DEWA PEDANG ES ZHOU YUN | 2

pertempuran telah usai.

Zhou Yun yang kini merasa sangat terpukul, karna telah gagal menyelamatkan kekasih nya.

Berjalan dengan tatapan yang sangat kosong

Berpapasan dengan gurunya (Vivi)

"apa yang telah terjadi?" tanya Vivi kepada Zhou Yun

Namun Zhou Yun tetap tidak mengatakan apapun.

Vivi yang berada jauh dari lokasi pertarungan terakhir pun tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Lalu tibalah Wang shou dan pasukan kota netral di alam akademi awan langit.

Wang shou melihat Zhou Yun yang sangat berbeda.

"Zhou Yun, ada apa, bagaimana dengan pertarungan melawan akademi awan langit?" tanya Wang shou kepada Zhou Yun

Zhou Yun pun menatap wajah Wang shou lalu berkata

"tuan Wang, tolong kirimkan aku kembali ke benua barat di kota bambu" gumam Zhou Yun

Wang shou menyadari bahwa ada sesuatu hal yang membuat Zhou Yun sangat tersiksa

Wang shou pun tak banyak bicara, lalu mengiyakan permintaan Zhou Yun.

Wang shou pun mengaktifkan formasi teleportasi, dan mengirimkan Zhou Yun kembali ke benua barat.

Tidak lama dari itu, Zhou Yun pun berteleportasi dan tiba di desa bambu benua barat wilayah barat.

Berjalan menuju kediaman keluarga Zhou.

"itu kepala keluarga Zhou, horeeee, nampaknya beliau berhasil mengalahkan akademi awan langit" gumam para anggota keluarga Zhou

"selamat datang kembali kepala keluarga Zhou Yun" ucap tetua Zhou wu membungkuk memberi salam hormat

Namun Zhou Yun yang tak mempunyai semangat sama sekali, hanya melambaikan tangan nya kepada tetua Zhou wu, lalu terus berjalan menuju kediaman kepala keluarga Zhou.

Hingga Zhou Yun pun masuk ke dalam kamar nya.

Menatap lukisan yang tergambar sosok wu Xia yang sangat cantik.

Zhou Yun pun menangis, tak kuasa menahan sakit di dalam hatinya.

Namun tiba tiba Zhou Yun melihat bayangan kedua orang tuanya yang tersenyum kepada Zhou Yun.

"ayah, ibu" ucap Zhou Yun terkejut

"yah, Bu, anakmu sudah cukup kuat, namun aku tetap saja gagal melindungi orang orang yang aku sayangi, apakah aku di takdirkan untuk hidup seorang diri dan di takdirkan untuk selalu kesepian" gumam Zhou Yun dengan air mata yang membasahi pipi nya.

Di sisi lain.

Para pasukan benua timur dan juga benua barat, telah kembali ke benua barat, tepatnya di kota bambu wilayah barat

4 penguasa wilayah pun sudah dalam keadaan pulih, setelah di bantu oleh baili Chu Yun untuk memulihkan kondisi mereka.

Para pasukan benua timur pun berpamitan kepada ke 4 pemimpin wilayah benua barat.

Mereka pun kembali menuju benua timur dengan membawa Albert sebagai Sandra mereka.

beberapa saat setelah pasukan benua timur kembali dan meninggalkan benua barat.

Meng lue hendak menemui Zhou Yun.

Namun Hong yu melarang nya.

"biarkan dia sendiri terlebih dahulu, dia masih sangat terpukul atas kekasihnya yang di bawa pergi oleh ras iblis" ucap Hong yu

"hmmm, sayang sekali, padahal kemenangan sudah di depan mata" ucap xuan jie

"baiklah, kalau begitu aku tidak akan berlama lama disini, aku harus segera kembali ke wilayah timur" ucap Feng nui

"hmmm, kasihan sekali anak itu, setelah berjuang sangat keras mempertaruhkan nyawanya sendiri, namun dia tetap gagal membawa kekasihnya pulang" ucap meng lue

"meng lue, tidak perlu kita membahas itu, sebaiknya kita pikirkan agar kita orang orang benua barat dapat bertambah kuat, jangankan untuk berhadapan dengan ras iblis, jika peperangan antar benua kembali terjadi, mungkin menghadapi benua timur pun kita tidak akan sanggup" ucap Feng nui dengan sangat serius

"ya, apa yang di ucapkan Feng nui itu tepat sekali, kita harus lebih bekerja keras lagi, agar dapat menghadapi kekacauan di masa depan nanti" ucap xuan jie

"baiklah, kalau begitu aku pamit" ucap Feng nui lalu terbang meninggalkan kota bambu

Di susul dengan xuan jie dan juga meng lue yang kembali ke tempatnya masing masing.

"hmmm, bagaimana keadaan Zhou Yun saat ini, pantas saja dia tidak pernah membuka hatinya untukku, ternyata wanita bernama wu Xia itu sangat cantik, layaknya seorang bidadari" ucap Yun xi di dalam hatinya

Lalu Yun xi pun menghampiri gurunya yaitu Hong yu.

"Yun xi, mari kita pulang" ucap Hong yu

"tidak guru, aku akan tetap berada disini dan tidak akan meninggalkan Zhou Yun" ucap Yun xi

"hmmm, nampaknya kamu telah menaruh hati kepada Zhou Yun, namun sebaiknya kamu tidak terlalu berharap, perjalanan bocah itu tidaklah mudah, aku berani bertaruh, bahwa Zhou Yun akan bertindak gegabah dan menuju alam iblis" ucap Hong yu

"jika memang benar begitu, maka akupun akan menemaninya walau ke liang lahat sekalipun" ucap Yun xi

Menghela nafas..

"aishhhh, baiklah kalau begitu aku akan kembali ke wilayah Utara, sudah terlalu lama aku tidak mengurus wilayahku sendiri" ucap Hong yu

"baik guru, maka berhati hatilah" ucap Yun xi

Beberapa hari kemudian.

Zhou Yun yang tak kunjung keluar dari kamarnya, semenjak dia kembali ke kediaman keluarga Zhou.

Yun xi dengan sabar menunggu Zhou Yun di kediaman keluarga Zhou.

Lalu di pagi hari, Zhou Yun tiba tiba keluar dari kamar nya dan bertemu dengan Yun xi yang sedang duduk santai di ruang tengah kediaman keluarga Zhou.

"akhirnya kamu keluar juga Zhou Yun" ucap Yun xi

Zhou yun pun tersenyum kepada Yun xi.

suasana hati Zhou Yun yang sudah mulai membaik.

"apa kamu sudah makan, kebetulan aku membuat SOP daging pagi hari ini" ucap Yun xi dengan penuh senyuman

"hmmm, aku sedang tidak nafsu makan Yun xi" jawab Zhou Yun

"aishhh, ayolah, apapun masalahmu, kamu harus tetap makan Zhou Yun, aku tahu kamu sedang menghawatirkan wu Xia, namun jika wu Xia mengetahui kamu seperti ini, maka diapun akan bersedih juga marah kepadamu" ucap Yun xi

"hmmm, kamu tidak perlu menghiburku, aku baik baik saja, sisakan saja makanan itu dan simpan di kamarku, aku ada sebuah urusan dan akan keluar sebentar dari kediaman keluarga Zhou" ucap Zhou Yun

"hmmm, kalau begitu aku akan menemanimu" ucap Yun xi

"tidak perlu, aku sendiri saja, tunggu saja aku disini" ucap Zhou Yun

Yun xi pun sedikit kesal, namun Yun xi tidak dapat berkata apa apa lagi, yang terpenting bagi Yun xi adalah Zhou Yun yang mulai beraktivitas kembali.

Zhou Yun pergi meninggalkan kediaman keluarga Zhou.

Mengenakan jubah hitam kesukaan nya.

Namun Zhou Yun tak membawa pedang kembarnya.

Yun xi pun sedikit merasa aneh, tidak biasanya Zhou Yun meninggalkan pedang nya.