Akibat mengintai sang ayah yang dicurigai selingkuh, Freya justru berakhir di kamar hotel bersama seorang Pria. Namun, siapa sangka jika semua ini hanya jebakan agar Freya menerima perjodohan bisnis dari keluarganya. Lantas, bagaimanakah Freya menjalani pernikahannya, sedangkan Freya sedang memperjuangkan teman satu kampusnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Mirei
Bali.
Rona jingga membentang di cakrawala, mengiringi sang surya menuju singgasana. Freya tiba di resort yang ditempati Mirei tepat pukul setengah lima sore waktu setempat. Sebelum masuk dan bertemu kakaknya, Freya menikmati waktu di tepi pantai. Dia duduk di pagar pembatas resort seraya menatap pemandangan yang ada di sekeliling.
"Kira-kira Alex ngapain ya sama asistennya? Setiap hari mereka selalu bersama. Apa mungkin mereka melakukan penyimpangan?" batin Freya tanpa mengalihkan pandangan dari sana.
Cukup lama Freya termenung di sana, hingga pada akhirnya memutuskan masuk untuk menemui kakaknya. Gadis cantik itu mengembangkan senyum setelah sampai di depan pintu kamar yang disewa oleh Mirei. Dia mengetuk pintu beberapa kali sebelum sang pemilik kamar keluar.
"Freya!" Mirei terkejut setelah melihat kehadiran Freya di sana. "Aku pikir kamu hanya bercanda," ucap Mirei saat memeluk tubuh adiknya.
"Ayo, masuk," ajak Mirei seraya merengkuh pundak Freya.
"Kenapa pergi sendiri? Kemana suamimu?" tanya Mirei setelah mereka berdua duduk di sofa.
"Aku sengaja pergi sendiri karena ingin bicara serius dengan kakak," jawab Freya dengan tatapan penuh arti.
Mirei mengubah posisi menghadap Freya setelah tahu ekspresi wajah serius adiknya. Dia tahu jika saat ini Freya sedang dilanda keresahan. "Katakan. ada apa, Fee?" tanya Mirei sambil menggenggam tangan Freya.
"Menurut Kakak, apa aku ini kurang menarik sebagai seorang wanita?" tanya Freya tanpa ragu.
"Ini yang disebut masalah serius?" Mirei mengulum senyum setelah mendengar pertanyaan Freya.
"Jawab aja dulu, Kak. Jadi, gimana? Kurang menarik ya?" desak Freya.
"Menarik kok. Memangnya ada apa sih, Fee?" Mirei mengamati adik kesayangannya itu. "Coba ceritakan dulu masalah yang terjadi, baru kita mencari solusinya." Mirei semakin penasaran dengan Freya.
"Sebelum aku cerita, aku mau tanya satu hal karena kakak lebih dulu kenal Alex 'kan?" Freya mengubah posisinya semakin mendekati Mirei. "Apakah Alex pecinta sesama pisang? Apa dia pria normal?" cecar Freya tanpa mengalihkan pandangan dari kakaknya.
Seketika Mirei tergelak saat mendengar pertanyaan Freya. Kini, dia tahu pokok permasalahan Freya. Dia sampai membekap mulutnya karena tidak bisa berhenti tertawa. "Dia normal, Freya!" jawab Mirei di sela-sela gelak tawanya. "Ya sudah cepat sekarang ceritakan semuanya," ujar Mirei seraya menatap Freya.
Satu persatu kejadian yang dialami Freya mulai diceritakan. Mulai dari sikap Alexander, ketidaksiapan berhubungan, masalah piyama, siapa Rama, hingga masalah yang membuat Freya resah. Alexander pecinta pisang. Semua itu semakin membuat Mirei tertawa lepas karena terlalu lucu jika hal sepele ini dianggap masalah serius.
"Ya ampun, Fee. Kamu tidak boleh begitu seharusnya. Namanya sudah menikah ya kita harus berbakti kepada suami. Kamu saja masih berlagak seperti bocah begitu, ya pasti dia tidak tertarik lah," ujar Mirei setelah Freya selesai bercerita.
"Lagipula apa yang kamu lakukan itu salah, Freya. Kamu sudah menikah. Kamu tidak boleh mengejar perasaan pria lain. Ini tidak dibenarkan dalam agama manapun. Kamu sudah bersumpah di hadapan Tuhan, seharusnya kamu menjaga janji suci itu," jelas Mirei dengan ekspresi wajah serius.
"Lah bagaimana lagi? Aku gak ada perasaan sama Alex. Aku gak selera sama dia. Aduh lihat otot tangannya aja aku takut, Kak," sanggah Freya sambil membayangkan bentuk fisik suaminya.
"Itu karena kamu tidak pernah menganggap Alex suamimu. Perasaanmu condong ke si Rama itu. Ayolah, Fee. Kita harus realistis dalam menghadapi kerasnya kehidupan. Setidaknya pikirkan masa depanmu, sekarang bukan waktunya menjadi anak manja seperti sebelumnya. Berubah lebih dewasa dong. Baik secara penampilan, gaya bicara dan yang paling penting pola pikir."
Freya menghela napas berat setelah mendengar penjelasan panjang kakaknya. Dia tidak tahu harus bagaimana menghadapi semua ini. "Lagipula begini ya, Kak. Alex saja sepertinya gak napsu sama aku. Aku tuh curiga dia pacaran sama si Bima—" Freya menghentikan ucapannya.
"Tunggu!" Mirei menyela penjelasan Freya. "Maksudmu Bima asisten pribadinya Alex?" tanya Mirei lagi.
"Iya. Memang siapa lagi?" jawab Freya.
"Bima itu memang sangat dekat dengan Alex. Kalau tidak salah mereka ini memiliki hubungan kekerabatan dari om Wira. Jadi, wajarlah kalau mereka akrab," jelas Mirei.
"Lalu aku harus bagaimana, Kak? Aku tuh bingung menghadapi masalah rumah tangga. Masa iya aku yang harus ngajak Alex duluan! Ogah ah!" Freya semakin frustasi.
"Ya Tuhan ...." Mirei menghela napas berat. Dia menyandarkan tubuh di sofa. "Apa kamu tidak pernah melakukan hubungan itu dengan pacar-pacarmu, Fee?" tanya Mirei.
"Tidak lah! Kak Mirei sendiri 'kan yang melarangku nakal ke arah s3ksual. Semenjak kak Mirei menikah dan tinggal ke Jepang, aku jarang sekali keluar malam. Live music saja udah gak pernah. Tahu sendiri 'kan bagaimana papa dan mama kalau aku keluar tanpa kakak," jelas Freya dengan wajah cemberut.
"Aku bangga padamu, Fee! Bagus!" Ekspresi wajah Mirei sumringah setelah mendengar penuturan Freya. "Ya sudah sekarang kamu istirahat dulu. Nanti malam kita ke live music. Kamu pasti kangen 'kan seru-seruan bareng kakak? Urusan rumah tangga kita bicarakan nanti," ucap Mirei dengan sorot mata penuh arti.
"Serius nih?" Wajah murung Freya seketika hilang sudah setelah mendengar ajakan Mirei, "Tapi bagaimana dengan kak Edwin?" tanya Freya ketika teringat kakak iparnya itu.
"Ya kita live music bertiga lah. Edwin sekarang masih bertemu dengan investor di hotel," jawab Mirei seraya beranjak dari tempatnya. "Nanti kita berangkat setelah Edwin menyelesaikan tugasnya." ujar Mirei.
Freya bernapas lega setelah bertemu Mirei. Hubungan mereka memang sangat dekat. Mereka sering menghabiskan waktu bersama dan tentunya Mirei sangat menjaga adiknya itu. Dia tidak mau Freya salah pergaulan dan dimanfaatkan orang lain.
Takut Freya terus barengan sama Rama dan g bisa mengawasi jarak dekat
Pasti berkesan dan g bisa di lupakan
Freya tetap jaga hati ya,,si Alex masih punya kekasih lain
tumben