Elsya adalah seorang anak perempuan yang bisa melihat sosok tak kasat mata, saat memasuki taman kanak-kanak ia bertemu dengan sosok perempuan yang kini menjadi temannya, karena hal itu ia kadang terlihat berbicara sendiri dan membuat orang-orang di sekitarnya menganggap ia anak aneh.
Anggapan itu lah yang membuat ia tidak memilih teman di sekolah, dan ada hal lain yang menjadikan Elsya sasaran empuk para preman di sekolah untuk melakukan kejahatan padanya.
Elsya hanya tinggal bersama kakak kandungnya, kalau bukan support dari kakaknya ia tidak akan mampu bertahan.
Hingga suatu hari Elsya harus berpisah selama-lamanya dengan teman gaibnya, itu membuat Elsya sangat sedih dan memutuskan untuk menutup mata batinnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xzava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Sekitar jam delapan malam Elzein belum juga pulang, mbak Kun pun entah kemana rimbanya, sudah sejak pagi ia tidak pulang-pulang.
Elsya membereskan buku-bukunya dan bergegas mengunci pintu rumahnya sebelum tidur, tak lupa ia mengirimkan pesan ke kakaknya kalau pintu rumahnya sudah dikunci.
Sebelum tidur Elsya mengecek pesan yang masuk di ponselnya, matanya tertuju pada satu pesan yang masuk.
"Elsya ini aku, Bian." begitulah isi pesannya, Elsya hanya membacanya dan tidak berniat untuk membalas pesannya.
Baru saja mata Elsya terpejam mbak Kun baru datang, dan langsung berbaring di samping Elsya.
"Lelah!" ucapnya.
"Dari mana aja lu?" tanya Elsya sambil berbalik melihat mbak Kun. "Aaaiiish habis minum lu ya?" tanya Elsya dan langsung beranjak dari kasurnya, karena bau menyengat dari mbak Kun.
"Huust diem," jawab mbak Kun sambil menempelkan telunjuknya di bibirnya.
"Setan sialan malah dugem, turun lu dari kasur gue," ucap Elsya menendang mbak Kun hingga terjatuh ke lantai.
"Duuuuh sakit Sya," ucapnya sambil memang kepalanya padahal bokongnya lah yang sampai di lantai duluan.
"Bodoh amat, keluar lu dari kamar gue!"
"Gak!!" mbak Kun justru naik ke kasur lagi.
"Gue aduin lu ke Elzein?" Seketika mbak Kun langsung bangun dari kasur Elsya.
"Gue tidur di balkon," ucapnya sambil pergi ke arah balkon.
"Dih dugem kenceng lu, sama Elzein takut, jadi penasaran lu mati gimana dah," ucap Elsya.
Bukan rahasia lagi kalau mbak Kun suka ke hiburan malam, dan pulang-pulang pasti badannya mengeluarkan aroma minuman yang menyengat.
Pernah sekali mbak Kun pulang dalam keadaan mabuk dan ketahuan oleh Elzein, alhasil mbak Kun di hukum tidak boleh masuk ke dalam rumah selama seminggu dan badannya di ikat di pohon.
Bukannya jerah mbak Kun tetap saja melakukannya, namun diam-diam agar tidak ketahuan sama Elzein.
Elsya langsung tidur setelah mbak Kun pergi, ia tidak boleh kesiangan lagi seperti tadi pagi.
Sesuai dengan keinginannya Elsya justru bangun sangat pagi sekitar jam empat pagi, awalnya ia ingin tidur kembali tapi tidak jadi karena takut ia tidak bisa bangun nanti.
Elsya langsung mandi, dan kembali belajar sambil menunggu fajar.
Saat tengah membaca materi, Elsya teringat akan mbak Kun yang ada di balkon, ia segera melihat ke balkon tapi mbak Kun sudah tidak ada.
"Lah si Kun mana?" tanya Elsya sambil melihat ke bawah, takut malah mbak Kun terjatuh saat tidur.
"Heran banget ko bisa sih setan suka mabuk."
Elsya memutuskan keluar kamar untuk mencari camilan, tapi saat membuka pintu kamarnya, ia kaget karena disaat bersamaan Elzein juga keluar dari kamarnya.
"Tumben bangun pagi?" tanya Elzein.
"Biar gak telat," jawab Elsya.
"Buka jendela kalau gitu," ucap Elzein dan kembali menutup pintu kamarnya.
Elsya pun langsung membuka jendela sesuai dengan arahan kakaknya, setelahnya ia membuat sarapan walaupun masih sangat pagi.
Setelah membuat sarapan tanpa menunggu kakaknya, Elsya sarapan duluan.
Elsya memikirkan mbak Kun sedang ada dimana, sampai-sampai ia tidak sadar kalau sang kakak Elzein.
"Elsya!" ucap Elzein sambil menepuk pundak adiknya.
"Yaa!"
"Kalau makan ya makan jangan malah melamun, mikirin apa?" tanya Elzein.
"Ah bukan apa-apa," jawab Elsya.
"Si Kunti mana?" tanya Elzein.
"Gak tau, gak ada pulang, eh ada tadi malam tapi gak tau sekarang dimana," jelas Elsya.
"Kemana lagi dia tuh." Elsya hanya mengangkat bahunya pertanda tidak tau.
"Biarkan aja lah, siapa tau si Kun butuh refreshing juga," ucap Elsya.
"Lu yang ujian, malah si Kunti yang refreshing, heran bener."
"Biasa lah namanya setan gentayangan," ucap Elsya.
"Apa-apaan kalian ini, masih pagi tapi udah lancar bener gosipin gue," ucap mbak Kun yang tiba-tiba aja nongol.
"Makanya pulang," ucap Elzein.
"Gue laper, gak ada niatan gitu kalian ngasih makan?" tanya mbak Kun dengan wajah memelas.
"GAK!!" jawab dua bersaudara itu kompak.
"Dasar pelit, kalau gitu gue permisi." mbak Kun langsung pergi.
"Terserah."
Selesai sarapan, Elsya langsung siap-siap untuk ke sekolah, hari ini Elsya akan naik ojek karena Elzein ada kelas pagi.
jika bersedia km bs follow ak dan ak bs undang kamu mksh.