" Jodoh itu di tangan Allah, mau seberapa keras usaha kita untuk mendapatkanya jika dia bukan jodoh kita ya dia ga bakal jadi sama kita, jadi stop buat nanya kapan Ila nikah !" Ucap Laila Maheswari seorang wanita dewasa yang kini sudah berusia 30 tahun, Laila kerap kali ditanyakan dengan pertanyaan yang sama yaitu kapan menikah, bukan tidak ingin hanya saja ia selalu kurang beruntung dalam masalah percintaan.
" Gua bakal nikah lagi kalo anak gua yang minta dan wanita itu juga harus pilihan kedua anak gua, karna gua ga mau anak gua punya ibu tiri yang kejam kaya di sinetron !" Ucap Kevindra hermawan seorang lelaki berusia 42 tahun yang sudah 7 tahun menduda karena di selingkuhin, dan kini Kevin harus merawat kedua anak nya karna memang hak asuh mereka jatuh ke tangan Kevin.
Penasaran dengan kisah mereka? yuk baca 👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emak naufal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 : Langsung lamaran
Pertanyaan yang keluar dari dalam mulut Abah Hasan sontak saja membuat Kevin gelagapan, bagaimana tidak? karna nyata nya saat ini dirinya memang belum mencintai Laila dan semua ini terjadi juga atas permintaan kedua anak nya yang menginginkan kan wanita itu untuk menjadi ibu sambung mereka, namun Kevin akui jika dirinya sudah sedikit tertarik kepada Laila sejak pertemuan mereka di mall tempo hari, tapi ingat ya hanya baru sedikit.
" Bukan begitu maksud saya pak !" Ucap Kevin yang mencoba menyangkal tuduhan tersebut, namun memang dasar si Kevin yang tidak bisa berbohong kepada orang tua jadi dirinya memilih untuk jujur saja.
" Saya memang belum mencintai anak bapak untuk saat ini, tapi bukan berarti saya tidak bisa mencintai dia kedepan nya, karna saya janji jika hubungan kami berlanjut nanti saya akan terus berusaha untuk mencintai putri bapak !" Ucap Kevin membuat sudut bibir Abah Hasan sedikit tertarik membentuk sebuah senyuman, saking sedikitnya ia menarik sudut bibirnya itu sampai tidak ada yang menyadari jika dirinya tengah tersenyum.
"Terus Apa yang bisa membuat saya percaya jika kamu akan menjamin anak saya bisa bahagia bersama kamu ?" Tanya Abah Hasan lagi kali ini dengan raut wajah yang sedikit lebih santai, tidak terlihat tegang seperti pertama kali.
" Saya tidak bisa memberi jaminan apapun kalau saya akan terus membuat anak bapak bahagia, tapi bisa saya pastikan jika saya tidak akan membuat nya terluka dan jika itu terjadi bapak bisa menghukum saya secara langsung !" Sahut Kevin dengan nada yang bersungguh-sungguh, walaupun mereka nanti nya menikah tanpa cinta tetapi Kevin paling anti sama yang namanya menyakiti perasaan perempuan bahkan dengan mantan istrinya yang selingkuh pun Kevin tidak berniat dendam sama sekali, karna Kevin sadar jika dia memiliki dua orang anak perempuan, sehingga Kevin tidak ingin jika nanti kedua anak nya lah yang akan menerima karma dari perbuatan nya itu.
" Kalau gitu saya minta malam ini kamu untuk langsung melamar anak saya, apa kamu siap ?" Tanya Abah Hasan dengan yakin membuat mereka semua kompak menatap ke arah lelaki paruh baya itu.
" Maksud Abah gimana, bukan nya Abah cuma mau ketemu sama pak Kevin lebih dulu, kenapa sekarang malah langsung di suruh lamaran ?" Tanya umma Hana yang sedari tadi hanya jadi tim penyimak saja.
" Abah mau malam ini pak Kevin langsung melamar neng ila umma karna di usia mereka yang sekarang sudah tidak baik berlama-lama menjalani hubungan tanpa kejelasan, setelah itu kita bisa langsung merencanakan pernikahan mereka ke depan nya mau seperti apa !" Jelas abah Hasan membuat Kevin menahan nafas nya sejenak dan langsung melirik ke arah kedua anak nya yang kini juga tengah melirik ke arah nya.
Kevin tau apa arti tatapan dari kedua anak nya itu, mereka pasti ingin bilang jika tebakan mereka tidak salah jika tadi mereka menyuruh sang papa untuk membeli cincin seperti nya mereka memang sudah punya firasat jika malam ini sang papa akan langsung di suruh melamar Tante ila nya itu.
" Apa tidak terlalu buru-buru Abah ?" Kali ini Laila yang bertanya pada sang ayah, karna merasa Abah nya itu terlalu tiba-tiba mengambil keputusan, padahal kemarin hanya bilang ingin bertemu dengan Kevin bukan langsung lamaran seperti ini, kalau kaya gini jadi nya Laila jadi tidak enak dengan laki-laki itu.
" Saya bersedia pak, kebetulan saya juga sudah menyiapkan cincin untuk lamaran nya !" Ujar Kevin sebelum Abah Hasan menjawab pertanyaan dari anak nya itu, lalu Kevin langsung mengeluarkan sebuah kotak beludru berwarna merah dari saku jas nya membuat Abah Hasan lagi-lagi tersenyum kecil melihat nya.
Sontak saja Laila langsung menatap laki-laki itu, dalam hati Laila tidak percaya kalau Kevin akan sangat prepare seperti ini, bahkan laki-laki itu sudah menyiapkan cincin lamaran tanpa di minta.
" Bagus kalau gitu, bisa kita mulai lamaran nya setelah isya, apa kamu ada keluarga yang mau kamu suruh hadir sebagai perwakilan pak Kevin ?" Tanya Abah Hasan membuat Kevin menggelengkan kepala nya.
" Semua keluarga saya ada di luar negri pak !" Jawab Kevin membuat Abah Hasan menganggukan kepala tanda mengerti.
" Oke kalau begitu biar nanti saya minta pak RT dan beberapa tetangga untuk menjadi wakil pak Kevin !" Ucap Abah Hasan dan di angguki oleh Kevin.
Sementara umma Hana hanya bisa mengikuti perintah sang suami dan hanya satu yang umma Hana fikirkan saat ini, bagaiman dengan keluarga mereka yang berada di luar kota, apakah mereka tidak di kabari atau lain sebagainya, namun umma Hana tidak berani menanyakan itu sekarang pada sang suami, biarlah nanti ia akan bicara kan lagi dengan Abah Hasan.
Setelah pembicaraan itu selesai tepat saat adzan magrib berkumandang, Abah Hasan langsung mengajak Kevin untuk Solat berjamaah di masjid yang tidak jauh dari rumah nya, sementara kedua anak Kevin akan solat di rumah bersama umma Hana dan juga Laila.
" Mukena nya bawa ga sayang ?" Tanya Laila pada calon kedua anak sambung nya itu.
" Ada tante, tapi di mobil, biar Caca yang ambil !" Jawab Camelia dan langsung di angguki oleh Laila.
Camelia langsung menghampiri sang papa yang sudah akan berangkat ke masjid bersama calon kakek nya.
" Pah tolong minta kunci mobil, Caca mau ambil mukena Caca sama adek !" Ujar Camelia pada sang ayah, Kevin pun langsung mengeluarkan kunci mobil dari dalam saku celana nya dan memberikan pada sang anak.
" Nih bisa ambil sendiri kan, nanti jangan lupa di kunci lagi ya ?" Tanya Kevin dan langsung di angguki oleh Camelia.
" Bisa kok pah, iya nanti langsung Caca kunci lagi, makasih papa !" Jawab Camelia dan langsung menuju ke arah mobil Kevin yang terparkir di halaman rumah, sementara Kevin dan juga Abah Hasan langsung melanjutkan perjalanan mereka menuju masjid.
Setelah mendapatkan apa yang ia cari Camelia pun langsung masuk kembali ke dalam rumah dan langsung menghampiri ketiga orang yang tengah menunggu nya.
" Kaka langsung wudhu aja, tadi Ade sudah wudhu sama Tante, tempat wudhu nya di sana !" Ujar Laila saat Camelia menyerahkan mukena milik sang adik.
" Siap tante, tunggu sebentar Caca wudhu dulu !" Jawab Camelia langsung ngacir menuju tempat wudhu yang di tunjuk oleh Laila tadi.
Setelah Camelia selesai mereka pun langsung melaksanakan solat magrib bersama, dalam hati Camelia dan juga Alana mereka sangat senang karna bisa berjamaah dengan calon ibu dan juga nenek mereka.
Setelah selesai melaksanakan solat Maghrib Camelia dan juga Alana langsung menyalami umma Hana dan juga Laila dan di balas dengan ciuman di kening mereka dari kedua nya, makin lebar saja senyum Camelia dan juga Alana mendapat perlakuan seperti itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
# Happy Reading ❤️