Dahulu kala di benua daratan tengah tepatnya di sebuah kekaisaran bernama kekaisaran Wei, muncul seorang pendekar hebat aliran putih bernama Shen Long yang berhasil membuat gempar dunia persilatan.
Dengan kekuatan serta kemampuan bertarungnya, Shen Long berhasil menjadi salah satu pendekar tanpa tanding yang cukup disegani di dunia persilatan.
Selain mahir dalam ilmu pedang dan tenaga dalam, Shen Long juga memiliki sebuah teknik bertarung tingkat tinggi bernama teknik permainan api yang menjadi ciri khasnya dalam bertarung.
Itu juga membuatnya diberi julukan sebagai pendekar pedang api.
Namun saat kekuatan dan kemampuan nya dibutuhkan pada peperangan antara kelompok pendekar aliran hitam dan putih, Shen Long menghilang tanpa kabar apapun dan membuat kelompok aliran putih kalah pada masa itu.
Hari ini di bagian selatan kekaisaran Wei di sebuah kota bernama kota Teratai, lahir seorang anak laki-laki dari Klan Ling bernama Ling Yan.
Pada saat kelahirannya, tubuh dari bayi kecil itu mengeluarkan semacam aura panas seperti api yang membara.
Tak lama setelah aura panas itu menghilang, terlihat sebuah tanda lahir berbentuk api berwarna biru di bahu kanan bayi kecil itu.
Takdir apakah yang menunggu Ling Yan dimasa depan.
Ikuti kisahnya di
Legenda Pendekar Api Abadi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aras507, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 6. Menuju Hutan Kegelapan
Di bagian selatan kekaisaran Wei, terdapat sebuah wilayah hutan yang cukup luas bernama hutan kegelapan.
Hutan kegelapan merupakan surga bagi kehidupan berbagai macam jenis siluman, baik tingkat rendah, maupun siluman tingkat tinggi.
Selain memiliki wilayah yang cukup luas, hutan kegelapan juga menjadi salah satu wilayah perbatasan antara dua kekaisaran, yaitu kekaisaran Wei dan kekaisaran Ning.
Sebagian besar wilayah dari hutan kegelapan juga terletak diantara wilayah Klan Ling dan wilayah Klan Chu yang menjadi pembatas antara wilayah dari kedua Klan besar di kota Teratai.
Hutan kegelapan sendiri terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian luar hutan, bagian pertengahan, dan bagian terdalam hutan kegelapan.
Bagian luar hutan kegelapan sendiri di huni oleh berbagai spesies siluman tingkat rendah dan tidak jarang ditemukan beberapa siluman tingkat menengah.
Sedangkan bagian pertengahan hutan dihuni oleh berbagai spesies siluman tingkat rendah, menengah, dan kadang beberapa siluman tingkat tinggi.
Adapun bagian terdalam hutan kegelapan, adalah suatu wilayah yang hanya bisa dihuni oleh berbagai macam siluman tingkat tinggi, bahkan raja siluman yang setara dengan kekuatan pendekar suci.
Tingkatan siluman :
Tingkat rendah, terbagi atas tiga bagian yaitu siluman tingkat 1 yang memiliki kemampuan setara dengan pendekar pemula. Siluman tingkat 2 memiliki kekuatan setara dengan pendekar petarung dan siluman tingkat 3 yang memiliki kekuatan setara dengan pendekar perunggu hingga pendekar perak bintang 3.
Tingkat menengah, terbagi atas 3 bagian yaitu siluman tingkat 4 setara dengan kemampuan pendekar perak hingga pendekar emas bintang 5. Siluman tingkat 5 yaitu siluman yang memiliki kekuatan setara dengan pendekar berlian bintang 4.
Siluman tingkat 6 memiliki kekuatan yang setara dengan kekuatan pendekar berlian hingga pendekar jiwa.
Siluman tingkat tinggi juga terbagi atas 3 yaitu siluman tingkat 7 memiliki kekuatan setara dengan kemampuan pendekar jiwa hingga pendekar raja.
Siluman tingkat 8 yang memiliki kekuatan setara dengan pendekar raja hingga pendekar senior bintang 1, dan siluman tingkat 9 yang memiliki kekuatan setara dengan kemampuan puncak pendekar senior.
Sementara yang terakhir adalah sang raja siluman yang hanya bisa ditemukan di bagian terdalam hutan terlarang adalah siluman yang sudah mencapai tingkat 10 dan memiliki kekuatan setara dengan kemampuan pendekar suci.
Dikatakan dalam sebuah cerita bahwa raja siluman merupakan siluman yang sudah hidup selama ribuan tahun lamanya.
Menurut cerita warga setempat, dulu ada seorang pendekar suci yang mencoba masuk hingga ke bagian terdalam hutan kegelapan dan tidak pernah kembali lagi dari dalam sana.
*****
Tiga hari kemudian akhirnya tiba saatnya keberangkatan Ling Yan menuju hutan kegelapan.
Setelah bersusah payah meminta izin kepada ayah dan ibunya, akhirnya Ling yang mendapatkan izin untuk pergi berlatih di hutan kegelapan, walaupun kali ini ia harus sedikit berbohong untuk membujuk ibunya.
"Ling Yan, apakah tidak sebaiknya kau berangkat besok saja ke sana." Kata ibu Ling Yan kepada putranya yang sedang mengemasi barang yang akan ia bawa.
Setelah memberikan Ling Yan izin Ling Yue Masi sedikit khawatir dengan keselamatan anak satu-satunya itu, jadi ia masih berusaha untuk menahan kepergiannya.
"Ibu semakin cepat aku ke sana semakin cepat juga aku akan kembali bukan." Kata Ling Yan sambil memasukkan barang barangnya.
"Tapi Yan'er hutan kegelapan itu sangat berbahaya bagi siapapun, ada banyak sekali siluman yang tinggal di dalamnya." Ucap Ling Yue lagi yang masih membujuk Ling Yan.
"Ibu percayalah padaku, aku juga hanya akan berlatih selama satu tahun disana, setelah itu aku akan pulang dan menjadi seorang pendekar yang kuat." Ucap Ling Yan sedikit berbohong, karena Ling Yan sebenarnya berencana akan pulang saat upacara kedewasaan Klan Ling 3 tahun lagi.
"Sudahlah Yue'er, biarkan Ling Yan pergi, aku percaya pada putraku, dia pasti akan menjadi pendekar hebat di masa depan." Ucap Ling San yang baru masuk ke ruangan.
"Kalian ayah dan anak sama saja, tidak mau mengerti perasaanku, kalau begitu terserah kalian saja." Ucap Ling Yue sedikit cemberut.
Ling San yang melihat ekspresi wajah dari istrinya hanya bisa menggelengkan kepalanya, walaupun hatinya juga tidak ingin melepas kepergian Ling Yan, namun melihat tekad yang begitu kuat dari anaknya, Ling San terpaksa memberikan izin padanya.
Ling San lalu memberikan sebuah cincin ruang berisi seribu keping emas kepada Ling Yan untuk membeli keperluannya selama perjalanan menuju hutan kegelapan.
"Yan'er ini adalah cincin penyimpanan berisi 1000 keping emas, gunakan uang ini untuk membeli keperluan mu sebelum masuk kedalam hutan kegelapan di desa Huazi." Ucap Ling San.
"Baiklah ayah akan ku gunakan uang ini sebaik baiknya." Ucap Ling Yan sambil menerima cincin itu.
Setelah merapikan barang bawaannya, Ling Yan lalu bersiap untuk berangkat dan memulai perjalanannya menuju hutan kegelapan.
"Ayah, ibu, aku berangkat sekarang." Ucapnya sambil berpamitan.
"Hati-hati selama disana, jika memang kau tidak sanggup jangan memaksakan diri, ayah dan ibu akan menunggu kepulanganmu." Ucap Ling San.
Mendengar perkataan ayah dan ibunya Ling Yan mengangguk dan akhirnya memulai perjalanannya menuju hutan kegelapan.
Ling San dan istrinya pun hanya bisa menatap kepergian putra satu-satunya itu yang perlahan menjauh hingga tak melihat punggungnya lagi.
Sebelum masuk kedalam hutan kegelapan, Ling Yan terlebih dahulu harus menuju ke salah satu desa bernama desa Huazi yang merupakan salah satu wilayah kekuasaan Klan Ling dan terletak tidak jauh dari hutan kegelapan.
Sesampainya di gerbang kediaman Klan Ling, Ling Yan menatap sekilas kebelakang lalu kembali melanjutkan perjalanannya. Entah apa yang telah menunggunya di depan sana, hanya takdir yang tahu.
Sementara itu Ling Xuilan yang mengetahui Ling Yan akan pergi menuju hutan kegelapan, sebenarnya sudah berada di gerbang kediaman Klan Ling sejak tadi dan hanya melihat kepergian Ling Yan dari sana.
Sebenarnya tadi ia ingin memanggil Ling Yan saat ia belum sepenuhnya menjauh, tetapi karena ada sedikit perasaan ragu dari dalam dirinya, ia menghentikan keinginannya itu.
"Aku percaya pada kak Ling Yan, dia pasti akan kembali dan menjadi kuat." Batin Ling Xuilan.
Tak terasa air mata kesedihan mulai keluar sedikit demi sedikit saat melihat kepergian Ling Yan yang mulai menjauh.
Ling Yan kini sudah berada di luar kediaman Klan Ling, dengan semangat dan tekad yang kuat, Ling Yan terus melangkahkan kakinya menuju hutan kegelapan.
Matahari kini terlihat sudah hampir terbenam di ufuk barat, Ling Yan akhirnya sampai di desa Huazi yang tidak jauh dari tempat yang akan ia tuju.
Sebelum masuk kedalam hutan kegelapan, Ling Yan mampir terlebih dahulu disebuah toko senjata dan berniat membeli sebuah pedang sebagai senjatanya.
Setelah membeli sebuah pedang tingkat rendah seharga 150 keping emas dan mengikatnya di punggungnya, Ling Yan juga membeli beberapa bahan makanan sebagai bekalnya.
Walaupun ia membawa makanan yang diberikan oleh ibunya, tapi makanan itu tidak akan cukup untuk persediaan besok pagi, jadi ia memutuskan untuk membeli beberapa untuk berjaga-jaga.
