NovelToon NovelToon
PENGANTIN PENGGANTI

PENGANTIN PENGGANTI

Status: tamat
Genre:Nikahkontrak / Spiritual / Balas dendam. / Perubahan Hidup / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Peningkatan diri-peningkatan identitas/sifat protagonis / Tamat
Popularitas:245.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nita

MISI KEPENULISAN NOVELTOON

Khansa Isvara dijemput kembal ke rumahnya oleh keluarganya dari desa. Khansa diminta untuk menggantikan adik tirinya untuk menikahi seorang pria penyakitan yang akan segera meninggal.


Ibu kandung Khansa meninggal ketika dia herusia sembilan tahun. kemudia dia dipergoki seakaan-akan telah mendorong kakek kandungnya dari tangga, lalu ada peramal yang mengatakan bahwa Khansa adalah pembawa sial. oleh karena itu dia dikirim kembali ke desa oleh ayahnya.

Dari luar Khansa terlihat sebagai gadis liar yang dibuang oleh keluarganya. Tapi sebenarnya Khansa tumbuh dengan sangat luar biasa, wataknya tenang wajahnya cantik.

Leon Sabastian, tinggi 186cm. Memiliki tempramen yang luar biasa. Tuan muda keluarga Sebastian, satu dari empat keluarga besar di Palembang. Tuan muda keluarga Sebastian memiliki kekuasaan besar.

Dia adalah penguasa dunia bisnis termuda dan tertampan namun misterius. Akankah Khansa bisa menjalani perannya sebagai pengantin pengganti untuk Leon Sebastian?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5 : SIASAT

5.

Tak lama kemudian Leon memundurkan badannya, menyipitkan mata dan melihat sekilas bibir merah Khansa yang ada di balik cadar, jakunnya bergerak, lalu berkata dengan sedikit menahan napasnya.

“Maaf, gimana kalau … kamu cium balik, supaya kita impas?”

Khansa melihatnya dengan tatapan tajamnya. “Kurasa … aku seharusnya menamparmu!” tukas Khansa seraya mendorong tubuh Leon agar lebih menjauhinya.

Leon mengangkat sudut bibirnya yang tipis, suara tawa yang memikat bercampur dengan rasa senang muncul dari tenggorokannya, ini seperti baru saja mendapatkan mainan baru pikir Leon.

"Sungguh menyenangkan hati," gumam pelan Leon yang hanya dapat di dengar olehnya sendiri.

Khansa membuka pintu mobil kursi penumpang depan. “Aku pergi dulu.”

"Ingat namaku Leon!” ujar suaminya itu.

Khansa tidak berpikir banyak, dia hanya menjawab “Uhm”, sekarang ini dia tidak peduli dengan namanya, yang ingin dia lakukan hanya menemui kakeknya, puluhan tahu terpisah.

Bahkan ketika dia sampai dia belum diijinkan menemui kakeknya itu, jika sudah resmi menikah dengan keluarga sebastian barulah Fauzan mengijinkan Khansa untuk bertemu dengan kakek Isvara.

Fauzan sengaja menjadikan kakek Isvara sebagai jaminan agar Khansa tidak lari dari pernikahan.

“Iya, tahu, sampai jumpa, Tuan Leon.” Khansa berdiri di luar mobil sambil melambaikan tangan mungilnya ke arah Leon.

Hari ini Khansa memakai sebuah sweater merah, saat melambaikan tangan, bagian bawah sweater terangkat ke atas dan menampakkan pinggang munggilnya, Leon menggesekkan jemarinya yang berada di atas setir sejenak, di dalam hati Leon berpikir apakah pinggang kecilnya itu cukup untuk dia genggam?

“Aku ada rapat nanti, jadi agak malam baru kujemput.”

“Tidak perlu…”

Saat Khansa menolak, mobil mewah berjenis mini cooper itu telah melaju pergi dengan cepat. Leon pergi tanpa mendengarkan perkataan Khansa.

……

Adegan ini kebetulan dilihat oleh Jihan dari lantai atas. Jihan merasa Khansa terlihat lugu dan baik di luar, tapi tak disangka di hari kedua menikah dia malah sudah menggoda pria lain di belakang suami penyakitannya itu.

Khansa naik ke lantai atas dan disindir oleh Jihan bahwa dia memelihara sugar baby.

"Baru menikah, sudah berani bawa pacar muda," sindir Jihan. 

Khansa, "…"

Khansa teringat pada postur tubuh dan wajah Leon, dia tidak tahu harus menjawab apa terhadap penilaian sugar baby yang Jihan sematkan ke Leon, tapi dia sedang malas meladeni Jihan, tujuannya pulang adalah untuk menjenguk kakek.

Kakek adalah satu-satunya orang yang paling menyayanginya di keluarga Isvara.

Sepuluh tahun yang lalu, saat Khansa berumur sembilan tahun, Ibunya meninggal, suatu hari saat terbangun dia menemukan dirinya sedang berbaring di depan tangga, dan kakeknya terbaring di dalam genangan darah di lantai bawah.

Semua orang di rumah yakin kalau dia lah yang mendorong kakek. Kemudian datang seorang peramal yang mengatakan kalau dia adalah pembawa sial, siapa pun yang bersamanya pasti akan dalam masalah.

Oleh karena itu, Fauzan mengirim Khansa yang baru berusia sembilan tahun ke desa dan tidak mengurusinya lagi  bahkan sekali pun tidak pernah menjenguk Khansa. 

Tak lama kemudian ayahnya itu menikahi Maharani dan membawanya tinggal di rumahnya, menjadikan Maharani Nyonya Besar di rumah keluarga Isvara. Kepulangan Khansa kali ini adalah untuk menyelidiki kebenaran waktu itu.

Khansa menjenguk kakeknya sendirian. Rasa haru menyelimuti hati Khansa, ini adalah Kakeknya yang tidak di lihat selama bertahun-tahun.

Khansa berjalan dekat ke ranjang Kakek Isvara, karena pendarahan otak  dan cedera kepala berat benaran mempengaruhi kesehatan kakek Isvara. Khansa mendekati kakek Isvara, lalu dia memeriksa denyut nadi kakek dan memeriksa kesehatan tubuhnya.

Khansa mengatakan pada kakek bahwa dirinya pasti akan menyembuhkan kakek. "Kakek aku kembali," ujar Khansa dengan suara tercekat menahan tangis.

Khansa bersimpuh di sisi ranjang Kakek Isvara, lalu meletakan kepalanya di dada Kakek Isvara dengan manja seperti dulu waktu dia kecil. "Aku pasti akan menyembuhkan kakek," janji Khansa.

Khansa mengangkat kepalanya, duduk di sisi Kakek Isvara lalu mengambil tangan Kakeknya itu dan mulai memijat-mijat tangan kakek Isvara, Khansa memberikan pijat refleksi.

Pijat  tangan ini sering dilakukan untuk menghilangkan pegal dan membuat tubuh agar terasa lebih segar. Khansa melakukan pijat refleksi  di bagian tangan kakek Isvara karena pijatan ini  dipercaya dapat memberikan efek relaksasi dan mendeteksi berbagai gangguan pada organ tubuh.

Khansa mulai menekan titik tertentu di bagian tangan, yang berdasarkan pengetahuannya, titik itu terhubung dengan organ dalam tubuh.

Dengan memberi tekanan di bagian tersebut, dipercaya dapat memberikan efek kesehatan seperti mengurangi nyeri dan membuat tubuh lebih rileks.

Sementara itu, Di dalam dapur, ibu tirinya sedang sibuk memasak sarang walet, dia akan  memasukkan obat ke dalam sup sarang walet untuk mengerjai Khansa.

Maharani meneteskan sepuluh tetes cairan obat bius, lalu dia mengaduk hingga obat tercampur dengan air secara merata.

Sebenarnya lima tetes saja sudah cukup, namun Maharani sangat membenci Khansa, karena itu memberinya sepuluh tetes, berharap obat itu akan segera bekerja lebih cepat. 

Maharani menambahkan obat bius cair  yang bisa bekerja ampuh dalam hitungan menit. Cukup  sekali minum langsung bisa membuat pingsan. Obat bius cair kategori liquid s*x ini  bakhan bisa membuat orang pingsan berjam-jam lamanya.

Seseorang akan terbius dalam arti tertidur dengan mudah setelah menggunakannya. Tak sampai tiga puluh menit, pengguna akan pingsan selama berjam-jam setelah meminum minuman yang sudah tercampur liquid s*x ini.

Maharani mencampurkan ke menu masakan sarang walet tadi karena cairan ini tidak berbau maupun berasa.

Pada umumnya kebanyakan obat bius mempunyai rasa dan bau salah satunya yang paling banyak adalah rasa pahit dan bau yang menyengat jika tercium oleh hidung.

Maharani akan meminta Khansa  menghabiskan menu sarang walet ini. Lalu dengan bantuan Jihan, mereka hendak memberikan Khansa kepada seorang pria tua bernama Pak Arman yang telah lama menginginkan Khansa.

Ketika waktunya tiba, dia akan mengambil beberapa foto asusila Khansa untuk mengancamnya.

Khansa meminum sup itu dengan patuh, dia juga berterima kasih kepada Maharani dengan bodohnya, setelah pingsan dia dibawa ke dalam kamar.

Tak lama kemudian Pak Arman datang, dia terlebih dahulu menjanjikan investasi dana kepada Grup Isvara, Mendengar dan membayangkan berapa banyak pundi-pundi uang yang akan dia dapatkan nanti dengan hanya sekali menjual khansa kepada Pak Arman, itu membuat hati Maharani serasa ingin keluar dari tempatnya  sangking merasa senangnya. 

Setelah itu Maharani baru

memperbolehkannya naik ke lantai atas. Di dalam kamar, Pak Arman hampir meneteskan air liurnya ketika melihat Khansa yang terbaring di atas ranjang, dia bergegas melepaskan pakaiannya dan menerjang ke atas ranjang.

“Hai cantik, aku datang!”

1
Purba Ratna
kerennnnnn
Aisyah
luar biasa
Cha Cha
katanya fauzan mencintai ibunya kansha, tpi malah membuang anak kandungnya bersama stepani yg katanya sangat di cintainya itu
palupi
👍👍👍
Siti Umi
sy baca yg k 2 x..
neni yusnaini
Luar biasa
Rosa Nayna
kali aja si khansa bukan anak kandung di jas hujan ya...
~kristal~
tiba' kangen baca in crta, lngsung ku download aplikasi noveltoon dn cri crta in skarang lgi baca yg kesekian kalinyaa😆 udah baca dri waktu masih SMA smpe sekarang udah kuliah masih suka ulang'😁
sakura
....
Ira Rachmad
nice story
Ira Rachmad
aku suka kerusuhanmu khansa....
Ira Rachmad
haaahhhhh
Ira Rachmad
kwkwkwkwkw.....
khansa...khansa
Ira Rachmad
kwkwkkwk...sepertinya begitu hansen
Ira Rachmad
daebak.....
out of the box khansa
piwka
kak cerita nya bagus semangat terus yah🥰
Christina Irawati
Luar biasa
Christina Irawati
Lumayan
Evi Fartimah
sangat luar biasa
aphrodite
kalo kopi selalu gagal jadi ganti air biasa akhirnya tenang😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!