Menikahi Princess dari kelurga Ferdinand sangat jauh merubah kehidupan Mr.Baralyon yang sebelumnya hidup sebatang kara tanpa ada keluarga ataupun seorang kekasih.
Princess adalah Istri sekaligus cinta pertama bagi Mr.Baralyon yang bisa dikatakan suami ideal !
Yuk baca cerita romantis nya yang bakal bikin hati kalian meleleh↩️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 Wanita pms
2 jam kemudian .
Hoamm
Ayla yang terbangun itu menguap sambil mengucek matanya " sudah bangun?" tanya Bara yang berbaring di samping Ayla dengan suara berat .
" Loh By ikut tidur bareng Lala " ucap Ayla langsung memeluk leher Bara dan mengecup pipi nya .
" By temani kamu tidur " ucap Bara .
" Ngapain temenin Lala kan kerjaan By banyak " ucap Ayla yang tidak menyangka kalau Bara akan menemani dia tidur siang dan hanya menemani tidak ikut tidur .
" Menjaga kamu nanti dilihat orang lagi " ucap Bara yang membuat Ayla teringat kejadian tadi .
" Lala takut By nanti kalau By nggak ada dia apa-apain Lala lagi " ucap Ayla yang mendadak resah .
" Tenang ya pengawasan terhadap kamu sudah diperketat dan Daddy juga sudah mengembalikan bodyguard rahasia yang selalu menjaga kamu yang awalnya di non aktifkan sejak kita menikah " ucap Bara yang sudah mengkonfirmasi pada Daddy .
" Tenang ya , pria itu tidak melihat Lala mandi kok " ucap Bara dengan jawaban Valid setelah menyelidiki secara keseluruhan.
Mungkin Bara adalah orang paling tidak rela jika itu terjadi , namun disini yang salah adalah Bara pekerjaan membuat dia tidak memperhatikan serta mengawasi istrinya.
" Iya, tapi Maafin Lala udah bikin By malu " ucap Ayla meminta maaf atas kesalahannya.
" By tidak malu Sayang , justru By lega disaat kamu merasa terancam kamu datang pada By " ucap Bara mengecup kening Ayla .
" Tapi kenapa kamu mengamuk pada Stella?" tanya Bara yang bisa merasakan emosi Ayla sangat kuat menguasai dirinya sampai Bara yang memegang pun terhuyung dibuatnya apalagi 3 orang sebelumnya.
" Hehehe maklum By, cewek lagi haid bawaan nya emosi dan bad mood . Mana tadi Lala takut banget ehh Tante pirang itu malah nggak bolehin Lala masuk kedalam lift" ucap Ayla bercerita sambil terkekeh ketika telinga tadi dia menarik rambut wanita sexi itu .
" Ya kan dia maksudnya baik , larang Lala biar aman karena pakaian Lala " ucap Bara menjelaskan.
" ya tapi dia juga pakai baju sexi " ucap Ayla merujuk pada baju wanita itu yang begitu sempit .
" Mana baju sexi Sayang kan memang seperti itu stelan kantor wanita rok dengan atasan blazer" Bara membantu Ayla duduk bersamanya.
" kancing kemejanya kayak mau copot Lo By " ucap Ayla mengingat bagian dada wanita itu sampai celah kemeja yang dipakai nya terbuka .
" Itu memang dada nya saja yang besar " jawab Bara apa adanya tanpa ada maksud lain , karena kalau bicara dengan Ayla harus jelas-jelas nggak guna pakai bahasa isyarat.
brukk
" Jadi By bilang dada Lala kecil " ucap Ayla langsung memeluk kepala Bara dengan tangannya berulang kali membuat Bara yang tidak expect akan dipukul kaget .
" Loh kok jadi berkesimpulan begitu sih Sayang" ucap Bara dengan sabar memegang kedua tangan Ayla .
" By kan bilang dada stella bu,,,"
" By jahat " ucap Ayla menarik tangan nya yang dipegang Bara dengan kasar lalu duduk memunggungi Bara .
" Haduh" suara berat Bara memijit pelipis menatap Ayla yang duduk memunggungi nya kini sudah menangis .
" Bara sabar dia lagi pms " batin Bara membentengi dirinya sendiri mencoba sabar dan maklum sebagai pria dewasa yang tidak boleh marah apalagi tersinggung.
" Sayang ," Bara sentuh sedikit saja punggung nya Ayla sudah berdiri sampai kedekat dinding agar Bara tidak menyentuhnya lagi .
" Astaga " gemas Bara yang duduk diranjang itu sebenarnya ingin tertawa melihat Ayla yang berdiri menangis disudut dinding .
" Sayang mau kemana ?" Bara mengejar Ayla yang tiba-tiba berlari keluar kamar .
" Buka pintunya" suara keras Ayla menendang pintu kamar yang dikunci oleh Bara dengan begitu emosi.
" Buka " teriak Ayla menatap Bara yang berjalan dengan langkah lambat .
" Iya sabar " ucap Bara mengambil kunci di saku celananya.
" Enggak, enggak ada sabar " ucap Ayla menendang sekali lagi pintu itu saat Bara tak kunjung membuka .
Setelah Bara membuka pintu Ayla keluar dari dalam kamar dengan langkah cepatnya .
" Mau kemana lagi? Ayo makan " ucap Bara yang sudah duduk disofa menatap hidangan diatas meja .
" Jangan merengkel Sayang pintunya dikunci , Ayo makan " ucap Bara yang tenang sekali menghadapi wanita pms yang sedang emosian itu .
Ayla berjalan cepat menghampiri Bara dan duduk disebelah.
" Akkkk" ringis Bara meremas bantal sofa didekat nya saat Ayla menggigit lengannya dengan cukup kuat .
" Hiks,, " tangis Ayla menatap Bara dengan lirih .
" Iya , gigitlah lagi " ucap Bara dengan senyum tulusnya menatap Ayla yang duduk disampingnya sama sekali tidak marah di gigit bahkan membolehkan menggigit lagi .
" Mmm, hiks " Ayla tidak menggigit lagi tapi menangis sejadi-jadinya.
" cup, udah ya marahnya, kita makan dulu " ucap Bara mengangkat Ayla keatas pangkuan nya berulang kali mengelus punggung Ayla agar tenang .
" Sayang udah dong nangisnya?" ucap Bara memegang pipi Ayla dan menghapus air matanya.
" Astaga , perut kamu sakit sayang?" tanya Bara melihat wajah pucat Ayla .
" Iya , hiks" Ayla menangis memeluk Bara saat untuk pertama kalinya seseorang mengerti apa yang dia rasakan .
" Nyeri " ucap Bara dengan perhatian membaringkan Ayla diatas sofa lalu mengelus perutnya dengan gerakan lembut .
" Tunggu sebentar ya sekretaris By sedang mencarikan obat " ucap Bara selain mengelus perut Ayla dia juga terus menenangkan Ayla .
" Selalu nyeri setiap haid?" tanya Bara pada Ayla yang berbaring.
" Iya , cuma sebentar-sebentar tapi sakit By " ucap Ayla mengeluh pada Bara yang duduk didekatnya bahkan kedua paha Ayla berada di atas pangkuan Bara .
" Tahan ya sebentar nanti minum obat biar nggak terlalu ngeri " ucap Bara yang sangat iba melihat Ayla yang sampai pucat .
..........
Tok
Tok
Masuk 3 orang wanita muda .
" Masuk " ucap Bara begitu sekretaris nya masuk Bara membantu Ayla duduk .
" Ini jamunya Presdir" ucap wanita muda itu mengulum senyum melihat Presdir yang begitu sweet pada istrinya sampai memperhatikan hal sedetail itu .
" Minum lah " ucap Bara mengambil dan memberikan segelas jamu itu pada Ayla.
Wueeekkk
" Ini jamu apa By" ucap Ayla yang baru menghirup saja sudah mual .
" Itu jamu asam kunyit Nyonya yang dapat membantu meredakan nyeri dan rasanya tidak pahit kok cuma aromanya yang kurang sedap " jelas sekretaris itu dengan sopan.
" Minumlah biar sakitnya berkurang " ucap Bara menatap Istrinya yang begitu enggan meminum .
" nggak mau , wueeekkk." ucap Ayla menutup mulut tidak kuat meminum karena takut pahit .
" Sayang minum ya nanti perutnya makin sakit " ucap Bara terus membujuk .
" By yang minum duluan , nanti kalau nggak pahit Lala minum " ucap Ayla benar-benar ragu kalau minuman berbau aneh itu tidak pahit .
" Yaudah " ucap Bara yang setuju saja meminum beberapa teguk jamu itu di hadapan Ayla agar setidaknya Ayla mau meminum beberapa teguk saja .
Ketiga wanita yang masih berdiri itu saling tatap lalu melotot melihat Bara yang tanpa menolak mau meminum jamu itu sebagai percobaan saat disuruh istrinya agar nanti Ayla mau meminumnya.