NovelToon NovelToon
Istriku Ternyata Kuyang

Istriku Ternyata Kuyang

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual / Kumpulan Cerita Horror / Hantu
Popularitas:771
Nilai: 5
Nama Author: Amak Tanah

Kisah ini menceritakan tentang perantauan ku ke Kalimantan dan bertemu dengan seseorang perempuan yang ternyata perempuan itu menganut ilmu hitam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amak Tanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

"Nek...nek...nek" kukuruyuukkkkkkkkkk.. kukuruyuukkkkkkkkkk, seketika Bagas terbangun dari tidurnya, ia rupanya bermimpi, namun mimpinya seperti nyata, ia lihat jam di ponselnya ternyata sudah pukul 4:00 dini hari,

"Aduhh nanggung banget sih" gumam Bagas, Bagas pun memutuskan untuk tidur lagi, akan tetapi ia tak kunjung tidur. Ia terus kepikiran mimpi nya barusan.

"Apa maksud dari mimpi ku tadi, nenek itu, Nina, keluarga iblis" batin Bagas bertanya-tanya.

"Ah mungkin saja itu hanya bunga tidur ku saja" gumam Bagas, tak berselang lama Bagas pun kembali tertidur. Namun beberapa saat kemudian Bagas di bangunkan oleh suara alarm ponselnya. Bagas pun segera bangkit dari tempat tidurnya ia pun bergegas mandi dan setelah mandi ia Merapikan tempat tidurnya, lalu ia bersiap-siap mengenakan pakaian kerjanya. Setelah selesai ia pun memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu, Bagas segera ke dapur lalu ia pun mengambil makanan yang sudah tersaji di meja makan, lalu menyantapnya. Tak lama kemudian ia pun selesai, setelah minum ia pun segera kembali ke mes. Setibanya di mes dia belum berangkat ke kantor karena masih lumayan pagi, jadi dia memutuskan untuk duduk-duduk sebentar di kursi yang ada di dalam kamarnya. Setelah sekitar pukul 07:30 pagi Bagas pun memutuskan untuk pergi ke pabrik. Namun ia berniat mengajak Nina untuk berangkat bareng, mengingat kemarin rencana ia berangkat bareng Nina gagal, maka hari ini ia kembali ingin mengajak Nina untuk berangkat bareng, namun setibanya di rumah Nina ia tidak melihat motornya Nina terparkir di depan rumahnya. Bagas pun memarkirkan motornya di tepi jalan lalu menuju rumah Nina yang kebetulan ibunya Nina lagi di warung melayani pembeli.

"Pagi Bu" sapa Bagas

"Eeh pagi nak Bagas" jawab Bu Siti

"Ninanya ada Bu" tanya Bagas

"Nina udah berangkat nak Bagas, ada yang bisa ibuk bantu nak" tanya Bu Siti lagi

"Ooh tidak mau tadi rencananya mau mengajak Nina berangkat bareng, tapi Nina nya udah berangkat duluan" ujar Bagas

"Oo begitu, nak Bagas telat sih Nina kan berangkat selalu jam 07:00" Nina yang bekerja sebagai OB selalu berangkat pukul 07:00 dikarenakan ia harus mengepal lantai dan mengelap segala jendela meja kursi karyawan, maka dari itu ia selalu berangkat pagi.

"Oo begitu ya Bu kalau begitu saya permisi dulu Bu" Bagas berpamitan kepada ibunya Nina

"Iya nak silahkan, hati-hati dijalan" ucap Bu Nina, Bagas pun segera menuju motornya lalu ia pun segera melajukan motornya menuju pabrik.

Setibanya di pabrik Bagas langsung menaruh motornya di parkiran di sana sudah tampak terparkir motornya Nina, Bagas pun segera menuju ke dalam pabrik setibanya di sana ia pun bertemu Nina yang lagi mengepel lantai bawah.

"Pagi Nin" sapa Bagas kepada kekasih hatinya itu

"Pagi mas Bagas" jawab Nina

"Kamu kok berangkatnya nggak nungguin aku sih, tadinya mau ngajak kamu berangkat bareng" ujar Bagas

"Hehe...maaf mas, aku kan berangkatnya selalu tepat pukul 07:00, jadi kalau mas Bagas nggak bikin janji terlebih dahulu ya pasti aku duluan berangkatnya" ucap Nina

"Yaudah besok pagi berangkat bareng ya, aku jemput" ujar Bagas menawari

"Boleh mas tapi berangkatnya jam tujuh ya, ga enak sama Susi, nanti kalau aku telat dia kerja sendirian" ucap Nina

"Beres, yaudah aku keatas dulu ya jangan lupa kopi" Bagas pun memutuskan untuk segera naik ke atas menuju ruangannya

"Beres mas, tapi tunggu aku selesaikan ini dulu ya mas" jawab Nina, sembari ia melanjutkan pekerjaannya mengepal lantai.

"Iya Nin" jawab Bagas sembari menaiki anak tangga, Bagas segera menuju ke ruang kerjanya ia pun mulai membuka laptopnya lalu melanjutkan pekerjaannya.

Selang beberapa saat kemudian, datanglah Nina yang membawa segelas kopi untuk Bagas.

"Permisi mas Bagas, ini kopinya" ujar Nina sembari menaruh kopinya di atas meja

"Iya Nin, taruh saja diatas meja" ucap Bagas yang masih fokus ke layar komputer.

"Iya mas, saya permisi dulu" ucap Nina sembari meninggalkan ruangan Bagas.

"Eh Nin, nanti makan siang sama-sama ya ke kantinnya" ujar Bagas sebelum Nina pergi meninggalkan ruang kerjanya.

"Iya mas" ucap Nina, kemudian ia pergi meninggalkan ruangan Bagas, setelah kepergian Nina tampak Bagas sedang senyum-senyum sendiri di ruanganan nya "makin hari kamu makin cantik Nin" batin Bagas. "Tidak sabar aku mengenalkan mu ke ibu Nina, pasti ibu senang dapat mantu secantik kamu" Bagas lanjut membatin. Hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 12:00, Bagas pun segera meninggalkan ruang kerjanya lalu menuju dapur untuk mengajak Nina makan siang. Setibanya di dapur Nina tampak sudah menunggu,

"Ayok Nin" ajak Bagas

"Iya mas ayok" mereka berdua pun segera menuruni tangga dan segera menuju ke kantin. Setibanya di kantin mereka pun mengambil makanan dan minuman masing-masing lalu mencari meja kosong. Lalu mereka menyantap makanan yang ada di hadapan mereka. Setelah selesai mereka tidak langsung kembali ke pabrik akan tetapi masih mengobrol di kantin,

"Mas Bagas, mas Bagas nggak malu pacaran sama aku?" Tanya Nina

"Kenapa musti malu?" Tanya Bagas

"Aku kan...."

"OB" belum sempat Nina menyelesaikan ucapannya Bagas sudah memotong "terus kenapa kalau kamu OB" sambung Bagas.

"Ya mana tau mas Bagas di ceng-cengin teman mas Bagas, eeh mas Bagas ada teman nggak sih?" Ucap Nina sembari bertanya

"Teman ku ya ada lah Nin, tapi cuma ada satu saja, si Samsul" ucap Bagas.

"Kok mas Bagas cuma berteman sama Samsul mas?" Tanya Nina lagi.

"Ya belum akrab aja sama yang lain Nin" jawab Bagas lagi.

"Oo begitu" Nina mengangguk-angguk

"Yasudah Nin ayok kita ke pabrik lagi takut di semprot pak Samidi" ucap Bagas

"Iya mas ayok" jawab Nina, mereka pun segera menuju ke kasir lalu Bagas membayar makanan mereka berdua

"Eh mas Bagas nggak usah, aku ada kok uang" ucap Nina yang merasa tidak enak.

"Siapa yang bilang kamu nggak ada uang sih Nin, emang nggak boleh aku mentraktir orang yang ada uang" jawab Bagas.

"Ya boleh sih mas, tapi aku nggak enak mas" ucap Nina

"Kalau nggak enak di buang aja Nin, nggak usah di makan" Bagas sedikit bercanda namun kurang lucu memang

"Yasudah terimakasih ya mas Bagas" ucap Nina

"Santai aja Nin, ayok" Nina dan Bagas pun bergegas pergi ke pabrik lagi, setelah tiba di pabrik mereka pun melanjutkan pekerjaannya masing-masing, Bagas mesuk ke ruangan nya dan Nina kembali ke dapur.

Di dalam ruangannya Bagas pun mulai melanjutkan pekerjaannya lalu ia menandatangani berkas yang menumpuk di mejanya supaya tidak ada lagi pekerjaan yang tersisa, tak terasa hari makin sore jam sudah menunjukkan pukul 16:00 Bagas pun segera berkemas, bersiap untuk pulang, setelah selesai berkemas Bagas pun segera keluar ruangannya lalu ia menuju ke parkiran.

BERSAMBUNG.....

1
Rembulan menangis
mna sambunganya thor
lilhyanaaaa
Keren abis nih karya, besok balik lagi baca baruannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!