NovelToon NovelToon
Air Mata PernikahanKu

Air Mata PernikahanKu

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Angst / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:174.9k
Nilai: 5
Nama Author: Haasaanaa

Dista Keinadira, harus menelan rasa pahit kala Pamannya menjadikan sebagai alat penebus hutang. Kepada sosok pria lajang tua kaya raya yang memiliki sifat dingin dan sulit ditebak yaitu, Lingga Maheswara.



Pernikahan yang hanya dianggap nyata oleh Dista itu selalu menjadi bumerang dalam rumah tangga mereka. Lingga selalu berbuat kasar kepada Dista yang selalu saja mengharapkan cinta darinya.



•••••
"Satu ucapan cintaku akan setara dengan derasnya air mata yang akan kau keluarkan, Istriku.." Kata Lingga disela isak tangis menyakitkan Dista.



∆∆∆
Halo, jangan lupa follow dan dukung selalu🙃

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AMP~BAB 15

Toko Boutique Vania's Wedding.. 

Dista semangat sekali bekerja hari ini, dengan memakai rok motif bunga-bunga kecil dan blouse berwarna putih dipadukan dengan hijab pashmina berwarna cokelat susu. Kecantikan Dista semakin terpancar, ia terus mendapatkan pujian dari karyawan wanita yang lain. 

Dan kini Dista sedang merapikan berbagai benang atas perintah dari Vania. Terlihat wanita itu sedang sibuk merancang gaun pernikahan pelanggan nya. Dista kagum dengan Vania, karna selain cantik Vania juga sosok wanita pekerja keras. 

“Dista..” Panggil Vania yang langsung membuat Dista tersadar. “Kenapa kau terus memandangi ku? Aku jadi gugup sekali, kau ini..” 

Dista tertawa kecil, ia tahu Vania adalah wanita baik. Dista membantu Vania mengukur bahan untuk gaun pengantin yang akan dibuat nanti. Dista sungguh cekatan, sudah tahu hal apa yang harus dilakukan tanpa diajarkan dulu oleh Vania. 

“Wah, kau begitu lihai, Dista.. Hem, bagaimana kalau kau bekerja sebagai asisten pribadi ku saja.” Ucap Vania yang langsung membuat Dista terkejut tentunya. 

“Asisten?”

“Iya, sayang.. Kau tidak perlu melayani pembeli, cukup bersama ku saja. Membantuku melakukan pekerjaan, dan bepergian bersama ku.” Vania menjelaskan pekerjaan baru yang akan dilakukan Dista. 

Sungguh senang hati Dista mendengar nya, ia mengucapkan terimakasih kepada Sang Tuhan yang sudah memberikan rezeki tidak terduga kepadanya hari ini. 

“Aku mau, Kak.. Aku berjanji akan melakukan pekerjaan baru ini dengan sangat baik.” Janji Dista kepada Vania yang mendengarkan sambil mengangguk disertai senyuman manis. 

Mereka tertawa bersama, terlihat akrab padahal baru dua kali bertemu. Dista pun kembali fokus membantu Vania, ia sungguh tulus melakukan pekerjaan nya tanpa ada rasa lelah sedikitpun. 

“Nanti aku akan membawamu berbelanja, cara berpakaian mu harus diubah.” Ucap Vania sembari memberikan segelas minum kepada Dista. 

Dista menerima gelas itu. “Tapi, hijab ku sungguh tidak menganggu bukan? Maksud ku, apakah Kakak tidak papa memiliki pekerja memakai hijab?” Tanya Dista dengan penuh hati-hati karna takut kalau Vania tersinggung nantinya. 

Vania menenggak habis minumannya, lalu tersenyum manis kepada Dista yang kelihatan panik. “Nggak lah, aku tidak sepicik itu mempermasalahkan masalah pakaian orang. Tenang saja, jaman sekarang mah semua outfit hijab juga nggak kala bagus kok.”

Sungguh lega Dista mendengar nya, ia takut sekali jika Vania akan mempermasalahkan hijabnya kali ini. Nyatanya tidak sama sekali, Dista tetap dipandang baik dengan cara pakaiannya.

••

Vania benar-benar membawa Dista menuju Mall terbesar di kota Jakarta. Mereka hanya berdua saja, tentunya Dista pertama kali menginjakkan kaki di pusat berbelanja ini. Vania terus tersenyum kepada Dista yang tiada henti berdecak kagum. 

“Dista, jangan sampai hilang disini ya.. Cari kamunya nanti repot, aku bisa bingung.” Ucap Vania yang sebenarnya hanya bercandaan saja. Tapi, Dista adalah sosok gadis lugu. Ia langsung memegang tangan Vania hingga bergandengan. Vania tentu saja tertawa, ia tidak menyangka jika Dista akan mudah sekali dibercandain. 

Langkah kaki Vania membawa Dista menuju toko pakaian khusus hijabers. Memilih semua pakaian tanpa melihat dulu berapa harganya tentu saja membuat Dista terkejut. Tangan Dista langsung memegang salah satu blouse yang Vania ambil tadi, ia langsung terkejut melihat harga yang tertera disana. 

“Astaga, ini mahal sekali, Kak.. Biasanya untuk makan aku sebulan juga lebih..” Ucap Dista yang berhasil membuat Vania tertawa. 

“Dista, ini semua aku beri untuk kamu, gratis. Tidak dipotong gaji, karna aku mau asisten aku harus berpenampilan menarik dan cantik.” Kata Vania yang sepertinya tidak mau mendengar bantahan. 

Sungguh senang hati Dista bertemu dengan bos yang baik seperti Vania, lemah lembut dan penyayang tidak memandang kasta seseorang. Dista berjanji akan ingat semua kebaikan Vania kepada hidupnya, ia akan bekerja sebaik mungkin dan tidak akan mengecewakan Vania. 

Setelah lelah belanja, Vania mengajak Dista untuk makan siang disalah Restoran yang ada didalam Mall tersebut. Vania seperti sibuk dengan ponselnya sedangkan Dista terlihat sibuk melihat kesana-kemari. 

Hingga tanpa sengaja Dista melihat seperti Lingga yang duduk tidak jauh darinya. Terlihat Lingga sedang berbicara dengan rekan kerjanya, dan disamping nya ada Malik. Dari kejauhan Dista tersenyum kepada Malik yang tertawa kepada lawan bicaranya. 

“Kamu mau mesan makanan apa?” Tanya Vania yang membuat Dista tersadar. Dista membaca satu persatu menu, tidak ada yang ia tahu bentuk makanan itu seperti apa. Bahasanya juga terkesan asing membuat Dista bingung harus memesan yang mana. 

“Ini makanan Western, kita pesan menu yang sama saja ya?”

“Iya, Kak.. Aku ikut saja..” 

Vania memanggil Pramusaji, memesan makanan yang ia inginkan. Lalu, tersenyum kearah Dista yang juga sama tersenyum. 

Tiba-tiba saja Dista terkejut kala melihat Lingga yang berjalan kearah nya. Tatapan mata Lingga tertuju kearahnya, tapi Dista rasa pria itu tidak menatap kearahnya. Dista langsung menatap kearah Vania, ia dapat melihat wanita itu seperti gelisah. 

“Hallo, Vania..” Sapa Lingga, suara berat itu membuat nyali Dista langsung menciut. Jujur Dista tidak menyangka jika Lingga mengenal Vania. Bahkan terlihat dekat, karna Lingga langsung duduk disamping Vania. 

Dan disaat itulah Lingga melotot sempurna kala saling tatap dengan Dista. Lingga seperti tidak percaya karna Dista bisa bersama dengan Vania, ia menatap tajam Dista yang kini sudah menunduk. 

“Lingga, jangan tatap Dista seperti itu. Kau kira dia buronan apa?” Vania kesal, ia bangkit berpindah tempat duduk disamping Dista. 

“Kau kenal dia, Dista?” Tanya Vania, dengan cepat Dista menggelengkan kepalanya. Tentu saja Dista yakin jika Lingga juga tidak akan suka jika dirinya mengaku terang-terangan. Jadi, menurut Dista hal yang ia lakukan sudah benar. 

“Maafkan Lingga ya, dia memang seperti itu kepada orang yang tidak dikenal.” Ucap Vania kepada Dista, tentu saja disaat itu juga Lingga langsung berdecak. 

“Kau tidak pantas meminta maaf padanya, Vania..” Kata Lingga sembari mengambil satu piring pesanan Vania yang mana itu untuk Dista. 

“Lingga, itu milik Dista!” Tentu saja Vania marah, ia tidak suka sikap Lingga yang tidak menghargai orang itu. 

“Mana? Ini? Makanan seharga tiga juta ini mau kau beri untuk wanita itu?” Ayolah, ekspresi Lingga menjengkelkan sekali. 

“Kau keterlaluan!” Vania tidak suka, ia menyerahkan piring miliknya kepada Dista. Makan bersama-sama, tidak menghiraukan keberadaan Lingga yang terus saja menatap kearah Dista yang sepertinya ketakutan. 

Sebenarnya bisa saja Vania memesan lagi, tapi Dista menolak. Ia tidak mau merepotkan Vania lagi, sudah cukup kebaikan Vania hari ini untuk nya. Hingga akhirnya selesai juga makan, sungguh lega Dista bisa makan dengan baik di hadapan Lingga yang terus saja menatap nya dengan tatapan penuh kebencian. 

“Kak, aku pamit ke Toilet dulu..”

“Oh iya, disana ya.. Jalan terus nanti terlihat kok toilet nya. Hati-hati, jangan sampai kesasar.” Ucap Vania dengan penuh perhatian membuat Lingga menjadi aneh dengan itu. 

Dista mengangguk mengerti, ia melangkah pergi dengan sedikit langkah cepat. Disaat itulah baru penglihatan Lingga jatuh kepada Vania yang sibuk berkirim pesan dengan kekasih nya. 

Lingga merasa semua sudah tidak menarik lagi, ia langsung bangkit meninggalkan Vania tanpa pamit sama sekali. Disaat itulah baru Vania memandang kepergian Lingga, ia hanya bisa menghela napas panjang saja. 

“Dia benar-benar minim akhlak!” 

1
Delvyana Mirza
koq da tamat aja ya,apa akhir dari cerita nya,
Delvyana Mirza
Ya Tuhan apa kabar dengan cerita ini ya,kenapa belum ada kabar nya,
christina paya wan
kenapa selalu peran wanita utama di buat bodoh tak berdaya ya..menjengkelkan sekali
Shifa Burhan
lingga lelaki paling bodoh kayak tidak ada wanita lain saja, cari wanita lain saja bukan wanita yang jelas mencampakkanmu dan lebih memilih pria lain,

saat kau terpuruk dia tertawa bahagia dengan lelaki pilihannya, lingga lelaki bodoh masih banyak wanita yang mau berjuang bersamamu dan menjaga perasaanmu

teruntuk author jadi novelis yang adil tidak memandang dari sisi pemeran utama wanita saja

coba kau diposisi lingga, pria yang kau cinta lebih memilih wanita lain dan kau terpuruk dan dia hidup bahagia dengan wanita itu, apakah author masih mau mengejar lelaki itu
Shifa Burhan
ciri2 novel wanita
*pelakor dilaknat dan pebinor dipuja2
*semua perbuatan pelakor dilaknat tapi semua perbuatan pebinor benarkan
*intrakasi suami dengan pelakor dipandang menjiiikan tapi interaksi istri dengan pebinor dibenarkan
*pelakor dibinasakan sedang pebinor begitu spesial sangat diperlakukan lembut, berhasil merasakan pemeran utama wanita, semua tentang sangat diperhatikan
*pada akhirnya semua hanya tentang kebahagiaan pemeran utama wanita sedangkan pemeran utama pria dibuat kayak lelako bodoh yang terus2 mengemis cinta
Jetty Eva
ngaur...
Anonymous
Lahh kok udah tamat aja 😭😭😭
Konny Rianty
lanjut thorrrr" bgs cerita nya bikin Dista hamil.anak laki2 thorrr
Holipah
ko tamat
YuWie
ealahh..ternyata dirimu yo ditolak sama cewek..begitu kok sadis nya minta ampun.
YuWie
hah.. bala apa yg enaknya ditimpakan ke lingga
Delvyana Mirza
Kenapa belum uf thor
Retno Harningsih
lanjut
Delvyana Mirza
Akhirnya Kak Zio punya adik,
sandi Gelau
hamil dista..
Delvyana Mirza
Ah aku senang kalau liat Lingga bucin dech,
Holipah
wah otw lingga junior
sandi Gelau
moga kekal bahagia lingga dan dista..junior lingga hadir ni..mkn syg delete lingga
Ambo Nai
lingga junior hadir
Dian Fitriana
update
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!