NovelToon NovelToon
Ancaman Hasrat Tuan Duda

Ancaman Hasrat Tuan Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / One Night Stand / Ibu Pengganti / Pengganti / Pengasuh
Popularitas:31.9k
Nilai: 5
Nama Author: Haasaanaa

Zira terjebak dalam tawaran Duda saat dimalam pertama bekerja sebagai suster. Yang mana Duda itu menawarkan untuk menjadi sugar baby dan sekaligus menjaga putrinya.
Zira yang memang sangat membutuhkan uang untuk biaya kuliah dan juga biaya pengobatan bibinya terpaksa menerima tawaran gila itu.

"Menjadi suster anakku maka konsekuensinya juga mengurus aku!" Ucap Aldan dengan penuh ketegasan.

Bagaimana cara Zira bertahan disela ancaman dan kewajiban untuk mendapatkan uang itu?

follow ig:authorhaasaanaa
ada visual disana.. ini Season Dua dari Pernikahan Dadakan Anak SMA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

00032

Padahal tadi Aldan ingin mengerjai Zira, rupanya wanita itu sudah membuatnya mati kata terlebih dahulu. Jadinya Aldan tidak membahas semua itu lagi, pria itu bangkit dari tempat tidur sambil sesekali menatap Zira yang sama ikut bangkit juga. 

“Tuan, hari ini aku mau ke Kampus,” ucapan Zira membuat aktivitas Aldan yang sedang meregangkan ototnya menjadi terhenti. 

“Mau apa?” tanya pria itu, ia menjadi teringat dengan pria bernama Rey jika Zira mengatakan akan pergi ke Kampus. 

“Hari ini bimbingan skripsi, mau tidak mau aku harus datang.” jawaban Zira membuat Aldan bingung harus melarang dengan kata apa. 

“Apa semua itu hanya alasanmu saja?” tanya Aldan lagi, tapi kali ini penuh curiga. 

“Tidak, Tuan. Aku serius, memang ada bimbingan. Untuk apa aku berbohong?” Zira membela diri dan berusaha untuk menyakinkan Aldan yang meragukan dirinya. 

Aldan tidak percaya sepenuhnya kepada Zira, pria itu mendekati Zira yang sedang menyisiri rambut panjangnya. 

“Kalau begitu aku yang akan mengantarmu,” ucap Aldan yang langsung berlalu pergi seakan tidak mau mendengarkan alasan apapun. 

Zira baru saja selesai membuat sarapan, ia memasak nasi goreng serta ayam goreng sebagai pelengkapnya. Dari kemarin Aila diambil oleh Bunda Claudia, untuk teman Bunda katanya. Padahal Zira sudah menolak, bagaimana pun bersama dengan Aila seakan Zira memiliki teman bicara. 

Tapi, Claudia malah mengatakan.. “Kamu dan Aldan fokus aja buat adik untuk Aila.. Siang malam tancap gas aja deh.”

Disaat apa yang dikatakan Bunda Claudia teringat dibenak Zira, langsung saja wanita itu merinding. Karna memang melakukan hubungan panas dengan duda itu tidak akan cukup kalau hanya memakan waktu setengah jam. 

“Huh.. Jangan berpikir mesum, Zira! Biarkan saja Duda tantrum itu yang berpikir mesum.. Kau jangan!” Zira berusaha untuk tetap waras

Menarik napas dalam-dalam, ia harus membangunkan Aldan yang ntah sedang apa dikamar sana. Padahal Zira sudah mengatakan kepada Aldan bahwa dirinya akan ada bimbingan dengan dosen. Tapi, ntah kenapa sampai sekarang pria itu belum juga keluar dari kamar. 

Zira membuka pintu kamar, ia melihat sekeliling kamar yang sepi tidak ada siapapun kecuali suara percikan air dari bathroom. Zira kesal karna sedari tadi ia menyuruh baru ini Aldan mandi. 

“Tuan!” Zira memanggil, ia masuk kedalam kamar dengan raut wajah menahan kesal. 

Pintu bathroom terbuka, terlihat kepala Aldan nongol dibalik pintu. “Ambilkan sabun di ruang ganti, Zira..” pinta Aldan. 

“Ambil sendiri sana!” Zira malas melakukan itu karna kesal dengan Aldan yang lambat sekali. Sebenarnya bisa saja Zira pergi sendiri, hanya saja Aldan tetap bersikukuh ingin mengantarnya. 

“Cepat ambilkan!” Aldan sedikit memaksa hingga mau tidak mau Zira harus melakukannya bukan. 

Sekalipun harus dengan bibir yang cemberut tapi Zira benar-benar mengambil sabun untuk Aldan. Setelah mendapatkannya langsung menuju pintu bathroom, ia memberikan sabun itu kepada Aldan. 

“Bagaimana aku bisa meraih sabun itu, Zira.. Kau jauh sekali,” ujar Aldan yang sebenarnya kesal dengan istrinya itu. 

Zira perlahan mendekati Aldan agar sabun itu bisa diraih, tapi tiba-tiba saja Aldan menarik tangannya hingga Zira menjerit kencang. 

“Kena kau!” Aldan tertawa lepas melihat Zira yang sudah berhasil ia tangkap. 

“Dasar kau duda tantrum!” umpat Zira dengan sangat kesal, ia tidak berhati-hati tadi karena terlalu kesal. 

Aldan menjatuhkan sabun itu dari tangan Zira, mengadahkan tangan Zira hingga kearah atas. Mengunci pergelangan tangan Zira hingga tidak bisa melakukan hal apapun kecuali hanya pasrah saja. Aldan tersenyum puas sudah berhasil mendapatkan Zira yang sedari tadi terus menghindarinya. 

Sementara Zira terpana melihat bagian tubuh Aldan yang sangat gagah, roti sobek itu terlihat sangat jelas. Susah payah Zira menelan salivanya sendiri, karena tatapan mata Aldan yang sangat tajam kearahnya. 

“Tuan, kau mau apa?”

“Menurutmu?” tanya Aldan balik, perlahan wajahnya mendekat pada Zira yang menatapnya penuh ketakutan. “Mustahil kau tidak tahu apa yang ingin aku lakukan sebentar lagi..” kata Aldan sembari menjilat pipi Zira. 

Kedua mata Zira terpejam, posisi saat ini benar-benar membuatnya tidak bisa melakukan apapun kecuali hanya pasrah dengan segala aktivitas yang akan Aldan lakukan. 

“Tuan.. Aku sudah tidak ada waktu lagi, tidak sempat kalau mau melakukan_”

“Tapi milikku sudah tidak tahan kalau harus menunda lagi, Zira. Tidak bisa,” ucap Aldan memotong pembicaraan Zira yang ingin mengatakan alasannya. 

“Tapi, Tuan. Aku ada bimbingan skripsi nanti,” Zira terus merayu, tapi yang ada Aldan malah seolah tuli terus mencium pipinya dan juga hidungnya. 

Meskipun Zira terus menghindar tapi Aldan tetap bisa memaksa Zira untuk tidak memberontak apapun. “Aku tidak perduli mau apapun alasanmu, yang terpenting kau harus mau!” ucap Aldan bodoamat saja akan apa yang Zira katakan. 

Aldan mulai melumat bibir Zira dengan pergerakan yang sedikit terburu-buru, hingga Zira bingung membalasnya. Tangan kedua insan manusia itu perlahan turun, Zira merasakan tangan Aldan yang sedang membuka satu-persatu kancing piyama yang ia pakai. 

Merasa Zira mulai kehabisan pasokan oksigen, Aldan melepas tautan bibir itu. Menatap intens Zira yang menatapnya sangat tajam. “Kau egois!”

“Tapi, kau suka bukan?” tanya Aldan, ia membawa Zira untuk lebih dekat dengannya. Membuang semua pakaian yang Zira pakai, benar-benar mengganggu bagi Aldan. 

“Sebaiknya..” Aldan membuang semua pakaian Zira, ia menatap Zira puas yang hanya tersisa pakaian bagian dalam saja. “Sebaiknya kau begini saja disaat hanya ada aku dan kau di Mansion, jadi aku akan mudah kalau menginginkanmu secara tiba-tiba seperti ini.” ucap Aldan asal saja. 

Zira melotot sempurna, ia memukul dada bidang Aldan yang suka bicara asal. “Sembarangan! Tuan kira Mansion itu pantai apa ya..”

“Andai di pantai pun kau tidak boleh memakai pakaian seperti ini, Zira. Ingat, hanya boleh dihadapanku saja.” Aldan memperingati Zira. 

Sepertinya Zira mendapatkan ide brilian. “Sayangnya..” Tangan Zira bersedekap didada sambil menatap intens Aldan yang juga menatapnya. “Sayangnya aku pernah seperti ini didepan Rey,” ucap Zira asal. 

Sebenarnya Zira hanya bercanda saja, ia sengaja melakukan itu agar Aldan kesal lalu tidak meminta jatah lagi. Tapi, tatapan mata Aldan sangat tajam kepada Zira. Yang awalnya Zira tersenyum seketika menjadi memudar, wanita itu tidak bisa berkata apapun kecuali berekspresi seperti takut. 

“Mampus aku! Apa salah bicara ya?” Zira menatap Aldan penuh takut disaat pria itu memberikan tatapan yang menikam jantung dan hatinya. 

1
Delvyana Mirza
Iya la rasa obat,istri sakit di ajak bercumbu,ada aja la tingkah duda tanrum ini,sudah gak waras,yang sabar ya Zira ngadapi suami nya yang suka asal itu,
Delvyana Mirza
Thor koq gantung siapa yang datang apa si duda tantrum itu ya,turun kan ego mu Aldan,kasihan istri mu lagi sakit,
Delvyana Mirza
Kalau kamu istri di tatap orang lain maka turun kan sedit ego mu Aldan,biar kamu liat ke adaan istri yang sebenar nya gmana,dasaar manusia keras kepala,
Delvyana Mirza
Zira sakit Aldan,buka la pintu hatimu tuk dia,lamjuut thor,
💗AR Althafunisa💗
Oh... seperti itu, siapa yg ditinggal mati bininya ape 7 tahun ga bisa move on. Mau ditinggal lagi emang ah... 😡😡😡
Yuni Sbyi
kalo udah cemburu mah susah bawaan nya ingin marah aja,,gk tau bagaimana kondisi si zira
mbok Darmi
kata nya matipun ngga peduli yg sudah ngga usah dok perhatian dasar duda gendeng mau menang sendiri
Delvyana Mirza
Lama2 Kamu lucu lho,,thor buat la Zira agak peminim jangan ikutan Arogan gitu,
💗AR Althafunisa💗
Ngakakkk... 🤣🤣🤣
💗AR Althafunisa💗
🤣🤣🤣🤣🤣🤣😭😭
Delvyana Mirza
Aldan kamu itu ya,kasihan melihat Zira ma Aila di kasari terus,lapan kamu itu tobat nya jangan suka ketus2 kalau ngomong ntar fi tinggsl pergi baru rasa,
Delvyana Mirza
lanjuuut thor
Nafisa Aprilia
Kecewa
Ig:authorhaasaanaa: hei ini belum tamat loh! kenapa kamu kecewa, kenapa? ada masalah hati apa gitu? jangan rada-rada deh☺
total 1 replies
Uthie
baru mampir 👍♥️
💗AR Althafunisa💗
Lanjut ka 😍❤️
💗AR Althafunisa💗
Ceritanya keren 👍
💗AR Althafunisa💗
😭😭😭😭😭😭😭😭 sakit hati banget aku.
💗AR Althafunisa💗
Itu si Aldan mau nya diapain ya, kejam banget sama anaknya 😡😭
💗AR Althafunisa💗
aku koq sedih bangettt ya 😭😭😭😭😭😭😭😭
💗AR Althafunisa💗
Aku koq kasihan sama Aila ya, ga diperhatiin banget 😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!