KEHADIRANMU MENGUBAH HIDUPKU bukan sedekar bicara tentang Cinta biasa namun tentang perjalanan hidup yang mereka lalui.
Diambil dari sebuah kita nyata perjalanan Hidup sebuah keluarga yang berasal dari keluarga miskin. Perselisihan dalam rumah tangga membuat Anak mereka yang baru lahir menjalani kehidupan tanpa seorang ayah. Sampai anaknya tumbuh dewasa. Perjalanan sebuah keluarga ini tidaklah mudah deraian air mata berbaur dalam setiap langkah mereka. Kehidupan yang penuh perjuangan untuk sebuah keluarga kecil tanpa adanya kepala keluarga. Mereka lalui dengan ikhlas hingga mereka menemukan kebahagiaan yang sedikit demi sedikit mereka dapatkan dan membuat mereka semua bahagia.
Bagaimanakah perjalanan kisahnya?
Ikuti terus Kisah ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SitiKomariyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemurkaan Marni
Sepanjang perjalanan marni menemui suaminya semua berjalan dengan lancar. Ia juga begitu bahagia karena banyak orang baik yang ia temui sepanjang perjalanannya. Namun semua kebahagiaan itu seketika sirna saat ia menemui suaminya.
Hatinya hancur berkeping-keping, ia datang bersama iman dan anaknya. Saat ia sampai disebuah rumah mertuanya. Yaitu ayah kusno, sebut saja namanya Pak Kasno. Ia begitu terharu akan kehadiran menantu dan cucunya yang selama ini ia rindukan.Pak kasno menyambut kedatangan marni dengan hangat. Marni dipersilahkan untuk beristirahat dan membersihkan diri.
Saat menjelang malam pak kusno menemui Iman yang sedang duduk termenung di teras. Ia menanyakan kabar istri serta keadaan keluarga di Kalimantan. Kemudian pak kasno menanyakan perihal apa yang menyebabkan mereka berkunjung kejawa.
Kemudian Iman menjelaskan semua kejadian yang terjadi dikampung secara detail. Hingga membuat raut wajah pak kusno terlihat sangat marah. Pak kasno tak menyangka jika kusno benar-benar melakukan perbuatan tercela. Yang sudah beberapa kali diperingatkan jika perbuatannya itu salah.
“ Jika sudah seperti ini kami harus bagaimana pak! Kasian mba Marni, ia harus menanggung akibatnya ulah dari perbuatan kasno padanya," Ujar Iman pada pak kasno.
“ Iman bapak sudah berusaha semampu bapak untuk menghentikan semua ini. Namun watak kusno sangatlah keras, dan mudah terhasut oleh hal yang tidak benar. Begini saja besok kita ajak marni menemui calon keluarga mempelai.” Jawab pak kasno memberi arahan pada iman.
Sejak iman datang hingga malam tiba ia tidak mendapati kusno ada dirumah ayahnya. Ia merasa heran, ia sempat mencurigai ayah kusno bersekongkol dengan kusno. Ia yakin jika kusno pasti disembunyikan oleh pak kasno disuatu tempat.Karena tidak mau menemui marni. Pak Kasno mengamati Iman dengan tatapan sendu.
“ Apa yang sedang kamu fikirkan iman?" tanya pak kasno.
“ Tidak ada pak hanya merasa sedikit gerah saja. Mungkin belum terbiasa dengan keadaan disini," jawab iman beralasan.
“ Apa kamu sedang menunggu kusno? " tanya pak kasno kembali.
“ Tidak pak, aku sedang memikirkan keadaan mba marni saat ini," ujar iman beralasan.
“ Jangan bohong iman, bapak tau apa yang kamu fikirkan. Jika kamu menunggu kusno dia tidak akan pulang nak. Kusno sudah saya usir dari rumah, dia sekarang berada dirumah calon pengantinnya. Sebab itu aku memintamu mengajak marni kesana.” Jawab pak kasno sembari menepuk bahu iman.
Kemudian pak kasno meminta agar iman segera beristirahat. Saat akan masuk kekamar yang ia tempati, ia terlebih dulu mengetuk pintu kamar sebelah yang ada marni.
Marni terbangun saat mendengar suara ketukan pintu disertai suara Iman yang memanggilnya.
“ Mba tolong buka sebentar, ada yang ingin aku sampaikan padamu mba," ujar iman.
Marni segera membuka pintu, lalu iman masuk dan duduk di lantai. Ia perlahan menjelaskan pada Marni tentang apa yang baru saja ia bicarakan bersama mertua marni. Iman meminta marni agar bersabar, iman juga mengingatkan agar marni menyiapkan buku nikahnya.
“ Apa kamu ingin menangis mba, jika mau menangis, menangislah mba agar hatimu merasa lega." Ujar iman yang melihat marni menahan deritanya.
“ Tidak iman, air mataku sudah tak berguna untuk pria seperti dia. Aku tak akan meneteskan air mata lagi. Sudah cukup untuk semuanya," jawab marni.
“ Baiklah mba, aku yakin mba pasti kuat menghadapi semuanya. Aku akan selalu menjagamu dan tisna hingga ia dewasa mba. Sekarang tidurlah mba persiapkan dirimu untuk menghadapi hari esok." Ujar iman yang kemudian pergi ke kamarnya sendiri untuk tidur.
Keesokan paginya setelah sarapan bersama keluarga pak kasno. Mereka pergi menemui kusno ditempat calon istri kusno.
Sesampainya disana mereka disambut hangat oleh keluarga sang mempelai wanita. Mereka mengira keluarga kusno datang akan membawa seserahan. Namun kenyataannya berbanding terbalik dengan apa yang mereka fikirkan ketika kusno datang ditengah-tengah mereka.
Marni segera berdiri dan untuk pertama kalinya marni menampar wajah kusno begitu keras. Hingga membuat semua orang yang berada disana menjadi tegang.
“ Plak! Plak! Plak!” Bunyi tamparan yang dilayangkan kewajah kusno oleh marni.
Kusno tak menyangka jika yang ada dihadapannya adalah istrinya marni. Kusno berusaha membela diri jika ia mengaku tak mengenali marni.
“ Kamu siapa! Berani sekali menamparku dihadapan semua orang!" Gertak kusno pada marni.
Kini marni sudah diluar kendali dia mendekati kusno dan menamparnya kembali. Ketika tamparan kedua akan melayang kewajah kusno, calon istri kusno menahan tangan marni dan menampar balik wajah marni.
“ Plak! Siapa kamu beraninya menampar calon suamiku," ujar calon istri kusno.
Marni begitu geram, dengan tatapan tajam ia membalas tamparan dari calon istri baru kusno. Iman dan pak kasno mereka sengaja diam membiarkan marni melampiaskan amarahnya pada kusno yang sudah marni pendam sekian lama.
“ Ada hak apa kamu berani menampar wajahku! Aku berhak menampar lelaki ini." Ucap marni dengan suara tinggi.
“ Kau bukan siapa-siapa, tiba-tiba datang dan menampar calon suamiku. Justru kamu bukan wanita baik-baik. Keluarga seperti apa kalian ini. Tempo hari sudah mengusir kusno, sekarang malah membuat onar dirumahku." Jawab calon istri kusno dengan penuh emosi ia tak menerima jika kusno diremehkan keluarganya.
“ Kamu seharusnya berfikir! Lalu mencari tahu alasan kenapa keluarganya tidak mengizinkan dia menikah lagi. Jangan kau hanya mendengar sebelah pihak dengan kata-kata manis dari mulus lelaki didepanmu ini. Apa kamu yakin dia masih perjaka?" Ujar marni sembari mendorong tubuh Kusno.
Kusno hampir saja terjatuh karena dorongan dari marni yang lumayan kuat. Kusno kemudian ditolong oleh calon mertuanya.
“ Aku sepenuhnya mempercayai mas kusno. Aku yakin dia masih perjaka, kalian saja yang berusaha menjodohkan mas kusno pada Marni, wanita murahan yang ada dikampung itu. Mas kusno tidak mencintainya, jadi izinkan dia menikah denganku. Aku sangat mencintai mas kusno," teriak calon istri baru kusno yang terus memeluk kusno dengan begitu erat.
Marni tersenyum sinis, sudah tak terlihat lagi wajah sedih dan takut kehilangan suaminya. Justru ia sekarang menjadi sangat jijik pada suami yang pernah ia cintai dengan segenap jiwa dan raganya.
“ Wah, sangat luar biasa mulutmu mas kusno! Sekarang kalian semua dengarkan aku baik-baik. Aku adalah Marni istri sah mas kusno. Kami sudah menikah, bukan akan menikah!" Ucap marni dengan suara tegas namun menusuk kehati, terutama mempelai wanita.
“ Kami tidak percaya, mana buktinya jika kamu istri kusno," jawab calon mertua baru kusno.
" Kalian akan meminta bukti padaku? Lihatlah dengan jelas! Ini adalah Tisna anak kami, usianya sudah menginjak Tujuh bulan. Dan lihat dengan jelas, bukankah wajah mereka begitu mirip?" Ujar marni sembari menggendong tisna kecil yang begitu menggemaskan dihadapan orang banyak.
“ Kamu pasti hamil diluar nikah, jadi mengejar-ngejar mas kusno. Mas kusno tidak mau menikah denganmu, enyah kamu dari sini!" Ucap calon istri baru kusno.
Kusno terdiam tak ada sepatah katapun keluar dari mulutnya. Ia hanya berusaha menenangkan calon istri barunya. Kusno yakin jika marni begitu lemah, dirayu sebentar dengan kelembutan pasti bisa baik kembali.
Marni kemudian berjalan, ia meraih surat yang dikirim kusno dari dalam tasnya dan memberikan pada calon mertua kusno.
" Lihat dan bacalah dengan keras agar semua orang mengetahui siapa kusno. Dan Satu lagi, lihat ini! Lihat baik-baik yang ada ditanganku ini," ucap marni sembari memperlihatkan buku nikah ditangannya.
Semua orang yang ada dihadapan marni tertawa. Mereka tidak mempercayai jika itu adalah asli. Mereka mengira buku nikah itu palsu.
“ Hahaha, dasar wanita gila. Berani sekali dia mengacaukan pernikahan orang lain hanya demi kepentingan pribadi." Ucap beberapa orang yang sedang membantu mempersiapkan pernikahan kusno bersama calon istri baru kusno.
Iman dan pak kasno bangkit dari duduknya. Mereka menggertak semua orang yang berkata tidak pantas pada Marni. Dan meminta agar menutup mulut mereka. Tidak ikut campur urusan rumah tangga orang lain.
“ Diam kalian semua, dengarkan penjelasan dari menantu saya. Saya yang lebih tau bagaimana kusno, karena dia anak saya! Bukan kalian!” Ujar pak kasno.
Seketika semua orang terdiam saat pak kasno sudah buka suara. Kemudian marni mengangkat kedua tangannya memperlihatkan buku nikah yang ia bawa.
“ Lihat foto kami berdua, lihat semua dengan jelas. Bukankah ini asli, ini asli kan! Semuanya yang dalamnya serta tanda tangannya juga asli. Ada yang berani bilang aku berbohong lagi. Coba kalian teriak lagi, coba kalian caci maki aku lagi!" Ucap marni dengan begitu geram pada semua yang yang sedari tadi bersorak memojokkan marni.
Ia memperlihatkan pada semua orang apa yang ada ditangannya. Kemudian semua orang terdiam. Hanya beberapa saja yang berani bicara.
“ Iya ini benar-benar asli, buku nikah ini. Kasihan sekali wanita ini," ujar beberapa orang disekitar marni.
Calon mertua kusno serta calon istri baru kusno tak dapat berkata sepatah katapun. Bahkan calon istri baru kusno mendadak pingsan. Setelah mengetahui isi surat yang diberikan marni.