Diculik dan hendak dijual organ tubuhnya membuat Eva salah jalan dengan meminta pertolongan kepada pria asing yang rupanya seorang Mafia Berdarah Dingin??
Tinggal bersama kumpulan orang-orang bringas yang hobi berbisnis ilegal di Mansion D'Alle. Mansion milik seorang mafia berdarah dingin bernama Damiano Shaw D'Allesandro— pria dengan ambisi yang ingin menguasai 3 wilayah terbesar milik mafia terkenal dan memperluas kekuasaannya.
Pertemuannya dengan Eva malah membuatnya menemukan arti kehidupan yang sesungguhnya. Lalu bagaimana nasib Eva? Hidup bersama lima keluarga mafia yang masing-masing memiliki kisah dan dendamnya tersendiri. dibunuh dan membunuh! menyiksa, merebut, memaksa, seks, kriminal.
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MY MR.MAFIA — BAB 18
PEMANDANGAN INDAH!!
Menyadari tanda-tanda kedatangan seseorang, Eva refleks mundur sambil menutup mulutnya dengan tas hitamnya serta dress yang dia bawa. -‘Astaga! Mati aku.’’ Pikir Eva mendelik hingga tak tahu lagi harus berlari kemana.
Dengan cepat Eva bergerak cepat menuju kemanapun dia pergi untuk bersembunyi hingga masuk ke sebuah ruangan gelap yang rupanya adalah sebuah kamar dengan ukuran dua kali lipat milik Camila.
Kate yang mengenakan kembali jubah tidurnya, sambil menatap ke kanan dan kiri.
“Is there anyone there? (Apa ada seseorang di sana)?” tanya pria yang baru saja mengenakan bathrobe nya.
“Nothing!” balas Kate berjalan ke arahnya.
“Kenapa kau memakainya, kita belum selesai!” ucap wanita berusia 50-an itu mengelus pipi pria brondong tadi.
“Lebih baik kita lanjutkan di kamarmu saja. Diganggu saat seperti ini sangat tidak enak.” Ujar pria itu yang pastinya disetujui oleh Kate sendiri.
Kedua manusia berbeda usia itu benar-benar akan melanjutkan aksi panas mereka di kamar Kate. Oh yang benar saja! The world has gone crazy.
.
.
.
Eva mengerjapkan matanya berulang kali hingga dia bisa melihat di kegelapan dengan minim lampu tidur saja. Wanita cantik dengan mantel besar itu sedikit berkerut alis ketika ia melihat siluet seorang pria bertubuh kekar dan gagah membuka kemejanya dan membuangnya begitu saja.
Sinar rembulan membuat pemandangan tersebut semakin terlihat jelas.
-‘Pria dengan tubuh.... ’ Refleks Eva menelan salivanya.
Oh, ayolah! Sebagai wanita normal, dia juga mengidamkan pria pemilik tubuh vit gagah berani.
Tak berani bergerak saat pria itu mulai menoleh ke kiri hingga hidung mancungnya terlihat jelas. “Who's that?” suaranya yang serak benar-benar membuat Eva tak bisa berkata.
Eva mengenali suara itu. Dengan ketakutan tersendiri, dia langsung berjongkok menepis diantara nakas dan vas tanpa bunga.
Tak mendapat jawaban, pria itu berbalik badan dan melihat kesekitarnya. Tak ada siapapun di sana. Damiano Shaw D'Allesandro— pria pemilik kamar itu mulai meneguk minumannya, melepaskan keseluruhan kain yang melekat pada tubuhnya hingga tentu saja Eva terkejut setengah mati melihat pemandangan tepat di depannya.
“Oh, shit!!” umpat kecil Eva menutup mulutnya rapat-rapat dengan degupan tersendiri.
Sungguh, dia melihat jelas bagaimana lekuk tubuh Shaw yang sangat diidamkan oleh para wanita.
Eva tak pernah percaya bahwa dia akan melihat serta mengintip pria bertelanjang? Yang benar saja! Shaw sendiri sudah memakai jubah tidur hitam yang mana pria itu baru saja mengikat simpulnya.
“Show yourself. I know you're here. (Tunjukkan dirimu. Aku tahu kau ada di sini).” Ucap Shaw yang kali ini bertambah membuat Eva mati kutu hingga pingsan.
Terpergok sesudah melihat pria itu bertelanjang. Hidup yang sangat sial bukan.
Tak bisa berlari saat Shaw berbalik menatap ke arahnya, Eva perlahan berdiri dengan merangkul dress dan tas hitamnya dengan degupan yang tak bisa ditanyakan lagi.
“Bu-bukan maksudku untuk mengintip. Aku... Aku tidak sengaja masuk untuk bersembunyi dari— dari....” Eva tak bisa menjelaskannya lagi saat dia bingung akan apa yang dia lihat di luar sana dan sekarang dia melihat pria tampan dengan jubah tidur hitamnya tanpa helai kain lainnya.
Eva menjilat bibirnya yang mulai mengering hingga gugup saat pria itu berjalan menghampirinya.
“Aku harap itu bukan alasan belaka.” Ucap Shaw yang semakin dekat dan dekat hingga Eva tak bisa lagi bergerak ke manapun.
“I-itu bukan alasan. Aku tidak sengaja— ”
Shaw langsung mendorong Eva hingga terbentur ke dinding. Mata Shaw yang indah itu mulai bergerak menelusuri keseluruhan tubuh wanita itu memegang tas dan dress Eva dengan satu tangan.
Dengar erat Eva menahannya. ”Apa yang kau lakukan?” tanya wanita itu panik.
“What are you doing here?” tanya balik Shaw yang awalnya tak dimengerti oleh Eva hingga akhirnya wanita itu sadar akan keberadaannya sekarang.
“Aku.. Aku mencari kamar, wanita itu bilang butuh privasi jadi aku mencari kamar lain untuk.... Berganti pakaian.” Jelas Eva yang tak ingin menjelaskan detail karena sekarang konsentrasi nya benar-benar kacau.
Tangan kanan Shaw bergerak menekan tombol lampu, sehingga cahaya lampu mulai menyinari ruangan tersebut. Kedua kontak mata mereka saling bertemu hingga Eva dapat melihat jelas belahan dada bidang Shaw yang sangat dekat.
Pria itu masih mengamati wajah Eva yang nampak tegang.
Pria itu menjauh, berbalik dan berjalan ke arah meja beer nya. “Kau boleh memakainya.” Ucap Shaw.
“What?”
Pria itu kembali menatapnya tajam seraya memegang gelas beling. “The bathroom.” Jawab singkat Shaw hingga Eva menghela napas lega.
Wanita itu cukup berkeringat ditempat sedingin kamar Shaw. Dengan cepat, Eva langsung masuk ke kamar mandi dengan pintu warna hitam. Yaa... Meski harus was-was setidaknya dia bisa mengganti pakaian dan mandi di sana.
Shaw yang meneguk minumannya, ia melirik dan menoleh saat mendengar pintu kamar mandi tertutup yang menandakan bahwa wanita tadi sudah masuk ke sana.
...***...
“Aku pikir kau akan bermalam di kantor!” sapa seorang wanita paruh baya bernama Christine Elgort (43th) istri ketiga dari Adrian setelah Kate Moonstone.
Wanita dengan segudang kelicikan yang berhasil membuat ibu Shaw dan Kate terusir dari kehidupan Adrian termasuk Shaw dan Kit selalu anak kandungnya.
“Aku mendengar kabar kembalinya pria sialan itu di New York.” Ujar Jai seolah tak terima dengan kehadiran Shaw yang selamat dan selalu mendapat keberuntungan akhir-akhir ini.
Mungkin karena balas dendamnya yang murni membuat Damiano Shaw D'Allesandro selalu berjalan mulus.
“Jangan pikirkan mereka. Kita lebih berkuasa dari berandal itu!” balas Christine tersenyum miring.
Meski begitu, Jai masih tak terima. “Aku ingin istirahat.” Ucapnya melengos pergi meninggalkan ibunya yang masih terdiam di tempatnya.
“Fucking.” Umpatnya pelan— sudah biasa dia mengatakan kata kasar seperti itu kepada anak ataupun suaminya. Bukankah itu sudah ciri khas ucapan di sana?
SYYUURRR!!!! Percikan air shower benar-benar membasahi tubuh Eva yang sangat lengket dan gerah. Hampir tiga hari dia berkeliaran tanpa mandi.
Wanita cantik berdarah Asia-Barat itu mengusap lembut kepalanya saat air terus membasahinya dari ujung kepala ke ujung kaki. “Haaa...”
Tanpa dia sadari, Shaw yang masuk dengan mudahnya. Pria itu berdiri di belakang Eva berdiri dengan jarak lumayan jauh karena kamar mandi tersebut cukup luas.
Shaw bersandar, mengamati tubuh telanjang Eva dari belakang. Benar-benar gila!
Saat wanita itu tersenyum lega mematikan air shower dan berbalik untuk mengambil handuk di lemari khusus. Deg! Matanya melotot ketika ia memperlihatkan lekuk tubuh depannya kepada pria tak diundang.
“OUTRAGEOUS... FUCKING MAN!! (KETERLALUAN.... PRIA SIALAN)!!” Eva langsung terduduk, meringkuk kaget.
msh ada musuh2 shaw sprt Alfie cham, Mr. chester & ayah shaw Adrian egort.
eva & shaw sdh sepakat mau pny baby 😁😍😀😁🫢🤭
bener² pasangan ini
nyosor aja terus si shaw 🤣
akhirnya will & gina menikah..
apakah shaw akan sanggup membunuh ayah nya sendiri si adrian ..
dan shaw sll bisa menenagkan eva 🥰😘😍🫢🤭
kalo ga jodohin aja sama Kate yakan hehee 🫶