NovelToon NovelToon
Artis Cantik Vs Supir Tampan

Artis Cantik Vs Supir Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: saksi pena

Azalea Margarita seorang artis cantik papan atas yang begitu membenci Adiknya sendiri karena sakit lumpuh, Azalea tidak pernah tersenyum sekalipun terhadap Adiknya, bahkan Azalea lebih memilih tinggal di hotel milik Ayah nya karena begitu tidak ingin melihat Adik nya yang lumpuh.

Sifat dan karakter Azalea yang begitu keras, hingga begitu sulit untuk bisa jatuh cinta terhadap laki-laki manapun, hingga akhirnya Azalea di jadikan bahan taruhan oleh Fauzan Harkas sesama artis pemeran utama, dan CEO muda yang royal gemar berpesta demi mencari ke senangan ya itu Ronald Jensen.

Apey pemuda dari desa mencoba mencari ke beruntungan mengadu nasib ke kota, dengan bekal ilmu bela diri dan ke ahlian bisa menyetir, Apey mencoba adu nasib mencari rejeki ke kota demi bisa membahagiakan ke dua orang tuanya, yang ingin mempunyai ladang atau sawah sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saksi pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kontrak berakhir.

Tok tok, dua kali Bi Minah mengetuk pintu kamar Azalea.

"Non, apa Non baik baik saja?" seru Bi Minah di depan pintu.

"Pergiiii!" teriak Azalea dari dalam.

"Bibi akan buatkan makanan enak buat Non ya," seru kembali Bi Minah.

"Pergiiiii! gue bilang pergiiii!" teriak Azalea makin kencang.

"Iya Non!" seru kembali Bi Minah.

Bi Minah langsung senyum mendengar suara Azalea ternyata baik baik saja ada suaranya.

"Ah syukurlah Non Azalea ada suaranya!" gumam Bi Minah langsung melangkah menuju tangga.

Apey yang sudah mengambil buku daily Randika langsung menuju kamarnya, Apey membuka kemejanya melihat beberapa luka di punggungnya bekas gigitan dan cakaran kuku jemari Azalea.

"Aduh, terpaksa harus pakai ludah nih dari pada tidak di obati!" gumam Apey yang di kamarnya tidak ada obat luka apapun.

Azalea duduk di lantai bersandar di sisi tempat tidur melipat kedua kakinya, emosi dan kemarahan dirinya tidak membuat Apey takut terhadap dirinya, sekitar tiga minggu lebih lamanya kini Azalea berada di dalam kamarnya lagi dengan ke adaan di kurung oleh Apey.

"Aarrgghhh!" teriak Azalea namun tidak bisa berbuat apa apa.

Di tempat lain, Ririn mendapat telpon dari Fauzan dengan secara mengejutkan, jika Azalea memutuskan sepihak kontrak dengan biaya denda pinalti sebesar satu milyar, itu masih termasuk ringan karena Azalea terbebas dari hukum atas memutuskan kontrak sebelah pihak.

"Fauzan, lo tidak sedang main mainkan?" tanya Ririn di telpon.

"Buat apa masalah serius ini di jadikan bercandaan, aku mendapat telpon langsung dari sutradara, bahwa pemeran utamanya bukan Azalea lagi, katanya pengacara Azalea sudah mengurus semuanya," jawab Fauzan.

"Hah? pengacara Azalea? dari dulu Azalea tidak ada masalah apapun, hanya sekarang sekarang ini memang ke adaannya lagi kacau, tapi mana mungkin jika memutuskan kontrak tanpa bilang sama gue," balas Ririn.

"Entahlah, sutradara bilang pemerannya akan di ganti oleh Laura, karena hanya Laura yang bisa imbangi acting Azalea untuk liris film ini," terang Fauzan di telpon.

"Ah sudahlah pusing gue dengarnya, gue mau ke rumah Azalea dulu, gue harus mendengar penjelasannya, gue tutup telponnya," balas Ririn.

"Eh tunggu tunggu, sehabis syuting aku boleh ke rumah Azalea kan?" tanya Fauzan.

"Iya terserah lo aja, urusan gue aja sama Azalea puyeng jadi seperti ini, sudah gue tutup telponnya!" Ririn langsung menutup telponnya.

Ririn di dalam kamar hotel langsung membawa barang barang Azalea berikut ponsel dan tas Azalea, buru buru melangkah keluar kamar hendak langsung menyusul ke rumah Azalea.

Ke gaduhan Azalea dan Apey di hotel pagi itu seketika langsung menjadi perbicangan hangat topik utama, berikut Beni teman baru Apey yang bekerja di hotel merasa begitu kaget mendengarnya.

Ririn yang sedang meluncur menuju rumah Azalea, di tengah tengah jalan dering ponsel Azalea berbunyi, Ririn merasa takut ada hal yang penting langsung memperlambat laju mobilnya, berhenti sisi jalan mengambil ponsel Azalea di dalam tas.

"Ronald? siapa Ronald!" gumam Ririn melihat nama Ronald yang menelpon ponsel Azalea.

Ririn terdiam sejenak mengingat ingat krena selama ini Azalea tidak mempunyai teman dekat laki-laki manapun, Ririn menghela nafas membuang pikiran jeleknya langsung kembali melajukan mobilnya.

Apey yang sudah segar mandi mengenakan kemeja bersih, langsung keluar kamar mencari Bi Minah di dapur, Bi Minah yang sedang masak lauk pauk ke sukaan Azalea, menoleh melihat Apey menghampirinya.

"Bibi sedang masak kesukaan Non Azalea," terang Bi Minah.

"Iya Bi, nanti saya yang mengantarkannya," balas Apey mengangguk.

"Bagaimana bisa membawa pulang Non Azalea dengan ke adaan seperti itu? rambut semerawut, pakai baju tidur tidak pakai alas kaki lagi?" tanya Bi Minah penasaran.

"Bi, kalau saya tidak dapat perintah dari Papa dan Mama nya Non Azalea, saya tidak akan berani melakukannya," jawab Apey.

"Oh, jadi kamu di suruh tuan dan Nyonya?" tanya kembali Bi Minah kaget.

"Iya Bi, kalau tidak di perintah mana saya mau ngurus Non Azalea, kan tugas saya menjaga Randika," jawab Apey.

"Ya sudah, setidaknya Bibi sudah tahu sekarang, ini bawakan makan buat Non Azalea, pasti belum makan masih mengenakan pakaian tidur begitu," titah Bi Minah.

"Siap Bi," Apey mengangguk langsung mengambil nampan,

Kesukaan Azalea nasi goreng Bi Minah menambahkan beberapa lauk pauknya, meletakannya di atas nampan dan satu gelas air putih, setelah siap Apey langsung melangkah membawanya ke lantai dua.

Azalea yang masih duduk di lantai melipat laki bersandar ke tempat tidur, mendengar pintu di buka langsung menutupi wajah dengan kedua lengannya yang di letakan di atas kedua lututnya.

Apey mau tidak mau harus lancang berani masuk ke dalam kamar Azalea, meletakan nampan yang di atasnya nasi goreng dan air putih di depan Azalea, lalu ikut duduk di lantai berhadapan dengan Azalea.

"Ayo makan," titah Apey duduk sila di depan Azalea.

Azalea diam tidak bergerak sedikitpun enggan mendengarnya.

"Jika Non tidak mau melihat Randika berada di rumah ini, saya akan membawanya, saya akan bicara sama Papa dan Mama Non, bagaimana adil?" tanya Apey.

Azalea tetap terdiam tidak bergerak sedikitpun.

"Jika Papa dan Mama Non bicara apa adanya terhadap Randika, kalau Non membenci Randika, bagaimana sedihnya perasaan Randika yang seharusnya selalu di berikan semangat untuk masa depannya,"

"Randika anak yang baik, perasaannya begitu lembut, selalu tersenyum, tidak pernah mengeluh meskipun hari harinya hanya duduk di kursi roda, harusnya Non bangga memiliki Adik yang baik seperti Randika,"

"Diam!" bentak Azalea langsung melotot enggan mendengarnya.

"Baik, tapi cepat makan dulu," titah Apey.

Azalea hendak menendang nasi di depannya, namun dengan cepat Apey menahan kaki Azalea, tangan kanan Azalea hendak menjambak rambut Apey, namun dengan cepat Apey mengangkat tubuh Azalea di jatuhkannya ke atas kasur, agar tidak mengenai nasi dan agar tidak tumpah.

Azalea langsung bangun mencoba menyerang kembali melayangkan tangan kanannya, tangan kiri Apey dengan mudah menangkapnya, tangan kiri Azalea melayang ke wajah Apey, dengan mudah tangan kakan Apey menangkapnya, kaki kanan Azalea melayang hendak menendang dengan mudah Apey mendorong tubuh Azalea ke atas tempat tidur.

"Aarrgghhh?" teriak Azalea di atas tempat tidur dengan emosinya.

"Makan dulu, biar tenaga buat melawannya kuat," ejek Apey mengambil nasi di lantai membawanya ke atas meja samping komputer.

Azalea duduk di tempat tidur menatap tajam Apey, namun tidak berani menyerang lagi.

"Nanti saya akan menjemput Randika ke sekolah, saya akan membawanya ke sini, nanti bicara sendiri jika tidak mau melihat Randika berada di rumah ini!" ucap Apey melangkah ke pintu.

"Gue akan membunuh si cacat itu!" seru Azalea dengan emosi.

Apey langsung menghentikan langkahnya dan membalikan badannya.

"Silahkan kalau ingin jadi pembunuh, tidak akan ada satupun yang bisa menyentuh Randika untuk menyakitinya!" tantang Apey lalu melangkah keluar kamar dan langsung menguncinya dari luar.

Baru saja Apey turun dari tangga Ririn datang di beri tahu oleh Bi Minah jika Azalea berada di kamarnya.

''Mbak Ririn,'' sapa Apey.

''Apa Azalea di kamar?'' tanya Ririn.

''Iya Mbak ada di kamar, tapi saya kunci dari luar.'' jawab Apey.

''Iya saya tahu tadi Bi Minah sudah bilang, tadi waktu saya ke sini bawa ponsel Azalea, di jalan ada yang telpon Azalea nama kontaknya Ronald, sedangkan selama ini Azalea tidak pernah dekat dengan laki-laki manapun,'' terang Ririn.

Apey jadi nyengir kuda mendengarnya apa lagi Apey yang tidak tahu sama sekali mengenai Azalea.

''Apa lagi saya Mbak tidak tahu apa apa,'' ucap Apry jadi nyengir.

''Oh iya saya lupa, terus tadi Fauzan teman syuting Azalea yang sama tokoh utamanya bilang, bahwa Azalea memutuskan kontrak syutingnya, sedangkan itu pasti kena denda pinalti yang besar,'' terang Ririn jadi menceritakannya terhadap Apey.

''Aduh, ko urusannya jadi ribet seperti ini ya, jadi Mbak Ririn curiga sama yang namanya Ronald itu?'' tanya Apey.

''Iya, dan sebelumnya Azalea memang pernah bilang ingin memtuskan kontrak syutingnya,'' jawab Ririn.

''Baguslah, daripada Non Azalea di gosipkan yang tidak tidak terus di sosial media, mendingan jangan syuting lagi,'' ucap Apey.

''Masalahnya bukan itu Pey, tapi laki-laki yang namanya Ronald ini kira kira siapa? kalau sampai membahayakan Azalea bagaimana?'' tanya Ririn.

''Iya juga ya, bagaimana kalau Mbak Ririn yang tanya saja langsung ke Non Azalea?'' tanya balik Apey.

''Ya sudah ayo bareng, saya takut dia ngamuk lagi,'' ajak Ririn.

Apey mengangguk lalu melangkah kembali menuju tangga di ikuti Ririn dari belakang menuju kamar Azalea, setelah depan pintu kamar Apey pun langsung membuka kuncinya.

Ririn langsung melangkah masuk menuju tempat tidur, meletakan tas Azalea di dekat kakinya yang merebahkan tubuhnya miring membelakangi, Apey menunggu berdiri di depan pintu tidak mau ikut campur.

"Lea, tadi di jalan waktu gue ke sini ada yang menelpon lo namanya Ronald," ucap Ririn.

Azalea langsung bangun duduk mendengarnya, mengambil ponselnya di dalam tas, dan langsung melihat ada beberapa chat whatsap masuk dari Ronald.

"Siapa Ronald? dan kenapa lo tidak bilang sama gue?" tanya Ririn berdiri menatap.

"Ronald ingin deketin gue, gue pinta belikan rumah dua lantai dan urus biaya putus kontrak," jawab Azalea menatap ponsel di tangannya.

"Apa? jadi Ronald melakukannya?" Ririn merasa begitu kaget.

Azalea mengangguk tidak bisa membohongi Ririn yang mengurus semua kebutuhannya.

"Gila! lo benar benar gegabah Lea, lo kira uang untuk mengurus semua itu tidak besar? terus apa yang akan lo lakukan kedepannya sama Ronald?" tanya Ririn merasa kecewa.

"Gue tidak tahu, gue ingin mengusir si kampung itu dari rumah," jawab Azalea.

"Terus kalau lo sudah bisa melakukan semuanya merasa puas gitu?" tanya kembali Ririn semakin merasa kecewa mendengarnya.

Apey mendengar Azalea ingin mengusir dirinya dari rumah, langsung melangkah masuk berdiri di samping Ririn.

"Bagaimana kalau begini saja Non, saya siap keluar dari rumah ini, tapi Non harus janji tidak akan pergi lagi dari rumah ini, bagaimana deal?" tanya Apey.

"Ya udah lo cepet pergi dari rumah ini!" bentak Azalea.

"Ya Non harus janji dulu?" desak Apey.

"Iua gue janji asal lo cepat pergi dari rumah ini!' bentak kembali Azalea.

"Alhamdulillah, terima kasih Non, nanti setelah jemput Randika saya akan langsung pergi, tapi saya tetap akan menemui Randika ke sini,"

"Mbak Ririn, saya mau beres beres pakaian dulu, itu kunci kamarnya saya serahkan sama Mbak Ririn, saya permisi dulu!" Apey langsung melangkah pergi merasakan lega.

Ririn terdiam begitupun Azalea terdiam mendengar kata kata Apey yang langsung pergi, Ririn perlahan duduk di sisi tempat tidur membelakangi Azalea.

"Gue tidak akan membiarkan Apey pergi dari kota ini, karena niat Apey ingin mencari pekerjaan, gue akan membawa Apey mencari pekerjaan yang lain," ucap Ririn merasa tidak tega mendengar Apey mau pergi.

Azalea terdiam menunduk hanya mengusap ngusap layar ponsel dengan jemari jemarinya, entah apa yang Azalea rasakan saat itu mendengar Apey mau menuruti keinginannya pergi dari rumahnya.

"Hanya Apey yang bisa membawa lo kembali kerumah, dan hanya Apey yang bisa membuat lo berjanji tidak akan pergi lagi dari rumah,"

"Dan sekarang, secara tidak sadar, lo sudah memberikan harapan terhadap Ronald yang ingin mendekati diri lo, gue harap semuanya baik baik saja,"

"Apey belum lama mengenal Randika, tapi begitu sangat ingin menjaganya, gue harap lo jangan mengingkari janji untuk tidak pergi lagi dari rumah ini, gue pulang dulu!" Ririn langsung berdiri melangkah pergi.

Azalea terus diam menunduk menatap ponsel dengan pikiran kemana mana, kepalanya tiba tiba merasa pusing lalu merebahkan tubuhnya, rasa emosi dalam hatinya seketika hilang mereda dengan begitu saja.

1
Heri Wibowo
sepertinya Azalea terkena gangguan mental ya
Was pray
moga aja apey kuat iman...kalau nggak bisa keluar sarang tu burung pipitnya apey....😀😀😀😀
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰🥰
Heri Wibowo
Wah kalau tahu apey jadi sopir Laura apa nggak jadi cacing kepanasan tuh Azalea.
kaylla salsabella
Thor buat apey tegas soal kerjaan nya jangan plin plan gitu
kaylla salsabella
di sini kenapa apey gak kompeten dalam kerja seharusnya selesaikan dulu masalah pekerjaan mu dengan pak Wiguna baru cari pekerjaan lain nya padahal udah di kasih amanah sama pak Wiguna
Heri Wibowo
lanjut thor.
Was pray
apey masi bermental tempe belum siap ketemu keju....
Heri Wibowo
awalnya figuran lama lama bisa jadi artis beneran
Heri Wibowo
lanjut Thor
Was pray
udah, tinggalin aja keluarga wiguna, pengorbanan apey di keluarga wiguna tetap tiada arti buat keluarga wiguna, karena bagaimanapun posisi azalea tetap lebih kuat dibanding apey di keluarga wiguna, berikan alasan kl azalea mau kembali je rumah asal apey keluar dari rumah pak wiguna biar pak wiguna bisa menerima pengunduran diri apey dari tanggung jawab yg diberikan oak wiguna kepadanya
Slamet Basuki
baik
Deva Silvia Putri
up banyak ,gimana mau kasih vote kalau baca aja gk puas ,dikit bner
Heri Wibowo
Kalau kamu tidak suka sama apey ya biarin aja sama Ririn
Heri Wibowo
Wah lama-lama nurut juga sama apey
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
Mungkin memang ada artis yang bersikap baik di depan kamera tetapi di kehidupan aslinya berperilaku sebaliknya
Was pray
orang yg jadi partner hidup di dunia nyata azalea harus bermental baja dan bermuka tembok, kalau tidak bisa setres dan berakhir bunuh diri
Was pray
azalea bagus actingnya dalam dunia perfilman tapi gagal memerankan sebagai anak dan seorang kakak di dunia nyata
Was pray
serba repot jadi apey, dia udah deal berjanji sama Azalia , bahwa dia mau tinggal di rumah kembali asalkan apey mau pergi dari rumah pak wiguna, dan itu lsudah jadi kesepakatan nereka berdua,j apey melanggar verarti apey gak bisa dipang omongannya, ya mending apey. cari kerjaan lain yg ditawayrkan sama ririn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!