NovelToon NovelToon
Happiness

Happiness

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Fajarina

Aruna Gabriella, gadis sederhana yang mampu mengobati rasa sakit Fahri terhadap ibunya yang telah meninggalkan Fahri demi pria lain.

Mereka berdua sudah bersama sejak masih anak-anak, bahkan tanpa Fahri sadari Aruna diam-diam memiliki perasaan terhadapnya.

Akankah Fahri menyadari perasaan Aruna terhadapnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajarina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tindakan Arsyad

pagi itu Tiara dan beberapa cewek yang melakukan tindak pembullyan kepada Aruna dipanggil ke ruang guru konseling. Mereka mendapat sanksi yaitu diskorsing tidak masuk sekolah selama tiga hari.

Bagi mereka itu justru menjadi hari libur gratis. Tapi yang membuat Tiara dan cewek-cewek itu kesal adalah mereka yang harus mendengar ocehan dari guru selama dua jam penuh.

Kuping mereka terasa berdengung-dengung harus mendengar nasehat dari guru yang terkenal dengan suaranya yang sangat tidak nyaman didengar saat sedang marah itu.

Padahal yang guru itu bahas hanya seputar agar jangan mengulangi perbuatan mereka lagi. Tapi entah kenapa bisa memakan waktu sangat lama sekali.

Setelah acara mendengar nasehat-nasehat dari guru yang ada dalam pikiran Tiara yaitu Aruna. Tidak, dia bukan bermaksud untuk meminta maaf pada cewek itu karena masukan dari guru tadi.

Justru Tiara ingin melabrak anak pembantu itu. Berani-beraninya dia melaporkan dia ke pihak guru. Sepertinya cewek itu memang menantangnya. Baiklah kalau memang itu maunya.

Buru-buru Tiara menuju perpustakaan tempat dimana jam seperti ini Aruna biasa berada di sana. Tangan Tiara sudah gatal ingin melakukan sesuatu pada Aruna.

Benar saja, anak pembantu itu sedang membaca buku di sana. Tiara semakin bersemangat melangkahkan kakinya menghampiri cewek yang sedang sibuk membaca buku itu.

“Aruna kamu itu memang cari masalah ya! Berani banget kamu laporin aku ke guru. Kamu kira kamu itu siapa hah?”

Aruna yang tadinya fokus membaca menoleh pada Tiara yang datang-datang langsung beteriak padanya. Padahal mereka sedang berada di perpustakaan.

“Laporin apa? Soal yang kemarin aku gak ada lapor-lapor kok,” jawab Aruna jujur. Dia memang tidak pernah melaporkan Tiara dan komplotannya karena kejadian di toilet waktu itu.

“Cih, gak usah bohong kamu,” sanggah Tiara sembari

Berpose memegang pinggangnya seolah menantang Aruna.

“Aku yang laporin kamu terus kenapa?” ujar Arsyad yang datang sembari membawa sebuah buku.

“Arsyad?” gumam Tiara saat melihat kedatangan cowok itu yang tiba-tiba.

“Kenapa kamu lakuin itu Arsyad? Kamu tahu gak. Aku

Harus dengar ocehan guru selama dua jam. Bayangin dua jam! Karena tindakan konyol kamu ini.”

“Lebih konyol mana dari membully Aruna yang gak salah apa-apa? Kamu pantes dapat teguran dari guru karena memang kamu salah.”

“Kok kamu malah belain dia sih? Harusnya kamu bela aku Arsyad!” teriak Tiara kesal pada cowok itu.

Dalam pikirannya pasti Aruna sangat senang melihat Arsyad yang lebih memilih membela cewek itu ketimbang Tiara yang mana mereka sudah kenal sedari kecil. Membayangkan hal itu membuat dia mengepalkan tangannya geram.

“Ssstt... Ini perpustakaan gak boleh berisik,” tegur cowok itu pada Tiara. Aruna tersenyum geli mendengar

itu.

Dia sudah dari awal ingin mengingatkan cewek itu.

Agar jangan berisik kalau di perpustakaan tapi melihat Tiara yang sepertinya sedang emosi tinggi justru akan memancing cewek itu jadi Aruna memilih untuk tidak melakukannya.

“Aku benci sama kamu Arsyad!” kesal Tiara menghentakan kakinya lalu pergi dari sana.

Tiara benar-benar kecewa dengan tindakan cowok itu. Cuma karena Aruna, orang yang selama ini selalu ada untuk membelanya meskipun dia salah. Kali ini malah membela orang lain.

Arsyad menghela napas melihat kepergian Tiara. Cewek itu memang begitu sifatnya. Arsyad tidak perlu ambil pusing.

Dia memilih duduk di sebelah Aruna lalu membaca buku yang sedari tadi hanya dia pegang karena drama yang Tiara lakukan.

“Maaf ya, gara-gara aku kamu sama Tiara jadi berantem,” ucap cewek di sebelahnya pelan.

Arsyad menatap pada Aruna tersenyum kecil. “Gak apa-apa kok. Nanti juga aku sama dia baikan lagi. Udah biasa dia ngambek kayak gitu.

Aruna yang melihat senyuman cowok itu jadi salah tingkah sendiri. Siapa juga cewek yang tidak kikuk diperhatikan seperti itu oleh Arsyad.

Dia sangat senang karena Arsyad melakukan hal ini demi dirinya. Meski cowok itu lebih dekat dengan Tiara. Arsyad justru membelanya karena memang dia tidak salah.

Sekarang Aruna menyesali tindakanya kemarin yang menyuruh agar cowok itu menjauhinya. Padahal Arsyad tidak salah apa-apa.

*****

Karena sebentar lagi akan ujian akhir semester. Seperti biasa Fahri dan Aruna akan melakukan belajar bersama secara rutin mendekati hari-hari menjelang ujian itu.

Untuk saat ini Fahri harus menomer duakan dulu permainan gamenya. Kalau Aruna sendiri tanpa harus adanya ujian memang sudah rajin belajar.

Mereka belajar bersama di kamar cowok itu. Aruna bilang dia merasa lebih nyaman belajar di sana ketimbang ruang tengah. Karena di kamar Fahri dia dapat melihat pemandangan bulan di malam hari dari jendela kaca kamar itu.

Di sini peran Aruna seperti guru privat untuk Fahri. Jika ada yang cowok itu tidak mengerti Aruna akan menjelaskanya.

Aruna tersenyum kecil memerhatikan Fahri yang sangat serius belajar seperti ini. Terkadang dia tersenyum geli sendiri saat melihat dahi cowok itu yang mengkerut memperhatikan apa yang sedang dibacanya.

“Kamu sama Arsyad gimana?” celetuk Fahri masih fokus mengerjakan soal latihan.

Senyuman tipis di bibir cewek itu memudar berubah jadi raut wajah heran. Kenapa tiba-tiba Fahri membahas tentang Arsyad.

“Hah? Aku sama Arsyad? Gak ada apa-apa,” jelas Aruna sekenanya sembari tertawa kecil.

“Yakin gak ada apa-apa. Bukannya kalian sudah jadian?”

Aruna semakin tak tahan menahan gelak tawanya mendengar lelucon yang cowok itu katakan. Bisa-bisanya dia dituduh berpacaran dengan Arsyad.

“Kamu dapat informasi dari mana sih? Kayaknya informan-informan kamu itu sudah gak bisa dipercaya.”

Suara tawa cewek itu terhenti saat pensil yang digunakan oleh Fahri patah mendadak. Aruna melihat cowok itu memegang kuat pensil di tangannya kesal.

“Aku mau ke toilet bentar,” seru Fahri beranjak dari duduknya lalu pergi menyisakan Aruna di sana.

Cewek itu bingung dengan keadaan yang terjadi saat ini. Ada apa dengan Fahri. Sepertinya dia kelihatan sedang marah. Entah karena apa.

Saat pulang sekolah tadi siang tingkahnya juga aneh. Fahri terlihat gelisah. Seperti ada yang cowok itu ingin katakan padanya.

Beberapa saat kemudian Fahri kembali ke ruangan itu. Pensil yang tadi patah dia runcingkan kembali dengan rautan pensil berbentuk koala bewarna biru itu.

Ada sejarahnya rautan pensil itu. Dulu waktu sebelum masuk sekolah menengah atas mereka berdua membeli rautan pensil bersama. Mereka juga saling memilihkan rautan pensil satu-sama lain.

Aruna memilihkan rautan karakter koala karena cowok itu yang susah dibangunkan kalau tidur. Fahri sendiri memilihkan Aruna rautan berbentuk alarm sesuai dengan kebiasaan cewek itu yang selalu rajin menjadi alarmnya.

“Kamu tahu dari mana kalau aku sama Arsyad pacaran?” tanya Aruna pada akhirnya.

Dia harus meluruskan semua ini. Mereka berdua sama sekali tidak pacaran. Kenapa tiba-tiba ada kabar kalau mereka sudah jadian?

“Tiara yang bilang ke aku,” balas Fahri pelan masih fokus meraut pensilnya.

1
Jihat Purnamasari
Biasa
Jihat Purnamasari
Buruk
Anonymous
.
Yuri Lowell
Bersemangat membaca lagi! 💪
🦩NEYRA 🐚
Thor, kamu membuatku tak sabar untuk membaca seri selanjutnya
Valito.C
Dahsyat!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!