NovelToon NovelToon
CHANCE Memanfaatkan Waktu

CHANCE Memanfaatkan Waktu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Reinkarnasi / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: choirunnisa

💕 Apa yang kamu lakukan jika di berikan kesempatan kedua untuk hidup? 💕



Tasya dan Alexander di berikan kesempatan kedua untuk kembali ke masa dimana mereka harus memperbaiki masa muda mereka dan segala kesalahan yang mereka lakukan.

Dapatkan mereka memperbaiki kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan? Haruskan mereka mengorbankan seseorang yang mereka sayangi?



DISCLAIMER: Cerita ini murni karangan Pena dua jempol. Segala bentuk foto ilustrasi baik tokoh maupun property bukan milik pena dua jempol namun sudah mendapatkan izin untuk menggunakannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon choirunnisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Terjebak

"Apa maksud kamu, Luke?" tanya Tasya dengan wajah terkejutnya.

Lukas tertawa terbahak-bahak.

"Aku bercanda, Beb! Mana ada orang bisa menjelajah waktu! Kamu tau serial Netflix Once Upon A Time, kan? Penyihir hebat seperti mereka aja nggak bisa kembali ke masa lalu atau masa depan."

"Hah ... Iya ... Mana mungkin hal seperti itu ada."

Tanpa Lukas sadari baik Alexander ataupun Tasya bernafas lega.

"Kamu nggak balik ke kelas? Sebentar lagi bel masuk!" Tasya memperingati Lukas.

Lukas mengangguk dan mengacak-acak rambut Tasya.

"See you. Aku suka kamu yang sekarang. Lebih manis!" seru Lukas sebelum beranjak meninggalkan Tasya.

'Gue berubah bukan buat Lo!'

Bianca memilih duduk di bangku samping Alexander. Mencoba berbicara banyak hal namun hanya di balas dengan anggukan kepala saja.

"Kamu dengar aku nggak, Al?"

Lagi-lagi Alexander hanya mengangguk. Tasya yang melihat itu mencoba mengabaikannya. Pasangan norak di depannya ini buka urusannya.

"Aku dapat voucher gratis belanja di hush puppies. Kamu mau 'kan, beliin aku tas baru? Tas aku yang kemarin rusak karena sering bawa beban berat."

"Emang Lo bawa apa ke sekolah? Barbel? Bata? Atau jangkar kapal?" tanya Alexander dengan nada ketus.

Kali ini ia muak dengar rengekan Bianca.

Jika di kehidupan pertamanya Alexander sangat menyukai suara Bianca dan rengekan gadis itu. Sekarang sudah tidak lagi. Ia jijik.

Pertanyaan Alexander membuat Bianca dan Tasya terkejut. Tasya ingat, Alexander sangat lembut dengan Bianca.

Tidak biasanya lelaki itu berbicara ketus dan menggunakan bahasa 'lo-gue'

"Kamu bisa aja, Al! Kamu tau 'kan, aku ikut banyak ekskul di Bina Bangsa. Makanya aku bawa barang-barang itu sekaligus!"

"Seharusnya Lo belinya koper bukan Tas! Ribet banget sih Lo jadi perempuan! Punya loker itu di manfaatkan fungsinya."

"Al ... Kok kamu gitu sih bicaranya. Kamu lagi kesel sama orang lain ya? Kenapa jadi aku yang kena?" Bianca menunduk dalam dan terisak.

"Nggak usah nangis Lo! Mending Lo keluar dari kelas gue. Bel udah bunyi tuh!"

Tasya semakin membelalakkan matanya. Seorang Alexander yang terkenal bucin mampus dengan Bianca, bisa-bisanya bersikap kasar sama perempuan itu.

...💕💕💕💕💕💕💕...

"Sampai disini dulu latihan kita. Semoga Minggu depan gerakannya bisa lebih baik lagi ya, Sya!" ucap Miss Emma pelatih balet yang Tasya ikuti di sekolah.

"Iya Miss. Terima kasih!" balas Tasya.

Hal itu membuat Miss Emma terkejut. Pasalnya Tasya tidak pernah bersikap ramah pada siapapun kecuali pada Lukas.

Miss Emma tersenyum lalu mengangguk dan meninggalkan Tasya yang masih melakukan gerakan Développés.

Tasya memang terkenal dengan kegigihannya dalam belajar. Tidak hanya balet, nilai akademik nya pun sempurna.

Saat semua teman-temannya sudah pulang. Tersisa Tasya yang baru melakukan pendinginan sebelum nantinya ia berganti pakaian.

Baru saja ingin berganti pakaian, dari kaca pintu studio balet, Tasya melihat Alexander melintas.

Dengan cepat Tasya mengenakan Coat dan mengambil tasnya. Tidak lupa ia mengganti sepatu baletnya dengan flatshoes lainnya.

"A--"

Tasya mengurungkan niatnya memanggil lelaki itu padahal Alexander berada kurang lebih 10 meter darinya.

'Gue kan, nggak pernah dekat sama dia. Bahkan saat Olimpiade tahun depan nanti, gue gak bertegur sapa dengan dia. Ah ... Gue kan di kasih kesempatan untuk kembali ke masa lalu buat memperbaiki semuanya.'

Alexander sudah menghilang. Sepertinya Lelaki itu menuju belakang sekolah untuk merokok.

Tasya mengikuti Alexander. Benar saja seperti dugaan nya Alexander sedang merokok.

Tasya ingat, di masa depan hidup Alexander hancur berawal dari rokok, marijuana, dan barang-barang haram lainnya.

Dengan langkah sedikit berlari, Tasya menuju Alexander yang sedang berdiri bersandar di tembok sekolah. Mengepulkan asap rokoknya.

Srett

"What the fck are you doing!"

Umpat Alexander kasar karena Tasya menarik rokoknya dan membuangnya ke selokan.

"Mister Sirait dan security lagi patroli. Kalau Lo ketauan merokok nanti masuk ruangan BK!"

Tasya mengambil permen miliknya dari tasnya. Ia buka lalu ia masukan ke mulut Alexander.

Seketika Alexander membelalakkan matanya, menerima permen dari Tasya yang langsung masuk ke mulutnya.

"Apa masalahnya? Lo nggak tau siapa gue?" tanya Alexander kesal.

"Tau lah. Lo Alexander. Kita sekelas dan lo duduk depan gue meskipun tadi Lo pindah kebelakang gue!" jawab Tasya dengan senyum manisnya.

'Cantik ... Mungil ... Wangi ....' batin Alexander.

Sebenarnya Alexander tidak berharap Tasya menjawab dengan pertanyaan itu.

Apa Tasya tidak tau kalau orang tuanya donatur terbesar di Bina Bangsa School meskipun sekolah tersebut milik keluarga Sanjaya -- orang tua Tasya.

"Nggak ada yang bisa hukum gue."

Tasya terkekeh. Alexander lucu menurutnya.

"Kalau emang Lo kebal hukuman kenapa merokoknya sembunyi-sembunyi? Kenapa gak di kelas aja?"

"Cewek gila!"

Tasya menggembungkan kedua pipinya ketika Alexander menghinanya.

Saat Tasya hendak meninggalkan Alexander. Ia mendengar Lukas memanggil-manggil namanya.

'Ah sial ... Kenapa gue lupa kalau tadi Lukas ngajak pulang bareng!'

Tasya berbalik ke arah Alexander. Wajahnya panik seperti maling ayam yang ketahuan pemiliknya.

Ia mencari tempat sembunyi namun Tasya bingung harus sembunyi dimana.

Melihat Tasya yang panik ingin bersembunyi. Segera Alexander membawa Tasya ke dalam bangkai lemari kayu yang sudah tidak terpakai.

Tubuh Tasya dan Alexander saling berhimpitan membuat mereka bisa saling merasakan degup jantungnya masing.

Entah mengapa Alexander malah ikutan bersembunyi. Padahal seharusnya Tasya saja yang bersembunyi.

"Tasya! Tas ... Tasya! Perasaan tadi ke arah sini?"

Lukas memanggil Tasya hingga di depan bangkai lemari.

Bukannya beranjak dari sana, Lukas malah membakar rokoknya dan menikmatinya di sana.

'Sial! Kenapa si anjg itu malah ngerokok di sini, sih?' batin Alexander.

Tasya tidak sanggup berhimpitan lama-lama seperti ini. Apalagi ada sesuatu yang tiba-tiba saja mengeras di bagian depan perutnya.

Tasya menatap Alexander yang tubuhnya sangat tinggi. Gadis itu hanya sedada Alexander.

Dengan jelas Tasya bisa merasakan aroma maskulin dari parfum yang Alexander gunakan.

Keringat sudah membasahi keduanya. Tasya gelisah. Ia berkali-kali menggerakkan tubuhnya membuat adik junior Alexander terbangun sempurna.

"Ssshhh!" Alexander berdesis ngilu ketika adik junior menegang dan bergesekan dengan tubuh Tasya.

"Xan--der!" bisik Tasya ketika lelaki itu menurunkan kepalanya bersandar di bahu Tasya menghirup dalam-dalam aroma tubuh Tasya.

"Jangan banyak bergerak!" perintah Alexander berbisik tepat di telinga Tasya.

"Pegel..." ucap Tasya lirih.

Tak ingin Tasya banyak gerak yang membuat adik kecilnya ngilu.

Alexander segera memeluk tubuh gadis itu agar bersandar padanya.

Mau tidak mau Tasya memeluk pinggang Alexander erat agar tidak terjatuh.

Entah mengapa rasanya damai yang Alexander rasakan saat memeluk Tasya.

Ia teringat insiden sebelum penembakan yang mana wajah Tasya sangat terluka saat itu setelah mengetahui perselingkuhan suaminya.

Mengingat kejadian itu membuat Alexander semakin mengeratkan pelukannya.

Tanpa sadar ia mengelus kepala Tasya membuat gadis itu mematung.

'Apa ini pelecehan? Bukankah Alexander memiliki kekasih!? Ini nggak bener ... Mereka nggak boleh begini. Aku harus keluar --'

Saat Tasya ingin berontak tiba-tiba ada suara seorang perempuan yang sangat Tasya kenal.

"Luke? Ngapain di sini?"

"Aca! Kamu belum balik?"

'Aca? Oh ... Jadi dia panggil cewek gue dengan nama yang sama seperti gue panggil Bianca!'

'Hahhh ... Aku? Kamu?' Tasya memutar bola matanya malas.

"Belum Luke, ini lagi cari Alex. Biasanya dia di sini. Kok nggak ada ya? Apa udah pulang?"

"Udah mungkin. Aku anter kamu balik aja kaya biasanya. Gimana? Lagian Tasya juga kayanya udah balik dari ekskul baletnya."

"Boleh!"

"Sebentar ya! aku habisin sebatang dulu!"

"Oke, santai Luke!"

Dari celah lemari Tasya melihat wajah Bianca yang tersenyum ramah menatap Lukas. Entah mengapa hatinya masih terasa perih.

Bukan, bukan karena merasa terkhianati. Tapi ia merasa tertipu dengan sikap lukas.

Mengapa Lukas tega melakukan hal sekeji itu. Mereka berencana menghancurkan dirinya sejak lama.

Alexander merasa seragam bagian depannya basah.

'Apa dia menangis? Apa dia tau kalau mereka melakukan pengulangan waktu?'

Alexander semakin lembut mengelus kepala Tasya membuat gadis itu sedikit lebih tenang. Bahkan pelukan Alexander membuat Tasya nyaman.

Sepeninggalan kedua orang itu. Alexander dan Tasya keluar dari tempat persembunyiannya mereka.

Cepat-cepat Tasya mengelap air matanya dan merapikan rambutnya.

"Thanks Xander!"

"Lo nangis?" tanya Alexander saat Tasya berbalik memunggunginya.

Tasya berbalik dan memasang wajah cerianya. "Enggak. Gue nangis buat apa?"

Ia menatap seragam bagian depan Alexander yang basah dan terkena bekas Lip balm nya sehingga ada bercak warna pink di bagian dada.

"Hemmm ... Sorry Xander, baju Lo basah dan kotor. Gue cuci ya! Kalau ketahuan Bianca, nanti dia curiga!"

Alexander membuka kemejanya dan terlihatlah roti sobek membuat Tasya seketika menundukkan kepalanya.

"Kenapa? Memang Lo gak pernah liat punya Lukas?"

"Enggak!"

"Masih suci dong Lo?"

Tasya tidak menjawab pertanyaan Alexander. Ia menunggu lelaki itu memberikan seragam yang akan ia cuci.

Setelah bertelanjang dada, Alexander mengambil Hoodie nya dan segera ia kenakan.

Sambil menerima kemeja Alexander, Tasya berucap, "Udah nggak suci lagi gue! Lo tadi abis gesek-gesek adek kecil Lo di perut gue!"

Tasya berlari kencang setelah mengatakan itu membuat Alexander diam mematung. Ternyata Tasya menyadari jika miliknya terbangun.

"Sya tunggu!"

Alexander mengejar Tasya yang belum jauh dari jangkauannya. Dengan cepat ia menarik lengan gadis itu. Membuat Tasya berbalik menghadapnya.

"Gue anter Lo balik! sorry buat yang tadi. Itu di luar kontrol gue!"

TBC ....

1
Casillas Marko
🌹 untuk author agar semangat up
Casillas Marko
lanjut kak author
Casillas Marko
lanjut thor
Casillas Marko
Thor ... keren bangett sih selalu di kasih visual
Casillas Marko
keren ... banyak pesan moral di sini! rekomendasi banget buat pembaca
samara betric
gede bgt dong
samara betric
Thor.... please lah keren banget kalau udah berkaya. Shasa dan Adrian aja belum kelar bapernya udah di timpa sampa Alex dan tasya
Pena dua jempol: happy reading kak Sam ... selamat merasakan kebaperan /Sob/ tapi karya ku yang ini nggak akan buat kak Sam menyiapkan tissue
total 1 replies
samara betric
gak Alex ...... gak Tasya ....... ngakak kalau udah ngomong
samara betric
nangis bisa colab ya... alex ... Alex...
samara betric
khas orang kabupaten banget klw bercanda /Facepalm/ ngakak
anggita
terus berkarya tulis, semoga novelnya lancar👍👌
anggita: sama". fokus saja dulu ke novelmu. semoga makin banyak pembacanya yah🙏.
Pena dua jempol: terima kasih kak Anggita. sukses juga untuk novelnya. aku bakal sering mampir 🫰🏾
total 1 replies
anggita
like👍☝iklan.
anggita
nama anaknya Prince dan Princes 👏👌
anggita
bayinya nangis tuh👶
anggita
gambar visual tokoh"nya keren👍
samara betric
uugghhh mantap dapat salam tempel pasti
samara betric
pena dua jempol kalau buat cerita selalu bikin baperrrrr 💐❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️ cerita terthebezzz
Fa🍁
semangat!! kuy kuy cerita nya sangat menarik.
Pena dua jempol: terima kasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!