Menceritakan kisah tentang sepasang anak SMA yang dipertemukan dengan cara yang unik , dengan kepribadian , serta status sosial yang berbeda . Yang berjuang begitu keras agar bisa terus bersama namun , harus terpaksa berpisah karena takdir tuhan yang tak sesuai dengan harapan yang mereka miliki .
Hana " Sekarang , aku mengerti tentang definisi mencintai tidak harus memiliki tetapi , mengapa harus dengan kematian tuhan menunjukkannya kepadaku . " 🥀
Raga " Saat ini , mungkin hanya kata ikhlas yang bisa mendefinisikan keadaan kita . "🥀
Hana : " walaupun ragamu tak lagi tampak , namun jiwaku akan selalu terhubung denganmu ".🥀
Raga : " Terima kasih sudah menjadi pelangi dalam hidupku . Dan maaf tak bisa menemanimu hingga akhir ".🥀
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanaaa Agusteen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perayaan kemenangan bagian 2
Bab 15
Kini Raga dan teman temannya tengah berjalan beriringan menuju tempat parkir yang berada di tempat futsal itu untuk mengambil kendaraan masing-masing . Saat sampai di parkiran , mereka pun satu persatu beranjak dari sana menuju ke tempat perayaan yang telah mereka sepakati . Raga yang hendak memasuki mobil nya tiba tiba saja teringat dengan papanya , dengan segera dia merogoh handphonenya yang berada di saku celananya . Setelahnya , diapun dengan cepat menelpon ayahnya untuk meminta izin kalau dia akan pulang terlambat hari ini . Namun , setelah beberapa saat menunggu panggilannya tidak kunjung diangkat oleh ayahnya . Karena panggilannya tak kunjung diangkat oleh ayahnya , Raga pun memilih untuk menelpon mbok Ina saja untuk memberi tahu ayahnya bahwa dia akan pulang terlambat . Setelah dirasa tidak ada lagi yang harus dia katakan kepada mbok Ina , Raga pun segera mematikan teleponnya . Kemudian diapun bergegas melangkah ke arah mobilnya . Hana yang melihat Raga yang sedang memasuki mobilnya lantas bertanya " Kamu mau bawa kita kemana , enggak usah main main lagi deh , aku udah capek dari tadi pagi ngikutin maunya kamu . " Raga yang mendengar itu hanya diam saja sembari mengedikkan bahu nya . Raga sengaja tidak menjawab pertanyaan Hana , menurutnya melihat wajah Hana yang kesal adalah sebuah kesenangan untuknya . Sementara Citra yang juga berada di sana lantas hanya diam saja sembari mengamati bagian bagian dalam mobil Raga sembari menatap dengan penuh rasa takjub , pasalnya ini adalah kali pertama dia menaiki mobil semewah dan semahal ini . Di dalam hati Citra berucap " Sekaya apasih Raga , masih SMA saja mobilnya sudah sebagus ini , apalagi nanti pas dia udah kuliah , wahh pasti lebih mewah lagi . " Hana yang melihat sikap Citra yang terlihat aneh dimatanya lantas menyenggol lengan Citra . Citra yang disenggol pun langsung tersadar dari lamunannya , dan dengan segera memperbaiki sikapnya . Raga yang melihat tingkah laku kedua orang itupun lantas hanya tersenyum samar sembari menggelengkan kepalanya . Kemudian Raga pun melajukan mobilnya meninggalkan tempat tersebut ,
Di lain tempat , di sebuah rumah mewah yang berada di kawasan elit , terlihat seorang pria muda tengah berdiri di balkon kamarnya sembari menghisap sebatang rokok di tangannya . Dia tengah membayangkan kejadian tadi sore saat dirinya kembali melihat gadis yang dia sukai sejak kecil . Yahh Hana adalah teman kecilnya dulu . Hana mungkin sudah melupakannya namun , pria muda itu akan selalu mengingatnya , Karena Hana merupakan cinta pertamanya . Meskipun dulu Hana hanya menganggapnya teman namun , dia tidak . Pria muda itu bernama Liam Adi Kusuma , dia merupakan anak dari pasangan Rika Adi Kusuma dan Ahmad Adi Kusuma . ayahnya merupakan salah satu orang terkaya di kotanya . Liam juga memiliki seorang adik perempuan yang hanya berbeda 2 tahun darinya .
RUMAH RAGA
Karena merasa gerah , Pak Satya melangkahkan kaki jenjangnya memasuki kamar pribadinya , setelah menyimpan Tas kantornya dia atas tempat tidur , pria parubaya itu lantas dengan segera membuka lemari pakainya untuk mengambil handuk . Setelah mendapatkannya ia pun lantas memasuki kamar mandi yang berada di dalam kamarnya , untuk membersihkan diri dari keringat yang menempel di tubuhnya selepas ia pulang dari kantor . Setelah selesai mandi dan berpakaian pak Satya pun bergegas melangkahkan kakinya keluar dari kamar menuju ruang makan , karena sekarang dia tengah lapar dan sekarang pun memang sudah waktunya untuk makan malam . Saat sampai di meja makan pak Satya tidak melihat Keberadaan Raga , dia hanya melihat mbok Ina yang tengah sibuk menyiapkan makan malam .
Pak Satya pun lekas bertanya kepada mbok Ina " mbok , Raga sudah pulang atau belum ? " mbok ina yang mendengar itu lantas menjawab " belum Tuan , tapi tadi den Raga telepon saya , katanya saya di suruh bilang sama tuan klau den Raga akan pulang terlambat hari ini . Kalau soal alasannya den Raga enggak bilang apa apa Sama saya ." Pak Satya yang mendengar itupun lantas mengambil handphonenya yang dia letakkan di atas meja , dia berniat untuk menelpon Raga namun , baru saja ingin membuka kunci handphonenya , dia melihat notif panggilan yang tak terjawab sebanyak 3 kali dari Raga . Pak Satya pun lantas menghembuskan nafas kasar sembari menyimpan kembali handphonenya di atas meja , dia memutuskan untuk menunggu Raga pulang saja dan menanyainya secara langsung alasan dirinya pulang terlambat . Setelah itu dia pun segera duduk di kursi meja makan dan segera memulai acara makannya .
RESTORAN GARDEN
Setelah melajukan mobilnya selama lima belas menit , akhirnya Raga sampai juga di restoran tempat dia dan teman temannya akan merayakan kemenangan mereka hari ini . Raga pun dengan cepat keluar dari mobilnya sembari mengajak Hana dan Citra , untuk memasuki restoran itu . Namun , sebelum masuk , Raga terlihat sedang berteleponan dengan seseorang . Setelah mematikan teleponnya , Raga pun melanjutkan langkahnya memasuki restoran itu , dengan diikuti Hana dan Citra yang berada di belakangnya . Saat sudah berada didalam restoran , Raga mengedarkan pandangannya mencari keberadaan teman temannya , Setelah menemukan meja teman temannya, Raga , Hana , dan Citra lantas bergegas berjalan ke sana . Yuda dan teman temannya yang melihat kedatang Raga dan kedua gadis itu lantas tersenyum .dan menyapa mereka . Baru saja Hana ingin duduk disalah satu kursi kosong yang berada di samping Yuda , tiba tiba saja dia dikejutkan oleh tindakan Raga yang menarik tangannya secara tiba tiba . Hana pun kemudian melirik ke arah Raga sembari memelototkan matanya sebagai tanda bahwa dia tengah marah sekarang . Namun , Raga yang melihat itu hanya cuek saja , dengan pelan Raga menggeser tubuh Hana menjauh dari kursi yang berada di samping Yuda , Lalu dengan cepat dia mendudukkan bokongnya di kursi itu . Hana yang kesal dengan tingkah Raga berniat untuk pulang saja Namun , baru saja hendak membalikkan tubuh Raga dengan segera menarik tangannya dan memaksanya untuk duduk di kursi yang berada di sampingnya . Teman teman Raga yang melihat itu hanya diam saja sambil menatap Hana dan Raga secara bergantian . Mereka berpikir , kalau saat ini mereka seperti tengah menonton drama romantis yang biasa di tayangkan di televisi , yang awalnya saling membenci tiba tiba berubah jadi saling mencintai . Kini Raga dan Hana tengah menjadi pusat perhatian di tempat itu , sebab kegaduhan yang mereka lakukan sampai terdengar kepada pengunjung lain . Citra yang melihat itu lantas dengan cepat manarik tubuh Hana agar menghadap kepadanya , setelah itu dia pun berbisik di telinga Hana bahwa mereka kini tengah menjadi pusat perhatian akibat dirinya dan Raga yang terus saja bertengkar sejak tadi . Hana yang mendengar itu lantas mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru restoran , dan benar saja semua orang tengah menatap ke arah mejanya . Hana pun dengan segera menundukkan kepalanya sembari menyembunyikan wajahnya di atas meja . Raga yang melihat itu hanya mengedikkan bahu tanpa rasa bersalah sedikitpun .
...****************...
...----------------...