Wanita Bayaran

Margaret yang mendapat kabar jika saat ini Dave sedang berada di liar kota, langsung menghampiri, ia tidak mau menyia-yiakan waktu lagi. Ia tidak ingin kehilangan kesempatan untuk merebut kembali hati Dave yang telah dia sakiti dulu. Terlebih lagi ada anak di antara mereka yang akan menjadi tali penyambung untuk hubungan nya dengan Dave Meski kini Margaret tidak tahu di mana anak tersebut, tapi ia tidak mau ambil pusing, justru inilah alasan nya untuk sama-sama mencari di mana anak mereka berada.

Margaret membuka kaca matanya saat mobil yang ia kendarai telah tiba di anak perusahaan Dave. Margaret turun dari mobil dan berjalan dengan sok anggun nya ke dalam, semua mata karyawa teryuju pada Margaret dengan penampilang bak seorang artis, sepatu hak tinggi baju yang kekurangan bahan dengan lipstik yang merona, kaca mata yang di letakkan di atas kepala membuat semua mata tertuju padanya. Tapi Margaret tetap berjalan dengan percaya dirinya.

"Dimana ruangan pemimpin kalian?" tanya Margaret di salah satu karyawan.

"Berada di lantai 5."

Tanpa berucap terima kasih, Margaret berjalan meninggalkan para karyawan yang melirik sambil bergosip mengenai dirinya.

"Siapa dia?"

"Apa dia pacar dari pemimpin?"

"Sombong sekali."

"Menor"

"Kaya badut"

"Montok"

Dan masih banyak lagi kata-kata yang terlontar dari mereka yang memerhatikan Margaret berjalan menjauh.

Kini tiba lah Margaret tepat di depan pintu ruangan Dave, Rifqi yang melihat Margaret langsung segerah menghampirinya.

"Nona, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Rifqi.

"Aku ingin bertemu calon suamiku." Jawab nya dengan percaya diri.

"Tuan sedang tidak ingin di ganggu." Cegah Rifqi saat Margaret hendak membuka pintu.

"Apa kau memiliki hak untuk melarang ku masuk?"

"Tentu, aku asisten nya dan aku tahu tamu yang boleh dan tidak yang bisa masuk ke dalam."

"Cih, aku datang jauh-jauh kesini hanya untuk memberi informasi tentang anak kami. Jadi jangan halangi jalan ku." Alasan Margaret.

Dan benar saja Rifqi tidak lagi menahan, Rifqi justru membuka pintu dan berjalan mendahuli Margaret.

"Tuan, Ada nona Marga ..." Ucapan Rifqi terpotong kala Margaret menyelah

"Sayang .." Genit Margaret berjalan menghampiri Dave yang duduk sambil memijat kepalanya yang terasa pusing.

"Dasar wanita ular." Batin Rifqi, lalu keluar dari ruangan Dave.

Dave tak menjawab sapaan Margaret, membuat Margaret berpikir apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Dan saat Margaret melihat Dave memijat kepalanya, Margaret langsung mendekat dan langsung meletakkan tangan nya di kepala Dave. "Kau sakit?" Tanya nya. "Biar aku yang pijit" lanjut nya lagi. Dan langsung memijit kepala Dave. Dave langsung memejamkan matanya menikmati pijitan dari Margaret.

"Yes." Margaret bersorak gembira, karna baru kali ini Dave mau membiarkan dirinya menyentuh tubuhnya setelah apa yang ia lakukan dahulu. "Semoga ini awal yang bagus."

Margaret terus memijit, dan pijitan tersebut semakin turun, turun dan kini tepat di dada bidang Dave, Margaret sengaja melakukan itu, ia ingin menggoda Dave, ia ingin tahu apakah Dave masih memginginkan dirinya atau tidak. Dave masih diam tidak merespon sedikit pun. Sehingga membuat Margaret merubah posisinya, kini ia duduk tepat di atas pangkuan Dave, sehingga membuat Dave membuka matanya.

"Apa yang kau laku..." Ucapan nya terpotong, kala Margaret langsung mencium bibir Dave. Tak lupa tangan Margaret terus mengusap dada bidang Dave, mambuat Dave sedikit terbawa suasana.

"Yes" lagi-lagi Margaret bersorak gembira di dalam hatinya, karna Dave menerima sentuhan nya, dan tanpa ingin membuang-buang waktu Margaret langsung menjalan kan aksinya. Ciuman yang menjadi lebih menuntun, dan jangan bilang, jari-jemari nya dengan lincah membuka satu persatu kancing baju Dave.

Maaf autor gantung dulu🤭🤭