Anakku Bukan Anak Haram

Hari pun semakin larut.

Dan benar saja yang di kata Rio pada pesan nya,kalau Adam benar - benar tidak sadarkan diri.

"Dan dia akan menyusahkan ku." Gumam Tiara.

Tiara lalu membopong Adam untuk keluar dari tempat karaoke itu. ia bingung harus membawa Adam ke alamat yang di kirim Rio dengan apa. ia bahkan tidak bisa menyetir mobil,meski Kunci mobil Adam ada di tangan nya.

Tiara lalu memanggil sebuah Taxi. dan dengan susah payah ia berhasil membawa Adam yang masih setengah sadar masuk ke dalam mobil,sementara Adam di tinggalkan di parkiran tempat karaoke itu.

Ia mengibas - ngibaskan tangan nya yang merasa pegal karena membopong tubuh kekar Adam.

Sepanjang perjalanan Adam berbicara gaur,dan wanita itu hanya menghela nafas mendengar nya,saat mendengar Adam terus menyebut nama Tessa.

.

.

.

.

Sesampai di rumah itu.

Tiara membuka pintu dari kunci yang bergantung di kunci mobil Adam sesuai yang di beri tahu Rio pada nya.

.

.

.

Saat pintu terbuka Tiara membawa Adam masuk ke dalam kamar dan membaringkan nya di tempat tidur.,namun saat ia akan pergi meninggalkan Adam,Tiba - tiba saja Adam menarik nya dan membuat nya jatuh di atas tubuh Adam.

"Aku merindukan mu." Ucap Adam.

Tentu saja wanita itu sangat terkejut dengan apa yang ia dengar,ia menduga Adam mengira kalau dia adalah wanita yang spesial atau mantan nya itu.

.

.

.

.

Tiara berusaha melepaskan diri,namun ia kalah tenaga,Tiba - tiba saja Adam membuat nya terbaring dan Kini Pria itu yang berada di atas Tiara.

"Pak,apa yang bapak lakukan." Ucap Tiara.

Namun karena tidak sadar karena pengaruh alkohol,Adam tidak memperdulikan ucapan Tiara dan mencium leher Tiara.

Tiara mencoba mendorong Adam,tapi entah apa yang di pikirkan pria itu dan membuat Ia tidak sadar apa yang sedang ia lakukan,Tiara terlihat menangis dengan apa yang Adam lakukan pada nya.

Malam ini menjadi malam yang sangat menyedihkan dan menyakitkan bagi Tiara,Adam memperkosa nya dan mengambil mahkota yang telah ia jaga selama ini.

Masih berbaring di tutupi selimut,Tiara sangat Syok dan menangis sebelum ia memutuskan untuk pergi dari rumah Adam.

.

.

.

.

Hari masih gelap meski sudah memasuki subuh. Tiara berjalan menyusuri jalan sembari menangis,mengingat apa yang telah terjadi pada nya.

Karena saking sedih ia,ia bahkan tak mampu lagi berjalan ,kedua kaki nya terasa berat dan ia pun duduk di trotoar jalan.

Dering Telefon.

.

.

.

Yuki yang sedang asik tidur mendengar ponsel nya berbunyi,ia melihat jam dan merasa konyol ada yang menghubungi nya jam segini.

"Tiara kenapa menghubungi ku jam seperti ini,apa terjadi sesuatu pada nya." Gumam Yuki.

Yuki lalu mengangkat telefon,ia mendengar dengan jelas kalau Tiara sedang menangis.

"Ra,kamu kenapa?." Tanya Yuki.

"Yuki .....," Hanya nama sahabat nya yang mampu ia sebut saat ini.

"Ra kamu kenapa,kok nangis,kamu lagi dimana Ra,ayo kasi tahu." Yuki Panik.

Mata yang masih mengantuk tiba - tiba saja langsung melek,saat mendengar tangisan sahabat nya.

Tiara pun memberi tahu posisi nya saat ini.

"kamu tunggu disana ya,aku jemput sekarang,cari tempat yang aman untuk duduk Ra,jam segini pasti banyak ornag jahat,tunggu aku ya." Ucap Yuki dan mematikan sambungan telefon nya.