“ Pak tolong lepaskan. “ Ucap Kezia ketakutan, ia sudah menangis saat ini. Kezia sudah berteriak tapi tidak ada satu orang pun yang mendengarnya karena tidak ada satu orang pun berada di sekitar Kezia. Kevin tidak menghiraukan tangisan Kezia, ia tetap menarik Kezia dengan paksa untuk memasuki apartemennya.
Saat mereka sudah berada di depan apartemen pria itu, Kevin dengan keadaan mabuk dapat membukanya dengan mudah dan kemudian menarik Kezia memasuki apartemennya. Di situ ketakutan Kezia terjadi, mahkotanya yang sudah ia jaga selama 22 tahun direnggut paksa oleh pria mabuk itu. Kezia rasa hidupnya sudah berakhir sekarang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANIRAKSA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15 : ULAH DEVANO
“ Kenapa pengantin baru malah masuk kerja sehari setelah menikah? Apa service istri mu tidak menyenangkan sehingga kamu tidak betah berlama lama dengannya? “ Pertanyaan yang ditujukan Devano pada sahabatnya saat Kevin menginjakkan kakinya memasuki gedung kantornya. Kevin tidak menghiraukan Devano sama sekali, ia terus melangkahkan kakinya menuju lift khusus petinggi perusahaan yang akan membawanya ke lantai 30 tempat di mana ruangan pribadinya berada. Ia memasuki lift dengan tangan kirinya yang berada di saku celananya, sedangkan tangan kanannya menekan tombol lift. Sebelum lift tertutup Devano buru buru masuk menyusul Kevin.
“ Kamu meninggalkan ku “ Devano tidak kesal walau Kevin mengabaikan nya karena ia sudah terbiasa akan hal itu.
“ Kenapa masih pagi begini kamu sudah berada di kantor ku? “ Akhirnya Kevin mengeluarkan suaranya setelah dari tadi memilih diam. Sebenarnya ia sudah tahu mengapa pria gila itu ada di kantornya pagi ini. Ia menatap Devano dengan sengit, sedangkan Devano yang mendapatkan tatapan seperti itu dari Kevin hanya terkekeh saja. Kevin sebenarnya sangat malas untuk meladeni tingkah aneh pria di sampingnya ini. Tapi jika tidak diladeni Devano akan melakukan hal hal yang membuat Kevin bertambah kesal lagi. Kadang Kevin sendiri bingung kenapa ia bisa betah berteman dengan Devano.
“ Aku ada perlu di kantor mu “ Ucap Devano dengan senyuman yang terukir di wajah tampannya.
“ Kamu ingin menemui Katherine lagi ? “ Tanya Kevin tanpa rasa penasaran sedikit pun, ia sudah terbiasa melihat bagaimana Devano yang terus terusan datang ke kantornya hanya untuk melihat anak dari teman mamanya itu. Kurang lebih hampir 6 bulan Katherine bekerja di perusahaan nya, dan 6 bulan ini Devano terus terusan datang untuk menemui Katherine.
“ Mmhh, gadis cantik itu tidak membalas pesan ku atau pun mengangkat telepon ku jadi aku harus menemui nya agar bisa melihat wajah cantiknya. “ jawab Devano dengan wajah berseri seri, ia tidak sabar untuk bertemu pujaan hatinya. Tapi Devano rasa ia harus menunda kegiatannya itu karena saat ini ia masih ingin mengganggu Kevin. Sebenarnya Devano dan Katherine tidak memiliki hubungan apa apa, Devano yang selalu mengejar perempuan itu. Katherine sudah berkali kali menolak Devano, tapi sepertinya Devano tidak kunjung menyerah juga untuk mendapatkan cinta pujaan hatinya.
“ Jangan mengganggu nya di jam kerja. Itu bisa berdampak buruk kepada pekerjaannya. “ Kevin melangkahkan kakinya menuju ruangannya saat pintu lift terbuka yang disusul oleh Devano.
“ Selamat pagi pak Kevin, selamat pagi pak Devano “
“ Pagi juga Salsa “ Balas mereka berdua sebelum melangkahkan kakinya memasuki ruangan Kevin. Kevin tidak menanyakan jadwalnya hari ini ke sekretaris nya itu karena tadi Salsa sudah mengatakannya di telepon bahwa Kevin tidak memiliki jadwal apapun sampai 5 hari ke depan. Sebenarnya Kevin sendiri yang sudah mengosongkan jadwalnya dan ia tidak perlu masuk kerja hari ini. Tapi ia merasa aneh jika harus menghabiskan waktunya berada di ruangan yang sama dengan istrinya. Karena itu lah Kevin memilih untuk pergi ke kantor hari ini. Ia memutuskan mengerjakan pekerjaan yang seharusnya ia kerjakan minggu depan untuk menghindari Kezia. Kevin sadar kelakuannya ini bisa dibilang sangat pengecut tapi mau bagaimana lagi, ia masih belum terbiasa dengan keberadaan Kezia di dekatnya.
“ Kenapa kamu masih mengikuti ku, pergilah menemui pujaan hatimu “ Usir Kevin yang baru mendudukkan dirinya di kursi kebesaran nya. Ia melihat Devano duduk di sofa depan Kevin.
“ Kamu belum menjawab pertanyaan ku. Apa service istrimu tidak menyenangkan? “ Devano kembali mengajukan pertanyaan yang menurut Kevin tidak layak untuk ditanyakan.
“ Tidak sepantasnya kamu bertanya hal itu Dev. Menyenangkan atau tidaknya itu bukan urusanmu. “ Ucap Kevin menatap Devano dengan kesal.
“ Kamu benar benar kaku sekali. “ Devano menyandarkan dirinya pada sandaran kursi “ Istrimu sangat cantik dan tubuhnya juga sangat bagus. Dadanya lumayan, pinggang nya juga kelihatan ramping, dengan pinggul yang sangat pas. Aku rasa ia sangat bisa memuaskan kan mu di ranjang. “ Ucap Devano lagi. Kevin yang mendengar ucapan Devano mengiyakan dalam hati. Karena semua yang Devano ucapkan adalah kebenaran. Tubuh Kezia benar benar sangat menggairahkan. Kevin yang tidak pernah berhubungan dengan wanita mana pun menyetujui hal itu. Tapi entah kenapa saat Devano memuji muji tubuh Kezia membuat ia kesal. Ia tidak suka ada yang memperhatikan tubuh istrinya seperti itu. Bukan berarti ia sudah mencintai istrinya tapi ia hanya tidak ingin pria mana pun menatap istrinya dengan pikiran yang tidak tidak. Tanpa Kevin sadari ia mencengkram celananya dengan kencang, menyalurkan rasa kesalnya.
“ Aku mengatakannya bukan karena aku ingin merasakan tubuh istri mu. Aku hanya ingin kamu bisa melihat keberadaan Kezia yang sekarang sudah menjadi istri mu. Kamu bilang kamu akan belajar menerima pernikahan ini tapi aku merasa kamu tidak melakukannya. Seperti saat ini, kalian baru menikah kemarin dan kamu sudah meninggalkan nya sendiri. Sangat terlihat jelas bahwa kamu tidak menghargai nya“ Ucap Devano cepat saat menyadari raut tidak suka Kevin saat Devano mengomentari tentang tubuh Kezia.
“ Aku tahu, jadi pergilah dari hadapan ku “ Ucap Kevin mulai membuka laptopnya agar Devano cepat pergi dari ruangannya.
Mendengar pengusiran Kevin membuat Devano mau tidak mau bangkit dari duduknya dan melangkah untuk keluar dari ruangan Kevin. Tapi sebelum ia benar benar keluar ia mengatakan sesuatu lagi.
“ Tapi kalau kamu tidak menginginkan Kezia, aku akan menerima nya dengan lapang dada. “ Ucap Devano dengan kekehan nya sebelum ia menghilang dari pintu ruangan itu. Ia dapat melihat wajah Kevin yang sedang kesal. Sangat mudah membuat pria itu kesal.
Setelah kepergian Devano, Kevin hanya duduk di kursinya tanpa mengerjakan apa pun. Ia tidak bermaksud meninggalkan Kezia karena tidak menghargai perempuan itu. Ia hanya membutuhkan waktu untuk bisa menerima pernikahan mereka. Tanpa berpikir lagi Kevin bangkit berdiri dari duduknya. Ia menutup laptopnya dan kembali menaruhnya pada tas yang tadi ia bawa. Ia juga membawa beberapa berkas. Kevin memutuskan untuk pulang saja. Ia melangkahkan kakinya untuk keluar dari ruangannya.
“ Pak Kevin ingin pulang? “ Tanya Salsa dengan kebingungan, Kevin baru datang beberapa menit yang lalu tapi sekarang ia dapat melihat Kevin sudah membawa kembali tas kerjanya.
“ Saya mau pulang, saya akan cuti 5 hari ke depan jadi jika ada hal penting tolong hubungi saya segera. “ Ucap Kevin meninggalkan Salsa yang masih dilanda kebingungan. Kevin memang seharusnya cuti sampai 5 hari kedepan tapi kemarin malam pria itu mengatakan tetap akan masuk kerja. Tapi sekarang ia malah mengatakan akan cuti lagi. Mungkin ini efek dari pengantin baru, jadi membuat bos nya itu menjadi aneh.
