NovelToon NovelToon
Queenzy Aurora Wolker

Queenzy Aurora Wolker

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: aili

Queenzy Aurora Wolker gadis yang memiliki wajah yang cantik itu sangat menggilai seorang Damian Putra Throdhor Putra.Pewaris utama Keluarga Throdhor yang memiki kekayaan.nomer satu di dunia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aili, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15

Gadis kecil dengan boneka barbie di tangan kanan dan pita kelinci atas kepala itu menoleh.Dia terjatuh ke lantai dan

berusaha berdiri.Namun, mereka merasa

familiar dengan sosok cantik bermata bulat polos dan dibalut oleh gaun anak mahal ala

princess itu.

"Dia"

"Maafkan Leana" pinta anak itu menunduk memeluk boneka Barbienya.

Sontak mata mereka terbelalak. Nama si cantik dengan wajah bening dan aura

positif ini terasa mendinginkan Suasana.

"A-apa? Namamu.. Leana? Leana anaknya Tuan Ethan?"

"Iya. Maafkan Leana, Aunty!" pintanya lagi tidak segan membungkuk.

"Astaga! Aku sudah menggali kuburanku sendiri!!" Mereka heboh karena panik

telah mengusik sosok paling berpengaruh di negara ini bahkan melupakan jika Aurora

masih tidak sadarkan diri disana.

Leana yang semula menunduk mencuri pandang ke arah bangkar aurora yang

dikerumuni orang. Dahinya mengernyit saat

melihat ada wajah cantik agak pucat seorang gadis yang terasa familiar. Leana punya ingatan lemah tetapi dia ada hati yang mengatakan jika sosok itu kerap

menemuinya.

"Itu.." Menunjuk ke arah aurora

Mereka diam dan mulai mencari aman.

"Iya Nona kecil! Ada yang bisa dibantu?" suaranya berubah sangat-sangat ramah.

Leana berkedip beberapa kali. Tangannya yang merah lecet karena terjatuh ia usapkan

ke wajahnya berharap mereka paham maksudnya.

"Itu...siapa?"

"Ini?" Suster tersebut

menatap aurora.

Leana mengangguk polos membuat mereka gemas dengan kesayangan keluarga Theodore.

"Ini adalah pasien yang baru melakukan operasi. Nona kecil mau apa? Saya harap Nona bisa melupakan ucapan saya

tadi. Sebenarnya saya..."

"Leana tidak ingat tapi leana pernah melihatnya," ujar leana berusaha mengingat

siapa sebenarnya gadis dibangkar itu.

Mereka saling pandang tidak berani menjawab. Jangan mereka membuat masalah dengan nya. Nona kecil keluarga besar ini hingga membuat nasib mereka

terancam.

"Ayo antarkan Pasien ini dulu. Tidak baik di luar berlama-lama." Kedua Suster itu akhirnya

pamit dan terus minta maaf pada leana soal kejadian tadi.

Bangkar aurora kembali di dorong berbelok menuju block hingga sosok yang baru muncul dari arah depan tidak dapat melihat mereka.

"Leana!"

Damian datang lansung berjongkok di depan adiknya. Ia mengabaikan tatapan orang-orang yang perlahan menjauh agar tidak terkena

imbas akan kejadian Leana jatuh tadi.

"Leana! Kenapa di sini? mimmy cemas karena kau menghilang?"

"Kakak! Tadi Leana melihat ada kakak cantik tidur"

Damian menghela nafas segera menggendong leana dengan ringan. Ia membawa si kecil ke dalam lift untuk kembali ke lantai empat tempat check-up untuk leana 6 bulan sekali.

"Lain kali jangan pergi sendirian. Tadi dengan siapa naik lift?" tanya Damian

menepuk-nepuk pakaian leana yang agak berdebu. leana menatap ke atas

Seolah berpikir. Pipinya yang gembul merah muda tampak mengembung membuat damian gemas hingga menciumi area tersebut.

"Tadi...tadi leana masuk ke benda kotak ini. Kakak! leana kira ada Mimmy di sini."

"Jangan ulangi lagi. Jika Mimmy menyuruh leana menunggu maka jangan

kemana-mana. Hum?" leana mengangguk patuh.

Leana mengangguk patuh. Sembari meniu -niup tanganya yang lecet. damian langsung peka segera memeriksa tangan mungil adiknya dan seketika ia cemas.

"Kenapa tidak bilang sedari tadi, ha?" tanya damian masih lembut menatap dalam

sepasang mata bening itu.

"Kenapa Kakak?"

"Tangannya terluka. Tadi jatuh, hum?"

"Jatuh. leana lari lalu menabrak ranjang tidur Kakak itu! Kasihan Kakaknya pucat sekali. Mereka bilang Kakak itu baru selesai di..di.."

Leana lupa dengan apa yang dikatakan Suster tadi. Damian menghela nafas. Dia tidak mau leana sampai mimisan mencoba mengingat kembali beberapa kejadian yang ia lupa. Damian tahu adiknya tidak sama dengan anak-anak lain seusianya. Saat leana sudah

Masih belum bisa berjalan terlalu cepat hingga sering jatuh, kemampuan daya ingatnya juga lemah dengan kapasitas otak tidak normal. Leana belum sekolah. Dia

bahkan tak bisa membaca dengan benar atau menulis kata yang menurutnya asing dan

sulit. Itu sebabnya Diddy Ethan amat posesif dan bahkan tidak membiarkan anaknya keluar dari selangkah pun Pengawasan.

Sesampainya di lantai atas dan ruangan check-up gadis belia itu. Damian mendapati anak buah Diddy Ethan sudah tertunduk takut saat pria paruh baya dengan tubuh masih amat gagah dan mendominasi tersebut meradang murka.

"Cari putriku atau kalian akan..."

"Diddy!"

Suara pekikan bahagia leana yang berbinar melihat Diddynya membuat semuanya

menoleh. Anak buah Ethan lega saat leana sudah ditemukan sementara Diddy Ethan langsung menyongsong putrinya.

"Baby!" lirih Diddy Ethan lega segera mengambil alih leana dari gendongan damian.

Leana tersenyum membelit leher kokoh Diddynya.

"Tadi kemana saja, hum? Mimmy-mu sudah cemas sampai menelepon Diddy."

"Leana tadi menabrak ranjang Kakak cantik sampai jatuh. Lihat, tangan leana Diddy!" adunya menunjukan telapak tangan kanannya mulai mencari perhatian sang ayah.

Damian tersenyum tipis mengusap kepala leana karena sangat manja dan ratu drama.

"Tangan putriku terluka. kau masih bisa tersenyum!"

Amuk Diddy Ethan mau menjitak kening damian tapi anak itu mundur.

"Diddy jangan marah-marah. No-No, Diddy!

Kata Mimmy tidak boleh marah-marah," peringat Leana membuat Diddy Ethan menghembuskan nafas berat.

"Maafkan Diddy! Sekarang kita obati dulu tangannya.."

la mengecup telapak tangan putrinya kemudian

Membawanya masuk ke dalam ruangan Dokter yang akan memeriksa Queen.

Eleza muncul dari arah belakang. Tampaknya wanita itu baru saja berkeliling terbukti dengan dahinya berkeringat.

"Mom!" panggil damian menatap

Eleza yang tampak masih cemas.

"Kau menemukan adikmu?

Dari biasanya. Aku cemas dia masuk ke ruangan yang salah."

"Tenang saja. Leana sudah di bawa Diddy ke dalam."

Mendengar itu Eleza lega. Bisa bahaya jika leana terluka karena menghadapi ayahnya

yang tempramen akan sangat merepotkan.

"Apa yang dia lakukan sampai menghilang?"

"Dia salah masuk lift. Pasien lain," jawab Damian segera diangguki Eleza.

"Temui keluarga yang leana tabrak. Aku tidak ingin ada yang beranggapan buruk

tentang putriku."

Damian mengangguk. Eleza menepuk bahunya kemudian menyusul Archer masuk ke ruangan dokter.

***

1
Nuzul'ea
damian ini cuek tapi perhatian,yaa walaupun aurora gak tau
بنتى بنتى
next
N Kim
terima kasih😊
Dewi hartika
next thor terus, berinspirasi selalu, semangat.
Nuzul'ea
kak semangat terus up nya aku tunggu,ceritamu kerenn/Ok//Good//Good//Good/
Dewi hartika
hem udahlah tinggalkan damian itu, karna tak menghargai perjuanganmu, lebih baik jalani hidup dengan kebahagiaan, dari pada kecewa dan rasa sakit, next thorr.
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Sribundanya Gifran
lanjut
Aisyah Azzahra
Saya sangat menyukai cara penulis menggambarkan suasana.
N Kim
terima kasih sudah mau membaca ceritaku/Smile/
Tsumugi Kotobuki
Ceritanya asik banget thor, jangan lupa update terus ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!