NovelToon NovelToon
Mimpi Anak Desa

Mimpi Anak Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Pria_Misterius

"Mimpi Anak Desa"

Anggara Al-fikri, pemuda berbakat dari desa kecil di Malang, mendapat kesempatan emas untuk mewujudkan mimpinya menjadi pemain profesional. setelah mencuri perhatian pelatih selama seleksi di Borussia Dormound II, Angga berkembang pesat dengan bantuan sistem misterius yang meningkatkan kemampuan fisik dan teknik yang diatas rata-rata. di tengah persaingan ketat dan berbagai tantangan, Angga memimpin timnya juara liga remaja jerman dan mencatak prestasi luar biasa, namun perjalanan Angga masih baru dimulai, karena ia kini harus membuktikan kemampuanya dipanggung yang lebih besar_liga profesioanal.
"mimpi anak desa" adalah kisah perjuangan seorang remaja Indonesia dalam meraih kejayaan didunia sepak bola internasional.

novel ini tidak menganut jadwal dan regulasi liga eropa secara menyeluruh, demi perkembangan jalan cerita, jadi mohon dimengerti bila ada jadwal melenceng jauh, seperti liga champion, piala AFF, dan kualifikasi piala dunia 😂🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pria_Misterius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 Kehilangan Dan Harapan

"Di sini, kamu akan dilatih dengan para pelatih terbaik. Mereka tahu bagaimana mengasah bakat seperti kamu." kata Steven dengan semangat.

Angga merasa terinpirasi dengan kata-kata dari Steven. Namun, perasaannya mulai berubah saat Steven menghentikan taksi mereka di sebuah taman yang terlihat agak sepi.

"Kenapa kita berhenti di sini, Steven." tanya Angga, bingung.

"Ini adalah tempat yang nyaman untuk istirahat sebentar sebelum kita menuju markas club. Aku ingin kamu berganti pakain formal karena kita akan bertemu bos club," jawab Steven. "bagaimana kamu ganti pakain di toilet taman ini? Aku akan menjaga kopermu di sini."

Angga, yang percaya sepenuhnya kepada Steven, mengangguk. "baiklah, terima kasih Steven."

Setelah mengambil pakain yang di butuhkan dari dalam koper, Angga menyerahkan kopernya pada Steven.

Angga masuk ke dalam toilet taman sambil membawa ransel kecilnya, dia tidak tahu bahwa Steven sebenar nya bukan seorang agen pencari bakat yang ia kira. Melainkan seorang pelancong biasa yang tengah mengalami kesulitan finansial dan melihat kesempatan untuk mendapatkan uang dengan cara yang licik.

Setelah Angga mengganti pakaian, ia keluar dari toilet dan mencari Steven di sekitar taman. "Steven? Di mana kamu?"

Namun, taman tersebut kosong dan sepi. Angga mulai merasa cemas, dia mencoba mencari setiap sudut taman, tetapi tidak menemukan sosok Steven. Waktu semakin sore, dan matahari perlahan-lahan tenggelam di balik cakrawala.

Perut Angga mulai keroncongan, dan ia mulai merasa kehausan. Dia merogoh saku celanannya, tetapi tidak menemukan uang sama sekali. Dengan panik, ia membuka ranselnya dan beruntungnya menemukan sebuah amplop berisi uang sekitar 50 juta rupiah_dana darurat yang disiapkan oleh bapaknya untuk keadaan mendesak.

Di dalam ranselnya hanya berisi dokumen-dokumen , dan beberapa pakaian santai.

Angga berusaha menenangkan diri dan mencari solusi. Dengan langkah yang tergesa gesa, ia menuju sebrang taman, mencari penduduk sekitar untuk mencari informasi. Berdasarkan pentunjuk dari penduduk sekitar, ia menemukan tempat penukaran uang.

"Di sini," jawab pria itu sambil menunjukkan meja tempat penukaran uang.

Setelah menukarkan uangnya, Angga kembali ke kedai makanan ringan terdekat. ia membeli roti dan minuman dingin, berusaha menghemat uangnya dengan sebaik mungkin, sadar bahwa ia harus bijak dalam menggunakan uang yang tersisa.

"Ini saja, terima kasih," kata Angga sambil membayar makanan dan minumannya.

 ----

Malam tiba, lampu jalan mulai menyala, menerangi suasana gelap. Angga kembali ke taman dengan perasaan campur aduk_marah, sedit dan ketakutan. Baru pertama kali dalam hidupnya ia melangkah jauh dari rumah, dan kini ia terjebak dalam situasi yang ia tidak pernah di bayangkan sebelumnya.

Ia mencoba mencari tempat untuk berlindung di malam hari yang semakin gelap. Setelah mempertimbangkan beberapa opsi, ia memutuskan untuk kembali ke toilet taman dan beristirahat di sana. Kebetulan saat itu taman sedang sepi, jadi ia merasa sedikit tenang.

Di dalam toilet, Angga duduk di lantai dengan bersandar pada dinding, mencoba menenangkan pikirannya. "bagaimana bisa ini terjadi? Aku sangat ingin berharap ini bukan mimpi buruk," gumamnya kepada pada diri sendiri. "Aku harus berpikir jernih dan mancari jalan keluar.

Dia mengeluarkan roti dari tasnya dan makan dengan cepat, mencoba mengisi perutnya yang kosong. "setidaknya aku masih punya uang, aku harus mencari cara untuk menghubungi Steven atau mencari tempat tinggal sementara".

Angga mengingat kembali semua yang telah di pelajari dan persiapan sebelum berangkat. Dia tahu bahwa ia harus tetap optimis dan tidak mudah menyerah begitu saja. "Aku tidak bisa membiarkan usaha ini menjadi sia sia. Aku harus bertahan dan terus berjuang".

Sambil memikirkan langkah selanjutnya, Angga merasa lelah dan mengantuk, ia berbaring di lantai toilet berusaha memejamkan mata dan berdo'a agar hari esok membawa solusi untuk masalahnya.

"mungkin ada orang di sekitar sini yang bisa membantu. Aku harus bertanya kepada penduduk sekitar besok pagi," pikirnya sebelum akhirnya terlelap tidurnya yang tidak nyenyak.

Hari berikutnya, Angga bangun pagi pagi seklai dengan rasa lelah yang masih membekas. Ia mengemas sisa makanan dan minuman, kemudian keluar dari toilet untuk mencari bantuan.

Ia berjalan ke arah kota, bertanya kepada orang orang yang di temui di sepanjang jalan tentang tempat tinggal atau bantuan untuk orang asing. "Permisi, saya baru saja tiba di kota ini dan mengalami sedikit masalah, apakah anda tahu dimana saya bisa mendapatkan bantuan?"

Beberapa orang memberikan petunjuk dan saran, tetapi tidak ada yang memberikan solusi pasti, Angga merasa putus asa tetapi terus berusaha.

Akhirnya, ia menemukan sebuah kafe kecil di pinggir jalan. Ia memasuki kafe dan mencoba berbicara dengan pemiliknya. "Selamat pagi, saya butuh bantuan. Saya baru saja tiba di sini dan mengalami masalah dengan seseorang kenalan saya, apakah ada cara untuk mendapatkan bantuan sementara?"

Pemilik kafe, seorang wanita paruh baya dengan senyum ramah, menatap Angga dengan penuh simpati. "Tentu saja, nak. Kami memiliki beberapa informasi tentang tempat tinggal untuk sementara untuk orang orang beberapa yanh baru datang ke kota. kamu bisa menggunakan telfon kafe untuk menghubungi mereka."

"Terima kasih banyak, ibu." kata Angga dengan penuh rasa syukur. "Saya sangat menghargai bantuan anda."

Sambil memegang telepon, Angga mulai menghubungi beberapa tempat yang direkomendasikan oleh pemilik kafe. Setelah beberapa percakapan, ia berhasil menemukan tempat tinggal sementara, yang dapat menampungnya selama beberapa hari.

"Ini adalah langkah awal yang baik, setidaknya saya tidak sendirian di sini," pikir Angga sambil keluar dari kafe dengan perasaan yang lebih ringan.

Dengan tempat tinggal sementara yang telah di atur, Angga merasa sedikir lega tetapi tetap ceman tentang keberadaan Steven dan masa depannya. Dia menyadari bahwa meskipun situasinya sangat sulit, dia harus terus berusaha dan tetap fokus pada tujuannya--menjadi pemain sepak bola profesional.

......................

......................

sampai jumpa di bab selanjutnya para warga......

Jangan lupa like, kritik dan saran biar author tambah semangat, sekalian 5 bintang juga gpp hehehe....

1
WS
kaya pernah baca di fizo dah
Hiu Kali
empat gol kok hatrick tor..
Hiu Kali
wuaah..sop ilernya keren.. gass 10rb kata nya thor..
Lauric Fc: hehehe....siap bos
terima kasih atas dukungannya
total 1 replies
Hiu Kali
semangat tor..momentumnya pas..moga bisa terus mengalir idenya..
Lauric Fc: siap pak, terima kasih atas dukungannya
total 1 replies
Lauric Fc
okee
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!