NovelToon NovelToon
Suami Untuk Alea

Suami Untuk Alea

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: Bareta

Gara-gara sahabat baiknya hamil menjelang kenaikan kelas 12, impian Alea untuk mengukir kisah kasih di sekolah dengan Dion, kakak kelasnya, harus buyar sebelum terwujud.

Dengan ancaman home schooling dan dilarang melanjutkan kuliah, Alea harus menerima keputusan ketiga kakak laki-lakinya yang mengharuskan Alea menikah dengan Yudha, sahabat Benni kakak keduanya.

Pernikahan tanpa cinta itu membuat hidup Alea kacau saat tidak satu pun dari kakaknya yang mau percaya kalau Yudha memiliki rahasia kelam sebelum menikahi Alea.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penolakan

“Jadi kalian akan ambil jurusan apa ? Positif bakal masuk PTN nggak peduli dimana pun dapatnya ?” tanya Alea pada ketiga sahabatnya sambil menikmati makanan dan minuman di salah satu café yang letaknya tidak jauh dari sekolah.

Entah kenapa ketiga kakaknya dan Yudha seperti melonggarkan pengawasan mereka pada Alea. Pria yang menjadi calon suaminya tidak lagi rutin mengirimkan pesan seperti obat dokter dan hari ini dengan gampangnya Benni dan Bara langsung memberikan ijin saat Alea menyampaikan ajakan ketiga temannya untuk nongkrong di café karena sekolah belum benar-benar dimulai.

“Kecuali elo !” Alea mengangkat telapak tangannya mencegah Rangga bersuara saat cowok itu baru saja mulutnya.

“Satu sekolahan udah tahu kalau elo tinggal tunjuk mau PTN yang mana, jadi nggak usah menyombongkan diri !”

Rangga tertawa melihat wajah Alea cemberut dan ia tahu kenapa sahabatnya tiba-tiba kesal padahal dia sendiri yang mulai membahas soal kuliah.

“Kalau gue udah pasti swasta di Jakarta juga, kalian tahu sendiri gimana nilai gue.”

“Kalau begitu gue di Jakarta juga biar bisa sering sama elo,” sahut Tio sambil melirik Eva yang mencibir.

“Elo sendiri gimana Al ? Jadi mau ambil jurusan apa ? Gue yakin ketiga kakak elo nggak bakal kasih ijin kuliah jauh-jauh,” tutur Rangga.

“Poor Alea !” keluh Alea sambil menangkup wajahnya dengan ekspresi sedih.

“Kalau gue jadi elo daripada buang-buang uang dan capek kuliah, mendingan iya in aja kalau memang disuruh nikah habis lulus sekolah,” celetuk Eva.

“Ya ampun Eva, elo masih penasaran banget sih ! Ngebet banget sih pingin nikah. Elo yakin udah siap direpotin sama tanggungjawab dan tugas sebagai istri, belum lagi kalau suami pingin cepat-cepat punya anak. Elo siap melepas kebebasan elo, kehilangan kesempatan bersenang-senang selagi masih muda ? Memang sudah kodrat perempuan akhirnya harus bisa ngurus dapur, suami dan anak-anak tapi bukan berarti kita nggak boleh mengejar mimpi sendiri. Elo mau kayak Prita, bukan saja kehilangan masa mudanya tapi dia sudah mempermalukan dirinya sendiri dengan hamil tanpa jelas siapa yang bertanggungjawab ?”

Suasana yang tadinya penuh dengan candaan mendadak tenang saat nada suara Alea semakin tinggi dan penuh dengan emosi. Ketiganya menatap Alea dengan wajah bingung.

“Sorry kalau gue terlalu emosi.”

Alea menurunkan nada suaranya dan meraih gelas minuman, meneguk es cokelatnya untuk mendinginkan hati dan pikirannya yang tiba-tiba melantur.

“Al, sorry, gue nggak bermaksud membuat elo kesal tapi masalah Prita bukan hanya berdampak buat elo tapi kita semua bahkan teman-teman kita yang lain.” Ujar Eva dengan wajah bersalah.

“Iya Al, elo tahu kalau sekolah mulai ketat mengawasi pergaulan murid-muridnya di luar sekolah lewat orangtua, kan ?” timpal Tio.

Alea tersenyum getir sambil menghela nafas lalu menatap ketiga teman-temannya.

“Hidup sering berasa nggak adil, tapi kita mau apa lagi, semua sudah ada skenarionya, kita cuma tinggal menjalaninya sampai selesai,” ujar Alea.

Ketiga sahabatnya hanya mengangguk-angguk dan merasa canggung untuk meneruskan percakapan. Akhirnya mereka memilih diam sambil melanjutkan makan dan minum

“Alea.”

Keempatnya menoleh dan melihat Dion tengah berjalan menghampiri mereka. Suasana yanh tadinya kaku langsung cair kembali.

“Cie, cie yang disamperin,” ledek Eva sambil menyenggol lengan Alea.

“Jangan lebay !” gerutu Alea sambil melotot.

Tio dan Rangga berdehem sambil senyum-senyum dan menaik turunkan alis mereka, meledek Alea yang kelihatan malu-malu.

“Gue pinjam Alea sebentar, ya.”

“Lamaan juga boleh,” sahut Eva.

“Nggak dibalikin juga nggak apa-apa,” timpal Tio.

“Anterin pulang ya, lumayan gue bisa hemat bensin,” ujar Rangga.

“Beres, gue anterin sampai rumah tanpa kurang satu apapun.” Alea memutar bola matanya tapi beranjak bangun juga dan mengikuti Dion yang ternyata mengajaknya keluar café.

“Ada apa ?” tanya Alea saat mereka sudah berada di luar.

“Mau cari tempat buat ngobrol ?”

“Sorry nggak bisa, gue harus pulang sebentar lagi. Kalau mau ngomong di sini aja.”

“Mau sekalian gue anterin pulang ?”

Alea sempat diam sejenak tapi selanjutnya ia menggelengkan kepalanya.

“Nggak usah, gue pulang sendiri aja. Ada apa ?”

“Siapa cowok yang jemput elo di mal ? Gue yakin dia bukan salah satu dari kakak elo karena wajahnya beda.”

“Memangnya elo tahu seperti apa wajah ketiga kakak gue ?” Dion mengangguk.

“Prita pernah mengirimkan foto kalian berempat dan gue yakin cowok itu nggak ada di dalam foto.”

Alea agak kesal karena Prita tidak pernah bilang atau minta ijin pada Alea kalau ia akan mengirimkan foto keluarganya pada Dion.

“Dia sahabat baik kakak gue. Kenapa ? Dia bilang apa sama elo ?”

“Nggak bilang apa-apa tapi gue menangkap kalau dia punya perasaan khusus sama elo. Benar nggak ?”

“Nggak usah sotoy lagian biar aja kalau dia suka tapi gue nggak !”

“Kenapa nomor gue diblokir dan kemana aja elo selama liburan ? Gue sempat datang beberapa kali ke rumah elo tapi sekalipun nggak pernah ketemu orang di sana.”

“Di rumah nggak ada pembantu dan gue kerja sambilan, bantu kakak ipar ngurus toko onlinenya.”

“Terus kenapa nomor gue diblokir ? Elo menghindar karena gue menyatakan cinta atau disuruh kakak elo karena nggak suka sama gue ?”

Alea menggeleng sambil tersenyum, berusaha menutupi perasaan yang sebenarnya. Sebetulnya Alea tahu kalau Dion sempat datang ke rumahnya tapi ia sengaja bersembunyi di dalam rumah, berpura-pura tidak ada orang di rumah.

“Gue lagi fokus membantu usaha kakak ipar. Gue punya firasat kalau elo bakalan sering telepon atau mengirim pesan jadi daripada ngegangggu kerjaan lebih baik nomor elo gue blokir sementara.”

Alea mengeluarkan handphonenya dan langsung membuka blokiran nomor Dion.

“Udah gue buka blokirannya tapi jangan sering-sering telepon atau kirim pesan aneh-aneh. “

“Kenapa ? Elo takut gue diapa-apain kalau sampai salah satu kakak elo membaca pesan-pesan cinta dari gue ? Jangan bohongin diri sendiri, dari mata lo gue tahu kalau elo juga cinta sama gue.”

“Asal !” gerutu Alea dengan wajah merona dan tersipu malu. Dion tertawa dan memegang kepala Alea yang tingginya hanya sebatas bahunya.

“Kalau asal kenapa elo malu-malu gitu ? Mau gue kasih kaca supaya elo bisa lihat seberapa merah muka elo ?”

“Gue harus pulang sekarang.”

“Alea.” Dion menahan lengan Alea yang sudah berbalik badan.

Khawatir ada orang suruhan kakaknya atau Yudha mengawasinya, Alea buru-buru menjauh hingga tangan Dion terlepas. Bersamaan dengan itu handphonenya bergetar.

Mata Alea melotot saat baru sadar kalau sejak tadi ia mematikan dering handpone dan menaruhnya di dalam tas. Lebih dari 30 panggilan dan 15 notifikasi pesan masuk dari ketiga kakaknya.

Satu pesan dari Benni yang masih terpampang di layar menarik perhatian Alea.

(BENNI) Kamu dimana Al, kenapa handphone nggak diangkat ? Yudha lagi sakit dan kayaknya agak parah sampai nggak masuk kerja. Bisa tolong hubungi dia ?

“Gue harus balik sekarang, Di. Tolong turuti permintaan gue soal pesan dan telepon selain itu terima kasih sudah menyukai gue tapi sorry banget, gue nggak bisa membalasnya.”

Alea bergegas meninggalkan Dion yang masih berdiri tidak jauh dari pintu café menatap gadis yang dicintainya naik ke dalam taksi berwarna biru.

Tidak ada yang bisa melihat kalau Alea sempat menangis, sedih karena harus menolak cinta yang sangat didambakannya.

1
Devi Nurdianti
aduhh siapa LG ini...
ficano
hingga bab ini aku salut atas kesabaran yudha
Baretta: Jarang ketemu Kak 😊😊😊
total 1 replies
Putri Chaniago
sumpah thor benci banget gue dg Alea, suami sendiri g keurus KEPO dg urusan n masalah kebuntingan Prita kalo Prita g pelakor n JALANG g mungkin hamil akibat pergaulan bebas
ficano
next
Devi Nurdianti
sebener ny Prita hamil ank siapa..kok kayak ada sesuatu yg d sembunyikan oleh Yuda..apa jngn2 ank yuda
ficano: kok yudha yg nyembunyikan sih kak?
total 1 replies
Fera Susanti
kenapa Yudha bilang "mdh2an jgn ketemu Prita"....ow..ow misteri nech
lanjut..lanjut
YaT
jangan jangan " rahasia kelam" nya si Yudha, berkaitan dgn Pritta .... jgn bilang Yudha yg menghamili Pritta. 😭
Baretta
Terima kasih Kak 😊😊🙏
ficano
ditinggu up-nya selalu
Karlina S. Wiratmadja
baru mampir thor
Baretta: Santai Kak 😊😊 Ceritanya masih terus di noveltoon
Karlina S. Wiratmadja: sama2, maaf, bacanya gak bisa marathon... karena kesibukan ibu rt..
total 3 replies
Fera Susanti
mdh2an Yudha bersikap tegas seterusnya..good yudha
Aan
Sangat menarik utk dibaca, ceritanya bagus, gaya othor juga okay, sukses selalu ya 😍
Baretta: Terima kasih susah mampir Kak 😊🙏
total 1 replies
Aan
Aku suka ceritanya, gaya penulisannya juga apik, tdk membosankan, salam sukses selalu utk Othor 🥰
ficano
ceritanya menarik, penulisannya bagus banget gak belepotan
Devi Nurdianti
mksh Thor udh up 2x..ttp smngt up ny💪
Devi Nurdianti
yahh...yg d tnggu2 MLM prtm ny malah d tunda🤦
Baretta: Yudha masih menunggu Alea menerimanya sebagai suami Kak, biar bahagia dua-duanya 😊😊
Devi Nurdianti: kalok msh sklah g BLH LBH baik g usah nikah dulu
total 3 replies
Putri Chaniago
kalo g Karina pasti Dion lebih berat k Karina sih
Fera Susanti
deuh siapa lagi ini..
Herman Lim
wah sapa u sok keberatan mank puny hak apa keberatan lagian dah sah kog 🤪🤪
Devi Nurdianti
siapa tu yg kbrtan..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!