Di balik kehidupan pernikahan yang tampak sempurna, tersembunyi jejak pengkhianatan yang perlahan menguak kebenaran yang pahit. Hanna adalah seorang wanita karier sukses yang selalu mengutamakan keluarganya. Ia percaya bahwa pernikahannya dengan Reza adalah contoh dari hubungan yang ideal, penuh cinta dan kesetiaan. Namun, dunianya mulai runtuh ketika ia mulai mencurigai bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mealvineaaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15. Pertemuan Yang Mengejutkan
Happy Reading......
...🦋🦋🦋🦋...
Pagi yang cerah menyambut hari baru di kota metropolitan, dan butik eksklusif "La Vie en Rose" tampak lebih ramai dari biasanya. Butik ini dikenal dengan koleksi fashionnya yang mewah dan pelayanan pribadi yang luar biasa. Salah satu pelanggan tetapnya adalah Hanna, yang selalu mencari pakaian yang sempurna untuk setiap kesempatan. Hari ini, Hanna datang dengan tujuan khusus untuk mencari gaun yang cocok untuk acara malam mendatang.
Hanna memasuki butik dengan langkah penuh percaya diri. Dia mengenakan blazer hitam yang elegan dan rok midi yang menyanjung bentuk tubuhnya. Rambutnya yang panjang dan gelombang tampak rapi dan indah. Staf butik menyambutnya dengan senyum, siap membantu dalam pencarian gaun yang sempurna.
"Selamat pagi, Nyonya Hanna. Ada yang bisa kami bantu hari ini?" tanya Jessica, salah satu staf butik.
“Pagi, Jessica. Aku ingin mencari gaun malam untuk acara yang akan datang. Aku ingin sesuatu yang benar-benar istimewa,” jawab Hanna dengan senyuman penuh arti.
Jessica mengangguk, mengerti keinginan Hanna. “Tentu saja. Kami baru saja mendapatkan koleksi terbaru dari desainer Prancis. Aku yakin kamu akan menyukainya. Ayo, mari kita lihat.”
Saat Jessica memandu Hanna ke area pakaian malam, pintu butik berbunyi menandakan seseorang baru saja masuk. Hanna tidak terlalu memperhatikan, karena fokusnya adalah pada pilihan gaun yang dipajang. Namun, seorang pria misterius yang baru masuk menarik perhatian Jessica. Pria itu mengenakan jas hitam yang tajam dan memiliki aura dingin yang membuat semua orang di sekelilingnya merasa tertekan. Dia melangkah dengan percaya diri dan langsung menuju ke arah Hanna.
Hanna merasa seseorang mendekatinya dan melirik ke arah pintu. Matanya bertemu dengan pria misterius itu. Tatapan pria tersebut tajam dan penuh rasa penasaran. Hanna merasa ada sesuatu yang aneh dan menarik dalam tatapan pria itu. Dia tidak bisa menahan rasa ingin tahunya dan melanjutkan langkahnya untuk mendekat.
“Selamat pagi. Aku tidak bisa tidak memperhatikan betapa memikatnya kamu hari ini,” ujar pria misterius itu dengan suara yang dalam dan berwibawa.
Hanna tersentak oleh pujian tersebut dan tersenyum, berusaha menampilkan kepercayaan diri. “Terima kasih. Aku sedang mencari gaun untuk acara khusus. Apakah kamu sering datang ke sini?”
“Jarang sekali,” jawab pria tersebut dengan nada dingin. “Tapi hari ini tampaknya adalah hari yang istimewa.”
Jessica yang melihat interaksi ini merasa canggung, tetapi tidak bisa mengabaikan kehadiran pria tersebut. “Ada yang bisa kami bantu, Tuan?”
Pria itu mengabaikan pertanyaan Jessica dan tetap fokus pada Hanna. “Apa yang kamu cari dalam gaun tersebut?”
Hanna merasa terjebak antara rasa ingin tahu dan rasa ingin menjaga privasinya. “Aku ingin sesuatu yang elegan dan memukau. Sesuatu yang akan membuatku tampil menawan di acara nanti malam.”
Pria misterius itu tersenyum samar. “Aku rasa kamu akan menemukan apa yang kamu cari di sini. Kadang-kadang, yang kita butuhkan hanya sedikit keberanian untuk memilih sesuatu yang benar-benar sesuai dengan diri kita sendiri.”
Hanna tidak bisa tidak merasa terpesona oleh kehadiran pria itu. Mereka melanjutkan pembicaraan singkat sebelum pria tersebut berpamitan dengan sopan. “Aku harus pergi sekarang, tapi aku berharap kamu menemukan gaun yang sempurna.”
Hanna menatap pria itu pergi, merasa bahwa pertemuan singkat ini akan meninggalkan kesan yang mendalam dalam pikirannya.
Pulang dari butik, Hanna segera menuju ke kantornya. Kantor "Mahen Couture" adalah tempat di mana dia menjalani aktivitasnya sebagai desainer utama. Ketika Hanna memasuki kantornya, suasana di dalamnya penuh dengan semangat dan kreativitas. Tim desainnya sudah bekerja keras untuk menyiapkan koleksi terbaru.
“Selamat pagi, Hanna!” sapa salah satu anggota tim, Maya, sambil menyodorkan laporan terbaru. “Ini update tentang koleksi musim depan. Kami sudah memulai proses desain dan ada beberapa konsep yang ingin kami diskusikan.”
Hanna menerima laporan tersebut dan mulai memeriksa detailnya. “Bagus sekali, Maya. Aku ingin melihat lebih jauh mengenai konsep warna dan bahan yang kalian pilih. Pastikan semuanya sesuai dengan standar kita.”
Hanna kemudian memasuki ruang desain, di mana timnya sudah menyiapkan beberapa sketsa dan sampel bahan. Dia memberikan arahan dan umpan balik, sambil memastikan bahwa setiap detail sesuai dengan visinya.
“Bagaimana dengan bahan satin yang kita pilih untuk gaun malam?” tanya Hanna kepada tim desain. “Aku ingin memastikan bahwa warnanya benar-benar mencerminkan kemewahan dan elegansi yang kita cari.”
“Bahan satin sangat bagus, Hanna,” jawab Maya. “Tapi kita juga harus mempertimbangkan tekstur dan kesesuaian dengan desain.”
“Benar,” kata Hanna sambil mengangguk. “Kita harus membuat setiap gaun terlihat menawan dan nyaman dipakai. Pastikan juga bahwa setiap potongan dan jahitan sempurna.”
Sesi desain berlanjut hingga sore hari, di mana Hanna dan timnya bekerja keras untuk menyelesaikan setiap detail. Hanna merasa puas dengan kemajuan yang dicapai, tetapi dia tahu bahwa pekerjaan belum selesai. Setelah pertemuan desain, Hanna merencanakan pertemuan dengan pemasok untuk membahas bahan tambahan dan kebutuhan produksi.
Sementara Hanna sibuk di kantornya, Reza juga berada di kantornya yang terletak di gedung perkantoran yang megah. Dia sedang menyelesaikan laporan keuangan dan menyusun strategi bisnis untuk perusahaan. Reza dikenal sebagai sosok yang tegas dan berdedikasi, dan hari ini tidak berbeda.
Reza memeriksa laporan keuangan dengan cermat, memperhatikan setiap angka dan detail. Asisten pribadinya, Linda, masuk ke ruang kerjanya dengan membawa dokumen tambahan.
“Reza, ini dokumen yang kamu minta mengenai proyek ekspansi,” kata Linda sambil menyodorkan dokumen tersebut. “Apakah ada hal lain yang bisa aku bantu?”
Reza mengambil dokumen tersebut dan memeriksanya. “Terima kasih, Linda. Aku ingin memastikan bahwa semua persiapan untuk proyek ekspansi berjalan sesuai rencana. Pastikan juga bahwa kita memiliki semua izin yang diperlukan sebelum kita melanjutkan.”
“Baik, Reza. Aku akan mengurusnya,” jawab Linda sebelum meninggalkan ruangan.
Reza kembali fokus pada pekerjaannya, tetapi pikirannya tidak bisa sepenuhnya terlepas dari Anisa. Meskipun mereka telah memutuskan untuk bekerja sama, ada sesuatu tentang situasi ini yang membuat Reza merasa tidak nyaman.
Pukul 4:00 sore, Rafael mengirimkan pesan kepada Reza, meminta pertemuan mendesak. Reza memandang pesan tersebut dengan rasa penasaran dan kekhawatiran. Dia tahu bahwa pertemuan dengan Rafael bisa membawa informasi penting tetapi juga menambah kompleksitas situasi.
“Linda, tolong atur jadwal pertemuan dengan Rafael malam ini. Aku ingin memastikan bahwa kita bisa membahas semua isu yang perlu diperhatikan,” kata Reza saat Linda kembali ke ruangan.
Linda mengangguk dan segera memulai proses pengaturan pertemuan. Reza merasa ada sesuatu yang besar sedang terjadi dan berharap bahwa dia bisa mendapatkan jawaban yang dia cari dari Rafael.
Ketika malam tiba, Reza meninggalkan kantornya dan menuju ke lokasi pertemuan dengan Rafael. Dia merasa tegang dan ingin mengetahui informasi yang bisa membantunya memahami situasi lebih baik. Sementara itu, Hanna juga sedang bersiap-siap untuk acara malam yang telah direncanakannya, sementara dia tetap merasa senang oleh pertemuan misterius di butik sebelumnya.
Saat Reza dan Hanna memulai aktivitas malam mereka, mereka tidak mengetahui apa yang akann terjadi selanjunya.
To be continued…
seru... penuh misteri...🥰🥰🥰🥰
klo yg kmu pacari suami orang..