NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Dadakan Gus Dingin

Menjadi Istri Dadakan Gus Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Anak Yatim Piatu / Cerai
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: elva erviana

Bilqis aulia aulfa gadis yang berusia 17 tahun ia mengalami hal yang
tidak di inginkan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elva erviana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Manjanya bumil satu ini

"Apa, sih sayang" ucap Gus Yusuf.

   "Abang,,, Rara kangen sama iqis" ungkap hati Rara. Ia jujur sangat merindukan Bilqis. Sepupunya Gus Yusuf.

     " Hmmm, Abang juga kangen sama adik Abang yang bawel dan suka jail

Tapi entah kenapa Abang merasa khawatir sama dia" ucap Gus Yusuf jujur perasaannya sangat khawatir kepada adik kesayangannya.

   " Abang, coba telepon suaminya iqis

Biar tau kabar iqis sekarang" jawab Rara mengusap punggung tangan suaminya.

   "Iya benar kata kamu sayang, biar Abang telepon Gus all dulu "

   Gus Yusuf, mengambil ponselnya di saku baju kokonya.  Ia langsung nekekan tombol hijau setelah mendapatkan nama yang di cari.

    Tuuuuut....tuuuttt..tuuuttt

   Panggilan terhubung ke nomor telepon Gus all. Tapi tidak lama panggilan itu tersambung.

    Gus Yusuf bergegas berbicara" assalamualaikum Gus all"

   Di sebrang sana menjawab" walaikumsallam, Gus Yusuf"

    Gus Yusuf segera bertanya tentang kabar sang adik yang baru satu hari meninggalkan rumah.

   Gus Yusuf " Gus bagaimana kabar Bilqis dia baik-baik saja kan?"

   Deggg...

    Jantung Gus all bergetar hebat saat mendapatkan pertanyaan sepert itu dari Gus Yusuf

    Gus all "  Bilqis masuk rumah sakit Gus Yusuf"

Gus Yusuf merasa hatinya berdegup kencang mendengar kabar bahwa Bilqis masuk rumah sakit. Ketegangan dan kekhawatiran pun melintas dalam pikirannya.

"Gus, apa yang terjadi dengan Bilqis? Apakah dia baik-baik saja?" tanya Gus Yusuf dengan suara khawatir.

Gus All mencoba menjawab dengan sejelas mungkin, meskipun sedang di sisi yang berlawanan.

"Saat ini kondisinya stabil, tapi dia mengalami masalah kesehatan mendadak yang membutuhkan perawatan di rumah sakit. Kami sudah mengurusnya dan dokter sedang menjalankan pemeriksaan lebih lanjut," jawab Gus All dengan hati-hati.

Gus Yusuf merasa cemas dan ingin mendapatkan informasi lebih lanjut. Dia merasa bersyukur bahwa Bilqis mendapatkan perawatan yang tepat, tetapi kekhawatiran tetap ada dalam benaknya.

"Terima kasih, Gus. Aku sangat khawatir tentang keadaan Bilqis. Tolong beri kabar kepadaku jika ada perkembangan lebih lanjut," ucap Gus Yusuf dengan suara yang penuh kekhawatiran.

Gus All berjanji untuk memberikan perkembangan terbaru kepada Gus Yusuf. Dia merasakan kepedulian dan rasa kekhawatiran dari suaminya yang lain.

"Diam-diam, Gus. Aku akan memperbarui keadaan Bilqis dan memberitahumu secepatnya. Mari kita berdoa bersama untuk kesembuhannya," ucap Gus All dengan suara penuh empati.

Dalam kebersamaan dan doa, Gus Yusuf dan Gus All saling memberikan dukungan dan berharap untuk kesembuhan dan pemulihan Bilqis. Mereka berdua bersatu dalam tantangan ini dan berjanji untuk selalu saling mendukung dan menguatkan satu sama lain.

Gus all ingin berbohong kepada Gus Yusuf tentang ke adaan Bilqis saat ini tapi ia tidak bisa.  Karena keluarga Bilqis berhak tau tentang ke adaan Bilqis saat ini, karena ulahnya.

   Sedangkan Gus Yusuf sangat kaget memdapatkan kabar kalau Bilqis masuk rumah sakit.

    "Kenapa Bilqis bisa masuk ke rumah sakit? Apa yang terjadi kepada bilqis jawab jujur Gus all?" Tanya Gus Yusuf.

    Gus all, meceritakan semua dari awal sampai akhir. Apa yang sebenarnya terjadi. Gus all sudah siap dengan resiko yang akan di tanggung Nani.

Gus All memilih untuk jujur dan menceritakan semuanya kepada Gus Yusuf. Dia tidak ingin menyembunyikan apapun dan ingin memberikan klarifikasi atas apa yang telah terjadi.

"Gus, sejujurnya, kejadian ini disebabkan oleh kesalahanku. Aku tidak bisa mengendalikan diriku saat itu dan menyebabkan Bilqis mengalami trauma. Ia pingsan dan kami membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan," ucap Gus All dengan suara rendah, penuh penyesalan.

Gus Yusuf terdiam sejenak, mencerna keterangan yang diberikan oleh Gus All. Dia merasakan kecewa dan kesedihan, namun dia juga mengerti bahwa ini adalah konsekuensi dari tindakan yang telah dilakukan.

"Gus, aku sangat kecewa dengan apa yang terjadi. Ini adalah kesalahan serius dan membuat Bilqis menderita. Namun, aku juga ingin mencari jalan untuk memperbaiki situasi ini. Kita harus mencari cara agar Bilqis bisa pulih dan mendapatkan bantuan yang ia butuhkan," ucap Gus Yusuf dengan suara yang penuh keprihatinan.

Gus All mengangguk dengan penuh penyesalan. Dia bersedia untuk mengambil tanggung jawab dan bekerja sama dengan Gus Yusuf untuk membantu Bilqis pulih dari trauma yang ia alami.

"Gus, aku bersedia melakukan segala yang diperlukan untuk membantu Bilqis dan memperbaiki hubungan kita. Kami perlu bersatu dan mencari bantuan dari ahli psikologi atau konselor untuk membantu Bilqis pulih dari trauma ini," kata Gus All dengan tekad yang bulat.

Gus Yusuf mengangguk mengerti. Dia ingin membantu dan mendukung proses pemulihan Bilqis.

"Kita harus saling mendukung dan memastikan bahwa Bilqis mendapatkan perawatan dan pengarahan yang tepat. Bersama-sama, kita dapat melewati ini dan membangun kehidupan yang lebih baik," ucap Gus Yusuf dengan tekad yang bulat.

Dalam kebersamaan dan komitmen mereka untuk memperbaiki situasi ini, Gus All dan Gus Yusuf siap untuk bekerja sama dan membangun kembali kebahagiaan dan kepercayaan dalam keluarga mereka.

Sedangkan Gus Yusuf begitu syok saat mendengarkan penjelasan dari Gus all, tenatang apa yang terjadi kepada sang adik sepupunya itu. Ia begitu kecewa, marah. Tapi apa buat nasi sudah menjadi bubur. Ia ingin marah, tapi ia gak bisa, ia ingin meminta menceraikan Bilqis. Tapi ia berpikir dua kali bagaimana dengan calon bayi mereka berdua.

     Gus All " tolong maafin saya. Gus Yusuf ini bukan ke inginan saya! Saya tau salah dalam hal ini. Tolong jangan pisahkan saya dari anak dan istri saya. Saya sangat mencintai mereka berdua."

     Gus Yusuf tidak tega mendengar perkataan Gus all, begitu tulus terhadap adik kesayangannya.

    Rara mulai berbicara kepada Gus Yusuf. " Abang, Abang jangan egois kasian mereka. Kalau Abang ingin memisahkan mereka! Sama saja Abang membuat iqis bersedih. Abang tau kan bagaimana iqis? Dia selalu gak ingin jauh dari Gus all. Apalagi sekarang Abang ingin memisahkan mereka sama saja Abang tidak menyayangi mereka."

   Rara "Gus all, boleh kirim alamat rumah sakitnya. Rara sama Abang mau ke sana sekarang"

    "Baik, saya akan kirim alamatnya sekarang. Terimakasih ya Ning Rara udah mengerti   posisi kami bagaimana"

    "Sama sama Gus all, kami akan bersiap dulu! Sebelum ke sana"

*

*

*

Di rumah sakit Bilqis sangat rewel kepada ummi Maryam. Ia terus menanyakan suaminya.

    " Ummi, dimana Gus all? Kenapa gak keliatan apa Gus all gak ikut?" Tanya Bilqis menatap sang mertua.

    "Sayang, iqis. Suami kamu menerima telepon dulu di luar" jawab ummi Maryam tersenyum melihat sikap Bilqis yang tidak mau di tinggal.

    "Tapi kenapa harus di luar angkat teleponnya? Kenapa gak di sini saja ummi" rengek Bilqis.

    "Bilqis, suami kamu menerima telepon sebentar ya nak" ucap sang Abi.

     "Tapi, Abi kenapa harus diluar? Emang siapa yang menelepon Gus all?" Tanya Bilqis.

     "Telepon dari Gus Yusuf nak, Gus Yusuf sangat khawatir sama kamu"

     "Kakak Yusuf, khawatir kan iqis baik-baik saja Abi"

    "Assalamualaikum Sayang" suara bass milik Gus all memasuki ruangan inap bilqis.

     "Walaikumsallam, Gus kembali" jawab Bilqis merentangkan tangannya.

      "Iya, sayang mana mungkin saya, meninggalkan istri saya sendirian di sini" ucap Gus All tersenyum hangat.

     "Sayang, saya udah menceritakan ini semua kepada Gus Yusuf" sambung lagi Gus all.

    "Pasti kakak Yusuf marah ya Gus." Jawab lirih Bilqis.

     "Sayang. Kita hadapi semuanya ya "

    "Tapi, iqis takut mas all kenapa-kenapa nantinya. Bilqis gak mau mas All terluka" jawab Bilqis menangis di dada bidang Gus all.

    "Sayang, kamu tenang ya. Jangan menangis lagi mas gak sanggup melihat kamu menangis, karena mas" ucap Gus all mengelus punggung sang istri lembut.

     "Mas, gak akan kenapa-kenapa kan. Iqis sangat khawatir mas di apa-apain oleh kakak Yusuf. Atau kakak ipar iqis." Jawab Bilqis menangis di pelukan sang saumi.

    "Saya akan, baik-baik saja kok sayang jangan khawatir yah sayang. Ingat kata dokter jangan banyak pikiran akan berpengaruh dalam kandungan kamu sayang." Peringatan Gus all kepada sang istri.

     "Tapi mas all" ucapan Bilqis segera terpotong oleh Gus all.

     "Suuuttt, udah ya sayang. Jangan banyak pikiran ya. Ingat kita harus berpikir positif ya. Jangan punya pikiran buruk" ucap Gus all menaruh satu jarinya ke bibi Bilqis di balik cadarnya.

Gus All berusaha menenangkan Bilqis yang khawatir dan cemas dengan penuh kasih sayang. Dia mengingatkan Bilqis untuk tetap berpikir positif dan tidak membiarkan pikiran negatif menguasai. Gus All sangat berhati-hati dan penuh perhatian terhadap kondisi Bilqis yang sedang hamil.

"Sayang, kita harus tetap berpikir positif dan yakin bahwa semuanya akan baik-baik saja. Aku di sini untukmu dan akan menjaga kamu dengan sebaik-baiknya. Jangan terlalu khawatir, kita bersama-sama menghadapi ini," ucap Gus All dengan lembut.

Bilqis mencoba menahan tangisnya dan menghela nafas dalam-dalam. Dia tahu bahwa Gus All benar dan dia harus mencoba untuk tenang dan berpikir positif.

"Terima kasih, mas. Aku akan berusaha untuk tetap tenang dan berpikir positif. Aku percaya bahwa kita akan melewati semua ini bersama-sama," ucap Bilqis dengan suara penuh tekad.

Gus All mengelus punggung Bilqis lembut dan memberikan kecupan lembut di keningnya.

"Kamu kuat, sayang. Kita akan melewati semua ini bersama-sama. Jaga kesehatanmu dan calon bayi kita dengan baik. Aku di sini untukmu, selalu," ucap Gus All dengan penuh cinta.

Dalam pelukan dan cinta mereka, Gus All dan Bilqis bersiap untuk menjalani perjalanan yang penuh tantangan ini. Mereka saling mendukung dan bertekad untuk tetap positif dan kuat dalam menghadapi segala rintangan yang mungkin datang. Dalam kebersamaan dan cinta yang tulus, mereka siap untuk membangun masa depan yang bahagia dan penuh keberkahan bersama-sama.

Bilqis langsung diam sebari memandang wajah tampan suaminya. "Mas, janji gak akan kenapa-kenapa kan"

     "Janji sayang. Udah yah jangan banyak pikiran oke"

    Bilqis menganggukan kepalanya tandanya ia menjawab. " Mas all, mau kemana? Kok lepas pelukan dari iqis?"

     "Sayang. Tunggu di sini ya mas, mau beli makanan dulu buat kita semua oke"

     "Tapi, mas gak lama kan"

     "Gak, sayang kenapa manja sekali sih? Manja Bumil satu ini "

      "Gak tau, Dede bayinya ingin dekat terus sama ayahnya" ucap polos Bilqis.

Gus All tersenyum melihat kepolosan dan keinginan Bilqis. Dia merasa bahagia dan terharu atas cinta dan keinginan sang istri untuk selalu dekat dengan dirinya.

"Sayang, ayah juga ingin selalu dekat dengan dede bayi kita. Akan kupenuhi permintaannya dengan senang hati," ucap Gus All dengan penuh kelembutan.

Gus All pergi sebentar untuk membeli makanan, namun tak lama kemudian dia kembali dengan bungkusan makanan yang sudah dibelinya. Dia memberikannya kepada Bilqis.

"Ini sayang, makanan yang sudah aku beli spesial untuk kita. Ayo kita makan bersama-sama," ucap Gus All dengan senyuman.

Bilqis tersenyum bahagia dan membalas senyuman Gus All. Mereka berdua duduk bersama, menikmati makanan sambil saling berbagi kebersamaan dan keintiman keluarga. Dalam kebahagiaan mereka, mereka merasa bersyukur atas kasih sayang dan kehadiran satu sama lain.

1
Raditia Akbar
ceritanya lerlalu berbelat belit
Elva Evoot
bagus
rhani bhelLo💕
ini tuh tokohnya Bilqis apa Yumna si ???????????
Elva Evoot: Bilqis aku lupa di ubah
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!