NovelToon NovelToon
Perjodohan Masa SMA

Perjodohan Masa SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Tunangan Sejak Bayi / Dijodohkan Orang Tua / Pihak Ketiga / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Alfiyah Mubarokah

Dijodohkan? Kedengarannya kayak cerita jaman kerajaan dulu. Di tahun yang sudah berbeda ini, masih ada aja orang tua yang mikir jodoh-jodohan itu ide bagus? Bener-bener di luar nalar, apalagi buat dua orang yang bahkan gak saling kenal kayak El dan Alvyna.

Elvario Kael Reynard — cowok paling terkenal di SMA Bintara. Badboy, stylish, dan punya pesona yang bikin cewek-cewek sampai bikin fanbase gak resmi. Tapi hidupnya yang bebas dan santai itu langsung kejungkal waktu orang tuanya nge-drop bomb: dia harus menikah sama cewek pilihan mereka.

Dan cewek itu adalah Alvyna Rae Damaris — siswi cuek yang lebih suka diem di pojokan kelas sambil dengerin musik dari pada ngurusin drama sekolah. Meskipun dingin dan kelihatan jutek, bukan berarti Alvyna gak punya penggemar. Banyak juga cowok yang berani nembak dia, tapi jawabannya? Dingin banget.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiyah Mubarokah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Mau Putus

Ting Tong Ting Tong

Tidak sampai dua menit setelah Alvyna memencet bel, pintu apartemen di depannya terbuka dengan cepat. Sesosok pria berdiri di ambang pintu dengan raut wajah tidak ramah. Rambutnya yang dicat pirang acak-acakan, mata tajamnya menatap Alvyna seolah ia telah melakukan kesalahan besar.

"Lama banget sih!" ucap pria itu Sagara dengan nada ketus. Ia tidak menunggu jawaban, langsung menarik tangan Alvyna dan membawanya masuk ke dalam apartemen dengan langkah tergesa.

Alvyna tidak melawan. Wajahnya tetap datar, nyaris tanpa ekspresi. Ia mengikuti langkah Sagara tanpa suara hingga mereka sampai di ruang tengah yang cukup luas, dilengkapi sofa abu-abu, meja kaca, dan layar televisi besar yang kini menyala menampilkan siaran musik tanpa suara.

Sagara menjatuhkan tubuh ke sofa dan tanpa aba-aba menyenderkan kepalanya ke bahu Alvyna, seperti seorang anak kecil yang sedang merajuk.

"Dari mana aja? Jam segini baru sampai," keluhnya lagi, kali ini dengan nada yang lebih lesu, mencampur antara kecewa dan rindu.

Alvyna menoleh sedikit, memperhatikan wajah Sagara yang tertutup sebagian rambut pirangnya. “Kan gue udah bilang tadi sekolah dulu,” jawabnya pelan, sesekali melirik ke jam dinding. Sudah lewat pukul delapan malam.

Sagara pria yang pagi tadi memintanya datang ke apartemen ini adalah pacarnya. Hubungan mereka sudah terjalin cukup lama sebelum pernikahan mendadak itu terjadi. Tapi sejak Alvyna menikah secara tiba-tiba dengan El karena tuntutan keluarga, ia tak lagi punya banyak waktu bersama Sagara. Sudah lebih dari seminggu mereka tidak bertemu.

Namun, sebelum sampai ke sini, Alvyna tidak sembarangan pergi. Ia sudah memastikan suaminya El, tertidur pulas di ranjang. Setelah membaringkan tubuh El yang sempat ketiduran di sofa, ia membaringkannya dengan hati-hati ke atas kasur. Sejenak ia diam, menatap wajah El yang tampak lelah, lalu dengan suara sangat pelan, ia berbisik di telinganya.

“Aku keluar sebentar…”

Meskipun ia tau El tidak mungkin mendengar, tapi setidaknya ia merasa sudah berpamitan. Baginya itu cukup. Ia tidak ingin membuat keributan, apalagi jika hanya sebentar dan tidak berbahaya. Alvyna membersihkan diri sejenak, lalu keluar menggunakan motor pribadinya.

Kini, berada di samping Sagara, perasaannya campur aduk. Ada rindu, tapi juga ada luka.

“Kamu masih marah sama aku?” tanya Sagara, mengangkat kepala dari bahu Alvyna, menatap wajah gadis itu dengan sorot penuh harap.

Alvyna menarik napas. “Pikir aja sendiri.”

"Aku sama Ly..."

“Gak usah sebut namanya di depan gue!” potong Alvyna cepat, nadanya tajam, menusuk langsung ke dada Sagara sebelum kalimat itu selesai.

Sagara mengusap wajahnya yang lelah. "Aku gak ada apa-apa sama dia Alvyna beneran. Kemarin itu aku cuma nganterin dia ke toko buku. Mobilnya lagi di bengkel, dan dia gak punya siapa-siapa. Masa aku biarin dia sendiri?"

“Cuma?” Alvyna menoleh menatapnya, matanya berkaca-kaca. “Lo bilang cuma? Dia sampai peluk-peluk lo dan itu ‘cuma’? Kamu pernah mikir gak sih, gimana perasaan gue?”

Sagara terdiam.

"Kalau posisinya dibalik, lo terima aja kalau gue jalan sama cowok lain? Lo anggap itu juga hal kecil gitu? Jangan terus-terusan nyalahin gue yang gampang marah! Gue gak bakal marah kalau lo gak bikin gue kecewa duluan!"

"Sayang, aku..."

“Terserah!” potong Alvyna lagi, kini ia berdiri dari duduknya. “Sepertinya dia lebih penting dari pada gue. Kalau memang begitu, kita sudahi saja hubungan ini.”

Mata Sagara membelalak. “Apa-apaan kamu ngomong begitu? Hanya gara-gara masalah kecil, kamu mau putus? Gak aku gak bakal mau!”

Alvyna menoleh, tatapannya tajam dan dalam. "Masalah kecil? Lo selalu anggap semuanya sepele Sagara! Dan ini bukan pertama kalinya lo bikin gue kecewa. Lo bahkan gak pernah benar-benar peduli sama perasaan gue. Gue udah muak. Lo pikir kesabaran gue gak ada batasnya?”

Sagara mendekat, mencoba menggenggam tangan Alvyna. Tapi gadis itu menarik tangannya cepat, menolak sentuhan itu.

Air mata akhirnya tumpah dari mata Alvyna. Ia tak sanggup menahannya lagi. Perasaan yang ia simpan selama ini, luka yang terus ia telan dalam diam, semuanya meledak begitu saja. Tangisnya memang tidak keras, tapi sangat menyakitkan.

Sagara hanya bisa menatap. Ia tau kali ini, permintaan maaf saja tidak akan cukup.

Di tempat lain, sekitar lima kilometer dari apartemen Sagara, El perlahan membuka matanya. Udara kamar terasa dingin dan sepi. Lampu tidur masih menyala di sudut ruangan, memberikan cahaya remang.

El mengerjapkan mata beberapa kali, lalu menoleh ke sebelahnya. Tidak ada siapa-siapa.

“Ke mana sih dia?” gumamnya sambil duduk dan mengacak rambutnya yang berantakan.

Ia turun dari tempat tidur dan melangkah menuju kamar mandi. Air dingin langsung menyentuh kulit saat ia membuka keran. Wajahnya dibasuh berkali-kali, mencoba mengusir rasa kantuk yang masih tersisa.

Sekitar lima belas menit kemudian, El keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk melilit pinggangnya. Rambutnya masih basah, beberapa tetes air menetes ke dadanya yang bidang dan perutnya yang berotot. Wajahnya yang tampan terlihat serius, sedikit mengernyit saat menyadari sesuatu.

Masih belum ada tanda-tanda Alvyna ada di rumah.

“Ra?” panggilnya pelan sambil melangkah ke ruang tengah kosong.

Ia masuk ke walk-in closet, mengenakan kaos hitam dan celana panjang santai, lalu kembali duduk di sisi tempat tidur. Matanya langsung tertuju pada ponsel yang tergeletak di nakas.

1 pesan masuk.

Darian: Ke Lovi Cafe El. Banyak cewek cakep-cakep lewat, cuci mata bro.

El tersenyum miring. Iseng ia mengetik balasan cepat.

El: Sharelock.

Beberapa detik kemudian, Darian mengirimkan lokasi. Tapi sebelum El benar-benar memutuskan untuk pergi, ia melirik ke luar jendela.

Motornya masih terparkir di garasi. Tapi motor Alvyna sudah tidak ada. Alis El langsung terangkat dadanya terasa panas.

“Berani banget pergi tanpa pamit ke gue!” gumamnya, suaranya mulai terdengar kesal.

Dengan langkah cepat, ia meraih jaket dan kunci mobil, lalu berjalan keluar. Meski tidak tahu pasti ke mana tujuan Alvyna, pikirannya sudah dipenuhi rasa tidak tenang. Satu sisi, ia ingin bersikap masa bodoh. Tapi sisi lain, ia merasa tidak rela.

El melajukan mobil sport hitamnya ke jalan raya, angin malam menerpa wajahnya lewat kaca yang sedikit terbuka. Lampu-lampu jalan membentuk pola cahaya yang panjang di kaca depan. Tapi pikirannya hanya terfokus pada satu hal di mana Alvyna? Dan sama siapa dia sekarang?

Ia menggenggam setir lebih erat, menekan gas lebih dalam. Rasa penasaran dan amarah mulai bercampur. Dan entah mengapa, hatinya terasa begitu nyeri.

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Seven sweet
Mamanya suka Kpop juga ternyata😊
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!