NovelToon NovelToon
Ketabahan Adikku

Ketabahan Adikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Amie.H

Menjadi anak terakhir kata orang adalah hal sangat menguntung kan, sebab akan dimanja dan mendapatkan full kasih sayang dari orangtua dan kakak-kakaknya.
tapi tidak bagi adikku, meski lahir dari sebagai anak terakhir dari empat bersaudara dia justru banyak menyimpan keinginan bahkan tak jarang mendapatkannya dengan berkerja keras tanpa sepengetahuan orangtua kami.


bagaimana ceritanya, mari ikuti dan pantau terus ceritanya☺️😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amie.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15.

Beberapa hari kemudian. nayla kembali menghampiriku dengan wajah yang cukup menjelaskan apa yang akan dia katakan.

"kenapa nay?" tanya ku pada nayla.

"gapapa mbak, kenapa sih mbak kok cepet banget mau nikah?" tanyanya.

"yaa memangnya kenapa nay? Nay gak suka ya kalau mbak ana cepet nikah!" seruku dengan wajah yang di buat sedih.

"ngga mbak, bukan nay gak suka atau gimana. Namanya udah datang jodohnya pasti kan juga akan nikah, iya kan mbak? Tapi yang jadi pertanyaan nay, kenapa mbak mau nikah cepet. Bukannya mbak itu gak mau banget ya nikah cepet-cepet?" tanya nayla yang selama ini memang menjadi tempatku mencurahkan isi hati.

"iyaa mau bagaimana lagi nay, dari pada mbak kelamaan pacaraan sama mas billy kan? Lagian yang jadi suami mbak nanti mas billy, kamu gak keberatan kan kalau mbak nikah sama mas billy. Dia kan baik" kataku pada nayla.

"ish mbak ini, ya jelas gak keberatan lah mbak. Malah sebetulnya nayla juga seneng kalau akhirnya mas billy yang bakalan jadi suami mbak, selain baik dia juga royal mbak" kata nayla membuatku memicingkan mata.

"dih royal gimana maksud kamu? Matre kamu ya!" kataku menyenggol lengan nayla menggunakan lengan ku.

"hehe yaa kan emang iya mas billy itu royal banget mbak, apalagi sama mbak. Bukan matre mbak, tapi realistis" jawabnya kembali membuatku membelalakan mata.

"ish ish ish anak sd nonton masih upin ipin aja ngomongin realistis. emang kamu tau apa itu realistis?" tanyaku pada nayla yang langsung di jawab gelengan kepala oleh nya.

"yaa ngga mbak, cuma yang nay tau ya mbak realistis itu ya begitu lah mbak. Hidup kan emang gak semuanya tentang uang, cuma emang segalanya membutuhkan uang. Contohnya apa? Ya itu mbak, pipis di spbu aja kan bayar hehehe" kata nayla dengan tertawa.

Aku pun ikut tertawa mendengar perkataannya yang apa ada nya itu, aku pun membenarkan.

"iyaa memang bener dek, cuma gimana ya. Gak semua bisa di hargai dengan uang, contohnya apa?" kataku bertanya pada nayla. Dia pun menjawab dengan gelengan kepala.

"Harga diri dek" lanjutku.

"maksudnya gimana mbak?" tanya nayla.

"misal gini, nay punya temen yang udah pacaran ya. Nah, ternyata pacarnya itu cuma jadiin temen nay itu bahan taruhan uang. Misalnya, kalau bisa jadiin temen nay pacar nanti cowok itu bakal dapat uang satu juta, nah temen nay yang dijadikan taruhan itu marah. Itu wajar dek, karna mempertahan kan harga dirinya" kataku menjelaskan hal yang mungkin sulit di mengerti oleh nayla.

"duh pusing mbak kalau bahas gituan, nay ngga ngerti sama sekali loh mbak" jawabnya sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"hahaa yaudahlah nanti kalau nay udah besar juga nay bakalan ngerti apa yang mbak maksud. mbak cuma pesen sama nay,,, nay belajar aja yang bener, fokus sama sekolah gak usah mikirin apa itu pacaran. Boleh deket sama lelaki tapi lebih baik hindari ya dek, bukan mbak mau egois. Tapi, mbak takut nay terjerumus kedalam dunia yang nantinya nay gak akan ngerti gimana cara kembalinya" kataku pada nayla yang terlihat semakin bingung dengan perkataanku.

"mbak ngomongnya makin bikin nay bingung deh mbak, capek deh" jawabnya sambil rebahan di sampingku dan memainkan ponsel mama.

"yee mbak kan cuma ngasih tau, suatu saat kalau mbak atau mas ari dan husni gak bisa jadi kebanggaan mama sama bapak lagi. Setidaknya masih ada dek nayla yang bisa jadi kebanggaan kami, mbak sangat berharap dek nayla bisa sampai perguruan tinggi" kataku menatap nayla yang terlihat berhenti memainkan ponsel mama.

"tapi mbak, masuk perguruan tinggi itukan mahal mbak. Nayla takut nanti menyusahkan mama sama bapak" jawabnya kembali dengan wajah sedih yang sangat amat ketara.

"insyallah ada mbak ya dek, mbak akan di sini bersama adek dan juga mama sama bapak. Mbak juga pengen jadi anak yang berguna bagi keluarganya dek, insyallah enam bulan lagi mas billy akan datang melamar mbak dek. Dan enam bulan kemudiab kita menikah. Jadi masih ada waktu satu tahun untuk mbak bersama kalian sebelum mbak menjadi istri" kataku pada nayla yang menganggukan kepala.

"iyaa mbak, kok lamaran lagi ya mbak. Kan kemarin udah lamaran mbak" tanya nayla dengan menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"kemarin itu tunangan sayang, bukan lamaran. Kalau lamarannya sekarang ya kelamaan lah dek, nanti lamarannya" kataku pada nayla.

"oohh, aku kira kemarin itu lamaran. banyak juga bawaan mas billy abisnya mbak, apalagi perhiasannya juga bagus-bagus. Oiya mbak, kenapa gelang sama kalungnya gak di pake si mbak. Kan cantik tau kalau mbak pakai perhiasan itu, tuh lihat cincin sama antingnya bagus banget" kata nayla yang memperhatikan cincin dan juga antingku.

"ngga ah dek, biarin aja di simpen mama. Mbak takut hilang kalau dipake, mendingan dirumah aja. Nanti dipakai kalau acara tertentu aja" kata ku pada nayla yang menganggukan kepala.

"oiya mbak, nanti kalau mbak nikahan semua keluarga di kampunh pada kesini dong ya mbak?" tanya nayla.

"lah iyaa mungkin dek, mbak juga gak tau. Biar jadi urusan mama nanti, mbak gak mau memberatkan mereka yang jauh dek. Iyaa kalau mereka ada uang untuk pulang kan? Kalau ngga, gimana!" kataku pada nayla.

"iyaa mbak bener, nanti malah memberatkan mereka ya mbak. Kan kasian ya mbak" katanya lagi dengan polos.

"iyaa kasihan" jawabku tersenyum.

"ngomong sama mbak ana mah gak ada habisnya, ada aja yang di omongin" kata nayla membuatku membulatkan mata.

"yee dari tadi yang nanya terus kan kamu dek, kok malah nyalahin mbak. Gimana sih!" seruku.

"hehehe sorry mbak, nikmatin moment setahun lagi mbak di sini dengan baik ini namanya mbak. Nanti kalau mbak udah nikah kan belum tentu kita bisa bercanda kaya gini lagi. Iyakan mbak?" kata nayla padaku.

"yaa bisa-bisa aja sih dek, kenapa gak bisa. Lagian emang mbak mau kemana abis nikah nanti, palingan kan mbak tinggal deket sini" kataku pada nayla.

"loh emangnya mbak gak ikut mas billy tinggalnya, bukannya katanya kalau udah nikah itu istri wajib ikut suami?" tanya nayla.

"yaa memang iyaa, tapi mas billy kan mau dan mengizinkan mbak tinggal didekat sini dek. Ya memang gak satu rumah lagi sama kalian, cuma ya gapapa lah ya. Lagian dari sini kan deket juga ketempat kerja mas billy" kataku yang langsung di angguki oleh nayla.

"ngomong-ngomong mbak, mas billy itu kerjaannya apa sih mbak?" tanya nayla.

"lah emang kamu gak nanya sama mas billy?" tanyaku balik.

"ngga lah mbak, masa aku mau nanya kaya gitu sama mas billy. Baru ini aku nanya sama mbak, aku tau nya ya mas billy udah kerja gitu aja" kata nayla membuatku terkekeh.

"nanti kalau mas billy kesini kamu tanya sendiri aja sama orangnya dek, gapapa kok. Sekalian tanyain kerjaannya ngapain, gituh" kataku pada nayla.

"dih, ngga ah mbak. Gak enak lah nay mbak, berarti mbak gak tau nih kerjaan mas billy apa?" tanya nay padaku.

"yaa tau dek, cuma sebatas tau kalau mas billy yang mengatur pengeluaran gudang. Gitu doang" jawabku dibalas anggukan kepala oleh nayla.

"oohh jadi kerjanya di gudang bagian keuangan, gitu ya mbak. pantesan aja uangnya banyak" kata nayla.

"hayooo jangan mikir uang mas billy itu uang pabrik ya dek" kataku pada nayla yang membuatnya tertawa.

"hehehe mbak tau aja deh kalau aku mikirnya kesana, mbak cenayang ya?" tanyanya.

"sembarangan, keliatan di muka kamu itu. Sembarangan aja ngatain mbak nya cenayang" kataku pada nayla.

"hehe ngga kok mbak aku gak mikir gitu" kata nayla.

"yaa jelas gak boleh mikir gitu dek, lagian mas billy kan kerja juga digaji masa mau pakai uang pabrik sih" kataku pada nayla.

"hehehe iya iya mbak, nay percaya kok. Tenang aja, itu kan cuma pikiran bodoh nay aja" kata nayla dengan tawa kecilnya.

Bersambung....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!