NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Polisi Tampan

Terjebak Cinta Polisi Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Nur Halimah

Sekuel Jodoh Pilihan Abi

Menjadi anak piatu, Icha harus kehilangan figur ibu sekaligus ayah. Di tambah ibu tiri yang manipulatif, menjadikan dia sosok yang di kenal bandel.
Takdir menemukannya pada polisi dalam keadaan saling salah paham yang akhirnya menjebaknya sendiri dalam perjodohan dengan lelaki itu.
Bisakah Icha menemukan cinta sejati dalam diri lelaki yang dibencinya sekaligus membencinya?
Temukan kisah lengkapnya dalam novel comedy romance "Terjebak Cinta Polisi Ganteng"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Nur Halimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjanjian Nikah

Keluar dari toilet, Icha langsung berkeliling di rumah itu.

Apalagi terdengar suaminya masih sibuk di dapur untuk memasak.

“Mungkin aku bisa menemukan sesuatu yang bisa dijadikan bukti perselingkuhan lelaki itu dengan ibu tiriku,” pikir Icha.

Ia kemudian beranjak ke kamar besar di sebelah ruang depan, yang sempat ia lewati tadi saat masuk ke rumah itu.

“Sepertinya ini kamar lelaki itu,” pikir Icha.

Ia kemudian masuk ke kamar itu dengan mengendap-endap perlahan.

Dibukanya pintu kamar itu sambil menoleh ke belakang, wanti-wanti jika mungkin lelaki itu akan masuk ke kamarnya.

Namun baru saja masuk ke kamar itu, dia melihat sebuah foto besar pernikahannya dengan lelaki itu terpajang di atas ranjangnya.

Ia menelan ludah, seakan tak percaya dengan apa yang barusan ia lihat.

Bahkan ia mulai menggosok-gosok matanya, tapi memang benar foto yang tengah ia lihat adalah foto dirinya dan suaminya.

“Apa kau tersentuh?”

Icha langsung terkesiap mendengar bisikan lirih suaminya itu di telinganya.

Seketika ia menoleh dan…

Cup

Tanpa sengaja, ia mengecup pipi suaminya yang tengah berada tepat di sampingnya.

Icha kembali menelan ludahnya, sementara lelaki itu tampak terkesiap juga sambil memegang pipinya.

Apa kau tadi menciumku tanya lelaki itu sambil menoleh ke arah Icha sungguh terlihat kalau ia ingin menggodanya

‘Dasar mesum! aku tidak…”

Belum selesai Icha meneriakinya, lelaki itu sudah mengecup bibirnya.

Meski sekejap, tapi itu cukup membuat Icha terdiam, dan wajahnya terperangah, sementara dadanya langsung berdebar dengan kencang.

“Aku sudah bilang, kalau kau berani mengumpatku lagi, aku akan menghukummu,’ ujar lelaki itu mengingatkannya, sambil mendekatkan wajahnya ke arah Icha.

“Dasa….!” Icha langsung menghentikan umpatannya, mengingat ancaman suaminya barusan.

Lelaki itu terlihat begitu puas sambil mengangkat alisnya 

“Nggak tahu!” teriaknya kemudian keluar dari kamar itu.

Tapi baru saja dia keluar, terdengar langkah kaki suaminya itu menyusulnya, kemudian meraih tangannya dan menggandengnya menuju dapur.

“Nggak!” tolak Icha menghentikan langkahnya.

Lelaki itu ikut terhenti dan menoleh ke arahnya dengan heran.

“Ada apa? Ayo makan! dari pagi bukannya kamu belum makan!” ajak lelaki itu.

“Ada yang harus kita selesaikan,” ucap Icha kemudian meminta kertas dan bolpoin kepada suaminya itu, lalu mengajak suaminya itu duduk di meja makan.

“Apa yang harus aku tulis? lelaki itu terus saja memanfaatkanku,” pikir Icha, sambil menatap ke arah suaminya yang begitu menikmati sarapan pagi yang baru dibuatnya itu, seraya tersenyum tiap kali Icha memandangnya.

“Oke!” pikir Icha sambil kemudian menulis beberapa poin di atas kertas tersebut.

Setelah beberapa saat..

“Oke sudah,” gumamnya lirih, kemudian menyodorkan kertas tersebut dengan bolpoin di atasnya ke atas meja yang tepat berada di depan suaminya tersebut.

“Apa ini!” tanya suaminya heran.

“Perjanjian nikah,” jawab Icha yang masih berdiri di depan suaminya itu dengan enteng.

“Apa?” tanya lelaki itu terperangah kaget, sembari menyatukan kedua alisnya.

Icha langsung menyipitkan matanya, sambil melirik tajam ke arah suaminya.

“Mari kita sepakati, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Aku tidak mau kau terus mengambil manfaat dariku,” jelas Icha sinis.

Lelaki itu langsung tertawa dengan keras.

“Aku— mengambil manfaat darimu? manfaat yang seperti apa?” tanya suaminya itu sambil menahan tawanya.

“Kau terus saja menciumku tanpa seizin ku, itu contohnya,” jawab Icha dengan kesal.

“Bukankah kita suami istri, itu halal!” ucap lelaki itu dengan nada serius.

Dia kemudian tampak mendekati Icha perlahan, sambil memandangnya begitu dalam seraya berkata, “vahkan yang lebih dari itu, aku pun berhak melakukannya.”

“Stop!” teriak Icha sambil menghentikan langkah suaminya, dengan menekan dada lelaki itu menggunakan tangannya yang dijulurkan lurus.

“Kau ingin aku melakukannya dengan terpaksa atau dengan tulus?” tanya Icha di sela-sela nafasnya yang tiba-tiba terengah-engah itu.

Lelaki itu kemudian terlihat mundur kembali ke tempat duduknya, dan duduk di sana.

“Baiklah, Ayo kita lihat! apa saja yang kau tulis di sini?”

“Satu pihak suami tidak boleh menyentuh pihak istri tanpa seizin pihak istri,” baca lelaki itu kemudian menatap ke arah Icha.

“Poin Ini harus ditambah, kecuali kamu mengumpatku maka aku berhak menciummu,” terang suaminya.

“Tapi kan…”

Belum selesai Icha berucap, lelaki itu sudah menyelanya dengan nada sedikit memaksa, “kita sudah sepakat untuk itu sebelum surat ini dibuat.”

“Aku tidak pernah menyepakatinya,” elak Icha.

Tapi kemudian lelaki itu tampak menaruh bulpoin tersebut di atas kertas seperti icha sebelumnya, dan menyodorkannya kembali ke istrinya tersebut.

Icha menatapnya dengan heran.

“Jika ini hanya tentang dirimu, maka kita batalkan saja semua ini!” ujar lelaki itu nembuat Icha langsung terkesiap. 

Ia segera meringis, dan mengembalikan kertas tersebut pada suaminya tersebut.

Lelaki itu kemudian menulis apa yang barusan ia ucapkan di atas kertas tersebut.

Icha sendiri terlihat pasrah.

“Poin 2, pihak suami berkewajiban untuk mengkuliahkan pihak istri sesuai keinginan pihak istri,” lanjut lelaki itu membaca kemudian menatap Icha kembali.

“Ini aku setuju tapi kuliahnya tidak boleh di luar kota dan harus pulang ke rumah ini,” ucap lelaki itu mengajukan syarat kembali.

“Tapi….” Icha terhenti mengelak karena suaminya itu melotot ke arahnya.

Lelaki itu kemudian menunduk, dan menatap kertas itu kembali, untuk menulis koreksinya barusan dan membaca poin selanjutnya.

“Tiga, hubungan pernikahan tidak boleh diketahui pihak lain selain keluarga kedua belah pihak saja.”

Kembali lelaki itu menatapnya dengan serius dan bertanya, “sampai kapan?”

“Ya sampai waktu yang tidak ditentukan.”

“Tidak bisa!” sela lelaki itu langsung dengan nada sedikit keras, membuat Icha tersentak kaget. 

“Pernikahan ini akan menjadi rahasia sampai acara resepsi kita,” ujar suaminya itu kembali menentukan.

“Hah!” gumam Icha kaget.

“Menurutmu, seorang anggota kepolisian dan cucu Kyai Amir bisa merahasiakan pernikahannya lama-lama?” tanya balik lelaki itu.

Icha kembali berakhir dengan desahan nafasnya yang pasrah.

Lelaki itu kemudian membaca poin 4.

“Tidak boleh berselingkuh, jika terjadi perselingkuhan maka kedua belah pihak harus bercerai,” baca lelaki itu sambil menatap tajam ke arah icha pada kalimat terakhir. Dan tanpa melihat kalimat itu, ia mencoretnya perlahan dengan wajah yang terlihat marah.

Icha yang tersentak dan mau membuka mulutnya, bahkan tidak berani berucap satu katapun.

“TIDAK AKAN ADA PERSELINGKUHAN, BAIK KAMU MAUPUN AKU!” tegas lelaki itu dengan nada menekan.

1
Asiah Kamil
kapan lanjutan nya kak,
Eva Nayla
keren
Saydh5: makasih kak
total 1 replies
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓 menuju Hiatus
Hai ka
yu gabung bersama gc Cbm.
kita d sn akan belajar brg
caranya follow akun sy dl
nnti akn sy ksh undangan thx
Sa'adiah
Aku mampir Thor .....
Saydh5: thanks😍
total 1 replies
Ahmad Sopyan
lanjut semangat thor.
Saydh5
please subscribe dan vote yeah, sama jangan lupa follow akunku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!