Alvia Alianza, wanita yang sudah menjalani kehidupan rumah tangga selama satu tahun. Ia menikah dengan Bintang Askara. Pemuda tampan yang membuat para wanita selalu mengejarnya.
Namun pernikahannya bukanlah pernikahan yang di idamkan oleh setiap wanita.
Karena pernikahannya hanyalah sebuah tameng untuk menutupi hubungan Bintang dan kekasihnya.
Bintang telah membayarnya untuk menikah dengannya selama satu setengah tahun ke depan. Karena orang tuanya tidak menyetujui hubungannya dengan kekasihnya.
Bagaimana kisah kehidupan Via selanjutnya? ikuti terus ceritanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rima Andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 7
Bintang duduk di meja makan. Di sana sudah ada Alesha yang duduk di sampingnya.
"Sayang, Kau mau makan yang mana?" tanya Alesha.
"Aku akan memakan apapun yang Kau ambilkan sayang," ucap Bintang lembut.
Alesha pun mulai mengambil piring dan mengisinya dengan nasi dan beberapa lauk. Meletakkannya di hadapan Bintang.
Namun Alesha mengerutkan keningnya saat Bintang belum menyentuh makanannya.
"Sayang, kenapa Kau tidak memakan makanan mu?" tanya Alesha.
Bintang sedari tadi sebenarnya menunggu Via keluar dari kamarnya untuk makan malam. Ia sedikit merasa kasihan saat Via menabraknya dan terjatuh tadi.
"Kenapa gadis itu tidak keluar untuk makan malam Al? Apa tadi dia sudah makan malam?" tanya Bintang.
"Kenapa Kau malah menanyakan gadis jelek itu sayang? Apa jangan-jangan Kau mulai menyukainya?" tanya Alesha dengan tatapan penuh selidik.
Sementara Bintang malah terbahak-bahak mendengar pertanyaan dari Alesha.
"Hei sayang, mana mungkin Aku akan menyukai gadis jelek itu. Dalam mimpi pun Aku tidak pernah membayangkan akan menyukai gadis seperti dia. Lagipula di hatiku hanya akan ada kamu seorang sayang," ucap Bintang mengusap kepala Alesha.
"Kau janji bahwa hanya akan ada Aku saja yang ada di hatimu sayang?"
"Aku janji Al, sekarang makanlah. Aku tahu Kau pasti sangat lapar," ucap Bintang lembut.
"Tentu saja Aku sangat lapar, Kau sudah menggempur ku tadi. Aku senang akhirnya kita melakukannya sayang. Sekarang Aku yakin bahwa Kau benar-benar mencintai ku," ucap Alesha dengan tak tahu malunya.
Bintang hanya tersenyum menatap sang kekasih. Selama satu tahun lebih mereka menjadi pasangan kekasih. Pertama kalinya bintang melakukan hubungan intim bersama Alesha.
Tadinya Bintang tidak ingin melakukannya. Sebab Bintang ingin melakukannya setelah mereka menikah nanti. Namun nyatanya Bintang tak dapat menahan libidonya karena Alesha terus saja menggodanya.
Tapi Bintang merasa begitu kecewa saat mendapati satu hal. Bahwa bukan dirinya pria pertama yang mengambil kesuciannya. Namun Bintang begitu di bodoh kan oleh cinta.
Bintang belum mengenal Alesha sepenuhnya. Yang ia tahu Alesha adalah gadis manis, cantik dan baik.
Bintang pun mulai memakan makanan di piringnya. Sungguh itu adalah masakan yang begitu lezat menurutnya. Dua hari ini pelayan di rumahnya menjadi pandai memasak, pikir Bintang.
Padahal semua masakan di meja makan, istrinya lah yang memasaknya. Ia tidak tahu dan tidak ingin tahu dengan apa yang Via lakukan.
Setelah menandaskan makanannya, Bintang pun mengantar Alesha pulang. Karena ini sudah larut malam. Ia tidak ingin pelayan di rumahnya ada yang mengatakan kepada Mamanya bahwa Bintang membawa wanita lain ke rumahnya.
***
"Terimakasih sayang. Aku sangat mencintaimu," ucap Alesha mengecup bibir Bintang saat hendak memasuki rumahnya.
Bintang tak menolak ciuman Alesha. Namun ia juga tidak membalasnya.
"Sudah, masuklah sayang. Aku tidak ingin papamu keluar dan memarahiku," ucap Bintang.
"Baiklah Aku masuk dulu. Sampai jumpa besok my sweetie." Alesha pun segera memasuki rumahnya, sementara Bintang segera melajukan mobilnya untuk kembali ke rumahnya.
Sesampainya di rumah, Bintang langsung menuju ke kamarnya. Bintang menatap pintu kamar Via saat melintas masuk kedalam kamarnya.
Tiba-tiba ia teringat Via yang belum makan malam tadi. Tapi ia menepis pemikirannya itu. Ia tidak ingin perduli dengan Via.
"Aku tidak perlu memikirkan gadis itu sudah makan atau belum. Terserah mau dia sudah makan atau belum. Itu bukan urusan ku," ucap Bintang dan langsung memasuki kamarnya yang berada di sebelah kamar Via.
Hingga beberapa hari pun berlalu.
Kini Via benar-benar tidak ingin lagi perduli dengan Bintang. Toh Bintang juga tidak pernah perduli dengannya.
Sedikit demi sedikit Via mulai melupakan rasa cintanya dengan menyibukkan dirinya di restoran tempatnya bekerja.
Via akan berangkat pagi-pagi sekali dan akan pulang larut malam. Via berusaha keras agar tidak berjumpa dengan Bintang. Ia tidak ingin hatinya goyah saat menatap Bintang.
Via juga berhenti memasak untuk suaminya. Ia menyerahkan tugas tersebut kepada pelayan di rumahnya. Lagipula sebelumnya para pelayan lah yang memasak makanan untuk suaminya.
Via akan kembali ke niat awalnya. Ia pasti bisa melakukannya.
Sementara Bintang, ia merasa begitu heran karena beberapa hari ini ia sekalipun tidak pernah mendapati Via di rumahnya.
Ia berpikir Via pergi dari rumahnya, sehingga Bintang pun bertanya kepada pelayan mengenai Via.
Tapi pelayan mengatakan bahwa Via masih berada di rumah tersebut. Sehingga Bintang pun berhenti bertanya.
Dan yang membuat Bintang heran lagi. Kenapa masakan yang tadinya sempurna di lidahnya beberapa hari ini juga menghilang. Ia pun juga menanyakan hal tersebut kepada pelayannya.
Dan akhirnya Bintang mendapatkan jawabannya. Ternyata bukan pelayan yang tiba-tiba menjadi pandai memasak. Semua itu ternyata Via lah yang sudah memasak makanan yang tersaji beberapa hari ini.
***