Entah mimpi apa semalam, membuat perempuan dewasa bernama Dea Sanjaya harus menerima dengan penuh lapang pasrah, harus menikah dengan laki-laki yang baru jadi tetangga nya seminggu yang lalu.
Tampan sih, tapi Dea belum tahu seluk beluk laki-laki itu bertemu pun baru satu kali waktu pindahan pertama kali, dan ini yang kedua kali. Eh malah ia jadi istrinya pula, entah ini cobaan atau berkah buat Dea
Bagaimana kisah selanjutnya yuk ikutin kisah Dea
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chicy L, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesal
Brak Brak Brak
"Apalagi lagi ini Tuhan" ucap Dea mengeram kesal lantaran ia enak enak tidur tiba-tiba ada yang menggedor pitu kamar nya ia melirik jam dinding masih terlalu dini untuk bangun pagi
Brak Brak
Gedoran pintu tak kunjung berhenti terus berlanjut membuat kantuk nya hilang seketika
"Iya sebentar" teriak Dea tak membuat gedoran pintu menyurutkan semangat nya
Ceklek
"Apa sih ma" ucap Dea melihat mama nya berkacak pinggang
"Kamu ya, kamu sudah beristri Dea, suami kamu, kenapa kamu tinggalin sendirian di taman, mama bilang apa tadi tidur di kamar kamu berdua Dea" omel mama Dinda menjewer telinga Dea
"Aduh ma, aduh sakit" ringis Dea merasakan telinga nya sangat sakit
"Denger enggak kamu, ajak Leon tidur di kamar mu ini sudah tengah malam enggak baik malam-malam masih di luar" ucap mama Dinda melepas tangan nya dari telinga Dea
"Malas ah ma" ucap Dea menggosok telinga nya
"Apa kamu bilang?, malas?" ucap mama Dinda membulatkan mata nya
"Aduh duh, aduh ma" teriak Dea merasakan kembali telinga nya di jewer tadi sebelah kiri sekarang sebelah kanan
"Bilang sekali lagi" ucap mama Dinda mengencangkan jewerAn nya
"Aduh, nanti juga naik sendiri ma" ucap Dea
"Kagak ada naik sendiri, dia di bawah sendirian, bikin kopi aja sendiri, dia pasti enggak mau naik kalau kamu enggak ajak dia" ucap mama Dinda melepaskan jewerAn nya
"Sakit ma, mama tega banget" ucap Dea menggosok telinga nya
"Maka nya di bilangin jangan jawab Mulu, di bilangin patuh nurut kata mama " ucap mama Dinda
"Iya" ucap Dea
"Iya apa, cepat sana ajak naik masuk kamar, dia di taman sana" ucap mama Dinda
"Iya nanti" ucap Dea masih tak mau
"Nanti ya" ucap mama Dinda sambil mengangkat sendal berbulu nya
"Iya sekarang, kenapa sih patung berjalan itu nyusahin" gumam Dea sambil berlalu
"Itu suami kamu Dea" ucap mama Dinda mendengar gerutuan Dea
"Iya tau" ketus Dea turun tangga mama Dinda hanya menggeleng melihat kelakuan Dea ia lalu kembali ke kamar nya
Sedangkan Dea ia sepanjang jalan menggerutu kesal sambil menggosok telinga nya yang masih terasa panas
"Dasar anak kecil mau nya di jemput, kagak mau datang sendiri" gumam Dea ia melihat pintu samping ruang keluarga terbuka lebar
"Dasar orang nyusahin aja, bikin orang kena omel" ucap Dea
Ia melolokkan kepala nya melihat Leon tapi yang di lihat malah sedang terlelap dengan laptop di pangkuan nya
"Eh malah tidur, kata mama bikin kopi kok tidur?" gerutu Dea bingung
"Bukanya kalau minum kopi kagak bisa tidur ya, lah ini tidur pules lagi" Gumam Dea melihat Leon
Ia berjalan mendekati Leon berkacak pinggang menatap Leon
"Tampan juga tapi sayang, kayak patung" ucap Dea menatap Leon tanpa mengalihkan pandangan
"Gue tau gue tampan" suara si empu membuat Dea bergejolak kaget di buat nya
"Astaga, Lo" ucap Dea menatap Leon tak percaya
(Bisa-bisa nya dia bangun kagak bilang) batin Dea
"Sejak kapan Lo bangun?" ucap Dea menuding Leon
"Sejak Lo mengagumi ketampanan ku" ucap Leon tanpa menatap Dea
"Idih narsis amat" ucap Dea bergidik geli
Leon tak menjawab ia melanjutkan tangan nya mengetik di atas laptop pandangan nya pun tak lepas dari laptop
"Hey, masuk sana" ucap Dea tapi tak di hiraukan Leon membuat Dea mengeram kesal
"Hey" ucap Dea
Lagi-lagi Leon tak menjawab ia masih sibuk laptop nya, membuat Dea emosi di buat nya ia berkacak pinggang menatap Leon dengan wajah merah padam
Saya Mau mengajak kaka untuk bergabung bersama kami
caranya hanya wajib follow akun saya pemilik Gc Bcm ya, maka otomatis akan mendapatkan undangan.
Terima Kasih.