NovelToon NovelToon
Sumpah 100 Hari

Sumpah 100 Hari

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Dikelilingi wanita cantik / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: RatihShinbe

Lihat saja, aku bersumpah, aku akan membuatnya memohon untuk menikah dengan ku kurang dari 100 hari ini.

Luna mengucapkan sumpah di depan sahabatnya, Vera yang hanya menganga menatap ke arahnya, merasa sumpahnya itu konyol dan takkan pernah terjadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RatihShinbe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

Pagi sebelum Award.

Luna datang dengan pakaian yang Lisa berikan, namun karena cuaca sedang dingin, dia membungkusnya dengan jaket hitam hingga menutupi lututnya.

Abel tak bergeming, dia tak menelpon Luna atau keluar dari rumahnya, hanya memberikan pesan bahwa dia akan datang ke kantor satu jam sebelum acara di mulai.

Luna sibuk, semua orang juga sibuk. Beberapa kru terlihat mondar mandir.

Luna menunggu Cantika dan Mario dengan bunganya. Tapi karena memang sebelumnya Cantika mengabari bahwa dia akan sedikit terlambat, Luna jadi tak terlalu khawatir.

Staff menghampiri nya.

"Cukup waktunya jika siang ini datang? " tanya Luna.

"Cukup, tapi beberapa orang ekstra harus membantu" ucapnya.

"Baiklah, aku akan membantu kalian juga nanti" ucap Luna.

Mereka mengacungkan jempol kemudian pergi.

Lisa meminta seseorang mengajak Luna datang ke ruang make up.

"Lisa terus mengatakan agar kau datang, aku mohon, nanti dia memarahi ku" keluh orang itu.

Luna menghela.

" Baiklah! " ucap Luna ikut dengannya.

Sampai di ruang make up khusus Lisa, dia duduk dan diberi kontak lens khusus.

"Coba! " ucap Lisa.

"Tapi... " Luna tak percaya diri.

"Jika tak nyaman lepas saja" ucap Lisa.

"Ini mahal Lisa, kalau ku pakai sebentar lalu ku lepas akan sangat sayang sekali" ucap Luna.

"Kalau begitu pakai! " ucap Lisa.

Luna menghela, dia melepaskan kacamatanya dan menggunakan kontak lensnya.

Mengedipkan mata beberapa kali kemudian bercermin.

"Cantik! " puji Lisa.

Luna menatap dirinya yang berbeda hanya dengan mengganti kacamatanya dengan kontak lens.

"Jelas ini mahal" ucap Luna.

"Mata mu sudah bagus, warna coklat terang. Pakai kacamata tidak terlalu menampakkannya, pakai kontak lens transparan ini baru terlihat begitu indahnya mata mu" Lisa terus memuji.

"Kau ini, aku kan jadi malu" Luna menyentuh kedua pipinya yang terasa panas.

Lisa merengut merasa reaksi Luna berlebihan. Mereka tertawa.

Luna beranjak dari kursinya, hendak pergi.

"Mau kemana? " tanya Lisa.

"Tentu saja bekerja, masih banyak hal yang harus aku lakukan" ucap Luna.

"Kau belum pakai make up! " seru Lisa.

"Tidak mau! " seru Luna melarikan diri.

Lisa menghela, kemudian meminta penata riasnya untuk merias Luna jika dia sudah tak sibuk.

#

Cantika dan Mario datang dengan menggunakan mini truk. Luna dan staff menunggunya.

Mario turun dari mobil dan melihat Luna tanpa kacamata. Merasa berbeda dan terlihat sangat manis. Teringat bagaimana mereka menjalani hubungan di saat SMA.

"Maaf membuat mu menunggu" ucap Cantika.

"Tidak masalah, yang penting bunganya datang" ucap Luna berisyarat pada staff untuk membawanya masuk.

"Pembayaran sudah selesai kan, aku sangat berterimakasih" ucap Luna.

"Ya, sama-sama. Lain kali jika ada pesanan lagi hubungi aku" ucap Cantika.

"Tentu saja! " Luna tersenyum.

Tatapannya beralih pada Mario yang menatapnya.

Mario tersenyum, tapi kemudian Cantika memukul lengannya.

"Cepat... kau ini melongo saja! " ucap Cantika.

Luna heran dengan sikap Cantika yang tak seperti seorang kekasih pada Mario.

Mario mundur dan masuk ke dalam mobil. Mereka pergi, Luna juga menyusul semua staff dan membantu.

#

Luna duduk di tengah-tengah lingkaran bunga yang sudah di tempel satu persatu. Karena tubuhnya yang mungil, dia mudah untuk bergerak masuk dan keluar dari lingkaran itu tanpa merusaknya.

Staff terus melemparkan bunga untuk ditempelnya. Vera merekam semuanya dengan ponselnya.

Lucas menerima kiriman video dari Vera, seperti biasanya. Dia tersenyum dan pergi ke tempat Luna melakukannya.

Berdiri agak jauh, Lucas memperhatikannya. Merasa Luna sangat cantik.

"Luna! " seru Vera.

Luna menoleh.

"Buka jaket lu, apa lu ga kepanasan? " Vera berseru lagi.

Luna hanya melambaikan tangan tanda tak masalah.

Luna keluar dari lingkaran, staff mengangkatnya dan hiasan untuk Rossy menyanyi pun selesai.

"Akhirnya! " semua orang puas dengan hasilnya.

Mereka semua saling melakukan tos tangan dan mengacungkan jempol pada Luna.

Penata rias Lisa menarik tangan Luna untuk ikut dengannya. Karena dia terus diminta untuk merias Luna.

Luna terpaksa menurut, dia duduk manis menunggunya merias wajahnya.

#

Abel keluar dari rumahnya, menatap sebentar ke arah rumah Luna. Sudah tahu Luna sudah ada di tempat acara sejak pagi.

Abel menatap dirinya di pantulan dinding lift. Sesekali merapikan jasnya. Sebuah dasi di tangannya tak di pakai, berniat meminta Luna untuk memakaikannya.

Arul terus memperhatikan Abel tanpa berkedip.

"Apa? " tanya Abel ketus.

Arul hanya senyum.

"Berhenti menatapku seperti itu, nanti ku pikir kau penyuka sesama jenis" ucap Abel.

Arul tetap senyum.

"Ngomong-ngomong, apa kau tahu Luna pakai baju seperti apa hari ini? " tanya Abel.

"Ohh, Mba Luna pakai jaket hitam yang menutupi lutut, saya tidak lihat baju yang dipakainya" jawab Arul.

"Ohh, begitu ya" Abel berpikir dia masih akan tetap sama, memakai blazer saja seperti tahun sebelumnya.

Kemudian dia mengirim pesan.

-Temui aku di parkiran basement, aku belum pakai dasi-

"Aku turun di basement, kau bisa pergi lebih dulu, aku minta Luna datang untuk memasangkan dasi" Abel berpesan sebelum masuk mobil.

"Siap Bos! " jawab Arul.

#

Beberapa saat Abel menunggu, suara langkah sepatu terdengar buru-buru mendekat ke arahnya.

Abel berbalik mengambil dasi dari dalam mobil.

"Mana Pak? " tanya Luna sudah tahu apa yang harus dia lakukan.

Abel mengeluarkan dasi dan menjulurkan nya pada Luna.

Tapi mereka berdua saling diam menatap wajah masing-masing.

Abel terpana dengan Luna yang memakai gaun merah yang memperlihatkan tulang selangkanya. Riasan natural dengan pewarna bibir pink lembab sedikit berkilau. Rambutnya terurai, sedikit dibuat ikal. Dan yang paling dia suka, mata Luna, warna coklat terangnya terihat tanpa terhalang kacamata.

Luna terpana dengan rambut Abel yang di cukur. Wajah polos tanpa janggut yang tersisa. Masih dengan kacamata yang membuatnya lebih gagah.

Persis seperti pertama kali mereka bertemu. Luna yang merasa berdebar saat pertama kali Abel memintanya untuk bekerja saja dengannya dibandingkan bekerja di restoran. Luna teringat dengan tangannya yang menawarkan kartu nama dan memintanya untuk datang ke kantornya.

Luna yang selalu merasa canggung dengan wajah itu yang selalu bertanya apa dia baik-baik saja di setiap moment saat dirinya terlalu bekerja keras mempelajari pekerjaannya.

Luna mengalihkan pandangannya pada dasi yang ada di tangan Abel.

"Sini Pak, saya pasangkan" ucap Luna.

Abel ikut tersadar, dia memberikannya.

Dengan lembut, Luna memasangkan dasinya. Abel menatap ke arah leher Luna yang mendekat. Dia mulai merasakan panas di wajahnya. Abel mengalihkan tatapannya.

"Sudah selesai Pak! " ucap Luna.

"Ah, ya. Terimakasih" ucap Abel.

Mereka terdiam sejenak merasa suasana terlalu hening di basement itu.

"Sebaiknya kita pergi" ucap Abel.

"Iya Pak! " jawab Luna.

Lengan Abel membuat bulatan agar Luna bisa mengaitkan tangannya ke sana. Luna menatap nya, Abel menunggu. Luna ragu, kemudian tersenyum dan akhirnya mengaitkan tangannya di lengan Abel.

\=\=\=\=\=\=\=>>

1
Aul soobin
semngt yaa
Shinbe: /Good/
total 1 replies
Ini cinta
lanjut
Ini cinta
hmmm begitu awalnya....
Ini cinta
🤦‍♀️pingsan terooos
Ini cinta
🤣🤣🤣
Ini cinta
/Facepalm/
Suka Baca
/Smile/
Ini cinta
selamatkan Luna!
Ini cinta
ada aja lucunya
Ini cinta
lanjut
Ini cinta
ini kek romcom yang pernah aku lihat
Ini cinta
Hadir thor, semangat banget bikin banyak novel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!