NovelToon NovelToon
CEO Cantik Si Penggoda Hatiku

CEO Cantik Si Penggoda Hatiku

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat / Perjodohan / Poligami / CEO / Selingkuh
Popularitas:268.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ocha Zain

Risty Azalea, gadis cantik yang berasal dari keluarga sederhana bertekad merubah hidupnya menjadi wanita yang sukses dan dihormati semua orang, tapi siapa sangka kisah asmaranya tidak semulus karirnya saat ini. Dia malah jatuh cinta pada Bima Arya Dalwyn, seorang laki-laki menyebalkan dan bermulut tajam yang tidak menyukainya sama sekali. Penasaran kan bagaimana lika-liku perjalanan kisah cinta mereka? Yuk ikuti terus kisah mereka, jangan lupa beri like dan komen ya kesayangan!😍😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ocha Zain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14.Pertengkaran

Risty memasuki kamar mandi terlebih dahulu, dan Bima duduk di ranjangnya untuk menunggu giliran ke kamar mandi. Dia mulai membuka ponselnya, ada banyak panggilan dari kekasihnya disana. Saking asiknya bermain di wahana dia sampai lupa menghubungi kekasihnya.

"Sayang, maaf tadi aku keluar dengan kakakku, jadi nggak sempat liat ponselku," Bima beralasan.

Terdengar samar-samar rengekan tidak jelas dari sebrang sana.

"Iya sayang, kamu sabar ya! Nanti kalo orang-orang udah pada masuk kamar aku datang ke apartemenmu," bujuk Bima pada kekasihnya.

Risty sempat mendengar perkataan Bima kepada kekasihnya dari balik pintu kamar mandi, jujur dia iri diperlakukan manis seperti itu. Dia lelah berada pada hubungan yang tidak jelas seperti ini, dia wanita biasa yang juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang.

Untuk saat ini dia tidak bisa berbuat apa-apa karena dia menyanggupi Bima untuk menunggu selama satu tahun baru mereka bisa berpisah.

"Baru beberapa bulan aja rasanya udah capek, muak, jenuh! Apalagi satu tahun," pikirnya.

Setelah berganti pakaian dan menunaikan ibadahnya, Risty duduk di balkon kamar Bima sembari menghisap rokoknya. Hanya itu pelariannya saat dia sedang tidak baik-baik saja, untuk melakukan hal lebih dia tidak senekat itu, dia sadar dia masih memiliki iman agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif.

Tak disangka, Erlangga tiba-tiba juga duduk di balkon kamarnya yang berada sekitar 10 meter dari balkon kamar Bima. Sekilas keduanya saling memandang sejenak kemudian membuang muka mereka ke sembarang arah.

Risty terlihat cantik sekaligus imut memakai T-shirt oversize berwarna putih dengan celana pendek diatas lutut dan Rambutnya dicepol sembarangan. Dia terus mengepulkan asap rokoknya ke udara, menghalau rasa gugupnya karena teringat kejadian di wahana tadi.

Dekapan hangat dan gengaman tangan yang kokoh itu membuat wajahnya bersemu merah, dia tidak bisa memungkiri jika hatinya begitu bahagia. Dosakah jika dia berharap pada seseorang yang seharusnya tidak pantas dia miliki? Dan mereka saling termenung dengan pikiran mereka masing-masing.

Bima sudah rapi, dia melihat istrinya dari dalam kamarnya. Ada rasa kagum menyeruak dihati Bima saat melihat penampilan Risty yang seadanya sembari menyelipkan sebatang rokok di jarinya, itu terlihat seksi dimata Bima.

"Hmmmm, menarik!" gumamnya spontan.

Bima berjalan ke balkon tanpa bersuara, matanya menangkap Risty yang sedang termenung memandang punggung kakaknya dari kejauhan.

"Jangan berfikir untuk jatuh cinta pada kakakku! Dia sangat mencintai tunangannya," ucapnya dengan datar tapi terselip nada cemburu didalamnya.

Mendengar ucapan Bima sontak Risty menoleh padanya.

"Jatuh cinta atau tidak itu bukan urusan kakak!" ucap Risty tak peduli.

"Semua menjadi urusanku karena aku suamimu!" geram Bima.

Erlangga mendengar samar-samar keributan mereka dan memilih pergi dari tempatnya.

"Hah? Suami macam apa yang Kak Bima maksud? Suami yang tidak pernah peduli dan sering menemui kekasihnya? Apakah itu bisa disebut suami?"

"Tapi aku menafkahimu dengan cukup! Aku hanya perlu waktu untuk benar-benar menerimamu sebagai istri, istri wajib bersabar untuk suaminya!" ucap Bima ragu-ragu.

Dia sendiri tidak tahu maksud ucapannya pada Risty, entah dia hanya merasa tidak suka melihat Risty menatap kakaknya dengan tatapan yang tidak biasa.

"Hah bersabar pada orang seperti kakak!" Risty tersenyum sinis, "Wah.. wahh bukan hanya br*****sek, ternyata Kak Bima juga sangat egois!"

Risty menggeram emosi, dia sudah terlalu muak dengan suaminya.

"Jaga ucapanmu! Biar bagaimanapun aku ini suamimu dan kamu wajib menuruti apa kataku!" Bima meninggikan suaranya.

"Menuruti yang bagaimana, Hah?! Bersabar dan diam saja melihat kamu bercumbu dengan kekasihmu? Kamu pikir bisa dengan mudah mengatur hidupku! aku bukan seperti wanita yang ada di sinetron ikan terbang! Menangis meratapi nasib sembari menunggu kamu sadar dan kembali padaku! Kamu salah Tuan Bima aku bukan wanita selemah itu!"

Risty mengeluarkan semua yang dia pendam selama ini, mereka sama-sama menatap dengan tajam.

"Tapi yang berhak atas kamu saat ini hanya aku! Jangan macam-macam padaku!" Bima mencengkeram pipi Risty dan Risty menampik tangan Bima dengan kasar.

"Kamu yang jangan macam-macam padaku! Saat ini bisa saja aku menunjukan bukti perselingkuhan kamu pada daddy dan kelar sudah semuanya! Pastinya kamu yang lebih tahu seperti apa konsekuensinya!" Risty tersenyum sinis.

Bima terdiam tak bisa membalas perkataan Risty, dia lebih takut dengan kemarahan daddy-nya.

"Aku tidak akan pernah berharap apapun dari laki-laki br***sek seperti kamu! Jadi simpan saja mimpimu itu dan jangan pernah mencoba menyentuhku sedikitpun!" ancamnya.

Kemudian Risty pergi meninggalkan Bima dengan perasaan yang teramat kesal.

Sedangkan Bima mengumpat dan melempar pot bunga ke lantai balkonnya.

"Br*****sek!"

"Prankkkkk!!!"

Dia benar-benar tersulut emosi mendengar ucapan Risty tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa, kartu As-nya berada ditangan istrinya. Yang bisa menenangkannya kemarahan hanyalah Vania.

***

Keesokan paginya Bima dan Risty pamit kepada orangtuanya untuk kembali lagi ke Ibukota, mereka bekerja dan menjalankan aktivitas masing-masing.

Hingga tak terasa satu Minggu pun telah berlalu, tapi Risty dan Bima tidak pernah berbicara sama sekali, menampakkan wajah pun mereka juga enggan. Semenjak perdebatan di Mansion tempo hari, hubungan mereka kembali merenggang.

Di suatu siang Risty berada di Cafe langganannya dan tentunya bersama Yona. Seperti biasa, mereka makan siang sembari membahas beberapa pekerjaan mereka disana.

Dan tidak disangka, Erlangga mengunjungi cafe itu. Cafe yang baginya penuh kenangan bersama seseorang yang dia cintai yang kini sudah menjadi milik orang lain.

"Kak Angga?"

Risty yang lebih dulu menyadari keberadaan Erlangga.

"Non, kamu juga disini?"

Erlangga sedikit terkejut sekaligus tidak menyangka, wanita yang sesaat lalu dia pikirkan malah sekarang berada dihadapannya.

"Iya Kak, biasa habis makan siang," ucapnya tersenyum.

"Baiklah, silahkan diteruskan! Aku kesana dulu, cari tempat duduk,"

"Tunggu kak, bergabunglah dengan kami biar kakak nggak sendirian disini," tawar Risty.

"Apa nggak ganggu pekerjaan kalian?" ucap Erlangga sembari memandang laptop milik Risty.

"Nggak sama sekali kak, pekerjaan kami juga sudah selesai kok. Ayo duduk sini!" Risty mengajak Erlangga duduk bersama.

Erlangga pun duduk di depan kedua wanita itu sembari menghisap rokoknya dan sesekali mengesap kopinya perlahan. Ingin sekali dia memandang wajah cantik yang selama ini dia rindukan tapi dia tidak seberani itu, dia mencoba menyibukkan diri dengan ponselnya.

Sedangkan Yona hanya cengar-cengir tidak jelas melihat keduanya seperti dua orang asing yang baru bertemu, sama-sama diam dan sok sibuk dengan ponselnya. Dia tahu yang dia harus lakukan, agar keduanya mulai berbicara.

"Boss!"

"Iya!"

"Maaf aku harus kembali duluan ke kantor, aku lupa tadi kepala divisi marketing mencariku, dia ingin membicarakan project kita yang ada di Surabaya," ucap Yona beralasan padahal kenyataannya tadi pagi dia sudah membahasnya.

Risty mengangguk.

"Eh tapi aku.."

Dia menyadari dia tidak membawa mobil sendiri.

"Nanti pulang bareng Pak Presdir aja ya Boss, sepertinya Pak Presdir tidak keberatan mengantarmu," ucap Yona menahan tawa.

"Ahhh iya, nggak masalah biar nanti aku yang mengantarkanmu Non," Erlangga tersenyum pada Risty.

"Terimakasih Kak," ucapnya sembari tersenyum.

Sepeninggal Yona, keduanya masih saja terdiam untuk beberapa menit.

"Non.." Erlangga membuka suara.

"Iya kak,"

"Jujur beberapa hari ini aku mikirin kamu, mikirin pertengkaran kamu dan Bima tempo hari. Apa adikku telah menyakitimu?" tanya Erlangga dengan khawatir.

Erlangga sangat mengenal sifat adiknya yang dulu sering berganti-ganti pacar dan masih kekanak-kanakan. Dia hanya khawatir adiknya menyakiti Risty, karena bagaimanapun rasa pedulinya pada Risty masih sangat besar.

"Aahhh itu, kami hanya bertengkar masalah kecil, Kak Bima selama ini sangat baik padaku,"

"Syukurlah kalau begitu, aku hanya memastikan kamu bahagia bersama bocah tengil itu," ucapnya dengan lembut.

"Terimakasih sudah mengkhawatirkanku kak,"

Kemudian mereka berbincang basa-basi tentang pekerjaan dan pengalaman mereka bekerja, Erlangga begitu mengagumi wanita didepannya itu. Pemikirannya begitu cerdas dan sesekali dia melempar lelucon yang membuat Erlangga tertawa lepas.

Tak segaja mobil Bima melewati cafe dan matanya menangkap sesuatu yang tidak asing baginya.

"Lha ini kan mobil kakak? Jadi kakak di Ibukota, dia kok nggak nelpon aku?" gumam Bima.

Bima memberhentikan mobilnya di depan cafe dan masuk kedalam Cafe itu, matanya mencari-cari keberadaan kakaknya. Tak disangka dia melihat istri dan kakaknya berbincang akrab di salah satu meja cafe itu, sesekali mereka tertawa begitu lepas dan raut wajahnya keduanya menyiratkan kebahagiaan yang tidak pernah Bima lihat sebelumnya.

Hati Bima mendadak panas, raut wajahnya berubah merah menahan amarah. Kini dia menyadari kalau dia sedang cemburu saat ini, hatinya tidak bisa menerima istrinya dekat laki-laki manapun meski itu adalah kakaknya.

"Apa yang kalian lakukan disini?" ucap Bima dengan nada dingin.

Dan keduanya pun menoleh ke arah sumber suara.

"Bima,"

"Kak Bima,"

Ucap keduanya bersamaan dengan ekspresi terkejut.

"Cihhh.. Lihat wajah kalian seperti sedang kepergok melakukan kesalahan!" ejek Bima.

"Omong kosong macam apa itu! Memangnya dipikiranmu kami melakukan apa! Hah?!" geram Erlangga.

"Ya mana aku tahu! Yang melakukan kan kalian! Siapa tahu kalian sudah menghabiskan waktu berdua di tempat yang aku tidak tahu,"

"Plaakkkkkk!!"

Risty menampar wajah Bima dengan amarah yang berada di ubun-ubun. Dia tidak habis pikir, bagaimana mungkin Bima berpikiran buruk padanya dan Erlangga.

"Jadi benar kan yang aku katakan?! Cihh.. wanita murahan tetap murahan, awalnya kamu menggodaku tapi sekarang malah menggoda kakakku juga, Dasar j*****g"!"

"Buggghhh..."

1
Nurul Huda
Buruk
Wy Ky
keren
aca
bodoh mending cerai
linamaulina18
emng d dunia novel g ada yg bs cari sndr y pasti ujungw d jodohkan kyk cwe n cwo g laku aja
Silvia Adelin
gajel
Silvia Adelin
Samapi eps ini nyesel bet bacanya
Ocha Zain
Terimakasih ya kak sudah mampir 🙏🙏☺️☺️
Firman Junior
kirain bima udh tobat sewaktu anak y msk rimah sakit..ngajak angga sholat d mushala...ee. msh .....end ...
Firman Junior
dari awal entah udh brp flash back
ahyuun.e
huh males bnget sama si alfi, baru aja bnyak duit dkit udah mau dideketiin cow, dlu aja ngak ada duit sibuk kerja sok g respon org dketin, pas udah bnyak duit bisa suka sama cow lain trus ditinggal bentar blik ke ibukota dah nyantol cowo lain wkwksk
ahyuun.e
wahhh cakepp thorr, thanks thor di ksih bonus
ahyuun.e
termakasih bnyak author yg sudah merampungkan ceritanya dengan epik, semoga kedepannya lebih di permudah dan perlancar lg dalam dunia penulisannya, terus semngaatt thor
ahyuun.e: aamiin, semoga smua do'a baiknya kembali kpd author, semngaat terus berkarya thor
Ocha Zain: Amiinn Ya Robbala'laminn.. Terimakasih banyak Kak, atas semangat, doa dan dukungan.,🙏🙏🙏😘😘 Smg sehat sll kak
total 2 replies
ahyuun.e
nah baru tau rasa kami gendis, biiar tau kmu kuasa suami mu gak bisa nolong perbuatan mu, krn suami sendirilah yg akan ikut menghukum mu
ahyuun.e
udah kejadian aja baru nyesel lu ben, udah tau maminya jahat, ampe kakaknya bunuh diri, dan tau klo maminya juga gak suka sama ria, dan trus coba msukin arletta kehidupan lu, malah lu nya enggak tegas sendiri, membiarkan trus peluang kejahatan trus hadir, udah gtu aja baru deh lu nyesel, untung ria gak knpa" pdhal lg hamil, gmna klo mereka smua menggoy huh dasar beno beno mang ngeselinn


btw thanks thor udah up 2 uluh" sarangheo thor semngaaat trus thor up satu" ngak papa thor asal jngan lama" thor
ahyuun.e
hayoo thor semangaat lebih bnyak lg thor upnya
ahyuun.e
wealaah thor thor, nunggunya lama bnget upnya cuma satu 😑, lbih semangat lagi thor
Ilham Risa: Hai kak, mampir juga yuk kak ke novel aku "ketika suami ku mendua" makasih kak 🙏
total 1 replies
ahyuun.e
dasar gendis gak inget umur, matanya cuma kebuka sama yg gemerlap aja, sampe tega mau bunuh cucunya sendiri
ahyuun.e
upnya dua dong thor jngan satu"
ahyuun.e
asik aja bacanya
ahyuun.e
wkwkskk ujung"nya, semoga chris enggak nyerah deh, scrakan dia juga pembisnis terkenal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!