Celine adalah wanita yang beruntung di cintai Lucky. Tapi ia tak tau kalau sebenarnya Lucky ini mempunyai kepribadian ganda, kalau ia sedang senang hatinya maka apapun yang kekasihnya mau akan di berikan tapi jika tidak maka siksaan yang Celine dapatkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wulan sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
"Ma ayok lihat pemandangan di sudut sana ma sekalian kita pesan juga dekat arah pantai pasti indah dan sejuk kali ma, ajak Celine pada mama nya"
"Ia sayang"
Mama Dinda yang menuruti kemauan anaknya untuk mendorong kursi rodanya ke arah yang ia minta. Setelah sampai ternyata lebih indah dari tempat ia sebelumnya sampai restoran. Hanya beberapa menit menikmati sunset yang indah membuat Celine merasa dirinya lebih cerah dari sebelumnya.
Mama Dinda yang melihat anaknya merasa sedih sebab di kedepan hari nanti tak tau apa yang terjadi dengannya. Ia hanya bisa berdoa dan melindungi anaknya agar ia di jauhi oleh orang-orang yang zalim kepadanya.
Setelah sunset berlalu akhirnya mama Dinda dan Celine memesan makanan. Tak lupa ia memesan makanan penutup untuk kesembuhan sang anak. Karna makanan penutup seperti buah-buahan dan pudding sedikit banyaknya membantu menghilangkan rasa nyeri pada tulangnya.
Celine pun tak keberatan permintaan mama nya sebab sekarang ia tak mau lagi membantah apa yang orangtua katakan. Cukuo sekali ia membantah sang mama untuk tak mendekati pria itu tapi ia membantah dan akhirnya seperti saat ini. Mungkin ini pembelajaran buat Celine untuk tak membantah perkataan orangtua dan pembelajaran juga buat mama Dinda untuk lebih tegas pada sang anak dalam memilih pertemanan maupun pasangan. Sebab kita tak tau isi hati orang seperti apa.
Hari berganti hari
Minggu berganti minggu
Bulan berganti bulan
Salsa dan Celine sudah bisa memulai aktifitas perkuliahannya lagi. Bahkan kini Celine sudah tidak memakai kursi roda lagi. Sejak ia memutuskan untuk mengikuti saran orangtuanya untuk berobat ke luar negeri akhirnya kakinya kembali seperti semula. Walau dalam masa pemulihan setidaknya Celine sudah tak menyusahkan orang di sekitarnya.
Begitupun dengan Salsa sudah beraktifitas di kampusnya bareng sahabatnya. Kini Celine jauh lebih berubah, ia sudah mengenakan baju tertutup sama seperti Salsa bedanya Salsa style tomboy dan Celine feminim. Perubahan Celine yang menutup auratnya membuat se isi kampus mulai memperhatikan nya sebab biasanya ia memakai pakaian sexy kini menjadi penutup.
Tidak menutup kemungkinan perubahan Celine akan menjadi pusat perhatian laki-laki lagi sebab wajah yang cantik dan body yang sexy di tambah lagi perubahan yang signifikan membuat para lelaki penasaran.
Salsa dan Celine sebenarnya di minta kepada orangtua mereka untuk pindah kuliah sebab mereka tak mau ada kesalahan di kemudian hari. Tapi baik Salsa maupun Celine tetap ingin di kuliah kampus tersebut sebab yang sebentar lagi akan lulus dan jika pun pindah akan sulit beradaptasi dengan perkuliahan sudah semeter 7. Mau tak mau kedua orangtua Salsa dan Celine pun setuju asal mereka bisa menjaga satu sama lain. Dan kalaupun terjadi sesuatu langsung segera kabari orangtuanya. Begitulah pesan orangtua kepada anaknya saat masuk kuliah lagi.
Orangtua Salsa dan Celine sampai saat ini belum memberitahu perihal Lucky, mereka masih mencari keberadaan Lucky saat ini. Atau ia masih hidup atau sudah meninggal setidaknya membuat orangtua Salsa dan Celine merasa tenang.
Padahal di sebrang pulau tepatnya di luar negeri Lucky sedang menjalani operasi plastik wajahnya agar ketika ia pulang ke kampung halaman tak ada yang mengenal dirinya. Bahkan tak capek - capek di kejar polisi. Entah bagaimana ceritanya kenapa Lucky bisa sampai keluar negeri sementara terakhir ia sedang kritis.
>>>>
FLASBACK
Saat itu pak Broto, mama Dinda dan Celine serta Salsa berusaha keluar dari hutan. Mereka bahu membahu untuk sampai ke rumah sakit terdekat. Tapi siapa sangka kepergian mereka membuat Lucky beraksi, ia yang ternyata menyimpan penawar racun tersebut cepat-cepat meminum penawarnya agar racun yang ada di tubuhnya segera hilang.
Wekkkk
Lucky mengeluarkan darah segar dari mulutnya, itu salah satu reaksi yang di keluarkan dari penawar racun tersebut. Setelah kondisi Lucky mulai stabil ia bergegas keluar hutan dengan arah berlawanan, ia tak mau nantinya pihak-pihak yang tak diinginkan menemukan keberadaannya.
Setelah berjalan cukup jauh ternyata sampailah Lucky di jalan raya. Ia berjalan mencari kendaraan untuk pergi ke rumah pamannya. Sesampainya ia ke rumah pamannya, pamannya kaget dengan ke datangan Lucky yang acak-acakkan.
"Kamu dari mana saja Luc, kok begini kali keadaanmu. Selidik paman Ali pada Lucky."
"Panjang ceritanya Om, sekarang om harus bantu aku menyelesaikan masalahku kalau om tidak bantu aku, aku akan bocorkan rahasia om kepada polisi, jawab Lucky yang memegang kartu AS om nya."
Om Ali ini seorang bandar narkoba, ia berkedok sebagai pemilik restoran yang isi nya terdapat beberapa macam narkoba yang ia suguhkan kepada pelanggan. Tak jarang bahan makanan itu ia ekspor keliar negeri dan sampai sekarang om Ali menjalani bisnis haramnya.
"Emang kamu perlu bantuan apa sama om, sambil berbalik dan berjalan menuju ruang tamu"
Sebenarnya om Ali malas berurusan dengan Lucky karna dari keluarga papa atau mama nya banyak tak menyukainya sebab kelainan pada dirinya.
"Bantu aku cari dokter yang hebat untuk mengoperasikan wajah alu menjadi wajah yang baru, ucapnya dengan enteng"
Om Ali yang mendengar pemintaan keponakannya merasa terkejut. Untuk apa ia mengubah wajahnya, pasti ada suatu hal yang berbahawa yang ia perbuat.
"Itu biayanya gak sedikit Luc, dan kamu berbuat apa di luar sana sampai - sampai mau mengoperasikan wajahmu itu. Padahal kan wajahmu gak nya jelek-jelek amat,"
"Panjang ceritanya om, sekarang mah gak om bantu aku untuk menyelesaikan masalahku ini. Setelah operasi aku janji gak akan ganggu kehidupan om dan rahasia om akan aman bersamaku."
Mau tak mau om Ali pun setuju apa yang di minta keponakannya jika ia bilang tidak maka akan terjadi hal yang di luar nalar.
"Ya sudah, om akan bantu dan om akan hubungi dokter yang terbaik yang ada di luar negeri untuk mengubah wajahmu itu, sambil menelpon kenalan om Ali."
Lucky yang mendengar jawaban dari om nya tersenyum dan menganggukkan kepala. Ia bersantai dan mengambil apa saja yang ada di rumah om nya. Setelah selesai berbicara kepada dokter yang membedah wajah Lucky, ia di minta untuk bersiap-siap karna akan berangkat hari itu juga ke luar negeri.
"kamu siap-siap Luc, kita akan segera ke negara Korea untuk melakukan observasi terlebih dahulu. Karna dokter yang akan mengoperasikan wajahmu ingin berjumpa langsung dengan pasiennya, terang om Ali pada Lucky"
Om Ali dan Lucky pun bersiap-siap menuju bandar Internasional Juan**. Tanpa membuang waktu om Ali dan Lucky pergi menggunakan mobil Alphard.