Apakah kalian pernah takdir?
Itu yang saat ini sedang Arya usahakan, dia ingin takdir membawa nya kepada sahabat masa kecil, sahabat yang selalu bersama nya di panti asuhan, Arya dipisahkan dari sahabat nya, karena ada sepasang suami istri yang ingin mengadopsi sahabat nya itu, apakah takdir akan membawa Arya pada sahabat nya itu? apakah Arya akan tetap percaya bahwa takdir akan mempertemukan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 -Alunan Takdir-
Setelah berada di rumah sakit selama dua Minggu, akhirnya Rania boleh pulang ke rumah, namun rencana untuk pindah Dodi dan Wulan sudah bulat, setelah dari rumah sakit mereka menuju ke bandara, mereka akan pindah hari ini juga.
Karena kesalahan di masa lalu, Dodi sudah memaafkan ibunya jadi Ros ikut bersama mereka, namun sampai di sana nanti, Ros akan pindah ke rumah yang lain, yang sudah Dodi buatkan untuk dirinya.
Dalam perjalanan menuju bandara, Ros dan Rania satu mobil, Rania sama sekali tidak menatap Ros atau bahkan bicara dengan nya, bukan karena tidak ingin, tetapi dia merasa tidak nyaman karena dia pergi tanpa berpamitan dengan Arya.
Sampai di bandara, Dodi melakukan cek in, dan Rania masih berada di luar, dia menatap kita yang ia tinggali sejak kecil dan kini dia akan pergi jauh dari kota nya.
" Rania sayang, ayo kita masuk, ayah sudah berada di dalam " teriak Wulan karena Rania masih saja menatap keluar
Rania berbalik sambil memegang kalung nya " iya ibu, " jawab nya,
Mereka semua masuk ke dalam pesawat karena sebentar lagi mereka akan berangkat, Rania masih saja memikirkan Arya, Wulan yang melihat itu merasa Khawatir.
Wulan memberikan roti untuk Rania " makan dulu sayang, kamu harus minum obat kan " menatap Rania
Rania menerima roti nya " ibu, apakah nanti setelah aku dewasa, aku boleh kembali ke kota ini lagi? " menatap Wulan
Wulan tersenyum " tentu saja sayang, kau bisa kembali kalan saja, karena kau sudah dewasa jadi ibu yakin kau bisa menjaga dirimu " memberikan air minum untuk Rania
Rania tersenyum dan memakan roti nya, pesawat yang mereka naiki akan terbang sekarang, semua nya sudah siap, Rania tertidur karena perjalan mereka akan cukup lama, karena mereka pindah cukup jauh.
Lima belas menit awal, semua nya baik-baik saja, hingga pilot yang sedang membawa pesawat Dodi dan keluarga nya merasa ada yang aneh, dia meminta beberapa petugas yang ada untuk memeriksa kebelakang.
Ternyata ada kerusakan yang sangat parah, sayap perawat nya sudah mulai oleng, pilot meminta agar pramugari meminta semua penumpang untuk memakai alat keselamatan.
" Perhatian kepada para penumpang pesawat tujuan jakarta Yogjakarta, untuk memakai alat keselamatan yang sudah kami sediakan, kaki harapkan untuk semua penumpang memakai alat keselamatan yang sudah aku sediakan, terimakasih " ucap pramugari melalui alat pembesar suara
Beberapa pramugari berkeliling untuk memastikan semua penumpang memakai alat keselamatan, mereka juga membantu para penumpang yang awam atau tidak bisa memakai alat keselamatan.
Wulan yang merasa khawatir menatap Rania " sayang kamu pakai semua alat keselamatan nya, ikuti ibu " memasang alat pada dirinya dan di ikuti oleh Rania
Rania menatap Wulan yang tergesa-gesa " ibu kenapa semua orang terlihat sangat cemas? Bahkan mereka berdoa, ada apa ini bu? "
Wulan menatap wajah Rania, mengusap wajah nya " tidak apa-apa sayang, semua akan baik-baik saja, ibu dan ayah akan menjaga mu " ugai Wulan
Saat semua sudah memakai alat keselamatan, pilot mencari perairan yang cukup dalam untuk menjatuhkan pesawat ini,karena tidak memungkin lagi bagi mereka untuk sampai ke tujuan.
Semua penumpang merasa goyangan yang cukup dahsyat, oksigen sudah mulai berkurang dan semua nya berdoa, hingga pesawat mereka masuk ke dalam lautan yang cukup besar dan meledak, walau ledakan nya tidak begitu besar, tetapi pesawat nya hancur, bagiamana Rania dan keluarga baru nya?
*
*
*
Di panti asuhan
Buk Ratna yang sedang memotong sayuran sambil menonton siaran berita, melihat bahwa ada pesawat yang jatuh, namun dia tidak mengira bahwa pesawat itu yang membawa Rania dan keluarga nya.
Sedang asik melihat berita, tiba-tiba saja di alihkan ke berita lain " sekilas informasi untuk warga jakarta, bahwasanya akan terjadi gempa yang sangat dahsyat, di minta untuk semua warga waspada karena gempa yang akan terjadi belum bisa di pastikan kapan akan terjadi " ucap pembawa berita
Buk Ratna meninggalkan sayuran nya, dia meminta kepada semua anak yang berada di panti ibuk berkumpul di satu titik, agar tidak susah untuk mencari mereka nanti.
Anak-anak panti menatap buk Ratna yang terlibat bingung " buk kenapa kita semua di kumpulkan? apakah ada masalah? " ucap salah satu anak panti
Buk Ratna tidak tau harus berbuat apa, dia ingin meminta pertolongan kepada salah satu kenalan nya, namun tidak mungkin dia membawa semua anak panti yang banyak ini.
" Ibuk tadi dapat kabar kalau, akan ada gempa, jadi ibuk mau kalian semua tetap waspada dan saking menjaga satu sama lain ga " panik
Arya menatap buk Ratna dan menghampiri nya " buk sebaiknya kita pergi ke satu tempat yang tidak banyak bangunan nya, karena jika tidak semua teman-teman akan dalam bahaya buk " ucap Arya
Buk Ratna menghubungi salah satu kenakan nya yang bekerja bagaimana angkatan darat, " ibuk akan kembali dan kamu Arya harus melihat semua teman-teman kamu ya " pergi ke salah satu tempat yang tidak begitu berisik
Belum sempat melakukan panggilan telpon, gempa sudah datang dan melanda panti asuhan semua bangun runtuh dan anak-anak panti yang berada di lapangan tertindih bangunan besar.
Gempa berlangsung cukup lama, hingga para penyelamat yang di minta untuk datang, tidak bisa cepat karena getaran nya belum juga usai, Arya dan anak-anak lainnya merasakan sakit yang luar biasa di bagian tubuh mereka, sudah ada juga yang pingsan.
Hingga malam tiba, dan gempa sudah tidak ada lagi, tim penyelamat mulia mencari korban di sekitar panti asuhan, namun karena sudah gelap sangat sulit bagi mereka untuk menemukan korban.
" Kalian harus lebih teliti, karena pencahayaan yang kurang " teriak pak Anton yang merupakan kapten dari mereka semua
" Siap pak " jawab semua pasukan yang sedang bertugas di panti asuhan buk Ratna
Anton berjalan ke salah satu tempat, hingga dia merasa ada seseorang yang menarik kaki nya, dia melihat ke bawah dan ternyata itu adalah Arya.
Anton yang melihat semua pasukan nya sedang sibuk, menyelamatkan Arya dengan tangan kosong, dia menggali reruntuhan bangunan yang menimpa Arya dengan tangan nya, hingga tangan dan kuku nya terluka.
Dia menarik Arya dengan sekuat tenaga, hingga Arya keluar dengan selamat " apakah kau masih bisa bernafas? " Anton memeriksa Arya
Arya tidak sanggup untuk bicara dia hanya mengedipkan mata nya, itu tanda nya dia masih bisa bernafas.
Anton memberikan sinyal kepada tim penyelamat agar segera datang ke tempat nya, dan membawa korban ke tempat penyelamatan mereka.