NovelToon NovelToon
Fall In Love With You

Fall In Love With You

Status: tamat
Genre:Teen / Action / Tamat / Cintapertama / Mafia / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:25.9k
Nilai: 5
Nama Author: oviliaa

Eila Pertiwi tidak pernah membayangkan seorang Max William Lelaki Famous di Sekolahnya yang menjadi incaran banyak Gadis, tidak ada hujan atau badai tiba-tiba menyatakan perasaan padanya, padahal mereka tidak dekat sama sekali.

Namun di sisi lain, kehidupan Max William yang dianggapnya sebagai 'konglomerat manja yang hanya bergantung pada orang tuanya' ternyata jauh dari ekspetasi-nya, Lelaki itu selama ini memiliki banyak rahasia dan luka nya yang selama ini ditutupi dengan rapih.

"Gue, kan, udah bilang. Semua hal tentang Lo, Gue tau."

"Suapi, Eila.."

"Jangan coba-coba Eila. Lo cuman milik Gue, faham?"

"Gue bakal buat pelajaran siapapun yang berhasil curi senyuman manis Lo."

"Because, you are mine." Max meniup telinganya, "Cuman Gue yang boleh liat. Faham, Cantik?"

Semua ini tentang Max William dan segala sikap posesif dan manjanya yang seiring waktu membuat pertahanan Eila Pertiwi runtuh, dia terjebak dalam semua skema rangkaian yang dibuat Lelaki Berandalan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oviliaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LDR-an.

Bangkok, Thailand.

Jet pribadi itu berhasil mendarat mulus di landasan pesawat yang basah.

Pintu pesawat terbuka, angin bertiup dengan kencang seiring dengan turunnya Lelaki dengan setelan Jas formal hitam itu.

Jas hitam yang dipesan khusus itu tersibak angin, bersamaan dengan rambut hitamnya.

Begitu kaki berbalut pantofel mengkilap itu menginjakkan kaki, seorang Pria yang sudah menyambut kedatangan lantas menghampirinya.

"Mr. William, selamat datang di Bangkok. Kami sudah menyiapkan semua fasilitas anda selama di sini. Mari ikuti saya, saya akan mengantar anda ke Mobil yang sudah disiapkan." Lelaki berkebangsaan Thailand itu menuntunnya menuju Audi R8 hitam yang sudah menunggu.

Max mengangguk. Membuka pintu penumpang dan memasukinya kemudian pintu kembali tertutup.

Supir pribadi yang sudah ditugaskan pun menjalankan kemudi, perlahan meninggalkan landasan pesawat itu.

Lelaki dengan badan kekar yang duduk di sebelah kursi kemudi itu berbicara melalui earphone handle talky yang berada di telinganya, mengonfirmasikan kedatangan seseorang yang ditunggu Bosnya.

Sedangkan itu, Max yang duduk di kursi penumpang itu memeriksa ponselnya, tidak adanya notifikasi dari seseorang yang ditinggalkannya diseberang negara ini membuat wajahnya seketika muram.

Nampaknya Ia saja yang merindukan Gadis itu, kemungkinan dirinya tidak hanya satu hari berada di sini. Andai saja, si tua bangka itu tidak mengancamnya.

Max muak dijadikan alat oleh Lelaki itu selama bertahun-tahun.

Mobil itu baru  berhenti ketika berada di basement Gedung berlantai 40 itu. Lelaki yang duduk di sebelah kursi kemudi itu lekas keluar lebih dulu dan membukakan pintu untuk Max.

Dengan wajah tanpa ekspresi, Max melangkah lebar memasuki Lobby Gedung itu diikuti Lelaki bertubuh besar itu yang bertugas mengamankannya.

Menaiki lift, bodyguard itu menekan lantai yang dituju. Perlahan pintu Lift kembali tertutup, bergerak naik.

Ketika terdengar bunyi Ding, pintu Lift terbuka. Max melangkah menuju ruangan yang memiliki keamanan khusus itu. 

Beberapa bodyguard  yang sudah dilatih berjaga di masing-masing sisi, mengenakan earphone handle talky dan kacamata hitam.

Max memasuki ruangan itu sedangkan bodyguard yang semula mengikutinya beralih berjaga di pintu.

Ruangan berlantai 40 ini memiliki Floor to ceiling window yang memperlihatkan suasana perkotaan di Bangkok.

Di luar sana mendung, langit mulai gelap meski jam masih menunjukkan pukul 11 siang. Lelaki yang dikenalinya itu duduk di kursi kerjanya dalam posisi membelakanginya.

"Kau sudah datang?"

"Kau bisa lihat sendiri." Sahut Max dingin.

Lelaki itu berbalik, "Tidak ingin memeluk Ayahmu yang tua ini, Will?"

"Berhenti mengatakan omong kosong, Tuan Dio." Sahutnya malas.

Dio Jacob, Lelaki yang seharusnya berstatus sebagai Ayah kandungnya itu tertawa kecil. "Kau selalu begini setelah kematian Dayana."

Max melayangkan tatapan tajam. "Jangan sebut nama Ibuku dengan mulut kotor mu itu!"

Dio mengangkat bahu, seolah tidak ada yang salah dengan ucapannya. Lelaki itu beranjak dari kursi kebesarannya, menghampiri Max.

"Sungguh luar biasa efek Gadis bernama Eila Pertiwi itu, sampai kau mau datang ke sini menemuiku." Dio bertepuk tangan singkat, merasa puas.

Max mengetatkan rahangnya. "Aku tidak akan membiarkan kau menyentuhnya sedikit pun!"

Dio tertawa kecil. "Bagus. Aku suka sikap percaya dirimu itu, Will." Sedetik kemudian ekspresinya berubah. "Tapi jangan sampai Gadis itu menjadi kelemahan mu,"

"Musuh kita dapat dengan mudah mengetahui itu. Ingat, apa yang mereka lakukan pada Ibumu? Mereka juga dapat melakukan hal yang sama pada Gadismu itu."

Pandangan Max lurus. Ingatannya seolah kembali 10 Tahun silam, Ia dengan pengecut mengikuti perintah Ibunya yang memerintahkannya untuk bersembunyi di dalam lemari.

Menutup telinga dari rentetan bunyi peluru yang seketika langsung menewaskan Dayana.

Max berkedip mendapati pipinya telah basah oleh air yang bersumber dari ke-dua matanya yang memerah. Lelaki itu mengusapnya kasar seolah hal itu tidak pernah terjadi.

Dio yang mengetahui itu, menghela nafas. Kembali ke mejanya, Ia mengambil sebuah dokumen dan memberikannya pada Max.

"Berikan daftar ini pada Mr. Turner. Hadiri acara pelelangan nya, mereka menawarkan barang bagus."

Max menerimanya. "Aku mengerti."

Disisi lain, tepatnya beribu-ribu kilometer dari Ibu Kota Thailand itu. Eila, Gadis itu sejak tadi tidak ada henti-hentinya memandangi layar ponselnya.

Kelakuanya itu lantas membuat Natalie yang duduk tepat didepannya menepuk keningnya, merasa frustasi.

"Eila, coba cerita. Ngapain dari tadi bolak-balik di WhatsApp? Nunggu Chat siapa?"

"Kurir paket." Sahut Eila cepat tanpa melepaskan pandangannya dari layar ponsel.

"Kurir paket, atau.. Sepupu Gue yang paling cakep itu?" Natalie menaik-turunkan alisnya, menggoda.

Eila berdecak, menatap Natalie sepenuhnya. "Apaan sih, Lo?! Gue nggak nungguin Chat dari Max."

Natalie pura-pura menunjukkan wajah terkejutnya. "Loh, perasaan Gue nggak sebut kalau 'Sepupu Gue yang paling cakep' itu Max. Cie.. Jadi Max itu cowok paling cakep ya, menurut Lo?"

"Gue pukul nih! Gue, kan, taunya sepupu Lo itu ya, Max, doang!" Elaknya.

"Udah deh, La, ngaku aja. Muka Lo merah tuh. Nggak bisa bohong dia, La." Natalie menunjuk-nunjuk ke-dua pipi bulat Eila.

Eila sontak menutupi pipinya. "Nat!"

Natalie tergelak karena berhasil membuat Eila kesal padanya. Seru sekali membuat Gadis dengan gengsi setinggi langit itu tidak berkutik.

Padahal Eila tidak akan rugi jika mengakuinya. Berteman dengan Eila selama hampir 2 Tahun bukanlah waktu yang singkat, Natalie mengetahui kebiasaan, prilaku, gerak-gerik sampai sikap tsudure yang dimiliki Gadis itu.

Jadi percuma saja Eila menyembunyikannya darinya, Natalie tetap tau kalau sebenarnya Gadis itu mulai memiliki ketertarikan pada Max.

Tidak bisa dikatakan singkat karena jauh sebelum Lelaki itu memutuskan untuk mendekati Eila. Natalie tau kalau Eila sudah terlebih dulu diam-diam memperhatikan Lelaki itu.

Ya, mereka pada dasarnya sama-sama penasaran, tertarik. Tapi mereka juga sama-sama bodoh untuk memulainya, terlebih-lebih lagi Eila.

Natalie maklum saja, karena dua orang itu tidak memiliki pengalaman Fall in love sebelumnya.

Mereka sama-sama dalam masa First Love nya. Malu-malu monyet, kalau kata Natalie.

"Itu, tuh, Max telfon. Nggak Lo angkat?" Natalie berseru heboh.

Eila secepat gerakan kilat mengalihkan tatapannya kembali pada layar ponselnya.

Gadis itu mengerutkan keningnya saat tidak mendapati apa yang dihebohkan Natalie, namun begitu mendengar suara tawa renyah Natalie, Eila meletakkan ponselnya kembali dengan emosi.

"Lo lucu banget tau, La." Ujar Natalie terengah-engah begitu selesai menertawakan kekonyolan Eila.

"Nat, diam! Gue pukul beneran nih." Ancam Eila menunjukkan kepalan tangannya dengan berapi-api.

Natalie tertawa kembali, kali ini makin keras membuat mereka sontak menjadi tontonan sekitaran meja kantin yang mereka tempati.

Eila meringis malu. "Nat, sumpah, Lo ngeselin!"

Natalie menutup mulutnya berusaha menghentikan tawanya. Ia menghela nafas, lelah karena tertawa.

Wajah Gadis itu kini berubah serius. "Oke-oke, Sorry My Bestie.."

Eila mendengus kesal, menusuk Siomay yang ada di piringnya kuat-kuat menggunakan garpu.

Natalie menelan saliva nya susah payah melihat itu, tidak ingin bernasib sama dengan Siomay itu. Tapi Natalie juga tidak ingin Eila uring-uringan terus, baiklah, Ia akan mengambil resiko.

"Sini, pinjam hp Lo."

"Buat apa?!" Eila menyipitkan mata, curiga.

Natalie berdecak. "Lo pasti penasaran, kan, kemana Max? Kenapa dia nggak berangkat Sekolah?"

Eila diam seribu bahasa membuat Natalie secepat mungkin merebut ponsel Gadis itu.

Sadar sesuatu, Eila menatapnya sangsi. "Nat, jangan macem-macem ya, Lo!"

Natalie mengangguk, "Nggak kok, satu macem aja cukup." Celetuk nya santai.

Eila memperhatikan dengan khawatir jari-jari lentik Natalie yang mengetikkan sesuatu.

Setelah merasa cukup, Natalie mengembalikannya. "Nih, beres! Kurang dari 10 Menit, Lo bakal dapet kabar dari Max."

1
Dewi Payang
Astaga🤭
sunshine wings
Pengakhiran yg bahagia..
Selamat ya author..
👍👍👍👍👍
👏👏👏👏👏
♥️♥️♥️♥️♥️
Oviaa
Akan ada extra part, harap tunggu~
strawberry milk
wah makasih author, udh ngasih ceritanya yg seru dan menarik ❣️
Mayyasa Adzras
ga sabar liat lanjutannya, cepet up ya kaka author
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
Alfatihah
jangan lama-lama upnya thorr...semangat semoga sehat selalu
Mindarsih 19
ya allah beneran aku baca prolog nya aja udh senyum senyum sendiri 🤭 semoga bab selanjutnya lebih seru lagi☺️
sunshine wings
Yesss.. 💃💃💃💃💃♥️♥️♥️♥️♥️
Mayyasa Adzras
Luar biasa
Neneng Dwi Nurhayati
bagus ceritanya
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
strawberry milk
apakah Felix jga mafia, atau itu musuhnya si max, ulah ayahnya nih keknya
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
musuh siapa yaa
sunshine wings
Mantap 👍👍👍👍👍
Lanjut author 💪💪💪💪💪
♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰
sunshine wings
♥️♥️♥️♥️♥️
Neneng Dwi Nurhayati
doubel up kak
sunshine wings
😍😍😍😍😍
😘😘😘😘😘
sunshine wings
💃💃💃💃💃
♥️♥️♥️♥️♥️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!