dengan ini … “

DZIGH!

Tanpa peringatan, Dominic memukul keras rahang pria berkepala botak. Tanpa di duga, pria itu langsung jatuh tersungkur dan tak sadarkan diri.

“Akh!, aku kira dia yang paling kuat” ucap Dominic sambil kemudian melihat kearah pria lainnya.

Spontan para pria yang berada di belakang pria botak yang sudah jatuh tadi berhamburan akan menyerang Dominic.

Dengan kecepatan luar biasa, Dominic yang berjarak beberapa langkah tiba-tiba sudah berada di depan satu pria yang memegang pisau, kemudian Dominic dengan kekuatannya memukul bagian samping tubuh pria itu, memecahkan tulang rusuknya.

Satu pria lagi juga di hajarnya hingga tak berkutik.

Tinggal satu orang lagi yang seolah sudah mengerti kekuatan Dominic, ia mundur dan dengan wajah ketakutan. Ia melempar kapaknya di depan Dominic, tanda bahwa ia sudah menyerah.

“Ja-jangan bunuh aku tuan!, anda boleh lewat tanpa membayar apapun” pinta pria yang tengah ketakutan tersebut.

Dominic mendekatinya dengan aura menyeramkan.

“Dimana letak perpustakaan?!”

“D-disana tuan, dekat dengan taman” pria itu menunjuk sebuah tempat agak rimbun dan sejuk karena banyaknya pepohonan disana.

Dominic mendekat pada pria itu, seolah ingin mengancamnya.

“Jangan pernah meminta pungutan lagi pada para pendatang!, atau kau akan merasakan apa yang teman-temanmu rasakan, mengerti!”

Tanpa menunggu jawaban pria itu, Dominic meraup wajah si pria dengan satu telapak tangannya yang kokoh, kemudian mendorongnya kasar hingga pria itu terjungkal jatuh ke tanah.

Ternyata kejadian tersebut di saksikan beberapa orang yang mengintip dari jendela-jendela rumah, dari balik kandang kuda, dan dari balik pohon besar.

Mereka yang sadar akan kekuatan Dominic dan yang terpenting, Dominic telah mengalahkan empat bandit tersebut, maka orang-orang yang mengintip tersebut keluar satu demi satu dari persembunyiannya.

“Terimakasih Yang Mulia, anda telah mengalahkan mereka.” seorang pria paruh baya dengan pakaian sederhana sedikit menunduk sopan berbicara pada Dominic yang akan melangkah mendekati kudanya.

“Kalian penduduk disini?” tanya Dominic.

“Iya yang mulia”

“Baiklah, mulai sekarang kalian tidak perlu takut lagi dengan bandit-bandit bodoh itu. Oya kami permisi akan ke perpustakaan” ucap Dominic yang kemudian berlalu dari pria itu.

Terdengar suara pria itu memanggil para penduduk untuk keluar. Ia berteriak agar mereka tidak lagi takut dengan para bandit yang sudah dikalahkan.

Sesampainya di perpustakaan, Dominic dan Luvi memasuki area perpustakaan yang besar.

Ruangan itu sangat tinggi, dengan buku-buku yang bertumpuk di rak-rak yang tinggi yang harus menggunakan bantuan anak tangga untuk menggapai buku di rak atas.

Luvi tertegun dan tak habis-habis memandangi pemandangan yang menurutnya menakjubkan itu. Mulut mungilnya menganga melihat jutaan buku berjejer seolah tanpa batasan.

Beda halnya dengan Dominic yang tengah menguap, ia justru terlihat bosan melihat tumpukan buku di sekitarannya.

“Bagaimana kita akan mulai mencarinya? Buku ini sangat banyak Luppy” ucap Dominic melihat malas kearah rak-rak buku yang menjulang tinggi.

“Ini tidak sesulit dugaanmu Tuan. Disana ada klasifikasi buku yang akan kita cari, kita tinggal membaca papan besar disana itu” jelas Luvi yang tetap tidak membuat Dominic semangat.

“Yah ya, kalau begitu carilah, aku akan beristirahat sebentar” Dominic justru menuju kursi baca dengan meja lebar di depannya. Pria itu duduk disana dengan dagu yang di topang telapak tangannya.

Perpustakaan tampak sepi, karena memang tidak banyak orang yang berminat ke tempat itu. Hanya beberapa saja yang datang dan pergi.

Luvi melangkah mencari buku-buku di sekitar perpustakaan. Gadis itu semangat mencarinya karena tempat itu adalah memang tempat yang ia sukai.

Sebuah suara dengkuran terdengar samar. Dominic tertidur dengan pulasnya di kursi dengan kepala di atas meja.

“Tuan! Ketemu!” pekik Luvi yang membuat Dominic terkejut dan tiba-tiba bangun dari tidurnya.

“Akh, kiraku apa” Dominic menurunkan pundaknya. Kemudian pria itu melangkah mendekati Luvi yang sedang menuruni anak tangga di depan rak buku.

Dominic menunduk, kemudian jemarinya memijit tengah-tengah antara alisnya yang tebal. ‘Ah, kepalaku sedikit berat’ gumamnya dalam hati.

Dominic mendongak sedikit sambil menunggu Luvi turun.

“Tuan! akhirnya aku menemukan waktu yang tepat untuk menyebra- …”

Aahh! …

BRAK!

1
🌸ReeN🌸
lanjut tbor
🌸ReeN🌸
kopi meluncur biar othornya semangat up
Yurika23: siyaaap kak....sukses buat kakak ya yg udah mampir..
total 1 replies
Bilal Bingang
Kecewa
Yurika23: ya kasih masukannya dong bang..biar lebih bagus lagi...othor juga kan manusia...
total 1 replies
Bilal Bingang
Biasa
Bunga Lili
bagus alur ceritanya tapi sambungannya tergantung.

makin mencabar episode
x sabar nak tunggu episode seterusnya
Bunga Lili: lambat betul update episode seterusnya
Yurika23: belum up lagi kak...sabar yah
total 2 replies
yumin kwan
nah...benar kan luppy itu putri Elisa...
ckckck....putri putri....ga takut bahaya sama sekali, KL ketangkap ma kelompok borg, mati lah kau...
Yurika23: haaa kebongkar juga ya kak...
total 1 replies
yumin kwan
jangan jangan luvy memang putri elise, rambutnya merah Krn buat bit....🤔
Yurika23: Hee....coba ikutin lanjutannya ya kak...saya up yah ..maap blm bisa up banyak...
total 1 replies
Saras Wati
cerita yang bagus, lanjut thot. Semangat /Determined//Determined/
Yurika23: Terimakasih kakak udah mampir...siyap...sukses ya buat kakak...
total 1 replies
inda Permatasari
aku mampir kak,
Yurika23: silakan kak.. terimakasih sudah mampir ya kak...
total 1 replies
Ummu Saif
Dominic bisa gombal juga heehee
Yurika23: hee...makasih udah mau mampir ya kak....
total 1 replies
Yurika23
ok kak... terimakasih koreksinya ya...
Sang_Penyendiri
Singkat padat dan jelas... Wkwkwkwk
Sang_Penyendiri
mestinya di gabung dengan kalimat sebelumnya + ditambahi kata "Lalu"
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!