NovelToon NovelToon
Naik Ranjang Dengan Mantan

Naik Ranjang Dengan Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Ibu Pengganti / Angst / Dijodohkan Orang Tua / Menikah dengan Musuhku / Menikah Karena Anak
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Imamah Nur

Takdir seakan mempermainkan kehidupan Lintang Arjuna, ia yang dulu harus merelakan Danu, sang kekasih untuk menikahi kakaknya, kini ia harus terlibat hubungan kembali dengan pria di masa lalunya.

Lintang terpaksa naik ranjang dengan mantan kekasihnya karena permintaan sang ibu demi bayi kembar yang dilahirkan Libra, sang kakak.

Bagaimana Lintang mampu bertahan dalam pernikahannya di tengah kebencian Danuar Anggara yang masih memuncak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imamah Nur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15. Tuduhan

Selama perjalanan kembali ke rumah, kata-kata Saskia berdengung di telinga dan itu membuat hatiku terasa tersayat. Ternyata Mas Danu lebih memilih wanita bayaran di luaran sana dibandingkan aku istrinya sendiri. Sehina itukah diriku? Kembali bulir bening jatuh di sudut kelopak mata.

Terlintas kembali pikiran untuk meminta cerai pada Mas Danu dan memikirkan cara agar dia mau melepaskanku, tetapi kemudian bola mata lebar dan bening milik kedua keponakan terbayang di pelupuk. Tidak bisa terbayangkan jika dia tumbuh tanpa seorang ibu atau mungkin tumbuh dengan perawatan ibu tiri yang belum tentu menyayangi mereka.

Aku menghela napas kasar lalu memutuskan bertahan dengan pernikahan ini. Terserah Mas Danu mau tidur dengan wanita manapun asalkan dia tidak menyentuhku. Itu saja sudah cukup.

"Nona sudah sampai." Tidak disangka aku terlalu banyak melamun hingga tidak sadar taksi sudah berhenti di hadapan rumah Mas Danu. Segera aku membayar lalu turun. Setelah masuk ke dalam rumah aku melihat bibi sedang menggendong bayi.

"Syukurlah Nona sudah kembali. Dari tadi mereka nangis terus dan bibi tidak sempat masak serta beres-beres rumah," ucap Bik Mirna mengadukan tingkah kedua keponakanku yang terkadang memang rewel. Apa jadinya jika aku meninggalkan mereka?

"Yasudah Bik nanti saya kasih gaji tambahan karena sudah menjaga mereka," ucapku sambil meraih Lula dalam gendongannya lalu meletakan di atas sofa bersebelahan dengan Lilac. Sekali lagi aku menghela napas panjang kala mereka menatap mataku dengan berbinar. Aku semakin tidak tega meninggalkan mereka.

Sesaat kemudian ponselku berdering. Setelah aku periksa ternyata dari dari nomor tidak dikenal. Aku mengerutkan kening kemudian terpaksa mengangkatnya karena takut membawa kabar penting.

"Halo!" sapaku langsung.

"Jika kau kuat, bertahanlah dengan suamimu, tapi sayangnya kamu hanya bisa memiliki raganya." Aku mengeram kesal mendengar suara dari seberang sana. Entah siapa penelpon ini masihkah Saskia atau wanita lainnya? Kalau iya artinya aku harus berhati-hati karena menjadi istri Mas Danu mengundang banyak musuh.

"Terima kasih atas support Anda, tapi aku yakin suatu saat diriku bisa memiliki hati Mas Danu." Aku bicara dengan begitu percaya diri seolah aku mengharapkan itu, padahal aku hanya tidak ingin ditindas oleh orang lain.

"Dasar wanita tidak tahu diri," rutuknya. Saat aku hendak membalas tenyata panggilan sudah terputus. Aku mencengkeram ponsel lalu aku lempar ke sofa lainnya. Orang-orang yang berada di sekitar Mas Danu sama menyebalkannya dengan pria itu. Kalau begini terus-menerus tekanan darahku bisa-bisa naik drastis.

Ponsel kembali berdering, aku enggan mengangkat. Namun, panggilannya tidak pernah berakhir dan itu menyakiti telingaku. Dengan malas aku meraih benda pipih itu kembali lalu mengangkatnya.

"Tidak perlu menelpon lagi kalau hanya untuk menghancurkan pernikahan kami. Jika ada yang harus disebut wanita tidak tahu diri di sini, itu kamu Karena akulah istrinya," cecarku dengan nada meninggi.

"Wow ini aku! Pagi-pagi sudah ngoceh nggak jelas." Astaga ternyata itu suara Dita. Dari Saking kesalnya aku sampai tidak memperhatikan nomor yang melakukan panggilan.

"Ckk kamu Dit, aku pikir orang lain." Aku mendengus padahal aku ingin menyalurkan kemarahan yang masih tertahan jika itu orang yang sama.

"Siapa sih yang bikin kamu emosi pagi-pagi begini? Kayaknya iri sama kamu deh karena menikah dengan Mas Danu."

"Ya begitulah, tapi sudahlah nggak penting juga. Tumben nelpon pagi begini."

"Tuh pengasuh yang sudah aku rekomendasikan sudah ada di depan pintu. Katanya pencet-pencet bel tidak ada yang jawab."

Aku langsung mengarahkan pandangan pada pintu, ternyata benar apa yang dikatakan Dita, kenapa tadi aku tidak mendengar? Pasti karena banyak melamun.

"Oh ya itu ada, btw bisa dipercaya nggak sih? Nanti aku tinggal kedua keponakan malah diculik lagi, kan nggak asyik."

"Aman," ucap Dita dan aku langsung Bangkit kemudian berjalan ke arah pintu. Setelah mempersilahkan masuk, aku menjelaskan apa yang harus dia lakukan. Setelah itu kami membawa masing-masing bayi yang sudah terlelap itu ke kamar mereka.

Pada siang hari Bik Mirna pamit pulang sedangkan kedua bayi sedang bersama dengan pengasuhnya. Jadi aku makan siang sendirian. Sepi membuatku bertambah bosan sehingga aku memutuskan berjalan-jalan di sekitaran rumah.

Kick! Kick!

Aku mendengar klakson mobil di depan pagar rumah. Penasaran siapa orang yang membawa mobil tersebut aku langsung mendekat. Setelah melihatku orang di dalam mobil turun dan menghampiri aku.

"Pak Samuel!" Sungguh aku terkejut melihat Pak Samuel berada di depan rumah Mas Danu. Apakah dia tahu aku berada di sini?

"Aku kebetulan lewat, eh lihat kamu ada di dalam, makanya aku membunyikan klakson untuk memastikan benar-benar kamu atau bukan," terangnya dan aku hanya mengangguk-angguk. Ternyata hanya kebetulan.

"Kamu tinggal di sini?"

"Ya, aku harus mengurus kedua keponakanku pasca ditinggal kakakku." Kali ini giliran Pak Samuel yang mengangguk.

"Oh ya sekarang posisiku sudah menjadi direktur pelaksana. Oleh karena itu aku ingin mentraktirmu makan," ucapnya dengan senyuman manis. Pak Samuel masih saja baik meskipun aku tidak pernah bisa membalas kebaikannya. Dia dan Mas Danu bagaikan langit dan bumi, sungguh berbeda. Pantas saja jika beliau cepat naik jabatan, karena selain berpendidikan tinggi, beliau cerdas dan pandai mengambil hati semua orang.

Pak Samuel begitu ramah, humoris dan tahu caranya menghargai wanita. Dia bisa membuat wanita seperti melayang ke langit dengan sikapnya yang lembut, tapi sayangnya hatiku lebih berpihak pada Mas Danu yang bisa saja menginjak harga diriku sampai ke dasar bumi. Sungguh aneh diri ini.

"Saya ingin sekali tapi saya sudah kenyang Pak," tolakku.

"Sayang sekali, padahal aku ingin membahas perkara jabatanmu. Sebentar saja ya! Kalau nggak makan kamu bisa pesan makanan kecil saja." Raut wajahnya penuh harap.

Aku tidak nyaman melihat ekspresi Pak Samuel dan akhirnya aku setuju. "Tunggu sebentar ya Pak." Aku bergegas ke dalam dan memberi tahu pengasuh. Setelah itu aku ingin menelpon Mas Danu tapi aku urungkan mengingat dia bahkan tidak ingin melihatku di hadapannya tadi pagi di perusahaan.

Pak Samuel memilih restoran mewah padahal aku sudah berkata tidak ingin makan. Mau tidak mau aku tergoda untuk makan kembali melihat menunya yang lezat-lezat.

"Katanya nggak mau makan, sudah kenyang." Pak Samuel memandangku seraya terkekeh kecil.

"Nggak jadi Pak, mubazir, makannya sudah Bapak pesan." Aku tersenyum malu.

"Makan saja."

Aku mengangguk lalu fokus makan. Ketika aku mengunyah makanan aku melihat Pak Samuel melihat ke arah belakangku dengan ekspresi yang tidak bisa kumengerti.

"Bapak melihat siapa?" Aku menoleh untuk melihat siapa orang yang membuat eskpresi Pak Samuel menjadi aneh. Dia seperti melihat orang yang dibencinya saja.

"Bukan siapa-siapa, cuma musuh di bisnis perusahaan kita."

"Oh." Aku kembali fokus pada makanan saat tidak melihat siapa orang yang dimaksud oleh Pak Samuel. Tidak ingin berlama-lama aku minta izin untuk pulang karena tidak ingin meninggalkan kedua keponakanku begitu lama. Mereka masih belum begitu sembuh dan harus tetap dalam pengawasanku meskipun sudah ada pengasuh.

Sampai di rumah aku langsung membuka pintu kamar keponakan kembarku. Namun, aku terpaku di di ambang pintu melihat Mas Danu ada di dalam dengan tatapan menusuk.

"Sudah puas berkencan? Jadi ini alasanmu mencarikan pengasuh untuk kedua putriku?!"

Aku menelan ludah kasar mendengar pertanyaan Mas Danu.

"Ternyata kau masih sama seperti dulu. Kamu masih suka berselingkuh." Kata-katanya langsung menghujam jantungku.

1
Lya Harahap
menarik
Imamah Nur: Makasih banyak
total 1 replies
Rahma Inayah
lanjut thor moga bs up lg penasran
Imamah Nur: Sudah tapi masih direview
total 1 replies
Siti Koyah
kaya nya si libraa deh biang keladi nya
Siti Ariani
othor minta tolong up nya rada banyakan dong biar terobati rasa penasaranku, makin kesini makin ricuh aja hubungan mereka bingung mau ngomong apa 🤔
Rahma Inayah
jgn lama2 dong semoga segera terungkp keslah fahaman ni..daj pengen liat danu bucin sama lintang dan jg gmn nnt posesif nya pas tau klu nnt mp nya ternyata lintang mash virzin ...dan bkn yg danu kira selmaini klu lintang wanita murahan
Siti Ariani
ya Allah kesel banget sama tokoh utama cowoknya pengen ku ulek rasanya 😡
Imamah Nur: Ulek aja Kak, aku mendukungmu.🤣
total 1 replies
Siti Koyah
klo udh tau rasa lapis legit nya dia gk bkln bilang ini trik untuk menggoda pria lain..
Imamah Nur: Mungkin😁
total 1 replies
Rahma Inayah
terlaluan danu mengerjai lintang becanda boleh tp ni sungguh terlalu dmn lintas spot jantung dan bwk2 polisi buat cr kembar nyata nya mrk gk knp2 sehat walafiat
Imamah Nur: Memang menyebalkan dia.🙈
total 1 replies
Rahma Inayah
masa satpam gk tau ada org asing menyusup masuk rumh...apa mkn ada kerja sma org dlm yg menculik sang baby
Siti Koyah
semoga lekas sembuh kk
Imamah Nur: Aamiin, makasih
total 1 replies
Rahma Inayah
lnjut thor
Rahma Inayah
kpn akur nya sllu slah fahan
Rahma Inayah
makn penasran dgn ceritanya lnjutkn
Siti Koyah
masih teka teki tapi kasihan dengan lintang
Rahma Inayah
lintang pulg bkn di tny baik2 dr mb langs main tuduh yg menyakitkan sampai ke hati ..hrs nyq cek tu hp jgn cuma main salhim org ...pasti byk tlp masuk dr lintang ..suami egois .dia malh senang2 sm sekertaris nya entah apa yg dilakukan danu br pulg malm2 pdhl kaki nya sakit..lnjut mkn seru
Siti Ariani
libra mungkin maksudnya o
Imamah Nur: Maaf, typo.
total 1 replies
Siti Koyah
nyesek apalagi kalo d kasih dobel up tambah sedih
Rahma Inayah
duh...nyesek banget ...ya..lintang sdh senang serasa terbang yg tinggi sampai.ke langit ke 7 tiba2 jatuh..ke bawh yg paling dasr...apa gk sakit tu
Rahma Inayah
yg ada nnt bkn nyelametin lula malh lintang dan danu saling berpelukan 🤭🤭 lgian danu gk mkr klu drumh gk ada art
Siti Koyah
semangat KK up nya. apalagi d kasih dobel up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!