S2 Selir Modern
Nessa yang berniat mencari hiburan, justru bertemu dengan seorang pria.
"Kenapa kau selalu mengikuti ku? Aku sudah menolong mu, pergilah!"
"Nona, izinkan aku untuk mengabdi padamu. Aku bisa bela diri ataupun menjadi pelayan mu nona!"
Bagaimanakah kisah cinta mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apartemen
Dan akhirnya, disinilah Nessa berada. Setelah keluar dari mobilnya, Nessa berdiri di sebuah bangunan yang merupakan sebuah apartemen. Tak lupa dengan Andre yang berada dibelakangnya. Andre, dia cukup tau posisinya sekarang, melihat beberapa pria yang menjaga Nessa, dan terlebih dari surat yang dibacanya, istrinya di masa depan ini berasal dari keluarga yang kaya raya.
"Kau tinggal disini." Ucap Nessa....
"Maksudnya, kita."
"Nona, apa nona tau yang nona lakukan?" Salah satu bodyguard nya mendekat dan menyampaikan apa yang sudah ditahan nya sejak tadi.
"Aku tau." Ucap Nessa.
"Nona, nona tidak bisa mengambil keputusan mengenai perekrutan penjaga ataupun sebatas pelayan nona. Itu adalah keputusan tuan Erlan, jika tuan tau...."
"Kau tidak perlu mengatakan apapun, aku yang bertanggung jawab akan ini. Lagipula, Daddy tidak akan tau kalau kau menutup mulut mu." Jelas Nessa.
"Tapi Nona, tuan besar akan tetap tau, meksipun tanpa laporan dari saya. Dan bukan itu masalah yang sebenarnya nona. Pria ini..... Kita tidak tau dia baik atau tidak, itu bisa membahayakan nona. Bagaimana jika dia mengambil keuntungan dari itu?" Nessa menatap sosok Andre yang tampak sibuk mengamati bangunan yang ada di hadapannya.
"Kau tidak perlu meragukan keputusan ku. Aku tidak salah dalam menilai seseorang. Lagipula, ini hanya sampai liburan berakhir...."
"Tapi Nona, keputusan yang nona ambil sebelumnya.. itu....." Nessa menatap bodyguard nya yang tampak menghentikan kata-katanya.
"Itu apa? Apa yang ingin kau katakan? Keputusan mana yang kau maksud?" Tanya Nessa yang penasaran dan tampak tidak suka. Kepalanya langsung berpikir keras mengingat, keputusan apa yang pernah ia ambil dan menjadi kesalahan yang besar.
"Tidak Nona, maksudnya.. saya hanya takut." Lanjut bodyguard itu.
"Kau membuat ku kesal! Seminggu ini kau jangan dekat-dekat dengan ku! Kau diliburkan!" Ucapan Nessa tentu membuat pria itu kaget.
"Nona, maksud nona?"
"Kau dibebaskan dari menjaga ku! Kau mengatakan hal yang sembarangan."
"Nona, tidak bisa begitu... Saya minta maaf.." Nessa mengangkat tangannya di hadapan wajah bodyguard nya.
"Jangan membuat ku semakin kesal. Lagipula, aku bisa menjaga diri ku sendiri! Kalau kau bicara lagi atau menentang keputusan ku... Aku bisa memecat mu!"
"Jangan khawatir, aku yang akan mengatakan pada Daddy ku, jika dia menghubungi mu. Kau bisa liburan atau melakukan apapun, kau akan tetap pulang dengan ku."
"Baik Nona." Ucapnya pasrah.
"Tinggalkan mobil yang ini. Aku akan berpergian dengan mobil. Tidak perlu dijemput, kecuali aku yang minta!"
"Baik Nona." Bodyguard itu perlahan pergi, tapi dia menatap lekat Andre, yang membuat pria itu jadi bingung.
'Kenapa dengan nya?' ucap Andre melihat tatapan seperti tatapan permusuhan itu.
"Kau!"
"Hei kau!" Andre langsung tersentak ketika dia yang dipanggil oleh Nessa.
"Ya Nona?"
"Aku tidak suka seperti tadi. Gunakan telinga mu dengan baik."
"Iya Nona."
"Sekarang kau yang menjadi pengawal, pelayan dan supir ku. Seperti yang kau katakan.... Jika kau berbuat kesalahan atau terbukti dengan niat tertentu..... "
Andre mengangkat kepalanya, tapi tatapannya tak lepas dari manik amber itu. Sebuah benda berupa jarum berada dileher nya dengan sang pelaku yang cantik. "Aku akan menghabisi mu. Dan kepolisan pun tidak akan bisa menyelamatkan mu. Kau mengerti?" Andre mengangguk dan Nessa kembali menarik jarum kecil itu dari leher nya.
"Aku butuh bukti dengan tindakan, bukan dengan kata-kata ataupun sekedar anggukkan kepala. Mengerti!"
"Mengerti Nona."
"Siapa namamu tadi?"
"Zain Nona." Nessa berbalik dengan raut berpikir menatap Andre.
"Zain? Rasanya bukan itu saat aku menanyakan nya." Ucap Nessa.
"Itu namaku nona. Mungkin cara pengucapan ku yang salah sebelumnya." Ucapnya dengan tegas. Dia berpikir, untuk sementara... Lebih baik dia tidak menggunakan nama zaman ini ataupun nama Zhang. Sehingga, dia langsung terpikir dengan nama Zain, ya... Itu akan menjadi identitas nya disini, hingga istrinya jatuh cinta kembali padanya.
"Baiklah, terserah! Sekarang ikut aku!" Zain mengikuti langkah Nessa. Apartemen berukuran besar itu, tentu saja membuat Zain beberapa kali memperhatikannya dengan lekat. Dia sudah beberapa bulan disini, tapi tetap saja dia ada yang tidak mengerti dengan beberapa benda ataupun bentuknya.
"Ini kamar dan mandi mu! Kamar dan kamar mandi ku di sana. Aku sengaja meletakkan mu di antara dapur dan pintu depan untuk memudahkan mu." Jelas Nessa, Zain mengangguk paham.
"Sekarang aku akan mandi dan kau juga begitu. Aku ingin pergi malam ini, liburan ku terhenti beberapa hari. Kau mengerti?"
"Iya Nona." Nessa menuju dapur untuk mengambil air. Tenggorokannya terasa kering setelah berbicara cukup banyak. Tapi baru saja dia minum, Zain terdengar berteriak.
"Ada apa! Kenapa?" Tanya Nessa, dia sudah berpikir kalau pria itu terluka.
"Air nya, panas! Panas! Aku terkejut." Ucap Zain ya membuat Nessa tertawa kecil.
"Astaga.... Hahaha. Tentu saja panas, kau menekan tombolnya."
"Kau tidak tau?" Zain menggeleng, Nessa menekan tombol air dingin dan menyiram tangan Zain.
"Dingin kan?" Tanya Nessa, tanpa sadar jarak mereka menjadi dekat, Zain dapat melihat wajah cantik itu.
"Merasa lebih baik?" tanya Nessa yang fokus pada tangan Zain.
"Aku tanya....." Nessa terdiam ketika mata mereka bertemu dengan aliran air yang mengalir, seiring dengan rasa yang mengalir juga pada mereka.
Bersambung.......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰 🥰 🙏
bukan maksa tapi mohon /Chuckle/
ayo Zain semangat, mereka bukan keturunan matre tapi berprinsip jadi sentuh hati keluarganya dengan kesungguhan dan keteguhan hati mu
daku padamu Thor /Drool/