Grace Jacorey, seorang editor di salah satu perusahaan media di California. Karena kecerobohannya bersama temannya membawanya ke dalam sebuah masalah. Ia dipertemukan dengan salah satu keturunan Walton, seorang pria tampan dan kaya raya. Sejak pertemuan itu, Grace merasakan jantungnya berdebar saat berada di dekat pria itu. Mungkinkah ia jatuh hati pada Pria itu? Akankah pria itu memiliki perasaan yang sama dengan Grace?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15: Masalah
Hari ini Grace mengajak Xena dan Diana ke Disneyland. Grace bahagia melihat keponakannya begitu ceria sejak tadi pagi. Apalagi gadis kecil itu memakai kostum kartun favoritnya. Xena sangat menyukai Belle. Mereka juga sudah menaiki beberapa wahana.
"Kau membuatnya tidak ingin pulang," kata Diana menyenggol lengan Grace. Keduanya lalu tertawa. Mereka sedang menikmati parade para putri disney. Xena sangat senang. Sejak tadi ia tak berhenti melihat parade itu. Xena melompat-lompat karena senang.
Ponsel Grace berdering. Tangannya merogoh tas sandangnya dan mengambil ponsel dari sana.
"Kak aku angkat ponsel sebentar," ujar Grace sedikit menjauh.
"Halo.."
"Grace.. gawat, ini gawat. Kamu harus segera ke kantor sekarang juga. Ada masalah urgent," kata Olivia asisten Regan.
"Masalah? Masalah apa?" tanya Grace khawatir.
"Ini berhubungan dengan Kendrick Walton. Sebaiknya kamu segera datang atau Regan akan semakin marah," kata Olivia memutus panggilan
"Oh God.. Jangan sampai ini masalah besar dan merusak karirku," gumam Grace kembali menghampiri saudaranya.
"Kak, sepertinya aku harus segera ke kantor. Ada sedikit masalah," kata Grace.
"Apa harus sekarang?" tanya Diana. Grace mengangguk.
"Sayang, aunty pergi sebentar ya. Aunty akan kembali secepatnya," kata Grace menunduk.
"Kemana? Bukankah hari ini aunty libur?" tanya Xena. Grace mengangguk.
"Ada sedikit masalah pekerjaan di kantor. Bibi janji akan kembali secepatnya," jawab Grace. Xena lalu mengangguk.
"Bye sayang.." Grace mengecup kedua pipi Xena lalu mengusap kepalanya.
"Bawa mobil saja biar lebih cepat. Kami bisa naik taksi," kata Diana memberikan kunci mobil Grace.
"Aku usahakan kembali dengan cepat," ujar Grace lalu pergi.
Setengah jam kemudian Grace tiba di kantor. Ia langsung menuju ruangan Regan. Pintu ruangan pria itu terbuka. Di sana ada Jena, Nolan dan Olivia.
"Masuk!" ucap Regan dingin saat Grace hendak mengetuk pintu Regan namun pria itu menginterupsinya. Grace meneguk ludahnya, aura di dalam ruangan begitu dingin. Ia melirik Jena seolah meminta jawaban. Wanita itu hanya menggeleng. Grace lalu duduk di samping Jena.
"Kendrick Walton menuntut perusahaan kita dan akan membawanya ke jalur hukum karena berita yang terbit tadi pagi. Dia mengatakan kalau kalian mengikutinya hingga ke hotel dan wilayah privasi keluarga mereka hanya untuk mengambil fotonya. Dia punya buktinya," kata Regan dingin menatap Grace karena dia belum tahu permasalahannya.
"Beritanya sudah di take down Pak," ucap Ellen yang tiba-tiba muncul. Regan hanya menatapnya lalu memberi interupsi agar Ellen keluar.
"Maaf Pak, saya pikir Kendrick tidak akan mempermasalahkan hal ini mengingat sebelumnya ia tidak peduli dengan berita-berita yang muncul tentang dirinya," ujar Jena karena dialah yang menulis berita tersebut.
"Apa kalian tahu, itu bukan parkiran umum. Parkiran yang kalian masuki parkiran khusus untuk keluarga Walton," balas Regan. Sontak membuat Jena dan Grace terkejut.
"Selain itu, Kendrick membatalkan wawancaranya dengan kita. Pak Edward pasti marah besar. Perusahaan kita bisa rugi besar," Regan memegang keningnya. Secara tidak langsung dia juga ikut andil dalam masalah ini. Semua konten yang akan di publikasi melalui persetujuannya. Kepalanya terasa pusing memikirkan masalah ini. Ia tidak tahu jika foto-foto Kendrick bersama seorang wanita itu diambil di area privasinya.
"Kami mi___"
"Diam!" bentak Regan membuat nyali Grace menciut. "Kalian hanya bisa membuat masalah, dimana otak kalian Hah" lanjutnya penuh amarah.
"Kalian benar-benar tidak becus," bentak Regan.
"Apa mereka sudah membalas email kita?" tanya Regan. Ia meminta Olivia mengirim pesan ke sekretaris Kendrick untuk mengadakan pertemuan. Ia berharap mereka bisa menyelesaikan permasalahan ini tanpa melalui jalur hukum. Olivia menggeleng. Regan menghembuskan nafasnya kasar. Perusahaan mereka tidak pernah mendapat masalah seperti ini sebelumnya. Grace dan Jena hanya bisa menunduk atas kesalahan yang mereka lakukan.
Ponsel milik Regan berdering. Olivia mengambilnya dari meja kerja pria itu. "Pak Edward," kata Olivia menyerahkan ponsel milik Regan. Pria itu menghela nafasnya. Edward pasti sudah tahu. Ia harus siap menerima amukan pria itu.
"Kita punya mas__"
"Aku sudah tahu Regan," ucap Edward memotong perkataan Regan. Nada suara pria itu terdengar tenang.
"Aku sudah menghubunginya. Besok kami akan bertemu setelah dia kembali dari Luar kota. Aku tidak ingin kejadian seperti ini terulang lagi Regan," ujar Edward tegas lalu mengakhiri panggilannya.
"Bagaimana?" tanya Olivia menatap Regan tak sabar mendengar penjelasan dari pria itu.
"Edward akan menemui Kendrick," kata Regan sedikit lebih tenang.
"Kalian berdua," Regan menatap Jena dan Grace.
"Berdoalah agar masalah ini bisa diselesaikan kalau tidak, perusahaan kita akan hancur," kata Regan keluar dari ruangannya.
"Grace, aku minta maaf. Aku membuatmu dalam masalah. Harusnya aku tidak mengajakmu saat itu," kata Jena menatap Grace bersalah.
"Lupakan saja, lagipula aku tidak menolak ajakanmu saat itu. Semoga saja Pak Edward bisa menyelesaikannya," ucap Grace.
"Aku juga bingung kenapa anak kedua Simon Walton itu mempermasalahkan berita itu. Fotonya bahkan pernah muncul di media saat dia sedang berada di pulau pribadi bersama seorang wanita. Dia bahkan tidak menuntut mereka. Ku pikir dia pria yang tidak terlalu peduli dengan media yang memuat berita tentang dirinya," kata Olivia.
"Aku rasa dia sedang banyak masalah. Mungkin karena berita skandal ayahnya. Semoga saja masalah bisa diselesaikan baik-baik guys," ucap Olivia kembali ke ruangannya.
belum lagi dia dah jadi bekas selingkuhan, dah pernah tidur bersama sampai hampir punya anak...idiiii jijik gw, helena juga dah umurnya stengah abad dah cukuplah hidup dengan pernikahannya. kalo dah tua sdh tdk peduli namanya menikah lagi, mending sendiri dah punya anak dan cucu. kagak sepi" amat hidup.
selingkuh itu penyakit. kgk ada obatnya.
simon emng gak bisa dimaafkan. kalo misalnya tuh selingkuhan gak kegguguran..apa iya simon tdk meninggalkannya?
kgk lah!
pengusaha kok bodoh gitu😌
lah si Aron juga, harusnya dia belajar dari hubungan ayahnya dengan ibunya dulu , gimana akhirnya bercerai apakah karena selingkuh atau masalah lain. harusnya dia belajar dari legalana ayahnya pd Paulina dan kejadian dia bermain belakang yang katanya dijebak sama sekretarisnya..dan menyalahkan ayahnya dan bersikap seperti Ken baru bener,😌
latar belakangnya emng dunia barat. tapi percuma aja kalo wanita utamanya selalu yang ori. lagian sdh ada Alena sebagai karakter untuk pria satu anak kenapa Grace juga harus rasanya perbedaan itu disayangkan untuk karakter wanita lain. seperti teman" Grace mereka sdh pd berbeda untukendapatkan pasangan ..lah si Grace dengan Alena malah sama. kalau Alena si wajar ya namanya pria beristri pasti punya anak..lah Kendrick, harusnya gak usah😒 gw jadi agak gak mood lagi bacanya😪