Pernikahan Rahasia

Hari minggu pun tiba. kini Michel dan teman temannya sedang dalam perjalanan menuju sebuah mall yang ada di Ibukota. Mereka hanya berempat karna para cowok atau kekasih mereka ada urusan dengan gang motornya.

Sampainya di mall tujuan utama mereka saat ini adalah bioskop. Mereka mau menonton. Mereka pun berbagi tugas Michel dan Sofia memesan tiket, Amel dan Nanda membeli cemilan buat mereka dan setelahnya mereka pun masuk beriringan dalam ruangan bioskop.

Setelah mereka menonton, kini mereka mau makan siang di salah satu resto yang ada dalam mall tersebut.

Michel memasuki restoran sambil memainkan ponselnya. Michel menabrak seseorang.

Bugghhh

"Eeeehhh maaf maaf," ucap Michel

"Kamu ceweknya Kevin ya?"

Michel pun lansung mendongak melihat siapa yang dia tabrak. Yang dia tabrak adalah Kenzo.

"Eeehh Abang. Maaf ya Bang?" ucap Michel sambil nyengir

"Iya gak apa apa. Sama siapa kesini?" ucap Kenzo.

"Tu Bang. Sama teman taman,"

"Ya udah Abang duluan ya,"

"Iya Bang,"

"Chel siapa?" tanya Amel.

"Kakak sepupunya Kevin,"

"Oooo" jawab mereka bertiga.

Mereka berjalan menuju meja kosong yang ada di pojokan restoran. Mereka lansung duduk menunggu pesanannya. Sambil mengobrol.

Pelayan datang membawakan pesanan mereka. mereka lansung makan sambil sesekali mengobrol.

"Habis ini. Kita kemana lagi?" sahut Sofia.

"Gimana kalau kita ke taman aja, sekalian nge bolang jajanan kita," sahut Amel.

"Iya boleh de," ucap Nanda.

"Gue mah ok ok aja kalau soal makanan," ucap Michel.

Mereka lanjut makan dengan tenang. Setelah selesai makan mereka keluar dari mall tersebut menuju parkiran dimana mobil mereka berada. Ya kali ini Sofia yang membawa mobil.

Sofia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Yang menjadi tujuannya saat ini adalah Taman.

Setelah beberapa menit berkendara sampai lah mereka di tempat tujuan dan yang paling antusias Amel dan Michel jadinya mereka turun duluan dari mobil. Nanda jadi geleng geleng kepala melihatnya.

"Teman lo tu Nda," ucap Sofia sambil melihat Amel dan Michel seperti anak kecil berlari kecil menuju stand penjualan jajanan ala ala Korea.

"Teman lo juga kali Fi," ucap Nanda.

Sofia dan Nanda bergegas turun dari mobil menyusul Amel dan Michel.

"Kalian ini, seperti anak kecil aja, tidak pernah di kasih jajan," ucap Sofia

"Ya emang Fi, Gue tidak di kasih jajan sama Daddy," sahut Michel sambil memilih makanan yang dia inginkan.

"Ya elah ngak usah drama lo Chel, kan tiap hari di jajanin dijabanin dan dimanjain ama Babang Kevin." ucap Amel

"Terserah lo de, Gue ma mau makan. Cari tempat duduk yuk," ucap Michel.

Mereka berjalan dan akhirnya menemukan tempat duduk yang pas. Kursi panjang yang ada di bawah pohon di taman tersebut. Mereka makan jajanan mereka sambil mengobrol.

"Tau ngak?. Udah lama banget, Gue ngak jajan makanan kayak gini. Semenjak gue pindah ke Jakarta. Baru de bisa merasakannya lagi sekarang." ucap Michel sambil mengunyah makanan nya.

"Kenapa emangnya?. Elo semiskin itu kah. Sampai sampai tidak bisa beli jajan yang kayak gini aja," ucap Amel.

"Iya guys. Bukan hanya miskin ma. Gue juga di larang Daddy keluar keluar dari rumah. Itu semua karna gue di hukum.

"lo di hukum kenapa?" sahut Nadia.

"Gara gara gue kabur dari rumah,"

Hahaha

Tawa Amel dan Sofia.

"Lo itu ya, kenapa memang pakai acara kabur kabur segala. Nyatanya lo balik juga. Aneh memang lo ma. Anak Mommy ehh malah acara kabur segala. Mana bisa lo hidup di luar sendiri. Bikin minum aja belum bisa," sahut Amel.

"Hehehe iya juga ya. Maka dari itu, gue kembali,"

"Memangnya lo kabur karna apa?" tanya Nanda lagi.

Sofia dan Amel mengangguk tanda mengiyakan pertanyaan Nanda.

"Gue kabur karna tidak mau di jodohkan,"

"APA!" pekik mereka bertiga karna kaget mendengarnya.

"Terus gimana masalah perjodohan lo dan bagaimana dengan Kak Kevin apa udah tau?" ucap Sofia.

"Iya Kak Kevin udah tau dan dia janji kalau mau bertemu lansung dengan Daddy,"

"Semoga aja lo jodoh dengan Kak Kevin. karna jodoh tak akan kemana," ucap Nanda.

"Amin," jawab mereka bertiga.

Setelah menghabiskan makanannya, mereka lanjut jalan dan sesekali membeli makanan yang mereka inginkan.