Di malam merayakan hari pernikahannya dengan wanita yang sangat Dia cintai, Zean jatuh pinsan membuat seluruh keluarganya baru tau kalau Zean selama ini mengidap kanker stadium akhir yang sudah tidak bisa di tolong lagi.
Zean menghempuskan napas terakhirnya.
Olivia yang sudah sah menjadi istrinya sangat terpukul atas kepergian Zean.Dia pernah menyangka suaminya akan meninggalkan dirinya selamanya.
Karena Cintanya yang sangat besar kepada suaminya Olivia memilih tidak mau menikah lagi dan memilih hidup dengan status jandanya selama bertahun tahun,namun tidak sadar nanti hidupnya akan berurusan dengan Adik iparnya yaitu Zein,setelah kematian kakaknya,dia sering pulang menemui Mommynya.
Bagaimana Kisahnya,yuk simak,menarik sekali ya...==>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.15
"Habislah aku,Mana cicilan banyak,terkuras lagi uang tabunganku...Hais...Rustam gila,dia nggak bilang kalau lagi bersama Bos.." Gerutu Andre saat itu barusan habis bicara dengan Zein.
"Hais...Ini salahku juga...lebih baik aku perbaiki, Alika juga,kenapa dia nggak bilang kalau aku melewati 2 tanda tangan,sial -sial...." Gerutunya lagi lalu di menghubungi sekertarisnya. Andre memarahi sekertarisnya karena tidak memberitahu dirinya mengenai ada tertinggal tanda tangannya.
Kembali kedalam pesawat,
Zein dengan Rustam baru saja tiba di bandara, lalu mereka berpindah kearah Mobilnya.
"Kita menginap di Apartemen saja Tam.." Ucapnya.
"Baik Bos.."
Mereka menuju Apartemen.Melihat jam sudah menunjukan pukul 3 pagi.Zein mengirim pesan untuk Mommynya memberitahu dirinya yang sudah sampai di Negara B.Zein juga meneruskan pesannya untuk Olivia.Kebetulan Olivia jam 3 itu sudah bangun karena dia biasa belajar karena dia akan menghadapi Ujian akhir study S2 nya.
"Ia Zein.." balasan Olivia membuat Zein disana sedikit kaget Olivia membalas pesannya di jam segitu..Zein pun lansung menghubungi Olivia.
"Kamu Nggak tidur?" Tanyanya.
Rustam melirik kearah Zein,sudah bisa menebak Bosnya sedang menghubungi siapa saat itu.
"Aku sudah tidur,Biasanya jam segini aku bangun belajar.."
"Belajar,belajar apa..?"Zein penasaran.
"Emm..2 tahun ini Aku melanjutkan studyku lagi.."Zein sedikit kaget mengetahui Olivia melanjutkan kuliahnya.
"Mommy nggak pernah cerita,kamu melanjutkan Study kamu.?" Ucapnya.
"Kan kamu nggak pernah bertanya,wajar aja Mommy nggak bilang.." Ucap Olivia ada benarnya pikir Zein.
"Setiap malam kamu bangun jam segini..?" Tanyanya.
"Iya...Enak aja belajar jam segini.." Ucap Olivia.
"Kamu udah sampai di rumah kah atau belum?" Tanya Olivia.
"Masih di jalan..Emms..lanjutkan!" Ucap Zein lalu mengakhiri telepon dengan Olivia.
"Aku baru tau dia lanjut kuliah juga rupanya, susah di tebak." Guman Zein.
Rustam yang mendengar hanya tersenyum.
"Nona begitu istimewa di mata para Pria di luar sana Bos.." Ucap Rustam sengaja lansung Zein lempar dengan jas miliknya.
"Panas ya Bos..?" lagi-lagi Rustam mengoda Zein.
"Turun...!!" Ucap Zein.
"Janganlah Bos..Maaf ya Bos...tapi benar kan Bos.." Ucap Rustam.
"Zein memakai Earphonenya agar tidak mendengar ocehan mulut Rustam yang tidak berhenti itu. Rustam merasa menang saat itu.
Tidak lama mereka sampai ke Apartemen,Zein masuk keapartemennya begitu juga dengan Rustam.
Tampa membersihkan tubuhnya,Zein lansung membaringkan tubuh dan juga otaknya yang sangat lelah.
Di Apartemennya,Rustam mengerut keningnya melihat Apartemennya sedikit berantakan. Rustam pun masuk kekamarnya melihat ada orang tidur di tempat tidurnya.Rustam lansung membuka selimutnya.
"Yakkk...Kau!kau menghancurkan Apartemenku Han!!" triaknya membangun orang itu yang awalnya tidur lalu bangun.
"Tam...Kau bisa nggak sih nggak triak-triak hah..?" Kesal pria itu.
"Yakk...Kau belum menjawabku Han...kenapa kau menginap disini,Apartemen kau ada,rumah kau Ada..?" Kesal Rustam.
"Sorry Bro..Apartemenku masih di renovasi sejak 3 hari lalu.Rumahku kau tau kan aku jarang pulang disana,jarak kekantor cukup jauh.."
"Hah kau ini...Lihat Apartemenku berantakan karena kau..Bereskan,aku mau besok pagi harus bersih seperti semula.." Ucapnya.
"Iya...Iya...Bos ikut Balik?" Tanya Rehan sembari mengusap matanya.
"Ikut...Tapi Besok malam Bos balik lagi, Beliau akan menetap selama sebulan disana..?"
"What..Serius lah Bro...?" Rehan sangat terkejut mendengar itu.
"Seriuslah..." Rustam berbaring di samping Rehan.
"Matilah aku,2 bulan dulu aku gila apalagi sebulan Bro...?" Ucap Rehan.
"Jangan ngeluh,dukung dong,biar Bos dapatin Nona Muda...dengan begitu kita bisa nikah juga bray..." Rustam memainkan kedua alisnya. Rehan kebingungan mendengar itu.
"Maksudnya...?" Rehan tidak mengerti maksud ucapan Rustam
"Yang aku lihat sih,kayaknya si Bos menyukai Nona Olivia..!"
"What!!Nona Olivia,Nona kan Istrinya kakaknya Bos,Gila Kau,jangan bicara sembarang Tam...!" Rehan kembali terkejut.
"Siapa yang bicara sembarangan!itu kenyataannya,kau lihat besok gimana sih bos.. Kalau kau tidak percaya!" Ucap Rustam.
Rehan terdiam sejenak,memikirkan apa yang Rustam katakan saat itu.
"Memangnya Nona mau sama Bos,Nona kan kita tau sangat mencintai Tuan Muda Zean.." Ucap Rehan.
"Ya ellah kau ini,banyak mikir...tau lah si Bos kayak gimana...Siapa yang berani nolak kalau Bos udah ngomong hah...?" Ucap Rustam.
"Tapi kan nggak juga kali Bos maksain Nona,Bos nggak gitu orangnya,dia sangat menghargai wanita Tam meski dia nggak suka dengan mereka."Ucap Rehan
"Ya kita lihat nanti,dah ah,aku ngantuk..." Rustam lansung memejamkan matanya,melihat itu Rehan bangun pergi menuju kamar mandi setelah itu dia kembali tidur di samping Rustam.
Siang harinya,
pukul 2 siang Zein baru pergi menuju Kantornya,kantor pusat tempat Dia memantau berjalannya semua bisnis miliknya.
Mengetahui Atasan mereka itu sudah kembali semua anak buahnya membicarakan Mengenai Zein.
Apa yang Zein minta waktu di dalam pesawat kepada Rustam.siang itu semua pimpinan anak perusahaannya naungan Zein datang semua.
"Bos..Mereka semua sudah berada di ruangan meeting." Rustam memberitahu.mendengar itu Zein hanya menganggukan kepalanya.
Zein masuk kedalam ruangan meeting membuat mereka semua bangun lalu menyapa Zein.
"Selamat datang Tuan..." Ucap Mereka.
"Hmm..Silahkan duduk.."Ucapnya.
"Lansung saja kita mulai,Tam.." Ucapnya.
Meeting pun di mulai secara tertutup selama 2 jam lebih.
Sampai jam setengah 5 sore barulah mereka keluar dari ruangan itu,hanya Rehan dan Rustam masih berada dalam ruangan meeting itu.
"Bos malam ini berangkatnya?" Tanya Rehan.
"Iya..Aku percayakan kau mengurus disini seperti waktu itu." Ucap Zein.
"Baik Bos..Semoga urusan Bos cepat selesai, Bos cepat juga membawa Nona pulang kemari.." Ucap Rehan keceplosan membuat Zein lansung menatap tajam Rehan sedangkan Rustam lansung mengalihkan wajahnya kearah lain. Zein tau siapa yang membuat berita itu,Bolpoin mahal miliknya lansung melayang kearah kening Rustam.
"Aukh...Bos..."
"Kau lah biang berita ini Hmm..jangan menyebar sesuatu belum pasti Rustam...Kau semakin berani padaku!!" Ucap Zein.
"Maaf Bos...!" Rustam menunduk sedangkan Rehan tersenyum mengejek Rustam yang mendapat hukumannya.
"Bos...Kami semua mendukung kalau memang benar Bos...Kami juga tidak mau Nona menikah dengan pria lain Bos,Bos lah yang pantas dengan Nona.." Ucap Rustam lagi.
"RUSTAM!!"
"Ampun Bos..." Rustam lansung berlari keluar sebelum Zein memukuli dirinya.
"Anak itu...!!" geram Zein.
"Bos...Apa yang Rustam katakan ada benarnya Bos.." Ucap Rehan menunduk.
"Kau Pun sama...Menikah sana kalau mau.." Kesal Zein lalu keluar dari ruangan itu.
"Si Bos...Kan dia buat perjanjian tidak boleh menikah kalau dia belum menikah..Hah..Bos..Bos... Semoga secepatnya Bos menikah..mengurangi keganasannya..menimal ada yang dia takuti!" Guman Rehan lalu keluar dari ruangan meeting itu.