Tiara cewe cantik dan mandiri yang menjadi terobsesi kerja karena sakit hati yang dimana cintanya di khianati oleh calon suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YagesYa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15
Setelah kejadian dihari itu dan perceraian antara kedua orang tuanya, tiara,Reza,Rizki,dan Bu Ratna sudah tidak tinggal dirumah pak feri lagi. Setelah sampai rumah mereka langsung mengemasi barang dan pergi dari rumah pak feri,mereka sempat tinggal dirumah teman Bu Ratna sebelum mereka memutuskan untuk tinggal mengontrak yang bayar tahunan. Sebenarnya teman Bu Ratna tidak keberatan karena ia jarang dirumah dan lebih sering perjalanan keluar kota,namun Bu Ratna tidak enak jika terus menumpang walaupun bu ratna bisa membayar sewa rumah itu seperti hal nya mengontrak.
"Sementara kita tinggal disini gapapa kan?" ucap Bu ratna
"Gapapa ma,maaf in kita ya mah yang belum bisa bantu apa-apa,tunggu 3 bulan lagi aku SMA Reza bakal lulus dan kita bakal cari kerja buat bantuin mama" ucap Rizki
"Maafin tiara juga ya mah,nanti biar Tiara kerja sambil kuliah lagi,Tiara gamau banyak bebanin mama juga Abang Abang tiara" ucap tiara dengan suara bergetar menahan nangis
"Apasi Ra,udah gausah Lo fokus kuliah aja gausa kuliah sambil kerja ntar Lo kecapean" ucap Rizki
"Iya dulu lo bisa santai karena cuma mikir uang kos sama kuliah dan kadang masih di sokong papa,sekarang kan udah ngga" ucap Reza
"Gapapa gue udah biasa prihatin toh juga sambil belajar mandiri,bang iki makasih ya udah ngajarin jadi cewe mandiri dan ngedidik biar gajadi cewe manja,ternyata Lo keras sama gue bukan semata-mata karena Lo gasuka gue tapi biar gue bisa berdiri di kaki gue sendiri,apalagi kita gaada yang tau bakal ada di posisi kaya gini kan" ucap tiara terharu lalu memeluk Rizki
"Faham kan sekarang bocil haha" ucap Rizki sambil mengacak gemas rambut tiara.
"Haha kalian bertiga ini,mama juga terimakasih sama kalian udah jadi anak yang baik dan juga penurut, terimakasih sudah mau menerima keadaan kita yang sekarang,mama sayang kalian" ucap Bu Ratna lalu memeluk ketiga anaknya.
Suasana di ruang tengah yang penuh haru baru,ternyata tanpa seorang ayah pun keluarga tetap hangat dan harmonis.
"Yuk beresin dan masuk kamar masing-masing" ucap Reza dan di angguki oleh yang lain.
Beruntung nya rumah itu memiliki 4 kamar dan pas untuk mereka,harganya memang cukup mahal,tapi mereka tetap menempati nya karena tempat nya strategis dan dekat ke arah kampus jadi tidak perlu banyak menguras waktu, untuk pembayaran pertama bu ratna meminjam uang tabungan tiara dan akan di ganti,tidak banyak tapi cukup untuk mereka bertahan beberapa bulan sampai kedua Abang nya bekerja.
Dilain tempat,pak feri sedang menikmati harinya sendiri,setelah bercerai dengan Bu Ratna hidupnya semakin tidak karuan,Kirana sedang hamil anaknya namun mereka belum sempat menikah karena pak feri sedang banyak tugas,perusahaan nya juga sedang naik turun,entah kenapa setelah kepergian Bu Ratna kehidupan dan perekonomian pa feri menurun drastis,pertambangan dan kelapa sawit nya pun ia jual kepada adiknya yaitu Tio karena ia butuh biaya untuk menikahi Kirana.
Tuntutan demi tuntutan dari Kirana membuat pak feri semakin pusing,Kirana menginginkan pernikahan dengan pesta,anaknya yaitu Kesya selalu meminta uang dengan alasan keperluan kampus dan itu terus berjalan padahal pak feri belum resmi menjadi suami sekaligus ayah untuk Kirana dan Kesya.
"Astaga,perusahaan ku hampir bangkrut,sementara pertambangan dan sawit sudah kujual kepada adikku, bagaimana ini,uang simpanan untuk menikahi Kirana juga menipis karena anaknya meminta uang terus padaku" ucap pak feri kepada dirinya sendiri sambil memegangi kepalanya yang terasa pening.
Tok...Tok...
"Masuk" ucap pak feri
"Siang pak,saya mau memberikan laporan keuangan" ucap seorang wanita bagian divisi keuangan
"Baik terimakasih Yunita" ucap pak feri dan di angguki oleh Yunita
"Eh tunggu,kemari Yun" ucap pak feri dan Yunita pun berdiri di samping pak feri
"Yun,ini ada uang keluar 10jt bulan ini lagi,itu untuk apa?" ucap pak feri ia belum menggunakan uang kantor bulan ini
"Itu pak,maaf saya di paksa Bu Kirana untuk memberikan uang itu katanya untuk keperluan anaknya kuliah,maaf ya pak sebenarnya saya tidak boleh bicara ke bapak dan menghapus jejak data nya" ucap Yunita sedikit takut karena resiko utama nya adalah ia di pecat dari perusahaan karena melakukan kebohongan.
"Astaga Yun,kamu bisa bilang sama saya,jika seperti ini justru kesalahan nya malah di kamu bukan Kirana,bagaimana bisa?" ucap pak feri kepala nya nian pusing karena pengeluaran tak terduga yang begitu besar
"Maaf pak,saya di ancam sama Bu Kirana jika sya melapor saya akan di pecat" ucap Yunita tertunduk
"Haduh,kan ini perusahaan saya,dia juga belum resmi jadi istri saya,sudah sudah sekarang kamu kembali bekerja,jika Kirana melakukan itu lagi segera laporkan pada saya,di ruangan ada CCTV kan? buka dan segera kirim kepada saya jangan sampai Kirana tau" ucap pak feri
"Baik pak" lalu Yunita pun langsung pergi keluar dari ruangan pak feri
"Astaga pusing nya kepala ku,bagaimana ini,aku jual saja perusahaan ku lalu aku kabur dan merintis lagi saja ya,tidak mungkin aku kembali pada Ratna karena pasti Rizki dan Reza akan pasang badan,tapi sebelum itu aku harus tau ada rencana apa Kirana dan anaknya,juga jika dia hamil aku tak pernah mendapat hasil laporan kehamilan nya,yasudah kupikir kan lagi nanti" ucap pak feri lalu pergi ke kamar yang orang kantor tidak tahu,ia ingin menenangkan pikiran nya,tak lupa mengunci pintu utama supaya tidak ada yang masuk,untung saja Kirana tidak tau akses kunci pintu utama jika tau mungkin dia akan seenaknya keluar masuk kantor pak feri.
**
"Bu...ibu...indah pulanggg" ucap indah
"Iya indah,tumben kampus nya benturan" ucap Bu Ajeng lalu indah menyalimi Bu Ajeng
"Iya Bu,dosen nya lagi libur jadi bisa pulang awal" ucap indah
"Ohh,ibu pinjem hp kamu boleh gak ndah? ibu kangen Revan padahal baru beberapa hari yang lalu dia berangkat" ucap Bu Ajeng
"Pake aja Bu,ini kan hp.kita sama sama,nih Bu" ucap indah menyodorkan ponselnya
"Makasih ya,kamu ganti baju terus makan sana ibu udah masak makanan favorite kamu" ucap Bu Ajeng
"Ah iya?? okeii aku langsung makan aja ganti baju mah gampang,Babai ibu kuu yang cantik dan makasihh" ucap indah kegirangan laluencium pipi ibunya sebelum akhirnya ngacir ke meja makan
"Indah bukunya simpan dulu nanti kotor dan basah!" ucap Bu Ajeng sedikit berteriak
"Iya buu" jawab indah tak kalah kencang
"dasar indah,ada saja kelakuan random nya" ucap Bu Ajeng sambil geleng-geleng kepala melihat kelakuan indah.
Tut...tut...
(Halo,ada apa ndah?) ucap Revan dari telepon
(Halo van,ini ibu) ucap Bu Ajeng
(Eh ibu,ada apa Bu? tumben telepon) ucap Revan
(Kangen van,sepi gaada kamu,biasanya kan denger kamu sama indah bercanda terus) ucap Bu Ajeng
(hehe sabar ya Bu,bulan depan kontrak Revan habis nanti Revan cari kerja dekat sana supaya kita barengan terus ya,Revan juga kangen ibu) ucap Revan sambil menahan tangis
(Yauda kamu kerja lagi sana,makasih ya udah mau angkat telepon nya,maaf ibu ganggu pekerjaan kamu) ucap Bu ajeng tersenyum
(Ngga Bu,aku malah seneng,yaudah nanti lagi ya Bu,ibu jaga kesehatan jangan telat makan bilangin indah juga ya Bu,titip indah, terimakasih dan assalamualaikum) ucap Revan
(Waalaikumsalam) ucap Bu Ajeng lalu sambungan telepon pun terputus.
POV REVAN
"Duh ibu bikin kangen aja" ucap revan setelah sambungan telepon terputus
"Kenapa van?" ucap Yanto rekan kerja Revan
"Kaga,kangen gue sama nyokap haha" ucap Revan
"Bentar lagi bakal ketemu puas pusing deh Lo peluk nyokap Lo haha" ucap Yanto dan Revan pun ikut ketawa
"Btw itu wallpaper Lo nyokap sama adek lu ya?" ucap Yanto
"Eh iya,obat kangen hhe" ucap Revan sambil nyengir
"Dari jaman punya cewe sampe sekarang jomblo, wallpaper lo foto nyokap sama adek Lo,gapernah foto cewe Lo,heran gue" ucap Yanto lalu menyalakan rokoknya
"Cantikan adek gue masalahnya daripada mantan-mantan gue HAHAHAHA" ucap Revan tertawa geli begitupun Yanto
"Iyasi bener,adek Lo cakep banget gue aja terpesona kalo ga mikir punya bini mah gue sikat deh haha,oiya nih rokok biar gak mumet,kopi nya nyusul ntar haha" ucap Yanto dan Revan pun mengambil satu batang rokok dan menyalakan nya
"Jangan gitu nto,ntar bini Lo ngamuk adek gue jadi sasaran haha" ucap Revan
Mereka berdua asik mengobrol membahas ini itu dan terkadang adu nasib,memang dari awal Yanto adlah rekan kerja sekaligus teman dekat Revan juga senior yang kebetulan akan habis kontrak bulan depan bersamaan dengan Revan.