Kisah cinta akan membawa hati pada garis takdir nya masing - masing, seperti Dira yang selalu saja gagal dalam percintaan. Seorang gadis yang merasa dirinya sudah tak berarti, di benci mertua dan di campakan suami nya, memulai kisah cinta nya kembali meski selalu berujung pada penghianatan, namun Dira berharap akan takdir membawa nya pada cinta sejati nya, hingga pada akhir nya Tuhan benar - benar menjawab doa nya, mempertemukan Dira dengan cinta sejati nya, meski bukan yang pertama namun akan menjadi yang berarti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CERITA PUJI 2 ...
Sesampai nya di tempat biasa two Ji nongkrong, Puji terlihat baru saja turun dari sepeda motor nya, sedang kan Aji telah lebih dulu berada di sana. Wajah kusut Puji tentu nya membuat Aji penuh tanda tanya...
" Maaf ya gue telat, tadi agak macet di jalan.. " ucap Puji.
" Santai lah, orang gue juga baru nyampai kok. Itu muka ngapa sih kusut banget, lagi ada masalah lo.. " tanya Aji penasaran.
" Hemmm, udah lo dulu aja deh yang cerita, gue tak nafas dulu lah... " sahut Puji.
" Yaelah, emang dari tadi lo tu nggak nafas hah, kenapa sih lo Ji.. Kok lusuh banget kelihatan nya. " balas Aji.
" Lo tuh yang kenapa malam - malam ngajakin ketemuan, apa lagi, pasti masalah nya juga nggak jauh - jauh dari si Dita kan. " ucap Puji lirih.
" Iya bener, gue emang mau cerita tentang Dita. Tapi bukan hanya soal Dita aja sih, ada cewek baru yang hadir di hidup gue, akhir - akhir ini. Gue harus gimana, apa yang harus gue lakuin.. Sedang kan Dita orang yang gue perjuangin, sekarang malah jauhin gue entah kemana. Dia juga jadi susah di hubungi, lah di saat itu lah cewek baru yang gue ceritain masuk nemenin hari - hari gue, bahkan kita udah sepakat untuk melanjut kan hubungan kita lebih dari seorang teman. " ungkap Aji jujur dengan apa yang sedang dia rasa kan saat ini.
" Weh, weh, weh, sejak kapan lo ada cewek baru, lalu gimana Dita. Jangan ah, gue nggak setuju lo mempermain kan hati perempuan. Inget karma itu berjalan, masalah sama istri lo aja masih nunggu sidang putusan kan, ini lo malah udah pusingin siapa yang bakal jadi penganti nya. Heran, gampang banget sih lo pindah - pindah hati gitu. " komentar Puji.
" Lho emang kenapa, lagian besok udah sidang putusan sudah pasti gue bakal pisah sama Dira, kenapa nggak boleh nyari penganti nya, ingat kan alasan gue dulu mau ningkah. Itu cuma karena gue bisa tetep sama - sama Dita tanpa ketahuan. Eh, tanpa kabar berita nya, tanpa berpamitan, Dita malah ngilang begitu saja, bukan salah gue dong bila akhir nya gue akhir nya deket cewek lain. Lagian sama yang ini, gue ngerasa beda.. Seperti nya udah fix deh, siap nerima perjodohan gue sama dia. " sahut Aji datar
" What, siapa tadi nama calon mantan istri lo tuh.. Lalu siapa wanita baru yang lo mansud, terus masalah perjodohan itu apa ya, kok gue sama sekali nggak ngerti ya, atau emang lo yang nggak mau ngasih tahu gue, kalau lo akhir nya terima di jodohin... Bukan nya lo paling nggak suka ya di jodoh - jodohin, sampai lo pernah kabur karena mau di jodohin pas lo lagu bucin - bucin nya sama Dita, eh dari hasil lo kabur malah ketemu sama istri lo ini. Mansud gue calon mantan istri. " jelas Puji mengingat kan Aji akan masa lalu nya.
" Iya sekarang gue berubah fikiran, dan terima perjodohan ini. Kalau nama mantan istri gue itu Dira, kenapa lo kaget gitu sih. " jawab Aji.
" Siapa cewek yang bakal di jodohin sama loe, iya gue juga ada kenalan nama nya Dira. Tapi nggak mungkin kan bila Dira yang gue kenal itu istri lo. " sahut Puji.
" Nama cewek nya si Natalia, oh iya kata nya dia juga kerja di PT Maju Bersama, berati satu kerjaan dong ya ma lo. Elah, kalau nama Dira mah banyak kali Ji, pasti beda lah Dira mantan istri gue sama Dira yang lo kenal. Secara mana bisa lo kenal Dira, mantan istri gue itu orang nya nggak pernah keluar, waktu jadi istri gue aja tuh dia kerjaan nya hanya beberes rumah, pergi paling cuma ke kelurahan, ngajari orang pada jahit. Sok lagak nya seperti relawan gitu. " jawab Aji.
" Apa, Natalia SPV itu.. Gue kenal banget malah sama tuh anak. " ucap Puji kaget, ternyata semesta tak selebar daun kelor, sempit banget.
Apa mungkin karena kita yang tak menyadari sedari dulu hanya berputar pada tempat dan ruang yang sama hanya waktu saja yang membeda kan.
" Ya, dia cantik, lucu, terus baik lemah lembut gitu kan. Gue udah beberapa kali ketemu, dan gue mantep untuk lanjut sama dia. " ungkap Aji sembari membayang kan wajah cantik Natalia.
" Bukan mansud gue, lebih baik lo fikir kan lagi deh niat lo untuk serius sama Natali, secara anak nya nggak seperti apa yang lo omongin ini, pasti dia hanya pencitraan aja agar lo tertarik, padahal dia udah hancur Ji, gue saranin mending lo perjuangin tuh si Dita, orang yang jelas - jelas lo cintai dari dulu. Jangan buang orang yang nemenin lo dari lo belum seperti sekarang ini, hanya demi orang yang baru lo kenal. Jangan sampai lo menyesal karena salah pilih ya, " kata Puji menyaran kan.
" Jangan ngomong sembarangan ya lo, atas dasar apa lo ngelarang gue sama Nata, toh yang gue lihat nggak ada masalah kok sama dia, semua well - well saja. " sahut Aji sedikit kesal..
" Natali itu nggak sebaik yang lo kira Ji, ya tapi terserah lo mau denger pendapat gue atau enggak ya, gue sebagai sahabat lo yang penting kan gue udah peringatin lo. Untuk tidak ngelakuin hal yang bodoh, yang bisa jadi lo menyesali nya kapan aja. " jelas Puji.
" Sumpah ya Ji, gue udah nggak ngerti lagi gimana jalan fikiran lo ini. Harus nya sahabat itu mendukung apa yang sahabat nya mau atau ingin kan, bukan malah terang - terangan menentang begitu. Heran gue ama lo Ji, " balas Aji emosi.
" Udah lah, kalau masih lanjut bahas Natali mending gue cabut aja lah, malah tambah butek tahu nggak fikiran gue. " ucap Puji.
" Ets, oke deh. Gue janji nggak bahas dia lagi oke.. Tapi lo harus cerita ada masalah apa sampai lo semenderita ini kelihatan nya. " balas Aji.
" Janji lo nggak akan bahas nenek lampir itu, " ucap Puji datar.
" Iya gue janji, tapi kalau nanti lo udah nggak dalam mode kesal, sensi gini. Boleh lah loe ceritain tentang dia. " ucap Aji dengan emosi yang mulai mereda.
" Baru aja ngomong janji, udah ada mau nya. Gue cabut dulu deh Ji, lain kali kita ketemu lagi. Mungkin bukan sebagai seorang teman. Tapi musuh abadi. " sahut Puji yang balas emosi ke Aji.
" Hey, mansud lo apaan sih Puji, pakai acara musuh - musuh begitu. Ingat kan pesan kita waktu itu, untuk menjadi seorang teman atau sahabat yang sejati sampai ajal menjemput. " kata Aji tak terima dengan perkataan sahabat nya itu.
" Halah, makan aja tuh teman sejati. Lagian lo bahas nya dia lagi , dia lagi bosen gue denger nya. " keluh Puji.
" Ya oke, gue minta maaf.. Terus mau lo kita bahas apaan. " ucap Aji.
" Oke, kita baikan nih.. Tapi sebelum nya ada satu hal yang harus gue pastiin sama lo. " jawab Puji.
" Apa.. " seru Aji.
" Siapa nama panjang istri lo, " tanya Puji.
" Diravilia Hayu Purnomo, emang kenapa ada apa sih dengan nama Dira dari tadi lo, nanya Dira mulu... Di dunia ini nama Dira tu nggak cuma cewek idaman mu itu. Banyak, " jawab Aji.
" Ya Tuhan, pantes dia nolak gue. Ternyata gadis yang gue sukai itu adalah istri lo Ji. Gila, jadi orang yang kata nya lo sia - siain itu Dira. Wah parah nih, tambah punyeng kepala gue. " ucap Puji sembari memegangi kepala nya.
" Mansud nya lo suka sama Dira mantan istri gue tapi di tolak ha ha ha, kok bisa sih ini Dira yang sama, lagian kurang kerjaan banget lo suka sama tuh anak aneh. Emang nggak ada cewek lain apa di tempat kerja lo selain tuh anak. " sahut Aji yang dalam hati bertanya - tanya, kok bisa Dira kerja di tempat sahabat nya, berarti satu kerjaan juga dengan Natalia gadis yang sedang dekat dengan Aji saat ini.
" Cinta itu misteri Ji.. Mana gue tahu jika Dira itu bekas istri lo ... " sahut Puji datar.
...****************...