NovelToon NovelToon
Nilai Penyembuh Dari Antagonis

Nilai Penyembuh Dari Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Enemy to Lovers
Popularitas:25.8k
Nilai: 5
Nama Author: Febbfbrynt

Mara, gadis yang terbaring koma berbulan-bulan, terpaksa harus menerima tawaran sesuatu yang disebut "sistem", yang di mana dia harus pergi ke dunia novel untuk meningkatkan nilai baik antagonis sebagai ganti tubuh aslinya tersembuhkan perlahan. Hanya saja, sang target merupakan orang sangat sulit didekati, paranoid, dan dibenci banyak orang.
______

Suatu hari, Mara menyelesaikan tugasnya dan akan pergi. Tapi tiba-tiba dia ditangkap pria menakutkan yang telah dia jinakkan.

"Jangan berpikir kamu bisa memanjat jurang gelap yang telanjur kamu lompati sesuka hati!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febbfbrynt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ayah Gila

Rahan menatap dirinya di pecahan cermin. Gadis itu pasti memanfaatkan wajah ini untuk membuat dia melupakan orang yang disukai dengan berpura-pura menyukai dirinya sendiri.

Jika benar begitu, sayang sekali wajah ini sudah hancur babak belur. Dengan menunjukkan wajah terluka dan mengerikan, pasti dia akan menjauh dan tidak akan memanfaatkannya lagi.

Dirinya selalu memiliki dunia berbeda dengan kehidupan orang lain. Dunianya gelap, sempit, dingin, dan sendirian. Dia bekerja keras untuk makan, makan untuk hidup, lalu hidup untuk apa? Dia selalu bertanya-tanya, apa alasan dia hidup? Mengapa dia harus bertahan sampai saat ini? Apa yang dia cari di dunia yang kosong dan gelap ini?

Apakah dipukuli ayahnya menjadi alasan dia hidup? Apakah dengan dipandang hina dan cibiran karena hidupnya yang seperti ini, juga menjadi alasannya hidup?

Mengamati orang lain yang menikmati hidupnya, penuh senyum dan tawa, memiliki seseorang di samping mereka yang menyayanginya, sedangkan dia seperti manusia berbeda yang memang ditakdirkan untuk ditinggalkan.

Sosok yang dia panggil 'ayah' lah yang menjadi keluarga satu-satunya. Tapi mengapa 'ayah' orang lain memiliki sikap yang berbeda dengan ayahnya? Mereka terlihat bahagia, tapi mengapa dia selalu sedih dan kesakitan? Ayah orang lain memeluk anak mereka, namun mengapa dia hanya dipukuli dan dicaci maki.

Dia pernah menjadi anak yang katanya telah 'memiliki segalanya'. Rumah besar, harta berlimpah, mainan di mana-mana, tapi nyatanya ia tak pernah memiliki apa yang dia inginkan. Yaitu kasih sayang. Orang tuanya sibuk mencari uang lagi dan lagi. Setelah uang itu menghilang tanpa sisa, mereka berpisah dan melupakannya. Bahkan hidupnya lebih menderita.

Ayahnya selalu menyalahkannya atas ibunya yang pergi meninggalkan. Di mana letak kesalahannya? Apakah dengan dia dilahirkan ke dunia menjadi sebuah kesalahan?

Dengan melanjutkan hidupnya, dia menjadi percaya bahwa dirinya adalah pembawa sial seperti yang dikatakan ayahnya atau pun dengan tatapan jelas orang lain. Dia tidak percaya siapapun karena pasti dia akan segera ditinggalkan. Seperti bagaimana ibunya meninggalkannya dan memilih orang lain untuk memiliki hidup lebih baik.

Begitu pun dengan gadis yang secara tiba-tiba masuk ke dunianya, dia hanya berpura-pura untuk seseorang yang dia sukai. Sedangkan dirinya hanyalah sebuah permainan dan sampah yang selalu diinjak. Seharusnya dia tidak pernah berharap apapun. Tidak akan pernah ada ketulusan untuk dirinya.

Lalu apa ini? Kenapa gadis itu datang lagi dan lagi? Mau sampai kapan dia akan mempermainkannya? Lalu ia selalu bertanya-tanya mengapa dirinya selalu terdorong untuk maju saat gadis itu menghadapi kesulitan?

Melihat ayahnya sendiri menatap gadis itu seolah ingin memangsanya, dia merasa sangat marah. Lebih marah dari saat dia dipukuli habis-habisan, dan lebih marah dari saat tabungannya berbulan-bulan di ambil dan dihambur-hamburkan ayahnya untuk mabuk dan mencari kesenangan.

Dia selalu membenci menyentuh atau disentuh orang lain, tapi ini kedua kalinya ia merasakan sentuhan gadis itu tidak membuatnya benci. Merasakan tubuhnya gemetar karena ketakutan, lalu mengapa dengan sembrono dia datang ke tempat kumuh ini? Jika untuk mencarinya, apa yang dia inginkan dari dirinya sendiri?

"Nak, berikan gadis itu padaku."

"Ayah, dia temanku. Jangan macam-macam dengannya."

"Teman? Sejak kapan kau punya teman? Hanya ada Ayahmu di hidupmu! Kau bekerja dan mencari uang yang banyak hanya untuk Ayahmu! Kau tidak memiliki siapapun lagi, termasuk teman atau semacamnya. Ibumu juga meninggalkanmu dan memiliki putra yang lebih baik darimu!" Rangga—Ayah Rahan seperti sengaja mengguncang mentalnya. "Saat ini kau hanya punya Ayah oke?Jadilah anak yang selalu patuh. Ingatlah, kau akan mati di tanganku jika melawanku!"

Rangga terus tertawa dengan wajah bodoh seolah sudah tidak waras. Lalu menatap mesum gadis yang terlindungi oleh putranya. "Kebetulan sudah lama aku belum berhubungan s*ks, cepatlah berikan gadis itu padaku!"

Rahan tanpa sadar memeluknya erat untuk melindungi gadis itu. Matanya berkobar amarah mendengar ucapan kotor dari mulut ayahnya.

Dia berbisik rendah pada Mara. Suaranya cukup tenang. "Larilah setelah aku melepaskanmu. Jangan pernah menoleh ke belakang."

Tidak hanya tubuhnya yang gemetar, tapi ternyata tubuh Rahan sendiri gemetar karena keadaan yang genting. Mara merasa jantungnya akan copot, dan dia sangat gugup melihat ayah Rahan semakin mendekat.

Saat Rahan melepaskan tangannya, dia berteriak. "LARI!!"

Mara dengan cepat lari sekuat tenaga. Dia bisa mendengar suara marah pria paruh baya gila itu.

"S*alan!"

Ini adalah pertama kalinya ia merasa begitu takut di situasi yang baru pertama kali ia rasakan bahkan di kehidupan aslinya. Ia yang tak pernah benar-benar menangis saat tiba di dunia ini, namun saat ini air matanya keluar tanpa sadar. Terlebih saat langkah cepat mengejarnya.

Tempat itu jarang penghuni, dan penghuni yang adapun sudah terbiasa dengan perkelahian dan kekerasan sehingga tidak ada yang keluar saat mendengar keributan itu.

Saat langkah cepat itu berhenti, terdengar suara ribut dan pukulan. Beberapa detik kemudian, suara pecahan kaca memecah keheningan menegangkan.

Deg! Langkah Mara langsung berhenti dengan pupil mata bergetar hebat. Jantungnya menegang saat ia teringat bahwa ayah Rahan membawa satu botol kaca minuman keras di tangannya. Mengingat kekerasan yang selama ini ia rasakan...

Mara berbalik dan berlari ke tempat semula. Apa yang yang saksikan sekarang sangat tepat dengan firasat dan tebakannya.

Rahan, anak lelaki malang itu terdampar dengan kepala berdarah berceceran. Sedangkan ayahnya dengan santai menyingkirkan tancapan kecil gelas kaca di tangannya.

Dengan keadaan syok, Mara mengambil ponsel dengan tangan gemetar. Dia menekan tombol untuk menelepon polisi, tapi karena terlalu gemetar ponselnya jatuh menimbulkan suara sehingga keberadaannya langsung diketahui ayah Rahan yang sudah gila itu.

"Gadis baik. Kemarilah. Paman tidak akan menyakitimu."

Malam itu cukup gelap, dan ekspresi orang itu sangat menakutkan membuat wajah Mara sangat pucat. Dia mundur dengan adrenalin berpacu cepat.

"T-tidak. Jangan mendekat!"

Mara sampai lupa dia memiliki sistem. Dia berteriak putus asa. "Sistem! Tolong aku! Lakukan sesuatu!"

Sistem menjawab tenang. "Sistem sudah memperingati sebelumnya untuk tidak ikut campur."

"Ah, s*alan!" Mara mengutuk.

"Apa kau mengutuk padaku, gadis kecil?" Dia semakin mendekat.

Mara menunduk dan kebetulan ada sebuah kayu di dekat tong sampah. Dia yang terpojok menodongkan kayu itu.

"Kau orang gila yang menyiksa anakmu sendiri! Aku akan mengirimmu ke penjara sehingga kau takkan pernah mengganggunya lagi!"

Wajah mesum menjijikkan pria itu berubah gelap menyeramkan. "Kau! Gadis s*alan! Anak wanita itulah yang tidak patuh padaku! Aku memiliki kewajiban untuk memukulnya sebagai hukuman!"

Pria itu semakin mendekat, saat Mara akan memukul dengan tongkat ringan itu, untuk melawan putus asa, tongkatnya di ambil dengan mudah dan lehernya langsung dicekik.

"Aku akan mencekikmu dan memperk*sa mayatmu! Haha!"

"To-long aku...."

Wajah Mara membiru karena cekikan. Matanya membesar saat melihat wajah berdarah di belakang punggung orang yang mencekiknya. Dia membawa batu besar dan segera memukul kepala ayahnya sendiri sehingga langsung terkapar pingsan.

Saat cekikan dilepaskan, Mara langsung terduduk lemas dengan wajah pucat pasi. Ia mendongak menatap orang yang berdiri di depannya dengan seluruh kepala berdarah dan Mata tak bisa melihat ekspresinya karena tertutup darah dan cukup gelap.

"Dasar bodoh."

Mara mendengar bisikannya dan Rahan terhuyung jatuh pingsan lagi. Ia segera menangkap tubuhnya yang sangat besar dan berat.

"Bip—Nilai Target: 30."

1
Lippe
author hiatus atau emang mau berhenti bikin cerita? Aku rindu berat /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
selir Caesars
thorrrrrr upppppp ya Alloh
selir Caesars
thorr tenggelam kemana kau thorrr kok ga upp,thorrrrrrr uppppppo dongggggggg
fiza
Lumayan
Xi Feng Jiu
Gw bolak balik noveltoon cuman nunggu nih cerita doang, authornya kemana nih😭
Xi Feng Jiu
Kapan up kak😭
Alfiananda Puspita
author nya lagi bertapa
Alfiananda Puspita
Lamak juga ya gaes wkwk
Alfiananda Puspita
author nya ngilang lama banget ya hehehhee
Alfiananda Puspita
sabar banget Ya Allah ini
Alfiananda Puspita
masih menunggu author nya update
Alfiananda Puspita
masih menunggu update an
Alfiananda Puspita
yah belum update
putri dwi tania
lanjut kak
Alfiananda Puspita
dulu mba penulis nya sering update, sekarang kenapa ya?
Reni Purnama Sari
bagus lanjut kk
Alfiananda Puspita
gabut banget bolak-balik nungguin mba penulis update wkwk
Alfiananda Puspita
gara2 liat kim mingyu versi rambut cepak, ak slalu bayangin arhan kayak beliau wkwkwk
ganteng, gapura kabupaten, tiang listrik, bisa masak wkwkwk
Xi Feng Jiu: Rahan gak sih kak
total 1 replies
Alfiananda Puspita
rajin komen sama kasih gift, biar mba penulis rajin update wkwk
Alfiananda Puspita
masih memantau
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!