Menceritakan kisah seorang gadis bernama Sasa gadis mandiri dan penyendiri yang mempunyai trauma besar dalam hidup, gadis ini hidup sebatang kara.Suatu hari terjadi tragedi yang mengerikan merenggut hal paling berharga dalam hidupnya,ketika Sasa hampir menyerah dengan hidupnya
untungnya dia bertemu dengan teman lamanya Arya.
Usaha mencari bukti untuk meminta pertanggungjawaban sia sia?
Akankah Sasa dan Arya mampu membuktikan pihak yang bersalah atau tetap bungkam ditelan gelapnya Kekuasaan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liaafidah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kematian lainnya
Setelah beberapa waktu Arya menangis,akhirnya dia bangkit dari duduknya dan memutuskan untuk mandi.
Setelah beberapa menit di dalam kamar mandi Arya keluar dan Toto mulai membuka pembicaraan.
"Gue nggak akan tanya kalau Lo belum siap cerita semuanya Ar"
"Yang perlu Lo tahu,langkah pertama Lo buat deketin Cindy tampaknya berhasil"
"Atau Lo mau stop disini dan biarin orang-orang yang udah nyakitin Sasa berkeliaran bebas?"
"Nggak gue nggak akan berhenti,walaupun Sasa udah bilang gue harus berhenti menyiksa diri gue,tapi penyelidikan ini sama sekali nggak menyiksa gue sama sekali "Kata Arya sambil mengambil baju dari dalam lemari.
Ketika Arya sibuk mencari baju dia melihat dompet wanita yang memberi petunjuk kepada mereka.
"To ini punya cewek kafe itu kan?"tanya Arya sambil memegang dompet ditangannya
"Mana?coba liat"kata Toto
"Nih"kata Arya sambil menyodorkan dompet biru muda bercorak bunga putih.
"Ini isinya apa?"tanya Toto tampak kepo
"Ya nggak tau lah,gue nggak berani buka tu dompet bukan hak gue"kata Arya
Toto yang penasaran membuka dompet tersebut dan terdapat kartu pelajar di dalamnya
"Diana"celetuk Toto
"Hah?"tanya Arya
"Yang punya dompet ini namanya Diana Ar"kata Toto
"Dikartu pelajar ini ada alamatnya Ar,kita balikin aja ni dompet besok"kata Toto
Arya tak menjawab dan hanya mengangguk.
...****************...
Arya dan Toto berangkat sekolah lebih awal dengan niat mampir ke alamat yang ada pada kartu pelajar milik Diana.
Setelah berjalan beberapa menit Arya dan Toto akhirnya menemukan alamat yang dituju.
"Ini rumahnya?"tanya Arya pada Toto
"Iya bener,gang melati nomer 13"kata Toto
"Oke kita ketuk aja pintunya"kata Arya
Tok,,,,tok,,,,tok,,,tok
"Permisi"
Tak lama kemudian seorang wanita dengan mata sembab membuka pintu.
"Permisi bu,kami teman Diana mau mengembalikan dompet Diana yang ketinggalan ditempat kita Bu"kata Arya dengan nada sopan
Ibu tadi hanya mengangguk tanpa jawaban.
"Maaf Bu kalau lancang,kami boleh ketemu sama Dian sebentar?" tanya Arya pada ibu tersebut.
"Dian udah nggak ada ndo"kata ibu tersebut sambil menangis
Arya dan Toto yang mendengar perkataan ibu tersebut tampak terkejut.
"Kenapa Bu?terakhir kami ketemu Diana dia masih tampak sehat bu"kata Arya
"Kalian teman Diana kan,mau masuk dulu?"kata ibu tersebut.
Arya dan Toto mengangguk dan masuk mengikuti ibu tersebut,akhirnya mereka bertiga duduk.
"Kalian mau minum apa,biar ibu siapkan?"
"Nggak usah Bu"kata Arya
"Ya udah kalau gitu"
"Kalian kenal Diana dari mana?"tanya ibu tersebut
"Diana anak baik bu,dia bantu kami waktu kami butuh bantuan,saya dan Toto kenal Diana karena bantuan yang Diana berikan kepada kami"kata Arya.
"Saya ibu Diana"
"Diana meninggal karena kecelakaan"
"Taxi yang dinaiki Diana ditabrak mobil truk"kata ibu Diana sambil terus mengusap air matanya.
"Diana pamit sama saya mau menemui teman,katanya ada urusan penting"
"Saya menyesal,jika saya tau itu senyum yang terakhir yang akan saya lihat di wajah anak saya,saya nggak akan biarkan dia pergi sore itu"kata ibu Diana
"Sore itu Bu?"kata Arya
"Kalau boleh tau Diana memakai pakaian apa hari itu Bu?"tanya Arya mulai curiga.
"Hitam"
"Hoodie hitam"
"Semua pakaiannya hitam"
Arya dan Toto yang merasa dugaan mereka benar dan mulai saling bertatapan.
Setelah beberapa menit berbincang-bincang Arya dan Toto memutuskan untuk pamit dari kediaman Diana.
"Bu,kita pamit dulu ya,ibu jaga kesehatan,saya yakin itu yang diinginkan Diana"
Ibu Diana hanya mengangguk dan menutup pintu.
...****************...
Karena waktu sudah hampir menunjukan jam tujuh,Arya dan Toto bergegas menuju jalan besar untuk mencari kendaraan menuju sekolah.
"To busnya kayaknya udah lewat"kata Arya
"Tenang aja bro,kita naik taxi gue yang bayar"kata Toto sambil melambaikan tangan pada taxi
Setelah mendapat taxi Arya dan Toto masuk ke taxi dan memakai sabuk pengaman.
"Ke SMA Perwira pak"kata toto
"Ar?"Toto mulai membuka percakapan
"Heh"
"Lo ngerasa aneh nggak,sama kematian Diana?"tanya Toto pada Arya.
"Iya gue ngerasain hal aneh to"
"Apa Diana kecelakaan setelah ketemu sama kita di kafe waktu itu?"kata Arya
"Iya dugaan kita sama"
"Tapi to,anehnya nggak ada berita apapun yang mencantumkan kecelakaan itu kan"
"Iya!"
"Mas sudah sampai"kata supir taxi.
"Oh iya pak"kata Toto
Arya keluar dari taxi ketika Toto masih sibuk mengeluarkan uang dari dompet tebalnya.
"Ini uangnya pak makasih ya"kata Toto sambil memberikan selembar uang merah muda.
"Masih ada kembaliannya mas,sebentar"kata supir taxi
"Nggak usah pak,buat bapak aja,doain aja saya bisa jadi ganteng kaya temen saya yang udah keluar dari taxi ya pak"kata Toto
"Hah?"
"Oo iya terima kasih ya mas"kata supir taxi dengan wajah heran.
