Hanum seorang wanita cantik berhijab berusia 24 tahun memilih pergi meninggalkan suaminya karena rasa sakit hati telah di khianati
keluarga sang suami pun tidak begitu suka Hanum karena hanum mereka anggap sebagai benalu yang selalu menyusahkan mereka
keluarga Dimas selalu menghina keluarga Hanum yang berasal dari keluarga sederhana dari desa
Dimas pria berusia 26 tahun yang sudah mengikat hanum dengan tali pernikahan selama dua tahun ini
akan kah hanum mempertahankan rumah tangganya bersama Dimas? atau Hanum menyerah dan pergi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18 Melaporkan dan di laporkan
Siska benar-benar melaporkan hanum pada polisi
Dengan kasus pemukulan terhadap dirinya juga pengambilan paksa mobil milik suaminya
Siska memperlihatkan hasil visum yang di ambil keluarganya saat dia masuk rumah sakit karena ulah hanum hari itu
Pihak kepolisian mengirimkan surat panggilan pada hanum beralamatkan rumah lama hanum yaitu di rumah pak eko dan pak eko menelpon Damar karena hanya nomor telepon damar yang di milikinya
Damar terkejut saat tau jika Istri simpanan suami hanum melaporkan hanum tentang pemukulan
Dengan cepat Damar mengumpulkan semua bukti perselingkuhan Siska dan Dimas
Damar menghubungi Hanum untuk melaporkan siska dan Dimas masalah perselingkuhan dan perzinahan yang mereka lakukan
Hanum setuju dengan tindakan Damar melaporkan kedua benalu tak tau diri itu
"Laporkan saja mar,aku nggak masalah karena aku sudah tidak punya hubungan apapun dengan papanya baby nata lagi
Bahkan lusa sudah masuk sidang pertama perceraian kami jadi biarkan saja
Enak aja dia yang mulai aku yang di salahkan bahkan di laporkan ke polisi "ucap Hanum geram dengan selingkuhan calon mantan suaminya itu
"oke besok pagi aku akan melaporkan mereka kekantor polisi dan kamu siapkan semua berkas bukti kepemilikan mobil itu karena jalang itu menuduh kamu mengambil paksa mobilnya " ucap Damar
"dasar sint*ng nggak otak apa mereka itu,iya mar nanti aku hubungi rani dan memintanya untuk membawa semua surat-surat asli mobil itu" jawab hanum
"oke,dia melaporkan kamu kita laporkan dia juga " ucap Damar terkekeh
"hahaha iya ini namanya melaporkan dan dilaporkan " jawab hanun ikut terkekeh
"oke kalau begitu aku tutup dulu telponnya,nanti bertemu besok " ucap damar lalu mematikan sambungan telponnya setelah saling berbalas salam
Hanum segera menelpon Maharani orang yang membeli mobilnya tempo hari
"assalamualaikum Rani,ini saya hanum " ucap Hanum
"waalaikumsalam mbak hanum, tumben mbak nelpon ada yang bisa Rani bantu mbak!?" tanya Rani
"iya Ran,ini besok kamu sibuk nggak !?" tanya Hanum
"nggak mbak kebetulan besok saya free lagi nggak ada jadwal kuliah " jawab Rani
"Kalau boleh tau ada apa ya mbak?!" tanya rani penasaran
"gini Ran,saya mau pinjam Surat-surat asli mobil karena ada yang melaporkan bahwa saya mengambil paksa mobil yang kamu beli iti dan dia mengaku jika mobil itu milik suaminya padahal kan itu asli mobil saya yang beli adalah kakak saya"jawab Hanum
"tapi mbak hanum punya kan bukti pembelian mobil itu dulu, seperti kwitansi pembelian mungkin!?" tanya Rani
"ada Ran,itu semua masih saya simpan rapi"jawab hanum
"oke mbak,saya akan bantu mbak hanum
Kita nanti ketemu dimana mbak!?" tanya Rani
"kita ketemu di kantor polisi aja ran,nanti kalau Saya sudah berangkat saya hubungi kamu biar kita nggak lama nunggunya
Gimana ran!?" tanya Hanum
"iya mbak saya sih terserah mbak aja " jawab Rani
"oke kalau begitu, makasih banyak ya Ran sudah mau bantu saya dan maaf sudah ganggu waktu istirahat kamu"ucap Hanum pada rani
"iya mbak sama-sama, nggak apa-apa kok mbak lagian saya juga lagi main ponsel aja nggak lagi ngapa-ngapain " jawab Rani
"oh gitu,ya sudah ya Ran sampai bertemu besok
Assalamualaikum " ucap Hanum
"iya mbak waalaikumsalam " jawab rani dan sambungan telponnya pun berakhir
Hanum segera mengirim pesan pada Damar jika Rani bersedia untuk membantunya
Di rumah Dimas
"kamu ini ibu macam apa sih anak sakit kayak gini kamu malah sibuk dengan ponsel kamu" ucap dimas berteriak pada Siska
"maksudnya apa mas!?" tanya Siska berkacak pinggang tak mau kalah dari suaminya itu
"kamu belum ngerti juga!? Ini anak kamu sedang sakit siska harusnya kamu itu yang merawat dia
Kamu ini memang beda dengan hanum,dia itu lebih menomor satukan anaknya ketimbang urusan dia bahkan dirinya sendiri dia urus tapi tetap aja canti" ucap Dimas membandingkan siska dan hanum
"oh jadi kamu membandingkan saya dengan istri tua kamu itu mas, setelah kamu melihat ku seperti ini
Ini semua karena harus mengandung anak kamu Hingga wajah dan tubuhku tidak sebagus dulu lagi
Kami itu jangan sok-sokan membanding-bandingkan saya dengan orang lain jika kamu itu tidak bisa memenuhi kebutuhan saya mas" ucap Siska semakin ngelantur kesana kemari
Siska sangat tidak suka jika dirinya di bandingkan dengan madunya itu
Apalagi melihat tubuh Hanum yang tinggi langsing sedangkan dirinya banyak menimbun lemak semenjak hamil dan melahirkan
Wajahnya pun banyak noda hitamnya tapi Hanum wajahnya begitu mulus dan terawat
"oh atau jangan-jangan gaji mas berikan kedia untuk perawatan !?" tuduh siska
"he siska yang pegang semua gajiku itu kamu jadi bagaimana mungkin saya memberikan hanum uang dari gajiku" jawab Dimas
Hari ini Dimas izin tidak masuk kerja lagi karena anaknya sedang sakit dan rewel
Sang bayi hanya diam jika dalam dekapan dimas itulah mengapa dimas memilih tidak berangkat kerja
Di kantor dimas,tuan Abraham sudah sangat marah dengan kelakuan dimas akhir-akhir ini tapi pak Abraham belum mengambil tindakan karena menunggu tanggal baru Hingga gaji full dimas bisa di berikan pada Hanum
Dan dimas hanya mendapatkan bonus bulanannya, setelah itu jika Dimas masih saja tidak berubah dan mau se enaknya saja meninggalkan pekerjaannya hanya alasan keluarganya
maka pak Abraham akan mengambil tindakan tegas dan menurunkan jabatan dimas
Ke esokan harinya hanum memenuhi panggilan dari kepolisian di dampingi damar dan Rani
Setelah hanum mengklarifikasi tuduhan siska hanum balik melaporkan siska dan dimas di sertai dengan banyaknya bukti perselingkuhan mereka hanum juga memberikan bukti kepemilikan mobil dan rumah pada polisi karena Hanum tidak ingin dimas menuduhnya menjual rumah tanpa sepengetahuannya karena selama ini dimas mengatakan pada semua orang jika rumah itu dia yang beli dari hasil menabung
Padahal rumah itu adalah pemberian orang tua Hanum karena hanum memutuskan untuk menetap di kota itu
Orang tua hanum kala itu tidak ingin anaknya Luntang lantung atau tinggal bersama mertuanya hingga mereka memutuskan untuk membeli sebuah rumah untuk putrinya itu tempati sedangkan rumah mereka
Mereka jual dan langsung pindah kekota Makassar karena tidak ada yang merawat ibunya yang sudah sepuh
Pihak kepolisian mengantarkan surat pemanggilan terhadap dimas dan Siska karena laporan Dari Hanum
Ke esokan harinya mereka yang kini datang kekantor polisi untuk memenuhi pemanggilan terhadap mereka
"kok kami di panggil juga sih pak !?" tanya siska kesal
"iya Bu karena bu hanum dan pihak kuasa hukumnya sudah melaporkan perselingkuhan kalian "jawab polisi yang menangani kasus mereka
Degg
jantung Dimas berdetak tidak karuan karena dia tidak ingin masuk penjara karena jika dia masuk penjara Otomatis pekerjaannya selesai
Karier dan jabatannya yang di perjuangkannya dengan susah payahnya akan hancur begitu aaja
"ini semua karena kamu, lihat saja jika karierku hancur karena ini maka aku akan mencerahkanmu " ucap dimas penuh kemarahan pada siska